Kepada kura-kura yang ingin selalu ingin terbang, tanpa tahu jalan pulang.
Hai kamu,
Apa
kabar? Saya tidak ingin menanyakannya langsung ke kamu, dan sebenarnya
pertanyaan “apa kabar” tadi hanya basa-basi. Saya tidak ingin terlalu
ingin tahu kabarmu, karena saya toh sudah tahu melalui status BBM-mu
yang kamu update hampir setiap lima menit sekali itu. Recent updates saya selalu ada kamu di paling atas. Hehe.
Katakanlah saya lebay, tapi lebih lebay mana dibanding dengan kura-kura yang ingin terbang?
Beberapa
kali kamu mengatakan kepada saya bahwa kamu dijuluki “kura-kura” semasa
sekolah dulu. Dan entah kenapa, saya menangkap rasa bangga ketika kamu
menceritakan hal itu. Buat saya itu bukan suatu pujian, karena (maaf) badan dan kepala kamu memang mirip kura-kura. Dagingmu pun tebal. Teman-temanmu pasti juga setuju dengan saya.
Dan kebanggaan kamu terbersit dengan seringnya kamu menggunakan foto kura-kura terbang di profile picture BBM kamu. Tak lupa dengan menuliskan status: “With God all things are possible.”
Kadang dengan tata bahasa yang salah, tapi kurang lebih seperti itu.
Intinya, kamu percaya bahwa kura-kura itu memang bisa terbang. Mungkin
kamu juga percaya bahwa katak bisa menjadi pangeran dengan satu ciuman
saja. Have you ever french-kissed a frog yourself? A female one? Did she turn into a beautiful princess?
Saya belum pernah, tapi entah sudah berapa ratus kodok masak, baik
jantan maupun betina, yang pernah masuk ke mulut dan berbaring di lidah
saya, sebelum meneruskan perjalanan ke pencernaan saya. Mereka tidak
berubah menjadi sepasukan pangeran tampan dan putri cantik. Mungkin saya
yang kurang iman?
Saya setuju denganmu bahwa tiada yang mustahil
bagi Tuhan. Sejak saya duduk di bangku Sekolah Minggu, kakak-kakak
pengajar juga sudah bilang begitu. Dan beberapa kali saya sendiri sudah
mengalami betapa Tuhan itu luar biasa ajaibnya.
Tapi kura-kura yang terbang?
Begini.
Saya mengerti keinginanmu untuk menjadi kaya mendadak. Semua orang juga
ingin begitu, termasuk saya. Tapi jika kamu seekor kura-kura,
berusahalah menjadi kaya dengan cara kura-kura - bukan dengan cara
kupu-kupu. Kupu-kupu diberi sayap oleh Tuhan, kura-kura diberi punggung
yang kuat. Pergunakan apa yang kamu punyai, bukan apa pun yang tidak
kamu miliki. Dan mungkin kura-kura lambat. Itu tidak mengapa, yang
penting selamat sampai di tujuan. Tidak perlu tergesa. Bukankah segala
sesuatu di muka bumi ini ada waktunya?
Kura-kura yang ingin terbang,
Keinginan
kamu terlalu banyak. Dan kamu ingin semuanya berjalan cepat.
Mendengarkan impian kamu itu serasa diajak melompat-lompat bersama
dengan kecepatan tinggi di tempat antah-berantah. Sesak nafas rasanya.
Bagaimana jika Tuhan memberikan segalanya dengan cepat lalu mengambilnya
dengan cepat juga? Kamu ikhlas jika hal itu terjadi?
Kura-kura,
Ayo berenang terus. Atau berjalan dengan sepatu roda jika ingin
cepat. Jangan lupa untuk membeli dua pasang sekaligus. Berhentilah untuk
ingin terbang. Bahkan guru terbang seekor elang pun tidak akan sanggup
mengajarimu terbang. Karena kamu adalah seekor kura-kura. Karena kamu
memang tidak punya sayap. Karena hidup ini bukan dongeng, meskipun
mukjizat Tuhan itu nyata.
Salam saya untuk para ikan di kolam. Semoga mereka tidak ingin berubah menjadi manusia.
- @dear_connie
No comments:
Post a Comment