04 February 2012

Surat Kaleng untuk @Ady_Sagelon

Surat Kaleng untuk @Ady_Sagelon

Hai kamu. Ya kamu!
Gimana kabarmu sekarang? Lama kamu ga sms atau telpon aku. Masih marah ya? Atau sudah gamau kenal aku lagi?  Maaf untuk 9 bulan yang lalu. Kamu tau? Aku juga ga pernah mau semua berakhir tragis gini. Kamu tau? Aku ngambil keputusan itu demi ibuku, karena ibuku ga pernah setuju sama hubungan kita. Kamu tau? Aku masih sayang sama kamu walaupun aku tau kamu benci aku sekarang. Kamu tau? Aku masih ingat semua kenangan waktu sama kamu. Dari waktu kita kenalan sampai terakhir kali kita saling sapa. Dan yang paling ku ingat, waktu terakhir kali kita jalan bareng. Kamu masih ingat kan? Apa perlu ku ceritakan lagi agar kamu ingat?

Hari itu, 21 April 2011 kamu ajak aku jalan, karena memang sudah lama kita ga jalan bareng. Aku mau, asalkan kamu mau pake baju yang aku kasih waktu ulang tahunmu. Karena sejak aku kasih bulan Oktober 2010, aku ga pernah liat kamu pake baju itu sekalipun. Dan ternyata kamu mau! Mau tau gimana perasaanku waktu itu? Aku bahagia banget! >o<
Malam itu, kamu jemput aku seperti biasa. Jam 8 malam di rumah nenekku. Aku ingat kamu pake baju itu, celana jeans di bawah lutut, behel merah, satria f merah dan helm merah seperti biasanya. Sedangkan aku pake baju pink blaster dan leging hitam. Kamu sempat marah sama aku karena aku pake leging, katamu: “Ih, mimi ini loh kok pake gituan sih. Diliatin orang itu nah, ketat betul.” “Hehehehe” aku cuma ketawa aja. Jujur, seneng banget diperhatiin gitu sama kamu karena akhir-akhir itu kita sering banget berantem.
Seperti biasa, tujuan kita ke pantai. Yahh, itu tempat paling romantis buat kita. Di perjalanan, aku peluk erat kamu. Karena perutmu yang gendut itu, tanganku sampe ga sampe buat meluk kamu hehee Tapi aku suka. Aku suka perut gendut kamu. Aku suka peluk perut gendut kamu. Aku suka cubit perut gendut kamu. Aku kadang jua suka angkat bajumu dan gelitikin perut gendutmu.
Sampai di pantai, aku turun dari motor, duduk di trotoar. Kamu tetap duduk di atas motor, mandangin aku. Waktu itu cukup gelap, cuma cahaya bulan yang sama bulatnya sama perutmu yang nyinarin kita. Romantis banget. Lama duduk dan mandangin bulan, aku berdiri, nyamperin dan meluk kamu. Aku peluk kamu erat seakan gamau aku lepas. Aku suka peluk kamu, apalagi kalo kamu bilang “Mumu sayang mimi”, aku tambah suka peluk kamu. Terus kamu ajak aku duduk di atas motor. Aku di depan, kamu di belakangku, meluk aku! Aku suka dipeluk kea gini. Aku suka dipeluk dari belakang. Aku suka dipeluk sambil nyandarin kepalaku di pundakmu dan mandangin bulan bintang malam itu.
Malam itu memang beda dari malam sebelumnya. Kamu nyanyi buat aku. Ya, KAMU NYANYI SECARA LANGSUNG BUAT AKU!! Ini adalah moment yang selalu aku tunggu seumur hidupku! Aku pengen banget dinyanyiin lagu romantis di bawah sinar bulan dan bintang. Malam itu keinginanku terkabul! Rasanya ‘fly’ banget waktu kamu nyanyiin lagunya Ungu yang Dirimu Satu, walaupun dengan suara yang pas-pasan dan dengan terbata-bata karena kamu ga hapal lagunya, aku tetap suka! AKU SUKAAAAA!!
“I will always love you, kekasihku. Dalam hidupku hanya dirimu satu. I will always need you,cintaku. Selamanya takkan pernah terganti. Ku mau menjadi yang terakhir untukmu. Ku mau menjadi mimpi indahmu.” itu nyanyianmu. Aku ketawa waktu dengar kamu nyanyi bagian bahasa inggrisnya, pelafalannya ga jelas banget. Tapi aku tau kamu tulus. Aku senang, SENAAAAAAANG BANGET!! Saking senangnya, aku sampai mau nangis.
Lirik selanjutnya aku ikutan nyanyi.
“Cintai aku dengan hatimu seperti aku mencintaimu. Sayangi aku dengan kasihmu seperti aku menyayangimu. I will be the last for you and you will be the last for me.” Aku nyanyi bareng sama kamu. Kamu peluk aku makin erat. Aku suka dipeluk kea gini sama kamu, seakan-akan kamu gamau aku jauh-jauh dari kamu, seakan-akan kamu gamau pisah sama aku, seakan-akan kamu gamau lepasin aku. Aku nyandar di pundakmu makin rapat, saking rapatnya aku sampai bisa lihat mukamu dengan jelas. Kamu senyum sama aku dan bilang “Mumu sayang mimi”. Terus aku balas “Mimi juga sayang mumu”. Abis itu kamu makin dekat dan makin dekat sampai akhirnya bibirnya mendarat di bibirku. Itu berlangsung cukup lama. Tapi aku suka. Aku suka dicium dia kea gini. Tulus! AKU SUKA!
Setelah cukup lama nyanyi ga jelas sama kamu. Kita pulang. Waktu pulang aku peluk kamu eraaaaaaaaaaaat banget! Jujur, waktu itu aku ada sedikit firasat ga enak. Di tengah perjalanan itu aku peluk erat kamu sambil berdo’a: “Ya ALLOH, jangan pernah pisahkan aku sama dia. Aku sayang dia lebih dari siapapun!”
Sampai di rumah aku turun dari motor dan mandangin kamu berlalu.


Waktu itu aku bener-bener ga tau kalo itu terakhir kali aku jalan sama kamu. Andai aku tau, aku pasti bakal peluk kamu lebih erat lagi, cium kamu lebih lama lagi, dan berdo’a agar aku tetap sama kamu lebih banyak lagi. Tapi yah, semua penyesalanku udah ga ada gunanya. Bulan ini udah bulan ke-9 aku ga sama kamu. Aku memang udah mulai belajar mencintai orang lain, tapi jujur aku masih sering keingat kamu. Mungkin karena terlalu banyak kenanganku sama kamu. Dari yang paling bandel sampai yang paling romantis :’)
Aku memang udah gatau kabarmu sama sekali karena sejak beberapa minggu lalu aku memutuskan untuk berhenti diam-diam melihat akun twitter dan facebook-mu. Tapi aku selalu berdo’a agar kamu bahagia dengan siapapun perempuan yang kamu pilih nantinya. Karena “Aku bahagia melihatmu bahagia, terlebih jika bahagiamu adalah melihatku bahagia“.

1 comment: