Teruntuk Mr. Red,
Pertama-tama aku harus berterima kasih sekaligus minta maaf sama kamu. Karena kamu dan perasaan yang aku rasakan selama 3 minggu terakhir ini, aku akhirnya memutuskan untuk membuat blog ini. Terima kasih karena dengan blog ini aku bisa mengungkapkan semua yang inginnya aku sampaikan ke kamu. Minta maaf karena aku baru berani menuliskannya. Belum berani bicara langsung dengan kamu. Silly me..
Pagi ini, di sabtu pagi yang menawarkan suasana sendu, aku membaca kalimat di Twitter yang terasa sangat pas untuk perasaanku.
Dear Tummy, sorry for all the butterflies
Dear Pillow, sorry for the tears
Dear Heart, sorry for the damage
Dear Brain, you were right.
Kalimat-kalimat itu terasa indah sekaligus menguatkanku. Bahwa saat ini, 3 minggu sejak 25 Desember 2011 malam, memang sudah saatnya aku harus benar-benar melepaskanmu. Menerima kenyataan bahwa kamu memang menganggapku tidak lebih dari rekan kerja. Menerima kenyataan bahwa hatimu memilih untuk bersama dia. Melepaskan semua harapan bahwa beberapa bulan yang lalu, masa-masa saat aku merasa selalu diperhatikan olehmu, tidak lebih dari bentuk perhatian seorang teman baik..
3 minggu. 3 pekan. Entah berapa banyak tetesan air mata yang sudah aku keluarkan. Mungkin malah terlalu banyak. Tapi di Sabtu pagi ini, bersamaan dengan kutuliskan surat ini, aku berjanji pada diri sendiri untuk tidak lagi menangisimu. Yang harus kulakukan adalah berdoa untuk kebahagianmu, karena aku tau kamu orang yang paling pantas berbahagia. Bersama dia dan tanpa aku..
So, dear my brain and my heart..let’s unite again, Shall We?
Let’s start from the very first page..
Oleh --@nostif
diambil dari https://nostif.wordpress.com/
No comments:
Post a Comment