8 Agustus 2010
Aku masih ingat hari itu beberapa bulan yang lalu
Ketika ku kemasi impianku, walau hanya berupa satu dua helai baju dan beberapa buah buku…
Tapi tetap kusiapkan dengan mantap, untuk nanti ku titipkan kepada mu…
Aku masih ingat saat itu ,seperti dejavu memang, aku melangkah malu berangkat ke kotamu…
Mencoba mencari kembali segala harapan yang mereka buang , yang mereka campakan….
Jujur , awalnya aku takut…
“apa yang musti aku lakukan disana ?”,
” apakah aku akan bisa ?” ,
” apakah kita akan bahagia?”
Sejuta pertanyaan semacam itu memuncak di otakku, padahal aku laki laki, mustinya aku tak begitu…
Tapi semua itu terhapus oleh senyummu ketika menyambutku…
“kamu pasti bisa” itu katamu sambil menatapku dalam, dengan gaya optimis mu yang lucu..
2 x 2.5 meter, ya itu ukuran ruangan ini
Aku ingat ketika pertama kali kita membukanya…. Dahimu berkerut sedikit tanda ragu …
“ngak apa apa kan kamu disini sayang?” katamu sedikit bimbang
Wajar memang ke khawatiranmu…
Tak ada yang istimewa,sebuah ruangan sempit dan dingin, hanya sebuah tempat tidur yang mungil, lemari baju tua, dan meja yang tak jelas untuk apa gunanya….
“ya, ngak apa apa” jawabku lebih mantab dari keraguanmu
“kamu akan baik-baik saja” katamu lagi, mustinya itu kata kataku…
Tapi nanti tempat ini pasti akan lebih indah dari kelihatannya
Karna dekorasinya adalah senyummu, radionya adalah senandung kecilmu, dan televisinya adalah cerita konyol kita berdua
Kita pernah bahagia, walau kita bersembunyi di dalamnya.
Kita mencoba berlari dari dunia, berlari dari hujatan mereka..
Betapa kita seperti kerang , kita jadikan tempat ini cangkangnya dan kita mutiara di dalamnya…
Sungguh aku ingat setiap harinya… setiap kau muncul didepan pintu dengan kotak kecil jatah makanku hari ini…
Selanjutnya pasti akan ada tawa kerasmu, ribut ribut kecil yang diselingi tamparan lembut dan lemparan kotak sepatu, kisah harapan harapan mu tentang kita dimasa depan,tentang bidadara gendutmu dan tak lupa juga sedikit adegan pemerkosaan
betapa kita tak berharap mereka mengerti… betapa mereka tak sadar kau telah membuatku menjadi laki laki yang lebih baik…
betapa aku mencoba untuk bisa memenuhi semua harapan harapanmu…. Untuk membuatmu bangga berdiri disampingku
maaf saat itu aku tak bisa kau banggakan…
tapi kini kamu tak bisa lagi berada disini…
kau menyerahkan kembali semua impianku yang telah kutitipkan padamu..
“aku ngak kuat sayang” katamu sambil berlinang
aku sadar kau telah memberikan segalanya tapi tetap aku meminta lebih… mereka meminta lebih….
Bukan salahmu… mungkin cintaku tidak sebesar kebencian yang mereka tebarkan
Betapa seperti percuma apa apa yang telah ku berikan, yang telah engkau relakan
Tapi aku tak menyesal….
Karna lihat aku sekarang sayang….
Aku telah menjadi seorang laki laki yang lebih baik, walau mungkin belum sebaik yang kau harapkan…
Sekarang aku bisa membantumu sedikit , walau mungkin tak sebanyak yang kau butuhkan….
Kini aku bisa kamu andalkan, walau mungkin belum sehebat yang kau bayangkan….
Minggu esok waktu tempat ini akan habis..
Izinkan aku menunggumu disini sekali lagi, sambil memungut dan mengumpulkan lagi serpihan impianku dari atas lantai yang sekarang jarang aku sapu….
Sebelum tempat ini aku kunci untuk yang terakhir kalinya…
Dan aku berharap suatu saat bisa kita buka lagi pintunya..
Bukan ditempat ini tentu saja, tapi di tempat yang luasnya minimal 10 x 13 meter….
Dan kita di dalamnya bukan lagi untuk sembunyi…
Kita didalamnya untuk berkata “ ya, kami bisa”…
Kita masuk didalamnya untuk berkata kepada mereka, dengan segala kerendahan hati
“ ya, kami bahagia”….
Yang mencintaimu
Oleh: @bayuvoice
Diambil dari: http://bayuvoice.tumblr.com/
No comments:
Post a Comment