Selamat siang kekasihku.
Terkejut ya menemukan secarik surat terlipat rapi di atas laptopmu? Sengaja aku taruh ini semalam sebelum kamu beranjak pulang dari tempatku. Aku hanya ingin menyapamu dengan cara yang berbeda hari ini.
Sedang menikmati cangkir kopi yang keberapa pagi ini? Jangan terlalu banyak. Aku sudah pernah bilang kan, itu tidak baik untuk lambungmu. Aku tahu kamu akan membantah pernyataanku ini dan mengatakan jangan khawatir. Kamu memang perempuan keras kepala. Jangan salahkan aku ya nanti kalau maag-mu kambuh. Dan jangan marah kalau aku bilang, “sudah kubilang, kan?”.
Kekasihku,
tahukah kamu betapa aku mencintaimu? Betapa aku ingin menghabiskan sisa waktu hidupku bersamamu. Mendapati kamu tidur disisiku setiap malam. Dengan dadaku sebagai alas kepalamu, sementara lenganku merengkuhmu berusaha menciptakan hangat bagimu. Menjagamu. Sesederhana itu impianku.
Harapanku adalah membangun sebuah keluarga. Kamu jadi ibu dari anak-anakku. Kita besarkan mereka di sebuah rumah yang pintu depannya menghadap kearah laut. Halaman rumah kita yang besar, jadi tempat mereka bermain. Berlarian, tanpa beban.
Maukah kamu bantu aku mewujudkan mimpi terbesarku. Maukah kamu menjadi istriku kelak?
Kekasihku,
aku sudahi dulu suratku ini. Lain kali akan kutuliskan lagi untukmu ya.
Yang mencintaimu,
kemarin, sekarang, dan nanti.
Oleh: @heyechi
Diambil dari: http://flanelmerah.tumblr.com
No comments:
Post a Comment