selamat sore dokter dewi, dokter pembimbing skripsiku yang terkenal killer dan agak cerewet. dalam dentingan kebahagiaan yang dokter dewi ciptakan dalam lembar hidup saya hari ini, saya sedang menari dan turut bernyanyi di dalamnya. saya ucapkan selangit terimakasih, atas kebaikan dokter yang telah menerima saya untuk mengikuti sidang skripsi. dalam tembok keangkuhan yang dokter dewi bangun tinggi-tinggi, disitu ada kebahagian yang terselip mungil. seperti hari ini, saya yang mendapat kebahagiaan itu. tidak sengaja? mungkin memang sengaja. karena dokter dewi ingin memberi kejutan kebahagiaan untuk saya. dan saya sekarang benar-benar terkejut. kebahagiannya meledak. begitu besar dan berwarna-warni.
dalam perjalanan saya yang selalu ditemani dokter dewi kemanapun saya melangkah, saya seringkali menggunjing tentang kecerewetan dokter dewi. namun, setelah saya mulai mengerti ritme tutur kata dokter dewi yang cukup panjang dan tanpa jeda, saya mulai bisa bersyukur. bersyukur mendapat dokter yang super zuper cerewet yang selalu memaksa saya untuk melakukan 1 hal, berpikir. tanpa berpikir, saya tidak akan ada. kata dokter dewi.
dokter dewi, terimakasih untuk kecerewetan yang selalu meramaikan telinga saya. terimakasih kerikil-kerikil yang sengaja dokter dewi tebar untuk mendewasakan saya. terimakasih untuk semuanya. dalam derap langkah saya untuk menjadi seorang dokter gigi, nama dokter dewi akan selalu ada di depan saya dan akan selalu saya lihat dan ingat. terimakasih.
saya sayang dokter dewi.
oleh @yunitairmaa
diambil dari http://yunitairma.tumblr.com/
No comments:
Post a Comment