Kamu yang gaduh dalam hening-ku,
Maaf untuk kelancangan surat ini.
Ini satu-satunya cara agar aku bisa sampaikan semua yang terendap begitu lama.
Bahkan keputusan untuk menulis surat ini perlu beberapa hari tuk meyakinkan semua akan baik-baik saja setelah kamu membacanya.
Karena ini surat kaleng, kamu tak perlu tahu siapa aku. Cukup kamu tahu bahwa ada seseorang yang selama ini memperhatikanmu dari jauh :')
Bahkan mengetahui segalanya tentang kamu. Iya aku tahu semua, dengan ke-KEPO-an ku yang cukup tinggi ini :)
Kecewa ? Iya! Membuat pikiran-pikiran kotorku mampir, berandai-andai tidak pernah ada dia atau siapapun itu, yang ada hanya waktu kita. Kita, iya! Aku dan Kamu.
Sudahlah... Aku capek kalau terus berandai, sampai bawah mataku hitam pekat pun, kamu tak juga tahu.
Semua terpaksa ku singkirkan.
Namun, bagaikan pasir dalam genggaman terbuka yang ditiup angin, siap tuk biarkan dia berlalu, nyatanya sebagian kan terhempas kembali hinggap di mataku, Perih !
Sekarang kamu tau kan, apa yang aku simpan ini ? Iya, rasa yang tak pernah mampu aku katakan, yang tak pernah bisa aku uraikan, semua begitu gaduh di dalam heningnya yang paling diam.
Gaduh membawaku rindu akan sosok dirimu, Ronald.
Dengan penuh kecemasan, ku berharap. Sungguh !
Jangan tanyakan ini apa ? Cinta, Kasih atau Sayang.. Aku tak paham.
Sungkan untuk mengungkapkan ini apa, Karena bagiku kita butuh 'saling' untuk mengerti.
"Semua ini nyata namun maya.. Kita terhubung tapi tak bersentuhan.. Sejalan tapi tak satu tujuan.."
Setidaknya aku tahu, ada sesuatu yang lain dalam diriku setiap mengingatmu.
Sampai jumpa, @Pace_Onald.
No comments:
Post a Comment