Dear God,
Hai, Tuhanku ! Bagaimana kabar-Mu? Apakah surga masih semenarik di bayanganku? Bagaimanakah dengan neraka? Apa lebih ramai dibanding surga? Hii.. bulu romaku langsung bergidik ngeri saat kuingat tentang neraka.
Ohh.. ya semoga Kau tidak tersinggung dengan basa-basiku tadi. Maafkan hamba-Mu ini yang lancang menyapa-Mu seperti itu. Sungguh, bukan maksudku untuk melecehkan-Mu. Aku hanya ingin kita akrab layaknya seorang sahabat pena. Maka dari itu aku putuskan untuk berkirim surat pada-Mu. Alasannya, karena aku sangat yakin dan tahu bahwa Kau satu-satunya pendengar sekaligus penyimpan rahasia yang terbaik. Kau selalu ada untukku.
Sebelumnya, aku ingin menyampaikan rasa terima kasihku atas kesempatan yang diberikan selama ini. Terima kasih sudah mengijinkanku mampir di dunia fana ini. Beribu-ribu rasa syukur aku hantarkan atas nafas dan hidup yang Kau sudi berikan hingga sekarang. Kau memang Maha Pemurah. Aku tidak akan melupakan kebaikan dan jasa-Mu yang satu itu. Tidak akan pernah. Sebagai balasannya, aku berusaha untuk terus berada di jalan-Mu. Memenuhi kewajibanku untuk bertemu dengan-Mu sebanyak lima kali kecuali, saat berhalangan atau melalaikannya. Hehehe.. aku tidak jauh beda ya dengan hamba-Mu yang lain? Lucunya, ketika aku sedang merajuk pada-Mu aku akan lebih sering menemui-Mu. Persis seperti seorang lelaki yang melakukan pendekatan kepada seorang perempuan yang disukainya.
Sebenarnya melalui surat ini aku ingin bertanya banyak hal pada-Mu. Menanyakan semua pertanyaan yang belum aku temukan jawabannya. Pada akhirnya apa Kau tahu, Tuhan? Semua pertanyaan yang berkecamuk itu berujung pada rasa gelisah. Sekali lagi aku tekankan, aku bertanya pada-Mu karena Kau Tuhan yang Maha Tahu dan aku sangat berharap bisa segera mendapatkan jawabannya.
Tuhan, aku tahu Kau Maha membolak-balikkan hati. Aku, Hawa tengah jatuh hati pada seorang Adam tetapi mengapa Adam belum membalas cintaku? Aku yakin ini bukan karena Adam telah memakan buah kuldi. Kenapa justru seorang Hawa lain yang disukainya? Kenapa bukan aku? Apakah konsep jodoh berlaku disini? Kumohon Tuhan, tautkanlah hatiku dengan Adam. Aku ingin janji sehidup sematinya dipersembahkan untukku. Aku benar-benar sudah kehabisan kata-kata memandangi betapa masterpiece-Mu yang bernama Adam itu adalah makhluk tertampan, terindah, dan paling menggoyahkan imanku.
Aku teringat dulu pernah ada seorang kakek bijak yang berkata padaku bahwa tidak pernah ada cinta yang bisa dimiliki oleh manusia, kecuali cinta dari Sang Pencipta ─ yang tidak akan pernah berpaling dari manusia dan selalu mencintai makhluk terbaik ciptaan-Nya. Sang Pencipta tidak pernah memberikan apa yang manusia pinta, seperti cinta tetapi ia memberi apa yang manusia butuhkan. Apa perkataan kakek itu benar, Tuhan? Tetapi mungkin yang sekarang aku butuhkan itu cinta. Sebab hidup tanpa cinta itu bagaikan langit tanpa bintang, Tuhan.
Tuhan, aku akan jujur kepada-Mu. Aku akui aku hamba-Mu yang tidak luput dari dosa namun tetap gigih mengejar pahala dari-Mu. Aku meminta pada-Mu setelah Kau baca surat ini Kau akan mengabulkan satu per satu mimpiku. Iya, mimpi. Aku tidak sedang tertidur dan bermimpi. Aku serius soal mimpiku ini. Untuk ukuran seorang manusia biasa, mimpiku cukup sederhana. Dalam rapalan doaku coba Kau dengarkan secara seksama apa saja mimpiku yang mana cuma lewat campur tangan-Mu bisa menjadi kenyataan.
Aku rasa untuk sementara cukup sampai disini surat dariku. Aku tahu kau mulai jengah membaca semua surat yang ditujukan pada-Mu di surga. Tentu bukan hanya aku seorang yang mengirimkan surat untuk-Mu. Pasti banyak sekali. Aku sangat tahu Kau sibuk, tetapi besar harapanku Kau segera membalas surat ini. Tenang, aku sudah menyelipkan perangko balasan dan menitipkan surat ini pada Tukang Pos yang lebih unggul dibanding Sinterklas yang hanya bekerja di malam Natal. Selain itu aku juga ingin Kau sampaikan salamku untuk orang-orang yang aku sayangi dan lebih dulu meninggalkanku. Aku yakin mereka semua sedang berada di sisimu. Sampaikan juga rasa maafku pada Nenekku ya, Tuhan. Pokoknya aku kangen mereka semua :’(
Walaikumsalam Tuhanku, Allah S.W.T :*
Hamba-Mu yang selalu mencintai-Mu, @aishaulia
dikirim oleh @aishaulia
tuhan tidak tidur, maka tuhan akan membaca surat ini dari kamu. Dan selalu tetap bersyukur dengan apa yang telah diberi oleh tuhanmu, Allah SWT.
ReplyDelete