Dear manado..
Kota mu yang cukup indah, dengan banyak tempat - tempat bagus di sini. Saya sudah hampir 3 bulan berada di sini dalam rangka berlibur di rumah kakak ipar saya, saya tinggal di langowan. Menyenangkan disini, udara nya tidak jauh beda dengan kota kelahiran saya yaitu bandung, dingin dan cukup sejuk. Saya paling senang jika minggu pagi duduk di atas balkon depan kamar, menikmati secangkir kopi sambil melihat banyak anak kecil cantik dan tampan yang sudah rapih dan berjalan riang bersama seluruh keluarga nya untuk pergi ke greja. Mereka selalu terlihat rapih dan anggun, pergi dengan senyuman untuk melaksanakan apa yang menjadi kewajiban mereka.
Di kota mu juga aku cukup senang dengan salah satu mall yang berdiri di atas sebagian laut yang kata ya sudah banyak di timbun tanah untuk pembangunan mall tersebut dulu, indah sekali saat parkir mobil di luar karna langsung di suguhkan pemandangan luar biasa pantai yang indah. Di sisi nya terlihat sudah agak kotor dan air nya menjadi keruh, mungkin kurang di jaga dan di rawat. Ya semoga semua orang di lingkungan sekitar bisa jauh lebih menjaga dan memelihara lagi keindahan tersebut.
Sepanjang perjalan saya disini, saya selalu di suguhkan dengan pemandangan yang masih hijau dan asri. Serta gedung - gedung greja yang megah. Ada berderet rumah - rumah kayu sepanjang jalan, kaka saya bilang itu rumah adat manado. Saya juga sangat kagum dengan apa yang menjadi keutamaan orang - orang di manado, Pendidikan. Banyak dari mereka yang menyekolahkan anak nya di luar negri, dengan segala kerja keras dan usaha yang mereka lakukan. Mereka selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anak - anak nya. Maka tidak heran banyak orang - orang manado yang betah tinggal di luar. Entah jepang, amerika atau di mana saja mereka menimba ilmu. Banyak dari mereka yang menemukan cinta dan kasih nya disana, menikah dengan penduduk asli sana, maka nya jadi banyak keturunan disini. Gak salah deh kalau sebutan untuk wanita - wanita di manado itu, cantik - cantik.
Saya juga sempat di bikin heran dan agak gimana gitu yah, waktu kejadian keluarga saya yang mengunjungi pantai lolan di tanamon. Disana emang bagus banget pemandangan nya, walau gak ada pasir nya sih. Banyak batu - batu kecil hingga besar disana. Pantai lolan nampak nya tidak terlalu terjamah oleh wisatawan yang datang, karna kebanyakan mungkin lebih memfokuskan diri ke bunaken. Waktu itu emang masih siang banget yah, sekitar jam 12 siang. Saya dengan beberapa ponakan saya menikmati semua kindahan pantai lolan disana, mereka berenang dan minta foto - foto. Saya sih yang foto mereka walau hasil nya gak terlalu bagus, ihihihi. Sebelum kesana kakak ipar saya emang mengingatkan kita untuk jangan terlalu berlebihan bersikap, dan jangan heran - heran kalau meliat atau menemukan apapun yang aneh. saya masih banyak diam dan menjaga sikap, tapi tidak dengan ponakan - ponakan saya yang lain. Ada yang berenang sampe tengah, mecahin kerang, matahin pohon yang banyak tumbang disana dan banyak hal lain.
Dan oh manado, saya sangat kaget sekali saat pulang di rumah ibu kakak ipar saya. Tiba - tiba jempol kaki saya sakit tanpa terluka sedikit pun. Ponakan saya dewa yang paling kecil, sampe muntah - muntah dan panas sekali badan nya, lalu ponakan perempuan saya si echa juga jadi pendiam, padahal kan dia biasa nya sangat menyebalkan dan bawel. Al hasil semalaman kita tidak bisa tidur, ada banyak hal aneh yang tidak bisa di jelaskan namun membuat kita tidak nyaman tidur. Dan pagi - pagi nya saya di kejutkan oleh cerita keponakan saya yang paling besar, nama nya rival. Dia bilang kalau semalam habis beli makanan dan sekaligus mengantar om nya pulang kerumah. Namun saat dia akan pulang kembali kerumah ibu kakak ipar saya, dia nyasar sampai jauh sekali dari pemukiman di mana rumah nenek nya tinggal. Dia bilang kalau dia tidak sadar sama sekali, padahal dia membawa motor sangat pelan. Dia pulang dan terus berjalan tapi aneh nya dia tidak melihat satu pun rumah, hanya hutan.. hutan.. dan hutan. Sampai teman dia yang memang sudah ikut dari tadi sadar bahwa mereka sudah jauh dari rumah, dia menegur ponakan saya itu lalu mereka berdoa dan berbalik arah pulang.
Saya juga mendengar tentang suku bantik di tanamon, nenek moyang yang masih memegang banyak adat luhur. Kata nya sih masih banyak pantangan buat orang - orang disini. Kalau ada yang potong ayam di luar rumah itu gak boleh di sapa. Kalau benerin rumah itu gak boleh masak - masak dulu atau ada kegiatan apapun di dalam rumah sampai perbaikan rumah nya selesai. Lalu kalau kita sampai rumah sehabis perjalanan dari mana pun jangan anak yang langsung menyambut. Tidak boleh bakar udang di rumah, potong ayam di rumah. Dan heran - heran kalau liat sesuatu yang aneh. Itu sih yang saya dengar, jadi saya juga kurang tau dengan kebenaran nya. Dan apapun itu kota mu tetap selalu indah, berkesan sekali saya selama disini. Karna memang di mana pun kita menetap atau berada, pasti akan selalu ada hal yang harus di jaga dengan segala aturan nya. Jadi memang alangkah baik nya kita selalu menjaga apa yang menjadi budaya dan keindahan tempat di mana kita tinggali.
Mungkin saya akan mengakhiri masa berlibur di sini pada awal bulan depan, dan terima kasih banyak manado untuk segala keindahan dan kekaguman yang saya nikamti selama disini. Saya sangat belajar banyak disini, tentang segala budaya nya dan tempat - tempat indah yang sudah saya kunjungi. Dan juga tidak lupa bubur manado nya yang saya bahkan tidak suka bubur, akhir nya makan juga. Selalu di manjakan dengan surga kuliner, seafood. emmmm benar - benar nikmat. Sampai bertemu di lain waktu manado, saya harus pulang ke bandung. Dan ingin mengunjungi kota lain yang tidak kalah indah dengan kota mu.
Ini nih pantai lolan, tanamon, Manado. dan ini ponakan2 saya yang sempat mengalami keanehan - keanehan nya.
Perempuan,
Rahmawati.
oleh @OdetRahma
diambil dari http://suratcintaperempuan.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment