Dear @hurufkecil,
Hampir 14bulan lalu aku mengenalmu disebuah akun komunitas sastra, @sajak_cinta.
Taukah kau? Kadang orang menganggap keren suatu tulisan bukan karna
kata-kata yang tersusun dengan indah, tapi karna makna yang tersirat
didalamnya menggambarkan suasana hati si pembaca. Dan itulah yang
terjadi padaku. Setiap membaca kicauan di linikalamu, kau seperti sedang
menggambarkan isi hatiku yang tak bisa kukatakan.
Aku pertama
kali mengenalmu dengan nama Nanti Kinan. Entah apa maksudmu menulis nama
itu di profilmu, tapi yang ada dipikiranku adalah seorang gadis manis.
Membaca linikalamu seperti membaca novel Tere Liye, menurutku.
Walau
terkadang jenis kelamin tidaklah penting di dunia maya ini, tapi aku
ingin melihat wajah aslimu. Karena gambar tomat yang selama ini kau
pasang, tak cukup membuatku berhenti penasaran.
Hingga kau
mengubah nama di profilmu menjadi Aan, aku masih belum sadar bahwa
sebenarnya kau adalah Aan Mansyur yang terkenal itu. Bahkan pikiranku
masih menganggapmu seorang gadis manis. Mungkin karena di linikalaku, @hurufkecil lebih terkenal daripada @aanmansyur.
Suatu masa, @sajak_cinta
mengeluarkan sebuah buku berisi kumpulan kicauan para pengikutnya. Dan
aku tertarik datang ke acara launching bukunya, karna kau berkata padaku
akan datang kesana pula. 3hal yang membuat langkahku mantap datang
kesana, puisi, theater, dan kau. Saat itu, pikiranku masih menganggapmu
seorang gadis manis, hingga kau naik ke panggung untuk membacakan sebuah
puisi "Selama Dua Jam Aku Berfikir Tentang Pikiran Kamu". Dan seketika itu, tanpa menunggu 2jam seperti puisi yang kau baca, pikiranku berubah, @hurufkecil adalah seorang @aanmansyur yang terkenal.
Mulai saat itu, tak penting lagi siapa kau sebenarnya, aku adalah penggemarmu. Terimakasih telah membuatku merasa tertipu.
Dari yang mengagumimu,
@bublespuff
*taukah kau, aku bersorak dimeja kerjaku ketika tau kaulah yang menjadi tukang posku selama 30hari ini*
ditulis oleh @bublespuff untuk @hurufkecil
Huahahaha
ReplyDeleteManis suratnya :3