Ingat sajak ini ngga Mas?
“Tiba-tiba begitu banyak kamu. Seperti hujan diluar kamar itu.”` -
@aanmansyur
Sebuah akun rekomendasi adik lelakiku. Saat itu dia bilang: “Bass, elo mesti follow, dia ini masa depan sastra Indonesia.”
Saya bukan orang sastra, hanya laki-laki yang suka membaca dan bekerja dalam lingkaran industri raksasa musik Indonesia yang sedang dilanda prahara ‘pencurian’ pulsa via RBT.
Entah kenapa adik saya itu menaruh namamu di urutan pertama ketika aku meminta rekomendasi akun-akun twiter untuk aku follow.
Saat itu juga aku follow kamu, Mas.. aku lupa kapan tepat tanggalnya. Yang jelas, aku mulai mengikuti timelinemu. Sampai suatu saat, hari Minggu 12/09/10 13:09 wib; tiba-tiba nafasku sesak sesaat, terhenti gerak jariku yang sedang menaik-turunkan timeline hari itu. Sepasang mata, satu hati dan satu pikiranku terpaku pada sajak diawal suratku kepadamu, sajak pendek yang kamu twit begitu saja tak, tak tertuju pada siapa-siapa.
Tiba-tiba begitu banyak kamu. Seperti hujan diluar kamar itu. Begitu sederhana rangkaian kalimatmu, Mas. Tapi begitu dalam artinya bagiku, bagi seseorang yang baru saja dipatahkan sayapnya, dibiarkan sendirian hatinya.
Aku mengetahui dengan pasti bahwa sajakmu itu bukan untuk aku. Sebuah sajak yang entah kau tujukan untuk siapa. Aku membacanya berulang-ulang. Dan setelahnya, aku merasa tak sendirian lagi. Hatiku ramai berkicau, bercerita dia tentang hal-hal yang pernah kulalui, menyampaikannya dengan bahasa yang sederhana..
Kenapa aku bilang tak lagi merasa sendiri, ya karena aku jadi mulai berani menuliskan kicauan sederhana hatiku, lantas menuliskannya dalam seratus empat puluh karakter. Menulis, tekun setiap hari sampai hari ini. Sampai saat semalam ada yang berkata kepadaku via e-mail:
“Hey, kamu. Laki-laki dengan tiga malaikat di punggung, Lidahmu Sexy.”
Lantas dibawahnya dia tulis keterangan kenapa dia menyebut lidahku sexy. Nanti jika kita bertemu, aku ceritakan langsung kepadamu secara lisan tanpa tulisan. Dan aku rasa kamu akan menyukai ceritaku itu Mas..
Sampai disini dulu suratku ya, Mas. Aku mau berangkat bekerja, menemani syuting salah satu perempuan tercantik di negeri kita ini. Terima kasih sudah mau bersalaman dan berteman denganku. Semoga kamu senantiasa disertakan dalam setiap rencana baik Tuhanmu.
@aanmansyur sudah banyak merubah hidupku..
Oiya, aku sudah mereply e-mail tentang ‘lidah’. Aku balas dengan kalimat: @aanmansyur ß Karenanya, Lidah Saya Sexy…
Jakarta, 17/01/12
Seorang laki-laki; temanmu, pengagummu.
oleh:
diambil dari: http://dalamdekap1.wordpress.com
No comments:
Post a Comment