Puzzle, Matematika, Kasus, Teka-teki, Kamu
Kepada:
@dwaan
Hai kamu yang di sana,
Kamu itu mengagumkan. Aku suka kamu. Dan kamu pasti tau itu. Tau apa? Ya tau kalau kamu mengagumkan dan aku yang menyukai kamu. Habis, kamu selalu mengatakannya. Bahwa kamu mengagumkan, kamu indah, kamu hebat, bahkan kamu mengagumi dirimu sendiri. Kamu selalu mengatakannya kepada kita semua. Ya, kamu memang narsis. Tapi aku suka. Ah, kamu juga sudah tau, kenapa mesti kuulangi terus?
Tapi, kamu itu aneh. Kamu itu puzzle. Kamu itu persamaan matematika. Kamu itu kasus. Kamu itu teka-teki yang memerlukan kerja keras untuk menyelesaikannya. Aku nggak suka bermain puzzle. Aku benci mengumpulkan kepingan-kepingan dan menyatukannya menjadi satu gambar utuh. Kupikir kurang kerjaan sekali menyusun puzzle itu. Aku juga benci matematika. Aku nggak pernah bisa bersahabat dengan angka. Menghitung kembalian di transportasi umum saja aku selalu salah, padahal hanya beberapa ribu saja. Tapi aku suka kasus. Aku suka mengumpulkan fakta dan data dan menganalisanya untuk mendapat jawaban dan memecahkan suatu persoalan. Aku juga suka teka-teki.
Makanya, aku benci keanehanmu tapi aku juga sangat suka keanehanmu itu. Aneh? Ya, aku memang orang yang aneh. Sebelas-dua belas dengan kamu.
Mungkin keanehanmu yang justru membuatku menyukaimu. Atau mungkin juga hal lain. Lebih baik kita nggak membicarakannya, karena aku sendiri nggak tau apa yang membuatku menyukaimu. Ah, atau mungkin kelebihan fisikmu? Tapi kalau kulihat lagi...kamu pada dasarnya seperti orang kebanyakan. Nggak ada yang khusus. Dibandingkan dengan sifatmu yang aneh, yang kadang buruk, yang kadang menyinggung perasaan, apa yang kamu punya secara fisik sebetulnya nggak terlalu istimewa. Lho, kenapa jadi kubahas lagi?
Ah, yah, aku tau. Apa yang membuatku menyukaimu. Apa yang membuatku bisa memanjat tebing tinggi, menyeberangi lautan luas, mendobrak tembok besi, dan melakukan apapun demi kamu. Apa yang membuatku tidak bosan bertemu kamu, meski orang lain berkata bosan atau terlalu sering.
Kamu. Karena kamu adalah k.a.m.u.
Baiklah. Boss menyuruhku mengirim e-mail, dan aku gagal menemukan e-mail lama yang bisa ku-copy-paste, jadi terpaksa harus kutulis sendiri. Sudah dulu, ya. Sekian dan terima cintamu.
Salam,
Aku
No comments:
Post a Comment