selamat dini hari, lagi.
saat ini, kak, aku sedang menulis di
bawah bulan sabit yang separuh tertutup awan keruh. satu dini kelabu
yang lain, aku tenggelam dalam kamu yang berkelebat cepat. ini kelam
menyeretku jauh dari riuh. kembali pada tentangmu, kak, yang selalu
menyesap segala gegap.
kakak, jika suatu hari langkahmu sempat
terhenti di sini, di kota Batu, aku tak ‘kan sampai hati mengharapkan
kesediaanmu mengunjungi rinduku. hanya saja kak, tengoklah satu
bebukitan yang akan kau temui. ketika lampu- lampu kecil mengerling dari
lembah yang jauh, coba imajikan aku; seorang gadis yang sekarat dengan
ingatan berkarat. sebab di titik itu kini aku bersurat.
dulu di suatu bukit di kotamu, aku pernah menghentikan langkahku. di
depan lelampuannya aku menangis. bagiku, mengetahui kemungkinan adamu
adalah sebentuk haru yang akan selalu baru.
kamu, kak, satu silau dari beribu kilau yang kulihat.
dari @chaoticvel
No comments:
Post a Comment