My dear, Aku merasa sudah tiba saatnya aku punya pacar. Aku tidak tahu mengapa, well, sudah aku bilang…Aku merasakannnya. Aku tahu kau ada di suatu tempat di luar sana. Jangan khawatir, aku akan menemukanmu. Tapi maafkan aku yang sedikit lamban dalam menemukanmu, jujur saja, aku bukan ahli dalam mencari pacar. Hei, dengar ini. Kamu pasti tidak akan percaya. Hingga saat ini aku baru punya satu pacar dan itu terjadi saat aku tengah duduk di bangku SMA. Kan… Sudah ku bilang kamu pasti tidak akan percaya…??? Dan kalau sudah kutemukan, kuharap kau akan mencintaiku apa adanya. Kuharap kau takkan malu jika bajuku ketinggalan zaman, atau kesal karena aku ingin nonton film thriller di bioskop, bukannya nonton film drama yang penuh adegan ciuman. Jangan pula marah karena aku tidak mau menemanimu belanja, aku benci berbelanja bersama wanita… Tapi kalau kau memaksa aku mungkin akan menemanimu, yah… Kau kan berbeda… Kuharap kau akan ingat bahwa aku seorang penulis, bukan pemain basket, dan bahwa aku bukanlah orang yang romantis, tapi orang yang sangat romantis (kumohon jangan tertawa), dan bahwa setiap akhir pekan adalah masa-masa aku menjadi milikmu. Itu juga jika kamu mau… Dan aku agak tidak sensitif pada perasaan wanita, jadi jangan kesal kalau kau menunjukkan isyarat ingin di manja. Tapi aku tetap asik dengan novel-novel ku. Sudahlah ucapkan saja, jangan malu, aku kan milikmu. Dan jangan marah kalau aku sedikit telat ketika kita janjian, aku agak teledor dengan waktu. Oh ya, bagaimana kalau kita sering-sering pergi ke pantai, terutama saat sore hari… Aku sangat menyukai sunset… Aku berdoa supaya kau akan mencintaiku meskipun aku cenderung melupakan hari ulang tahun, dan kalau kau memperkenalkan ku pada teman-temanmu, tolong tulis namanya di phone book handphone ku supaya aku ingat. Aku orang yang pelupa, ingatlah itu. Ketahuilah aku akan selalu bersikap kuat dan penuh kendali, tapi di dalam aku tak tahu harus berbuat apa dan bingung. (Tapi jangan beritahu teman-temanku). Di luar aku mungkin terlihat kuat dan tak acuh, tapi jauh di dalam lubuk hati ini aku sama rapuhnya dengan mu. Jangan khawatir saat mood ku berubah menjadi buruk dan aku mulai membenci segala sesuatu. Yang penting kau selalu ada untuk mengobatiku dengan ciumanmu. Pahamilah bahwa saling mencintai berarti melewatkan waktu bersama-sama, tapi tidak sepanjang waktu. Kita tidak boleh melupakan teman-teman kita. Juga pahamilah aku akan bersifat cemburu dan terlalu melindungi, tapi semua itu hanya karena aku yang terlalu mencintaimu. Dan tolong, jangan menangis di depanku… sebab aku akan ikut menangis melihatmu menitikkan air mata. Tapi jika kau butuh aku sebagai tempat berkeluh kesah, datanglah, tumpahkan air matamu. Dan kalau aku menangis dihadapanmu, ku mohon jangan menertawakanku. Ketahuilah bahwa aku sensitif…secara laki-laki. Bersikaplah jujur padaku tanpa menyakiti. Dan aku akan selalu bersikap jujur kepadamu, karena kau layak untuk diperlakukan dengan jujur. Dan aku berjanji akan membukakan pintu untukmu dan membelikanmu karcis ketika kita nonton bioskop. Dan tidak, kau tidak gemuk, jadi kumohon jangan terus menanyakannya. Dan kau juga tidak perlu pakai make up, wajah cantikmu tak membutuhkan benda-benda itu. Oh, dan jangan kesal kalau kau potong rambut tapi aku tidak menyadarinya. Aku akan mencintaimu meski kau cuma pakai levi’s dan kaus oblong. Dan jangan stres memikirkan jerawat yang timbul di wajah indahmu, wajah mu tak akan menjadi jelek dengan jerawat-jerawat itu. Aku akan mencintaimu apa adanya, seperti kau mencintaiku. Iya aku mengakui, kau memang cantik… Kuharap kau tak menganggap aku terlalu banyak meminta. Aku hanya ingin bahagia saat membuatmu bahagia. Aku akan menemukanmu, jadi, jangan pergi kemana-mana. Tetaplah di tempatmu, siapapun kau. ———————————————- Hahaa.. Tulisan yang cengeng :D To be honest, tulisan ini udah lama banget. Sangat jadul. Gw malah udah lupa pernah nulis ini… Dan sekarang jadi ketawa sendiri, betapa cengengnya gw dulu. Haha… Well,actually.. Dulu gw nulis ini buat seorang wanita,cinta pertama mungkin kalau boleh gw bilang. Tapi sayang,kadang takdir tak pernah bisa kita duga. Umur dia ga lama,almarhumah meninggal lima tahun lalu. Waktu itu gw masih maba tingting.. Itulah kali pertama gw belajar arti kehilangan yang sesungguhnya, well, dan 5 tahun yang lalu itu adalah 4 hari lagi.. Dan disinilah gw,terdampar di dunia antah berantah. Dan maaf, aku ga bisa ke tempat kamu tahun ini, mungkin nanti. Waktu aku pulang ke Padang aku bakal mampir. Janji… Jadi, kuharap kau datang dalam mimpiku dan mengucapkan selamat tidur atau apalah. Ada satu hal yang sebenarnya agak terlambat gw sadari. Terkadang gw, kita, manusia. Ngga sadar betapa berharganya apa yang kita miliki, hingga kita kehilangan apapun itu dan barulah kita menyesalinya. Klise memang,tapi itulah manusia. And yeah, I am okay… I’ll be okay.. You’ll be okay, we’re all gonna be okay… Oleh: Diambil dari: http://sidestories.tumblr.com@heavenlystories
20 January 2012
My dear…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment