Selamat pagi, sayang. Pagi ini aku hendak menyapamu dengan hangat,
sehangat rasa sayang selalu saja kamu persembahkan untukku setiap
harinya. Tanpa ego. Tanpa amarah. Kamu tentu saja masih ingat, sesaat
sebelum tidur semalam kita bertengkar. Walau menyisakan tangis, tapi ini
belum termasuk pertengkaran kita yang hebat. Saling menyalahkan sudah
pasti. Tetapi, yang selalu kusukai ketika kita bertengkar, ialah fakta
bahwa kita tetap saja akan kembali lagi, tak lama setelah kita menjauh.
Kembali saling menyayangi. Kembali saling mengkhawatirkan, walau
tersamarkan oleh gengsi.
Ketika bangun pagi, hal pertama yang
kulakukan ialah mengecek pesan darimu di handphoneku. Kalimat ‘aku
sayang kamu’ yang setia kamu selipkan di setiap pesan pagi darimu itu
selalu bisa menjawab keingintahuanku, apakah kamu masih masih tetap
menyayangiku setiap pagi, seperti aku juga menyayangimu dengan cara yang
sama. Sebut saja aku pelupa, namun kamu selalu berhasil menunjukkan
kepadaku melalui perhatianmu, hal-hal kecil di diriku yang selalu kamu
ingat, kesetianmu, dan kesabaranmu, bahwa kamu memang sungguh
menyayangiku.
Hari ini tanggal 14 Januari 2012. Genap setahun
lebih satu bulan kita bersama. Kamu sering bilang, kebersamaan itu
jangan dihitung berapa lamanya, tetapi untuk dijalani. Namun aku terlalu
bahagia, sayang. Tak bisa kugambarkan dengan persis bagaimana
bahagianya aku semenjak bersamamu. Bagaimana bisa aku tak menghitungnya
sementara bersamamu ialah tiap helaian nafas yang kusyukuri.
Selamat
setahun sebulanan, sayang. Tetaplah berjalan di sisiku, menemaniku.
Membisikkan cinta setiap ku lupa rasanya. Menggenggam jemariku tuk
selalu berjalan di sisimu. Mendekapku dikala nyaris jatuh bertubruk
dengan ego. Meluluhkan amarah yang bisa saja menyakitimu.
Menyayangiku.
Seperti aku menyayangimu.
Selalu.
Dari yang tak akan pernah bisa terlalu jauh darimu.
-Beatrice-
dikirim oleh @beatricearuan
No comments:
Post a Comment