Semalam kita tidak bertemu lagi. Hari ini juga. Ternyata rumah kecil ini bisa menghilangkan banyak pandangan. Terkadang hanya suaramu yang ku dengar. Setiap pagi, ku dengar suara kakimu keluar pintu. Setiap malam, ku dengar tawamu meledak di depan televisi. Hanya mendengar. Jarang sekali bertegur sapa. Apa kau membenciku? Tak pernahkah terbesit hasratmu untuk memelukku? Barang sekali?
Aku merindukan masa kecilku yang ketika sakit, kau segera pulang dari kantormu yang jauh. Kau kebut motor sederhanamu itu. Sekarang, aku bahkan tak berani melihat matamu. Mendengar sindiranmu membuatku menghela napas perih. Tapi kau ibuku, apa yang bisa kuperbuat?
Aku tahu namaku masih kau selipkan di dalam setiap doamu. Aku bangga memilikimu. Kau menopangku begitu hebatnya. Apapun dirimu, seberapa ‘jauh’ pun kita, aku tetap mencintaimu, Mama.
Apa kita akan baik-baik saja?
Aku anak keduamu.
Oleh: @giepelangi
Diambil dari: http://giepelangi.tumblr.com
No comments:
Post a Comment