12 February 2012

Viognier



Kepada perempuan yang berada di tepi jendela,

Apa yang membuatmu membentengi diri dengan rutinitas demi hidup di masa lalu?

Aku mengerti masa lalu bersama ayahmu adalah kebahagiaan; menunggunya pulang dari bepergian, membawa berbotol-botol anggur dan menyimpannya dalam wine cellar. Ikut mencicip rasa-rasa anggur yang bahkan ketika itu belum mampu kamu lafalkan namanya karena begitu rumit; Cabernet sauvignon… Gewurztraminer… Viognier… Meskipun pada akhirnya kamu menemukannya pergi dengan senyum di wajahnya.

Aku mengerti masa lalu bersama Remy adalah kebahagiaan; membunuh waktu dengan menulis berlembar-lembar manuskrip. Menunggunya hingga tertidur demi dia mendapatkan dua karakter utama untuk cerita yang tengah ditulisnya. Meskipun pada akhirnya dia pergi dalam pelukanmu sendiri.

Sama seperti lelaki yang pada akhirnya mampu menembus benteng pertahananmu, aku selalu bertanya apa yang kamu tulis dalam laptop di hadapanmu itu setiap harinya. Dan aku meragukan benarkah kamu hanya menulis kisah-kisah misteri dengan karakter detektif dan usahanya memecahkan misteri itu? Ah, betul, aku tidak salah menulis; aku menulis menembus bentengmu, karena meski lelaki itu dan kamu dapat menjalin dialog-dialog tanpa rasa kikuk, bentengmu masih berdiri kokoh. Kamu masih hidup di masa lalu.

Hei, apakah kamu pernah berpikir bahwa lelaki itu suatu saat akan melupakanmu? Ya, saat ini ia pun terluka atas pilihan yang telah kalian buat. Tapi lelaki itu tidak sendiri sekarang. Seseorang pernah berkata, bahwa cinta bisa datang karena terbiasa.

Apakah kamu masih takut dengan kesendirian sehingga membuatmu tetap memutuskan tenggelam di masa lalu – dengan benteng deretan kata dalam laptopmu, bangku di tepi jendela, dan gelas-gelas anggur? Bukankah Layla pernah berkata bahwa cinta itu punya bentuk yang berbeda-beda. Terasa beda dengan setiap orang. Jadi, kamu tidak perlu takut, bukan?

Karena, jika kamu ingin tahu, sejatinya perpisahan akan menuntunmu pada pertemuan baru.

Penuh cinta,
A.

—------
*a tribute to @WinnaEfendi‘s new book – Unforgettable

oleh: @prameswary
diambil dari: http://ayuprameswary.wordpress.com/2012/02/11/surat-29-viognier/

No comments:

Post a Comment