Aku rindu, Ditha.
Masihkah kamu tenang, seperti laut di bulan April?
Masihkah kamu senang tengelam dalam komik-komikmu?
Masihkah kamu ceria?
Lihat. Aku bahkan tidak lagi mengenalmu.
Semua tahun yang terhilang memang salahku. Salahku sepenuhnya karena meninggalkanmu saat menemukan duniaku yang baru. Aku bahkan tidak memenuhi janji terakhirku padamu.
Aku tahu aku keterlaluan. Tapi kamu tahu kan aku sebenarnya menyayangimu?
Oke, itu bahkan tidak mendekati layak dijadikan pembelaan.
Aku minta maaf Ditha untuk semua episode hidupmu yang terlewat dariku.
Seharusnya aku tahu kamu tidak akan bercerita sebelum aku bertanya. Seharusnya aku mau menyediakan waktu untuk bertanya. Seharusnya aku peduli padamu, bukan hanya minta kepedulianmu dan membuatmu bosan dengan segala ceritaku.
Ah sudahlah. Kalau kuteruskan, nanti aku akan melakukan pembelaan lagi.
Aku minta maaf. Aku tahu kamu tidak marah, bahkan mungkin mengerutkan kening kalau kamu membaca surat ini. Tapi aku benar-benar menyesal.
Aku akan memenuhi janji terakhirku secepat yang aku bisa.
Salam sayang,
Id
No comments:
Post a Comment