Hujanku..
Taukah kamu aku sangat mencintai setiap rintikan sentuhan air yang kau beri.. Apalagi ketika biasan sehabis kau datang.. Sebuah biasan di awan yang indah.. warna-warni yang melengkung, berupa perosotan bidadari setiap aku melihat pelangi, teringat dongeng masa kecil dulu yang selalu melekat di fikiranku..
Hujan.. Sangat bersyukur bagiku ketika kau datang selalu tanganku terangkat dan terucap doa di bibirku karena yang aku tahu di dalam agamaku saat kau turun, rahmat dan rizky Sang Pencipta sangan dekat dan pintu doa terbuka luas..
Hujan.. Tak lupa ketika kau turun, selalu terlintas di fikiranku tentang Papa. Aku ingin kau menjaga Papa, agar terlindung dari rintik deras hujanmu.. Kamu pun mengingatkanku akan Almh. Mama yang selalu melentingkan tawa merdunya karena bermain air hujanmu di perkarangan rumah.. Dan itu membuatku selalu teringat akan manusia suci yang akan selalu kusayang seumur hidup walau beliau sudah tak lagi menemaniku bernyanyi saat hujanmu membasahi bumi..
Hujan.. kamu mengajarkanku akan sebuah keikhlasan dan merelakan yang telah bukan menjadi milikku.. Pria yang sudah bahagia membangun sebuah rumah tangga bersama wanita lain. Karena setelah hujanmu turun, taman depan rumahku berpesta kesegaran karena air yang kamu turunkan dan melengkungkan sebuah senyuman di pelangi indahmu. Aku yakin, semua menandakan indah pada waktunya..
Hujan.. Terimakasih sudah membahagiakan para petani di luar sana. Karena sawah mereka telah subur karenamu..
Terimakasih hujan akan segalanya..
Pencinta Hujanmu,
Cinta
No comments:
Post a Comment