To : @argadinar7 (raditya arga dinar)
Hai.. Apa kabar?
Baik? Atau dengan kaki satu seperti yg sering kamu ucapkan dulu..
"kalau aku selingkuh, aku kecelakaan! Kakiku pincang!"
hahaha
hm..sudahlah, semua itu sudah dibungkus di dalam kotak..
Kotak kelam..
Bernama kenangan..
Kamu, pria yg pernah aku sayangi..dulu(mungkin sampai kini)
kamu, pria yg pernah menemani seribu malamku..
Iya. Aku adlh satu dari puluhan "pernah wanitamu"
bedanya, aku brtahun2 dgmu..
Bedanya, aku mungkin yg paling terluka.. Kamu pergi begitu saja..
Tanpa selamat tinggal, tanpa kata perpisahan, tanpa ada alasan..
Hanya dg satu kata.. "jarak"..
Iya, jarak..
Jarak..
Jarak..
Aku selalu mengulang kata2 itu, ketika rindu menggelayuti hariku..
sampai kata itu tidak ada artinya..
Apa yg salah dg jarak?
Tidak ada..
Yg salah, hanyalah kita..
Kita saling curiga..
Kita saling tidak percaya..
880km..
Aku di ibu kota, kamu di timur pulau jawa..
Pertama, kita mengacuhkan jarak itu..
Tapi apa?
Nyatanya kamu mengingkari janji itu, dan berdua dg yg lainya..
Hm..ah,sudahlah..
Cerita itu memang sudah usang..
Seperti janji kamu..
Waktu itu, aku tidak bisa memaafkanmu yg trnyata disana membuka cerita baru yg aku tidak pernah tahu..
Aku sangat amat terluka, aku menutup pintu hatiku, untuk yg lainya..dan tentu saja kamu..
Namun, perlahan aku mulai sembuh.. Tentu saja dg waktu..
Walaupun kadang kenangan itu datang, menghantuiku, menggelayutiku dan meminta dg paksa untuk mengenangmu..kembali..
Aku sulit melupakan pria yg pertama kali menggenggam tanganku..
Pria yg pertama kali mendekati keluargaku..
Pria yg pertama kali menemani hari2ku..
Dan, pria yg pertama kali menciumku..
Hm.. Sudahlah, akupun sudah mulai menjamah menjadi dewasa sekarang.. Aku mulai merelakanmu..
Aku perlahan mulai memaafkanmu..
Aku perlahan mulai mencoba mengerti dg kata "jarak" itu..
Baik? Atau dengan kaki satu seperti yg sering kamu ucapkan dulu..
"kalau aku selingkuh, aku kecelakaan! Kakiku pincang!"
hahaha
hm..sudahlah, semua itu sudah dibungkus di dalam kotak..
Kotak kelam..
Bernama kenangan..
Kamu, pria yg pernah aku sayangi..dulu(mungkin sampai kini)
kamu, pria yg pernah menemani seribu malamku..
Iya. Aku adlh satu dari puluhan "pernah wanitamu"
bedanya, aku brtahun2 dgmu..
Bedanya, aku mungkin yg paling terluka.. Kamu pergi begitu saja..
Tanpa selamat tinggal, tanpa kata perpisahan, tanpa ada alasan..
Hanya dg satu kata.. "jarak"..
Iya, jarak..
Jarak..
Jarak..
Aku selalu mengulang kata2 itu, ketika rindu menggelayuti hariku..
sampai kata itu tidak ada artinya..
Apa yg salah dg jarak?
Tidak ada..
Yg salah, hanyalah kita..
Kita saling curiga..
Kita saling tidak percaya..
880km..
Aku di ibu kota, kamu di timur pulau jawa..
Pertama, kita mengacuhkan jarak itu..
Tapi apa?
Nyatanya kamu mengingkari janji itu, dan berdua dg yg lainya..
Hm..ah,sudahlah..
Cerita itu memang sudah usang..
Seperti janji kamu..
Waktu itu, aku tidak bisa memaafkanmu yg trnyata disana membuka cerita baru yg aku tidak pernah tahu..
Aku sangat amat terluka, aku menutup pintu hatiku, untuk yg lainya..dan tentu saja kamu..
Namun, perlahan aku mulai sembuh.. Tentu saja dg waktu..
Walaupun kadang kenangan itu datang, menghantuiku, menggelayutiku dan meminta dg paksa untuk mengenangmu..kembali..
Aku sulit melupakan pria yg pertama kali menggenggam tanganku..
Pria yg pertama kali mendekati keluargaku..
Pria yg pertama kali menemani hari2ku..
Dan, pria yg pertama kali menciumku..
Hm.. Sudahlah, akupun sudah mulai menjamah menjadi dewasa sekarang.. Aku mulai merelakanmu..
Aku perlahan mulai memaafkanmu..
Aku perlahan mulai mencoba mengerti dg kata "jarak" itu..
Selamat bahagia.. Dg wanita barumu..
Selamat bahagia.. Dg wanita barumu..
No comments:
Post a Comment