Teruntuk:
@ibnuhabibi
di Palembang sana
Dear Bibi,
Nih, aku kirimin surat. Emang layak sih kirim surat ke kamu, soalnya kamu di Palembang sana, aku di Jakarta sini. Biasanya kita cuma berhubungan lewat twitter atau YM. Ngerumpi lewat DM dengan potonganpotongan kalimat yang kadangkadang suka tertunda obrolannya. Jadi mudahmudahan surat ini menyampaikan yang tidak sempat kita bicarakan.
Seneng deh kita bisa akrabakraban lagi. Walau dibilang akrab yah masih terlalu jauh juga. At least kita bisa samasama berbagi kalau lagi gundah gulana. Berbagi tips biar bisa segera beralih dari rasa cinta yang nggak bisa diharapkan lagi ini. Aneh emang, kita putus cinta di rentang waktu yang tidak terlalu jauh beda. Dan dalam beberapa hal, kasus patah hati kita agak mirip. Jadi kita bisa samasama paham perasaan masingmasing.
Oh ya, thanks yang sering ngingetin untuk berhatihati kalau aku lagi mulai terlihat dekat dengan seseorang. Kadang kita emang butuh pihak ketiga buat menjaga perasaan biar tidak terlalu serius. Sebenernya gak apa sih serius, Cuma kita kan samasama tahu, kita masih belum siap kalau harus dilukain lagi. Kalaupun harus serius, kita harus benerbener mastiin orang itu lebih serius ke kita. Kita samasama udah merasakan bagaimana ketidakseriusan bikin hati kita remuk. Berusaha melakukan sesuatu untuk mempertahakankan dan malah ditinggalkan, sialnya malah diabaikan. So, kalau saat ini kita emang masih belum bisa beralih ke hati yang lain. Nikmatin ajah. Kata Buddha sih, 'nothing is permanent" termasuk perasaan. Jadi percaya ajah bahwa semua yang sedih akan bahagia lagi, lukaluka akan mulus lagi, dan yang remuk bisa pulih kembali. Nanti, kalau sudah saatnya, tawa kita akan tumpah mengingat pernah melalui ini semua.
Omongomong, kemarin abis ngintip blog kamu, aku kok jadi merasa kesaing yah hahahahaha abis postingnya rajin banget. Dan itu blog followernya banyak banget. Padahal dulu kan aku doang yang baca blog kamu. Aku juga yang rekomendasiin orangorang buat baca, termasuk ke mantanku itu. Walau waktu itu kamu belum tahu sih dia pacarku, makanya sempet sebel juga sama dirimu karena ngegodain dia. Padahal bukan salah kamu juga yah karena dia juga nggak ngaku pacar aku. Ya sudahlah, masalahnya sudah berlalu, sekarang kita yah kita, dia yah dia yah. Pacar yang baik seharusnya memang tidak membuat hubungan pertemanan kacau juga kan. Toh buktinya, hubungan perteman kita lebih kuat daripada hubungan percintaanku itu.
Nah sebagai orang yang jauh lebih tua, daku mau memberi pesan nih. Umur kamu kan masih muda, sayang kalau hatinya sudah dipentokin ke satu orang. Kamu harus mencoba rasarasa cinta yang lain. Wonderful tahu walau pasti ada rasa sakit di sana. Terus, tulisan kamu kan bagus, dimulai nyari spesialisasi tema yang kamu banget sih biar orang inget terus identitas Habibi. Gapapa sih nulis general, tapi biasanya tulisan yang kita banget yang lebih disukai orang hahaha sotoy yah. Oh ya, kuliah gak usah dilamalamain, percuma. Mending cepet lulus karena banyak yang lebih berguna daripada sekedar mikirin hal akademis. Tapi berhubung sudah kecemplung di situ, harus diselesaikan dengan baik. Nanti kalau sudah sukses jangan lupakan om em-mu yang unyu ini yah.
Terakhir, mau bilang ajah. Kalau ke Jakarta bilangbilang sih. Jangan tahutahu ada di Pasar Festival. Kan rumpirumpi DM kita harus ada kopi daratnya. Kalau ke Palembang seru juga sih yah, tapi dirimu harus pasang karpet merah kalau aku ke sana. Segini ajah suratnya, kalau rindu dan ada waktu, segera saja kau balas suratnya.
Salam peluk untuk hati yang luka,
pengintaibintang
Oleh --@omemdisini
diambil dari http://penyairduamusim.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment