Hai, Andre. Bagaimana kabarmu? Apakah masih sebaik terakhir aku melihatmu? Aku harap ya, karena aku tidak ingin kau sakit atau kekurangan apapun. Andre, mungkin yang terlintas dibenak dan pikiranmu ketika membaca ini adalah aku norak. Biarlah kamu berpikir aku norak, karena dengan hanya ini aku bisa mengutarakan isi hatiku yang terpendam dan tak tersampaikan kepadamu.
Andre, hari ini genap 14 hari kamu memutuskan hubungan kita dan memilih untuk hanya berteman denganku. Mungkin terdengar berlebihan sampai aku harus menghitung hari-hari yang aku lewati tanpa kamu. Bahkan, kita tidak saling melakukan kontak entah melalui sms, bbm, twitter, maupun telefon karena kamu sudah menghapus kontakku dari bbm-mu, meng-unfollow twitterku, dan mungkin kamu juga menghapus nomerku dari kontakmu.
Andre, jujur sampai detik ini aku masih belum bisa menerima kenyataan bahwa kita harus putus. Tapi aku masih berusaha untuk mengikhlaskan ini semua. Aku berusaha untuk melupakanmu, berusaha untuk tidak memikirkanmu, tapi semua yang aku lakukan nihil. Aku tidak bisa. Cuma 30 hari kita bersama dan itupun kita lalui dengan perselisihan karena kesalah pahaman karena tidak sepemikiran dan juga masing-masing dari kita yang masih mementingkan ego dan tidak berusaha untuk memahami satu sama lain.
Andre, setiap saat ketika sendiri aku akan memikirkanmu, berusaha mencari-cari sosokmu di ingatanku. Bodoh memang jika aku harus melakukan hal itu yang jelas-jelas aku sadari kamu disana tidak memikirkanku bahkan untuk mengingatkupun mungkin tidak terpikirkan olehmu. Semua caraku untuk melupakanmu, untuk menghilangkan perasaanku ke kamu malah membuat aku semakin ingat dengan apa yang telah kita lalui, dengan semua yang kamu ucapkan dan lakukan ke aku. Semua itu membuatku mengurungkan niatanku untuk melupakanmu karena ada pepatah "semakin kamu berusaha melupakan, maka kamu akan semakin ingat". Dari pepatah itulah aku tidak berusaha untuk melupakanmu lagi.
Andre, apakah kamu tau? Aku benar-benar merindukanmu. Merindukan saat-saat kamu berkata manis padaku, memarahiku, menyindirku, meledekku, bahkan aku merindukan kata-kata tajammu yang menyakitkan hati. Aku rindu untuk mendengar suaramu, mendengar tawamu, mencium wangi parfum ditubuhmu, mencium pipimu, dan memelukmu yang lebih besar dari tubuhku.
Andre, aku menyayangimu selalu entah itu akan bertahan sampai kapan, yang aku yakini sekarang adalah aku sayang kamu. Aku hanya bisa berharap kamu mau menemuiku walau aku tau kamu tidak mau untuk melihatku lagi dihidupmu, bahkan aku hanya bisa mendengar kabarmu dari teman-temanku. Di setiap doa yang aku panjatkan, aku selalu meminta kepada Tuhan agar kamu selalu berada dalam lindungan-Nya dan selalu diberi kesehatan.
Andre, jika kamu bahagia, aku juga akan berbahagia untukmu. :)
Dengan cinta,
Adel
dikirim @adlns dari http://adlnslstyngrm.blogspot.com/2012/01/aku-rindu-kamu-andre.html?spref=tw
No comments:
Post a Comment