Dari Kumbang Genit Untuk Bunga Liar
Dear, Bunga Liar ( @iedateddy ).
Gimana kabarnya? Semoga belum ada pagar yang melingkupimu di sana, dan menatap cemburu pada kumbang genit yang berkirim surat padamu *bakar menyan* :D
Aku mengenalmu sebatas di linimasa, begitupun kamu. Tapi aku selalu berharap bisa mengenalmu lebih jauh *berdoa* *aamiin*.
Sesekali kita saling sapa, atau sekadar menyambar tweet dan beberapa lelucon garing dariku. Karena aslinya aku memang tidak lucu, aku itu pemalu loh *pengakuan* Semua yang kukicaukan di linimasa itu sebagian besar adalah pencitraan *pengakuan* *lagi* :D
Pengen sih, sering-sering menyapamu, tapi aku tahu ada banyak hati lain di sana yang juga memujamu *cemburu mode on*. Pernah aku berniat meminta pin atau nomer handphone-mu, tapi nyaliku masih terlalu kecil. Lagipula aku juga takut, kau berpikir macam-macam tentangku. Jadi aku cuma menunggu kamu muncul di linimasa, lalu membaca semua twit-mu. Kadang terpaksa gigit bebe, melihat kamu tertawa dengan temanmu, dan tidak menyapaku *hikshiks* :(
Oh iya, apa kabarnya bunga-bunga di tamanmu. Pasti mereka juga cantik, sepertimu. Suatu saat nanti, aku ingin sekali kita bertemu di sana, berbincang tentang bunga-bunga. Di rumahku juga ada kebun kecil loh, ada beberapa bunga yang kutanam *modus*
Ya udah, segitu dulu surat dariku. Semoga kamu tidak mengenali gaya penulisanku dalam surat ini. Jujur, aku berpikir keras untuk menjauhkan diri untuk tidak menulis seperti biasanya. Agar kau tidak mengetahui siapa aku. Nanti pipiku benar-benar jadi merah jambu kalau kau mengenaliku *tutup muka* :D
Jangan coba cari tahu siapa aku ya, Ida. Kelak, aku yang akan menemukanmu *alibi*
Sun sayang dari kumbang genit yang ingin bertandang di kelopak indah bungamu. *senyumpepsodent*
Waaaaah, kakakku dapet surat kaleng :))
ReplyDelete