Untuk yang menjadi segalanya bagiku,
16 tahun yang lalu, aku melihat wajah itu. Wajah lelah, berkeringat, tetapi masih dapat tersenyum. Aku tidak tahu apa itu dan siapa aku. Aku hanya melihat banyak warna hijau didalam ruangan yang terang. Kemudian aku melihat wajah lagi tetapi bukan wajah yang pertama. Wajah ini berbeda, lebih tegas tetapi terlihat hangat. Hanya satu yang sama diantara kedua wajah itu, senyuman. Lalu aku mendengar suara, suara asing. Tapi...suara itu begitu indah dan menenangkan. Ya, tangisanku, yang merupakan sesuatu yang pertama kali aku dengar.
1 tahun berlalu setelah hari itu. Dua wajah yang masih sama. Wajah yang dahulu berkeringat dan kelelahan kini terlihat lebih cantik. Aku memanggilnya, Mama. Dan satu wajah lagi yang terlihat hangat waktu itu dan masih tetap hangat. Aku memanggilnya, Papa. Hari-hariku kini berbeda. Aku mulai belajar semuanya. Kini aku tau siapa aku dan siapa wajah-wajah itu.
Sekarang, semua itu terpatri kuat dalam ingatanku, walaupun sudah sedikit samar. Mungkin karena sang waktu, yang terus bergulir tanpa mengizinkan aku memutar kembali semua ingatan yang ada. Wajah bahagiamu saat itu harus aku lihat kembali ketika aku dewasa. Nanti.
Jadi, aku hanya berdoa padaNya, untuk tetap mengizinkan kalian berada disisiku sampai nanti. Sampai aku melihat wajah bahagia itu lagi. Sampai senyuman indah yang menghiasi wajah dulu, terukir lagi. Amin.
Yang akan selalu menunggu senyuman itu lagi,
Anakmu♥
oleh @opinRn
diambil dari http://rorienovriana.blogspot.com/
Akhirnya! terharu:')
ReplyDelete