Kepada rintik hujan yang berjatuhan,
Kamu pasti tahu jika hari ini aku dari pagi hingga malam dikampus untuk menunggumu berhenti. Padahal dulu saat kamu datang aku malah berlari-lari menikmati. Abaikan lah persoalan itu, bukan karena aku mengkhianati tapi jika aku sekarang lari-lari maka orang akan mengira aku gila setengah mati.
Maaf karena opini mereka tentang itu membuatku malu dan hanya menunggu sambil menikmatimu. Tapi aku tidak habis akal, aku sering larut dalam dunia khayal, atau sekedar berimaji mencari inspirasi. Dari mana kamu belajar tentang kidung kehidupan yang dianggap semua umat sebagai penyejuk iman? Sungguh, simfoni yang kamu lantunkan mampu menembus relung hati.
Hal yang magis adalah waktu seakan berputar dan menyingkap kenangan yang tersimpan bersamaan dengan kidungmu yang melantun tetes demi tetes. Jangan tanyakan aku kenapa aku begitu menyukaimu, bisa jadi karena zodiakku aquarius makanya aku selalu senang main air, main air loh bukan main hati.
Terimakasih atas waktu yang kau berikan untukku, berkali-kali aku menghabiskan waktu menunggumu reda sambil berpikir tentang banyak hal. Walau kadang aku tidak mendapat penyelesaiannya tapi itu cukup melegakan karena aku telah berbagi, berbagi dengan rinaimu yang jatuh pasrah ke tanah mengendapkan apa yang bisa jadi bukan jatahku untuk memikirkannya melainkan Dia yang menciptamu dan seluruh semesta.
Oh iya, darimu pula aku belajar tentang harapan, bahwa dengan menunggumu reda aku sebenarnya berharap dan percaya bahwa setelah hujan badai sekalipun pasti akan tiba waktunya menatap cahaya. Untuk itu hanya masalah waktu, yang pasti ada harapan bahwa cahaya akan tiba setelah kamu reda.
Hujan, sampaikan kepada tetesanmu bahwa aku mengaguminya yang begitu pasrah untuk jatuh ke bumi. Oh bukan, mungkin dia bukan pasrah tapi dia percaya bahwa meskipun dia jatuh ke bumi tapi dia pasti akan kembali lagi menujumu.
Terimakasih mengajarkan aku bahwa proses itu berawal dari sebuah kepercayaan dan selamat menempuh perjalanan hidup menuju lautan untuk kemudian kembali lagi ke awan.
Dan aku, aku masih disini menanti dirimu reda hingga tiba waktunya.
-JD-
Oleh: @jay_dewar
DIambil dari: http://jaydewar.tumblr.com
No comments:
Post a Comment