Untuk abang kantong pipis adek bayi,
Halo, Bang! Ini saya, satu dari ribuan followers yang beruntung berada dalam list following abang. Entah dimute atau enggak, pokoknya saya difollow sama abang -orang yang saya jatuhi cinta kata-katanya.
***
Dua tahun lalu, di depan komputer dalam alibi mengerjakan tugas, aku mendapati abang berada dalam satu hashtag. #pengakuan. Ya, di situ pertama kali (akun) saya berkenalan dengan (akun) abang. Username abang kala itu @wandipopok ya bang kalo nggak salah? Saat itu avatar abang juga masih gambar sendal kalo nggak salah. Dan kenapa harus sendal? Apakah abang pelaku tragedi di setiap Sholat Jumat? Baiklah, hal itu patut diabaikan. Karena saya jatuh cinta bukan pada avatar abang. Tapi saya jatuh cinta pada 140 karakter abang. Sejak awal.
#Pengakuan konyol abang bikin saya nggak bisa menahan hasrat untuk tidak menekan tombol reply. Iya, jadi waktu itu kita reply-replyan, Bang. Terus abang saya follow, saya minta followback, eh dikabulin. Pas itu saya inget banget followers abang masih 200-an, dan followers saya… 20-an.
Sejak mendapati abang di garis waktu saya, barulah saya tahu kalo abang itu penulis novel. Huwoooooww. Dan, jujur ya bang… Sampai detik ini saya belum pernah sekalipun baca novel abang :D
Bang, saya pengen deh ketemu sama abang. Bukan dalam talkshow ngebahas novel abang. Tapi ketemu di coffee shop, ngobrol. Trus makan siang bareng, jalan-jalan, makan lagi, jajan.
Jadi… mau ya bang, kapan-kapan ketemu saya? Saya janji nggak akan nakal. Saya bersumpah akan membuat abang mentraktir saya seharian penuh ketika bertemu nanti. Mau ya bang? :)
Oke, sekian surat ini saya haturkan. Saya harus segera pergi. Cari pacar biar nggak galau kayak abang. Dadah bang.
Suka nggak suka samadengan lima belas. Tiga kali lima, harus dibalas.
Sincerely,
@brutalita
Halo, Bang! Ini saya, satu dari ribuan followers yang beruntung berada dalam list following abang. Entah dimute atau enggak, pokoknya saya difollow sama abang -orang yang saya jatuhi cinta kata-katanya.
***
Dua tahun lalu, di depan komputer dalam alibi mengerjakan tugas, aku mendapati abang berada dalam satu hashtag. #pengakuan. Ya, di situ pertama kali (akun) saya berkenalan dengan (akun) abang. Username abang kala itu @wandipopok ya bang kalo nggak salah? Saat itu avatar abang juga masih gambar sendal kalo nggak salah. Dan kenapa harus sendal? Apakah abang pelaku tragedi di setiap Sholat Jumat? Baiklah, hal itu patut diabaikan. Karena saya jatuh cinta bukan pada avatar abang. Tapi saya jatuh cinta pada 140 karakter abang. Sejak awal.
#Pengakuan konyol abang bikin saya nggak bisa menahan hasrat untuk tidak menekan tombol reply. Iya, jadi waktu itu kita reply-replyan, Bang. Terus abang saya follow, saya minta followback, eh dikabulin. Pas itu saya inget banget followers abang masih 200-an, dan followers saya… 20-an.
Sejak mendapati abang di garis waktu saya, barulah saya tahu kalo abang itu penulis novel. Huwoooooww. Dan, jujur ya bang… Sampai detik ini saya belum pernah sekalipun baca novel abang :D
Bang, saya pengen deh ketemu sama abang. Bukan dalam talkshow ngebahas novel abang. Tapi ketemu di coffee shop, ngobrol. Trus makan siang bareng, jalan-jalan, makan lagi, jajan.
Jadi… mau ya bang, kapan-kapan ketemu saya? Saya janji nggak akan nakal. Saya bersumpah akan membuat abang mentraktir saya seharian penuh ketika bertemu nanti. Mau ya bang? :)
Oke, sekian surat ini saya haturkan. Saya harus segera pergi. Cari pacar biar nggak galau kayak abang. Dadah bang.
Suka nggak suka samadengan lima belas. Tiga kali lima, harus dibalas.
Sincerely,
@brutalita
ditulis oleh @brutalia untuk @popokman
No comments:
Post a Comment