Membisu !! Bersembunyi !! Itu yang selama ini aku lakukan
Aku mencintaimu tanpa niatan, tidak dengan rencana, dan mencintaimu dalam diam
Diam adalah satu komunikasi yang paling baik karena dengan diam hatilah yang akan berbicara semua ketulusan cinta
Cinta yang aku biarkan tersembunyi didalam hati membuatku sangat sakit tetapi lebih sakit mengetaui engkau tuli akan perasaanku ini
Angin membawa rasaku menyentuhmu
Suara membawa rasaku sampai ditelingamu
Tetapi apa yang selama ini kau tunjukkan ?? TULI , iya !! kau tuli akan perasaanku
Tanpa sedikitpun engkau memberiku kesempatan untuk menjelaskan sampai Sejauh apa rasa ini tumbuh
Sebesar apa rasa ini terjaga dan setulus apa rasa ini bertahan
Jujur aku tidak mempunyai keberanian untuk menyampaikan rasa ini
Tetapi apakah kurang semua tanda yang aku berikan kepadamu??
Apakah itu semua tidak bisa membuat mu membuka mata untuk melihat? Mebuka telinga untuk mendengar?? Dan membuka hati untuk menerima akan adanya rasa ini untukmu??
aku tak pernah absen untuk menyelipkan namamu di dalam doa doaku, didalam shalatku, didalam puasaku bukan untuk meminta agar suatu saat kamu membalas rasa ini tetapi agar kamu senantiasa dilindungi Allah dan dipermudah jalanmu menuju dokter gigi dan untuk kebahagianmu
BERTAHAN DI DALAM DIAM DAN BERTAHAN DIKEBISUAN
Apakah aku terlalu bodoh untuk bertahan dengan rasa ini?? Aku sendiri tidak tau bodoh atau hebat
Aku tidak akan pernah memaksakan rasa ini terbalaskan olehmu
Aku akan tetap memBISU dengan rasaku dan kamu mungkin akan tetap TULI dengan rasaku
Sejak pertama kali melihat adanya proyek surat kaleng ini, aku langsung berencana akan membuat surat kaleng juga dan sudah pasti tertuju padamu. Ya, kamu. Kamu yang akhir-akhir ini setia hinggap dipikiranku. Dan aku-yang tentu saja-tak kuasa untuk mengusirnya, hanya bisa pasrah dan dengan senang hati menerima hobi usilmu ini. Maaf karena aku terlalu pengecut dan hatiku terlalu ciut untuk mengungkapkan semua ini. Tidak bermaksud untuk membuatmu bertanya-tanya. Hanya saja gengsiku sudah menekan dalam-dalam keberanianku. Sejujurnya, aku bukanlah seseorang yang pintar menyatukan kata dan membuatnya menjadi sajak atau syair yang elok, akupun bukan seseorang yang puitis. Tidak seperti dirimu yang mampu mengubah sebuah kata menjadi kalimat indah dan bermakna, bahkan tidak jarang kamu membuatnya menjadi sebuah jenaka. Aku hanyalah seseorang yang sudah tidak sanggup lagi menyimpanmu di dalam hati dan menyembunyikanmu di dalam pikiran. Dan pada akhirnya aku memutuskan untuk menulis surat ini. Surat kecil yang tidak berarti apa-apa bila kau tidak membacanya. Tapi jika memang tidak, akupun tidak terlalu berharap kau akan membaca surat ini. Pengharapan yang berlebihan seringkali berujung kekecewaan, dan aku tidak ingin lagi mengalaminya. Aku sudah muak dengan semua harapan palsu. Kalaupun kamu tidak membacanya, setidaknya aku lega. Mengeluarkan segala tentang kamu versi hatiku dan mengubahnya menjadi sebuah tulisan. Tanpa kau sadari, kaulah yang mengajarkanku selama ini. Kau adalah guru‘maya’-ku dan linimasa-mu adalah buku panduanku. Aku harus berterima kasih kepada Twitter, karna ia telah menjembatani akun-ku dengan akun-mu. Dengan inilah aku mempelajari kata-kata indahmu. Dengan inilah aku menikmati bahasamu. Dan dengan inilah aku tertawa melihat ocehanmu. Kaulah si pembuat 140 karakter menjadi luar biasa. Ah, sudah cukup bagian memujimu. Terlalu banyak hal tentangmu yang pantas untuk dipuji. Lagipula, aku yakin di luar sana banyak wanita yang suka memujimu. Kau pasti sudah bosan dengan itu. Aku masih ingat malam itu aku tidak sengaja menemukan account twitter mu dan akhirnya aku mengklik icon ‘follow’pada profilmu, awal dari semua cerita kita. Tapi sekali lagi, aku harus berterima kasih kepada Twitter. Karna tanpa Twitter, mungkin aku tidak bisa berbuat apa-apa. Twitter adalah teropong bagiku, teropong kehidupanmu. Dari sinilah aku memantaumu, memperhatikan kehidupanmu yang berputar seperti biang lala. Kau tau? Cinta bisa membuat manusia melakukan hal-hal tak terduga lho. Yang menulis surat kaleng ini, contohnya. Sejak menyukaimu secara diam-diam. Sejak mengagumimu secara tak kasat mata. Dan sejak mencintaimu secara rahasia. ‘Stalk adalah kangen yang tak tersampaikan.’ Aku sangat setuju dengan kalimat itu. Tiada hari tanpa tidak membuka profil Twitter mu. Walaupun hanya menengok sebentar, hanya sekedar ingin tau keadaanmu. Maaf karna telah menguntitmu dari dunia maya ini, menyibak satu demi satu tweet-tweetmu itu. Maafkanlah ke-kepo-an diriku ini. Hal apapun yang kau tulis tak pernah lepas dari ingatanku. Hal kecil sekalipun selalu aku pandang sebagai hal yang besar dan selalu ada artinya. Begitu pula dengan apa yang kau lakukan, semuanya masih jelas bersarang di otakku. Meskipun kau hanya berteriak dan memanggilku ‘pesek’. Haha, pesek. Ejekkan itu lebih terdengar seperti pujian ketika kau menyebutkannya. Teruslah mengejekku, meneriakiku, menjailiku, menggangguku, mengirimiku pesan pendek, memberiku senyum pada bingkai tawamu, dan teruslah menghujamku dengan gombalan-gombalan mautmu. Aku suka semua itu. Aku menyebutnya sebagai tanda. Tanda bahwa kau peduli padaku. Baiklah, asumsikan bahwa aku kegeeran. Ya, aku memang geer. Tapi tetap saja aku masih tidak mengerti tanda apa ini. Mungkinkah ini cinta? Aku terlalu takut menerima kenyataan bila cinta yang ku maknai di dalam tanda ini bukanlah makna yang ingin kamu sampaikan. Wah kalau benar begitu, berarti aku memang benar kegeeran ya. Tapi tidak mengapa, hal itu sama sekali tidak masalah. Ketidakjelasanmu tidak membuatku putus asa. Yang ingin ku sampaikan hanyalah terima kasih karena telah menghadirkan linimasa yang sangat menarik, terima kasih karna telah mengizinkanku menjadikan linimasa-mu sebagai makanan sehari-hari, terima kasih karena telah membiarkan diriku mengkontaminasi hidupmu. Maaf karna telah menyukaimu, maaf karna telah mengagumimu, maaf karna telah merumahkanmu di hatiku. Dan maaf yang paling besar, karna telah mencintaimu.
Tiba-tiba ngeliat kalian main Blue Rondo bareng para senior yang 'wah' banget bikin gw kaget-tapi-ga-sekaget-itu-juga-sih. Kaget karena gw taunya scene itu dimainin sama 'orang-orang tua' dan kalian kan ga tua (meskipun Kak Taufiq tampangnya yaaaa begitulah, ga kayak Kak Rendy :p). Ga-sekaget-itu-juga-sih karena katanya scene itu dimainin sama 'bintang tamu' dan buat gw kalian tu bintang yang bukan tamu, (salah dua) bintangnya MBUI jaman sekarang. Both of you deserve it. Dan gw seneng banget jadinya liat kalian di scene itu :)
Yah rasanya kurang lebih sama lah sama pas tau kalian dipasangin jadi FC dan BF. Gw senaaaaaang :D karena ngerasa (posisi itu) ada di tangan yang tepat. Gw ga tau apa-apa soal kriteria FC dan BF, tapi gw percaya sama kalian. Dan itu cukup buat gw :) Trus kalo dari cerita-cerita yang gw denger tentang perjalanan kalian di MBUI sih gw lagi-lagi jadi mikir kalo both of you deserve it :)
Yaudah deh, cuma mau ngomong itu aja kok. Semoga kita sukses di Thailand nanti (dan kalian sukses skripsian sambil MB) ya :)
Hi...Apa kabar kamu disana ? Apakah kau masih memakai kacamata untuk menutupi mata indahmu itu ? dan...apakah kau masih mencintai ARSENAL seperti dulu ? 15 September 2011,kita masih berhubungan layak nya seperti teman dekat..ya mungkin lebih dari sekedar teman menurut ku.Kamu slalu menjadi penyebab jam tidur malam ku terganggu.Obrolan demi obrolan kita mengalir begitu saja..aku sama sekali tidak terusik dengan kehadiran mu di handphoneku.Pesan mu lah..yang kutunggu-tunggu setiap senja mulai berakhir.Ah..tapi ingatkah kamu tentang hal itu ?. Chelsea dan Arsenal pertarungan kedua tim sepak bola yang membuat kita saling mengadu mulut.Kamu slalu membuatku kesal atas semua perkataan mu tentang Chelsea.Karena kebiasaan mu lah..aku selalu mengingat hal-hal kecil yang ada pada dirimu...
Cappucino,Gunung Bromo,sepak bola,senja,hujan,dan rasa takut ku...mereka adalah deretan huruf abjad absurd yang slalu menjadi topik awal kita bicara.Yang jelas beberapa hari ini kamu menjadi sosok yang paling kunantikan kehadirannya.Entah mengapa semua berubah setelah kau tidak lagi memenuhi inbox handphone ku.Entah sudah hari keberapa aku kehilangan sosokmu.Entah sudah berapa kali sosokmu tak lagi menjadi teman tidurku.Entah sudah berapa peristiwa yang terlewat tanpa dirimu.Diam-diam, setiap malam aku merindukan mu..Samar-samar,aku merasa kamu hanya sepenggal takdir yang akan direnggut kembali.Aku benci kehilangan mu....
Sudah beberapa hari tak ada kabarmu. Sudah beberapa hari tak ada pesan singkatmu menyentuh inbox handphone-ku. Kemana perginya kamu ? Apakah ini caramu untuk melupakanku? Apakah ini caramu untuk menyiksaku secara perlahan? Tahukah kamu bahwa aku masih saja sering mengkhawatirkan kamu meskipun kau tak pernah mengkhawatirkanku. Mungkin kau tak mengingatku, tapi salahkah aku jika aku masih mampu mengingat dengan jelas cerita kita?.
Aku baru mengenalmu belum sampai setahun, tetapi sepertinya asyik "ngobrol" denganmu meski hanya via online. Tak mengapa, aku menantimu pulang ke Indonesia. Terlalu banyak yang ingin aku bincangkan denganmu langsung. Entah kapan. Sepertinya Akang sibuk ya?
Kang Dhany yang kreatif,
Banyak ilmu menarik dari websitehttp://dhanyirfan.com yang bisa dipelajari dan dinikmati. Kaget juga pertama mengetahui bahwa aplikasi alat musik Sunda itu semuanya Akang yang ciptakan. Serius, kan? Sadayana, kitu? Angklung, degung, kacapi,...
Papanya Arda yang baik,
Tidak hanya sampai di situ keterkejutanku. Ternyata Akang adalah manajer dari grup band MEMOS yang akan berulang tahun pertama 2012 ini. Lagunya bagus-bagus untuk menggalau. Hehehe... Harus lebih ditingkatkan nih, marketingnya agar bisa menjadi band papan atas Indonesia. Serius, deh!
Masih ada lagi yang membuatku kagum...
Kepedulianmu terhadap kesenian Sunda tak hanya berhenti pada aplikasi alat musik pada iPhone dan iPad, tetapi juga keseluruhannya. Bahasa dan budaya pun turut Akang pikirkan. Aku harus banyak belajar dan berguru padamu. Malu juga sebagai orang Sunda tetapi malah tidak bisa melestarikan budaya tanah kelahiran.
Terima kasih sudah memberiku kesempatan mengenalmu meski belum lama. Maaf surat ini tidaklah panjang, karena takut mengganggu dan menyita waktumu yang sibuk. Sukses terus untukmu. Cepatlah kembali ke Tatar Sunda dan mengabdilah untuk bangsa.
Saya tidak pernah mengharapkan kamu bisa membaca pikiran saya. Tapi seandainya kamu bisa, yakinlah kamu akan menemukan sosok yang sangat kamu kenal sedang bekerja siang dan malam di sana. Akan terlihat punggung yang gesit dan cekatan, sedang bergerak ke sana ke mari, membangun mimpi yang sederhana namun begitu berarti. Ya, yang terus-menerus mengokohkan semangat dalam pikiran saya tentunya adalah kamu. Kamu yang tidak pernah tidur, karena terus membangun kebahagiaan saya bahkan dalam mimpi sekalipun.
Yakinlah kamu akan menemukan banyak ucapan terima kasih di sana, untuk hal-hal yang remeh bagimu tapi begitu menyenangkan bagi saya. Juga tumpukan ucapan maaf dan air mata yang tidak pernah tersampaikan dengan baik, yang seringkali membuat kamu marah dan enggan bicara.
Dan yakinlah, yakinlah bahwa sekalipun kamu tidak pernah pergi dari sana. Karena kamu adalah bagian yang tidak pernah pergi, sekalipun saya sedang memejamkan mata.
Apa kabar? Aku selalu mendo’akan kamu akan baik-baik selalu. (Heii.. aku nulis ini sambil deg-deg’an.. deg-deg’an karna takut kamu marahi.. :) ) Sudah mempersiapkan apa saja untuk harimu hari ini..?? Waa... pasti tetap luar biasa harimu..
Hei kamu...
Setiap aku melihat jaket warna merah, cuma kamu yang bisa ku ingat. Dan sekarang tentang topimu juga. Ahh.. aku rindu topi dan jaket itu. Inget nggak kamu, dulu saat hipotermia menyerangku, dengan sabarnya kamu merawatku, memberikan jaket dan kaos kakimu untuk aku pakai biar aku cepat pulih. Heii.. mungkin dulu kamu tak sadar, sudah ada benih-benih sayangku di sana. Terima kasih yaa..
Hei kamu...
Motor merahmu yang dulu akrab denganku pula, aku rindu. Dan entah sejak kapan, setiap aku berada di manapun, motor yang mirip dengan motormu itu semakin banyak betebaran dimana-mana. Padahal sebelumnya aku yakin tak banyak orang yang punya motor mirip motormu itu. Masih ingat nggak kamu, dengan sabarnya kamu mengajariku naik motor. Sebenarnya alasan kenapa aku nggak pernah berani naik motor sendiri adalah ada trauma besar dalam kepalaku. Takut. Tapi entahlah, ketika kamu yang mengajariku, trauma itu sedikit demi sedikit hilang. Dan sekarang telah sempurna hilang. Kamu hebatt!!! Terima kasih yaa.. :)
Hei kamu...
Berpisah denganmu sebenarnya memberiku ketakutan yang besar. Heii.. kamu ingat kamu pernah bilang kalau kamu ingin memposisikanku di sebelah kirimu? Heii.. Aku selalu mempercayai kata-katamu itu. Entahlah!! Mungkin aku bodoh.. Ya begitulah.. Karena kata-kata yang mungkin aku sendiri menganggapnya sebuah janji, aku takut setiap malam datang, karena setiap tidur dan bermimpi, kamu selalu datang!! Heii.. Mungkin aku sudah gila!! Tapi ya begitulah... Di tambah lagi, aku juga semakin takut setiap pagi datang. Seperti momok besar...
Hei kamu...
Duluuuu sekali, aku pernah bilang aku ingin berjilbab, tapi masih belum berani. Heii.. kamu memarahiku habis-habisan. Katamu, “Mau nunggu apa lagi? Mau menjilbabi hati dulu? Sampai kapan? Kan lebih baik dua-duanya yang dijilbabi besamaan!!” Heii.. Aku sadar dan semakin bulat niatanku untuk berjilbab dan seperti yang kamu lihat sekarang. Tapi bukan berarti karena kamu ya aku berjilbab, tapi karena kata-katamu, semakin bulat tekadku. Terima kasih yaaa...
Hei kamu...
Masih ingat, waktu kita ketemu pertama kali waktu mau masuk kuliah. Eh bukan, waktu mau tes atau apalah dulu itu. Aku datang terburu-buru dan menunggumu, eh ketika kamu dateng, kamu lihat aku pake sepatu tanpa kaos kaki, kamu marah-marah!! Huh.. Padahal itu sepatu cewek pertama yang aku pakai. Yang menurutku meskipun tanpa kaos kaki pun nggak masalah. Tapi setelah itu, setiap memakai sepatu tanpa kaos kaki, aku takut ketemu kamu, aku takut kamu marahi lagi.. Terima kasih yaaa...
Hei kamu...
Kamu ingat, kamu pernah membuatku dan teman kita menunggu selama lebih dari 2 jam, waktu kita bertiga janjian untuk buka bersama? Sudah jelas kita janjian jam 3, tapi kamu dateng jam 5, sudah begitu tanpa dosa sama sekali. Aku tahu kamu hendak mengajak teman perempuanmu. Heii.. Aku cemburu. Tapi mana bisa aku bilang begitu, padahal kamu dan aku hanya sekedar teman. Kamu tahu, sejak saat itu aku marah. Dan malas untuk menyapamu. Iya malas. Rasa cemburuku lebih besar menguasaiku. Dan untuk beberapa semester kita nggak satu kelas. Heii.. Di saat itu aku merasakan, ada sesuatu yang hilang tanpa kamu.
Hei kamu...
Kamu sadar nggak, ternyata di setiap kehidupan tentang cintaku, kamu selalu ada diantaranya. Kamu ingat, ketika aku baru putus cinta dan sama sekali tak berniat untuk move on, tiba-tiba saja kamu masuk dalam duniaku. Aku masih membiarkan aku terbiasa dengan kamu tapi masih menyimpan semua tentang mantan kekasihku. Dan ketika aku memutuskan untuk pergi jauh dari tempat tinggalku, sebenarnya yang paling enggan adalah ketika aku harus berpamitan denganmu. Heii.. pasti aku akan ragu. Dan memang begitu. Pada akhirnya aku membulatkan tekadku untuk tetap berangkat. Yah, meskipun jarak kita sangat jauh, tapi kita saling berkomunikasi. Entah karena apa dulu, kita sempat tak bersapa sesering seperti biasanya, dan saat itu aku terbiasa dengan seorang rekan di sana. Heii.. rasa suka itu mulai ada. Dan lucunya, sebelum sempat aku sakit hati, kamu hadir dengan luar biasa kepadaku. Ternyata rekanku itu sudah mempunyai seseorang yang juga rekanku. Karena kamu sudah ada terlebih dahulu, jadi aku merasa terselamatkan olehmu. Dan lucu, ketika lagi-lagi aku harus berjumpa dengan seseorang di kuliah, sebelum aku sempat sakit hati, kamu tiba-tiba datang. Dan itu tidak hanya sekali dua kali. Heiii.. terima kasih yaa...
Hei kamu..
Bisa tidak ya kalau aku berharap kamu membuka tirai hati kamu. Heii.. Aku sayang lhoo.. Maaf ya kalau aku berbicara seperti ini.. Maaf bangett... Suatu hari kamu pasti mengerti kenapa aku menyayangimu seperti ini. Atau mungkin kamu sudah mengetahuinya..? Hmm...
Hei kamu..
Aku minta maaf atas kesalahan yang pernah aku buat sebelumnya. Aku berharap semua yang terjadi akan mengembalikan kita seperti dulu. Seperti saat 6 tahun yang lalu saat kita pertama kali kita bertemu.. hehehe.. Maaf yaaa....
Sebenarnya ingin kubunuh getar ini, tapi semakin aku berusaha, semakin aku tak bisa dan bayangmu semakin nyata berada di hadapanku. Heii.. Jangan pernah berhenti berkarya yaa..
Hi Kakak Spekta yang penuh cinta. Apa kabarmu? semoga baik dan akan selalu baik. Amin.
"If they throw strong words at you, be stronger... don't let them defeat you"
Kalimat yang ada di blog kakak, pada permainan #15harimenulisdiblog. Kalimat menguatkan dan begitu memberikan semangat pada saya. Jujur saya tak terlalu tau siapa kakak, apa latar belakang kakak, tapi kakak begitu membanggakan. Begitu menyadari arti hidup dan kebahagiaan. Satu diantara sepuluh orang seperti kakak.
Adakalanya bunga akan layu jika tidak dirawat, nyamuk akan terus menghisap jika tidak ditepuk, dan karang pun akan terkikis jika selalu dihantam ombak. Semua itu perumpamaan...., kita adalah manusia, yang sama di mata Sang Maha Kuasa. Perbedaannya terletak pada amal dan perbuatan saja. Kakak hebat mampu bertahan kala badai menghantam, semakin kuat badai semakin kuat pula kakak menerjang. SALUT hanya kata itu yang bisa aku berikan.
Saya hanya menganalisa, maaf jika analisa saya salah.... Kakak punya mata yang tidak hanya melihat, tapi juga merasakan. Kakak punya telinga, tidak hanya mendengar tapi juga mengamati. Dan kakak punya hati yang bijaksana sehingga apa yang kakak lihat, rasakan, dengar dan amati tidak dalam satu frame saja. Dari situlah terpancar kebahagiaan yang lahir dari luhurnya jiwa. Begitu besar magnetnya.
Kakak Mele7it Ngehits....
Kakak PENUH CINTA
Kakak 7uwara!!
Engkaulah keMEWAHan dalam bejana fana. Selalu menginspirasi untuk menjalankan roda yang terus berputar dan terputar. Ketika hidup harus dinikmati maka nikmatilah dengan sepenuh hati dan sepenuh cinta. Itu jalan untuk bahagia.
Kakak Spekta....
Kumpulan alphabet ini adalah puzzle yang saya bentuk dengan menarikan pikiran dan memainkan jemari saya. #30HariMenulisSuratCinta adalah sebuah media yang mengantarkan serakan huruf saya pada kakak. Saya tau ini adalah sampah, yang hanya ada di tempat yang kotor dan bau. Semoga saya bisa meniru pola hidup kakak tanpa harus menjadi kakak. Saya adalah saya dan kakak adalah kakak.
Terima kasih untuk kakak Spekta, saya bisa lebih memaknai kebahagiaan kembali ketika saya bisa melihat kakak.
Halo kak apa kabar? Semoga kakak baik-baik saja.
Kakak, bagaimana gadis itu? Sudah kau temukan yaaa? Aku bisa tebak siapa orangnya. Baiklah kak kalau memang itu pilihanmu aku bisa terima, walaupun agak sakit sih sebenarnya.
Aku sudah mencoba melupakanmu kak, sudah, sungguh. Namun selalu ada saja yang menghancurkan tembok pertahananku.
Kakak itu begitu manis, sadar atau tidak perbuatan kakak yang kakak lakukan terhadapku selalu membuatku bahagia.
Tapi yasudahlah, aku hanya bisa mendoakan kakak berbahagia dengan siapapun wanita yang kakak pilih.
Maaf sebelumnya, terpaksa aku sasarkan surat ini untukmu karena sobatmu itu, yg sungguh ingin aku kirimi surat cinta sedari dulu, tidak juga membuat akun twitter. Tolong, mungkin kamu bisa menyampaikan padanya untuk menjadi lebih “gaul” selain selalu tampak ganteng. Mungkin dia tidak seganteng itu, tapi untukku, dia memang begitu.
Surat cinta ini aku tujukan untuk satu dari sekian banyak sobatmu, Denny Indra. Aku memang tidak punya kesempatan mengenal dia lebih jauh dengan menjadi teman dekatnya. Tapi seandainya dia pernah tahu, 4 tahun lebih yang lalu dia berhasil merusak pertahanan hati seorang anak perempuan. Matanya bagus, sangat bagus sampai-sampai bertatapan 5 menit dalam diam dengannya sudah sanggup membuat anak perempuan, yang bahkan belum tahu apa cinta, itu jatuh cinta. Anak perempuan yang tak lain adalah aku itu bahkan masih percaya sampai saat ini bahwa akan ada waktunya aku dan sobatmu itu berjodoh. Berjodoh dalam makna yang mana saja, tak sekedar berjodoh dalam kungkungan makna asmara.
Dia, yang mungkin adalah cinta pertamaku sangat susah aku lepaskan dari ingatan dan juga hati. Aku memang sudah jatuh cinta dan bahkan patah hati lagi beberapa kali selama ini, dengan orang yang berbeda. Entah apa namanya ini, tapi dia selalu punya tempat tersendiri di dalam diriku. Saat aku menjalin hubungan dengan seseorang, nama Denny Indra ini masih bisa membuat aku merasa punya tomat di kedua pipiku. Bukan aku tidak pernah benar-benar menyayangi pasanganku, hanya saja sobatmu terlalu tak mungkin aku singkirkan.
Apa yang kita rasakan saat kita jatuh cinta pada seseorang yang tidak bisa kita miliki? Sedihkah kita? Marahkah? Patah hati, mungkin begitulah kebanyakan orang menyebutnya. Tapi sobatmu yang begitu aku jatuhi banyak cinta itu tak pernah sekali pun membuat hatiku patah. Saat dia mengacuhkanku? Aku tersenyum, justru semakin meleleh dengan tatapan dinginnya. Saat dia akhirnya lebih memilih menjalin hubungan kembali dengan mantan kekasihnya, aku memang tidak mendoakan mereka apa-apa, tapi sedikitpun tak ada tangis di hatiku apalagi kedua mataku. Biarkanlah apa yang terjadi mesti terjadi, pikirku.
Orang-orang terdekatku mengatakan bahwa aku bodoh masih mengharapkan dia yang bahkan tak memandangku sebutir debu pun. Aku justru tertawa semakin keras dan meracau semakin macam-macam tentang bagaimana indah sobatmu di mataku. Orang-orang tak pernah tahu, rasa yang mungkin cinta ini aku miliki hanya karena dia adalah dia. Aku menjatuhkan hatiku hanya dengan melihat dia seutuhnya, tanpa perlu ada tambahan lain dari lingkungan di luar kulitnya. Terserah, dia boleh saja mencintai dan menjalin hubungan dengan perempuan mana saja, aku tetap punya cinta untuknya. Aku tidak menyimpan cemburu apalagi sakit hati, tidak.
Mungkin satu hal terpenting yang membuat dia begitu lekat dalam diriku adalah dia, sobatmu, Denny Indra, tidak pernah merusak rasaku padanya. Rasaku memilih jalannya sendiri, mencintai dengan caranya sendiri, yang bahkan aku tak sungguh-sungguh dapat memahami. Akan aku bebaskan rasa ini melakukan apa yang sudah ditentukan sebagai fitrahnya.
Sebagai penutup surat ini, aku ingin mengucapkan terima kasih padamu , Aji. Terlepas dirimu menyampaikan atau tidak surat ini pada sobatmu, semua aku serahkan pada semesta. Karena semesta juga lah yang membuatku dan kamu dapat sering berbagi banyak pemikiran dan tawa, tanpa kamu tahu aku memiliki rasa yang sedemikian tidak hingga untuk sobatmu. Mungkin kah ini salah satu pertanda bahwa keyakinanku akan berjodoh dengannya itu benar adanya?? Hahahahaha… kita serahkan saja semuanya pada detik-detik yang bertik-tok maju. Sembari menunggu konspirasi semesta, tentu saja aku tak akan menyiakan kesempatan Tuhan untuk mencicipi manisnya cinta dari peramu rasa yang mampu menjejaki hatiku. Brengsek kah aku? Boleh saja semuanya berkata, toh itu tak membunuhku.
Dan satu lagi, semoga cepat cintamu itu punya muara untuk bertumbuh ya, Ji.
Hai hai hai! :) salam semangat sore dulu ya. Daripada susah mikirin sebutan buat kamu, hmm, aku milih kata "kamu" aja biar lebih akrab *uhuk*
Pernah ya suatu ketika *:D* ada saat iseng di twitter yang lagi nyebarin pin nya seorang gembrit, hingga aku sengaja search, ehhh banyak juga yang nge-RT twit 'pin' itu hehe. Akhirnya? Yaaaa, aku iseng juga add pin yg dicantumkan, dan? Beneran itu pin mu, asli, bukan boongan, ga nipu dan di accept lagi :) aku ngerasa 'diterima' sama orang baru (yang bahkan tahu aku aja enggak) tapi ga sok-sok an nolak invite-an atau sok emoh. Aku baru itu merasa dihargai :') pengen rasanya ngajakin chat, cuman segan sampe sekarang hehe.
Menikmati "ocehan" seorang kamu, di twitter, di bbm (ga terlalu aktif sih ya disini), bikin senyum sendiri, 'erghhh' sendiri, mewek sendiri haha.
Jangan berenti bikin twit yang kadang romantis, kadang juga mangkel-in ya? Hehe. Permintaan dari seorang penikmat kata dan tulisanmu :)
Aku sebenarnya tak tau apa kau tau tentang warna kesukaanku. Aku sangat suka dengan warna hijau. Itu udah dari mulai waktu kita SMA. Aku suka warna hijau karena hampir semua tumbuhan daunnya berwarna hijau. Aku juga suka warna hijau karena pohon Natal daunnya juga berwarna hijau—meski sekarang udah ada yang berwarna perak, emas, bahkan putih salju.
Aku sendiri juga tak tau apa warna kesukaanmu. Tapi karena aku memperhatikan warna kaus yang kau sukai itu (merah), aku jadi mulai memakai baju, jaket, kemeja, flat shoes, dan pernak-pernik lainnya yang berwarna merah. Belum tentu juga sih kalau warna kesukaanmu adalah merah. Soalnya kaus-kausmu sendiri kebanyakan berwarna putih.
Merah itu warna yang menyala dan akan terlihat mencolok dari sudut manapun. Dia tak akan pernah bisa menyembunyikan keberaniannya. Dia juga selalu membuat orang-orang yang menyukainya terlihat selangkah lebih berani ketimbang yang lain. Tapi alasanku menyukai merah bukan karena itu.
Aku ingat betul waktu kita mau pergi jalan-jalan ke factory-factory outlet yang di Jalan Dago dan Jalan Riau, kau memakai kaus merah. Dan kau bilang itu salah satu kaus kesukaanmu. Itu kali pertama aku jadi suka warna merah.
Lalu, waktu kau datang ke Medan dan kita terjebak dalam banjir karena hujan saat kita sedang seharian di mall, lalu kita memutuskan untuk singgah ke kantorku dulu untuk meminjam sandal seorang teman, maka sandal yang kupinjam—tanpa sengaja—ternyata berwarna merah. Sandal itu manis. Seperti temanku yang meminjamkannya juga berparas manis.
Dengan sandal itu aku memboncengmu di belakang menyusuri genangan air yang semakin tinggi hingga mencapai lutut orang dewasa. Waktu itu aku terus berdoa supaya sepeda motorku tidak ngadat. Coba bayangkan kalau sepeda motorku tiba-tiba ngadat, tamatlah kita di tengah hujan gerimis dan banjir yang semakin menggenang.
Karena aku harus melawan air genangan yang tinggi itu saat memboncengmu, kadang-kadang sandal merah yang kupakai hampir terlepas dan hanyut dibawa air. Aku benar-benar takut apakah aku bisa membawamu pulang ke rumah tantemu dengan selamat. Aku juga takut kalau tiba-tiba sandal itu putus. Soalnya melawan arus genangan air di atas sepeda motor itu susah…
Kurasa itulah salah satu alasan kuat kenapa aku mulai suka dengan warna merah. Bukannya aku mau menomorduakan warna hijau. Aku akan tetap meletakkan hijau di nomor satu sebagai warna kesukaanku. Tapi aku sendiri bukan pencinta hijau yang terlalu fanatik, sampai-sampai semua aksesoriku dipenuhi warna hijau. Bukan. Warna apa pun itu, asal dia terlihat catchy, maka itu bukan jadi masalahku.
Sejak waktu itu, aku jadi ingin membeli sandal yang berwarna merah. Karena itu mengingatkanku tentang kita berdua yang sedang duduk di atas sepeda motorku untuk berjuang menerjang banjir selutut untuk sampai di rumah. Sekali lagi, aku rasa itulah kenapa aku jadi suka dengan warna merah. Aku jadi punya alasan untuk memakai kaus, kemeja, jaket, pita, dress, flat shoes, bahkan sandal merah.
Halo kakak... Sedang apa kau sekarang? Sudah makan? Sudah Mandi? Sudah ngapain aja boleh??
Aku hanya ingin sekedar menyapa dan menyapu saja. Lama tak jumpa kau membuatku jadi bertambah dudul. Kedudulan yang seharusnya tak terjadi karena situasi dan kondisi yang sangat memungkinkan untuk menjadi waras (seharusnya). Bagaimanakah kabarnya hati? Sudahkah ia dapat sarapan pagi ini?
Kakak, kau tau tak? Aku disini mulai menjajaki setiap jengkal kenangan bersamamu. Memintalnya dalam tidur agar menjadi hiasan disudut-sudut kamarku. Warna-warninya indah sekali ya kak? Menciptakan pelangi lain yang tak kalah indah dengan apa yang Tuhan telah ciptakan. Itu karena Kakak...
Kakak, kau bahagia kah disana? Bersama hati yeng tengah kau nanti kesendiriannya. Kau bahagia? Jika kau bahagia, aku akan berikan sebuket mawar putih ini untukmu. Agar kau berikan menjadi sebuket kebahagiaan untuk hati yang tengah kau tunggu itu. Siapa tau dia akan memberikan hatinya sebagai ucapan terimakasih. pasti kau akan benar-benar bahagia.
Kakak, aku tak tau lagi harus berkata apa padamu. Aku menyayangimu dengan setulus hatiku kak. Dan aku tak pernah berharap kau memberiku rasa yang serupa. Aku hanya ingin kau benar-benar tertawa dengan hati yang kau pilih. Semangat terus ya kak!!
Kau akan selalu menjadi bintang dalam langitku kak. Selalu... (^_^)
Ikatan kita adalah ikatan yang istimewa. Yang telah dipertautkan oleh Yang Maha Istimewa.
Assalamu’alaykum… Omet^-^
Ayo tebak siapa aku? Hahahaha.. Aku rasa, dengan caraku memanggilmu seperti itu, identitas sang pengirim surat ini sudah ketauan.. :p
Apa kabarmu Omet?
Aku sedang mengikuti #30HariMenulisSuratCinta ^-^
Dan salah satu dari surat itu, aku tujukkan padamu, Sahabat Hatiku, Dian Fitriah..
Omet, terimakasih yaa karena Omet sudah lahir ke dunia ini, sehingga aku bisa bertemu, berkenalan dan bersahabat denganmu..
Terimakasih sudah menjenguk ibu..
Aku tahu, sangat tahu seorang Dian Fitriah pasti punya agenda yang padat, tapi SUBHANALLAH.. ingin kupeluk dirimu dan menangis di bahumu jika saja saat itu tidak ada orang lain selain kita berdua. Dian Fitriah datang dengan senyum dan lesung pipinya yang manis untuk menjenguk ibu. Padahal aku tahu, jarak yang ditempuhnya tidaklah dekat untuk sampai ke Rumah Sakit..
Ometku^^ Ingin rasanya di Surga nanti kita tetap menjadi Sahabat Hati, bersama dengan #TiraiD5 yang lain..
Betapa bersyukur dan bahagianya aku dipertemukan dalam sebuah lingkaran cahaya denganmu.. Entah apa jadinya aku jika saja tidak ada Dian Fitriah yang galak, yang tegas, yang punya prinsip, yang keren, yang ada untukku disaat aku membutuhkan dan benar-benar butuh sandaran.
Ometku yang always happy^-^ berSEMANGAT! Menginspirasi.. Muslimah Hebat yang Kreatif…
Tetaplah menjadi Ometku… Tau khan arti kata Omet? *kedip mata cantik*
Aku menyayangimu dan mencintaimu karena Allah.. Uhibukifillah Ya Ukhti.. Love you coz ALLAH… Omet… jeongmlayo Saranghaeyoooo…
Maafkan aku yang belum bisa mencintaimu seperti kamu mencintaiku…