Saya berhutang sebagian kebahagiaan masa kecil saya kepada tuan dan nyonya. Saat-saat kedua orang tua sedang tidak ada, dan teman-teman tidak bermain. Tuan dan nyonya hadir dalam kehidupan masa kecil saya dan mengajari saya banyak hal. Yang ternyata, hal-hal yang tuan dan nyonya ajarkan memberi saya contoh bagaimana menjadi anak yang baik, dan mungkin jadi orang dewasa yang baik.
Tuan dan nyonya mengajarkan saya kata ‘selesma’, yang saya tidak tahu itu apa dan hanya saya terjemahkan sebagai flu saja. Tuan dan nyonya menceritakan indahnya alam dan betapa menyenangkannya bermain-main di alam terbuka, yang berujung saya (dan sepeda saya) berendam di sawah, celana dan kaos yang kotor dengan tanah, banyak bekas luka di kaki dan tangan yang tersisa hingga saat ini. Pengingat masa kecil yang sedikit banyak menyenangkan.
Seandainya pun saya tidak keluar rumah, tuan dan nyonya memberikan saya kemampuan bermimpi mengenai negeri-negeri yang jauh, mahkluk-mahkluk negeri dongeng, dan makanan-makanan yang terdengar sangat lezat. Kue-kue, buah-buah, dan teman-teman yang menyenangkan dan baik, juga teman-teman yang menyebalkan dan nakal.
Berkhayal untuk bertualang, melihat alam bebas, melancong ke negeri-negeri yang baru, dan yang cukup nyata mendorong saya untuk aktif bersepeda. Bahkan mungkin, keinginan saya untuk pertama kali pergi ke Eropa. Angan-angan yang tuan dan nyonya gambarkan masih melekat sampai sekarang, dan beberapa nilai yang secara tidak langsung mempengaruhi saya. Mengapa saya sangat suka kucing adalah sedikit pengaruh dari tuan dan nyonya (serius!).
Kisah-kisah itu tuan dan nyonya, akan saya cari lagi dan saya berikan pada anak-anak saya nanti, karena saya tahu cerita itu bermanfaat. Tuan Hans Christian Andersen, tuan A.A. Milnes, tuan Roald Dahl, nyonya Enid Blyton, nyonya Astrid Anna Emilia Lindgren, juga tuan dan nyonya yang namanya tidak dikenal, cerita-cerita tuan dan nyonya banyak memberi saya wawasan dan mimpi.
Saya mencintai setiap cerita tuan dan nyonya yang sampai pada saya, dan siapapun yang mencintai saya secara tidak langsung mencintai mereka juga
oleh:
diambil dari: http://sulaimansujono.wordpress.com
No comments:
Post a Comment