Hai kamu. Ya kamu!
Gimana  kabarmu sekarang? Lama kamu ga sms atau telpon aku. Masih marah ya?  Atau sudah gamau kenal aku lagi?  Maaf untuk 9 bulan yang lalu. Kamu  tau? Aku juga ga pernah mau semua berakhir tragis gini. Kamu tau? Aku  ngambil keputusan itu demi ibuku, karena ibuku ga pernah setuju sama  hubungan kita. Kamu tau? Aku masih sayang sama kamu walaupun aku tau  kamu benci aku sekarang. Kamu tau? Aku masih ingat semua kenangan waktu  sama kamu. Dari waktu kita kenalan sampai terakhir kali kita saling  sapa. Dan yang paling ku ingat, waktu terakhir kali kita jalan bareng.  Kamu masih ingat kan? Apa perlu ku ceritakan lagi agar kamu ingat?
Hari  itu, 21 April 2011 kamu ajak aku jalan, karena memang sudah lama kita  ga jalan bareng. Aku mau, asalkan kamu mau pake baju yang aku kasih  waktu ulang tahunmu. Karena sejak aku kasih bulan Oktober 2010, aku ga  pernah liat kamu pake baju itu sekalipun. Dan ternyata kamu mau! Mau tau  gimana perasaanku waktu itu? Aku bahagia banget! >o<
Malam  itu, kamu jemput aku seperti biasa. Jam 8 malam di rumah nenekku. Aku  ingat kamu pake baju itu, celana jeans di bawah lutut, behel merah,  satria f merah dan helm merah seperti biasanya. Sedangkan aku pake baju  pink blaster dan leging hitam. Kamu sempat marah sama aku karena aku  pake leging, katamu: “Ih, mimi ini loh kok pake gituan sih. Diliatin orang itu nah, ketat betul.” “Hehehehe” aku cuma ketawa aja. Jujur, seneng banget diperhatiin gitu sama kamu karena akhir-akhir itu kita sering banget berantem.
Seperti  biasa, tujuan kita ke pantai. Yahh, itu tempat paling romantis buat  kita. Di perjalanan, aku peluk erat kamu. Karena perutmu yang gendut  itu, tanganku sampe ga sampe buat meluk kamu hehee Tapi aku suka. Aku  suka perut gendut kamu. Aku suka peluk perut gendut kamu. Aku suka cubit  perut gendut kamu. Aku kadang jua suka angkat bajumu dan gelitikin  perut gendutmu.
Sampai  di pantai, aku turun dari motor, duduk di trotoar. Kamu tetap duduk di  atas motor, mandangin aku. Waktu itu cukup gelap, cuma cahaya bulan yang  sama bulatnya sama perutmu yang nyinarin kita. Romantis banget. Lama  duduk dan mandangin bulan, aku berdiri, nyamperin dan meluk kamu. Aku  peluk kamu erat seakan gamau aku lepas. Aku suka peluk kamu, apalagi  kalo kamu bilang “Mumu sayang mimi”, aku tambah suka peluk  kamu. Terus kamu ajak aku duduk di atas motor. Aku di depan, kamu di  belakangku, meluk aku! Aku suka dipeluk kea gini. Aku suka dipeluk dari  belakang. Aku suka dipeluk sambil nyandarin kepalaku di pundakmu dan  mandangin bulan bintang malam itu.
Malam itu memang beda dari malam sebelumnya. Kamu nyanyi buat aku. Ya, KAMU NYANYI SECARA LANGSUNG BUAT AKU!! Ini  adalah moment yang selalu aku tunggu seumur hidupku! Aku pengen banget  dinyanyiin lagu romantis di bawah sinar bulan dan bintang. Malam itu  keinginanku terkabul! Rasanya ‘fly’ banget waktu kamu nyanyiin  lagunya Ungu yang Dirimu Satu, walaupun dengan suara yang pas-pasan dan  dengan terbata-bata karena kamu ga hapal lagunya, aku tetap suka! AKU SUKAAAAA!!
“I will always love you, kekasihku. Dalam hidupku hanya dirimu satu. I will always need you,cintaku.  Selamanya takkan pernah terganti. Ku mau menjadi yang terakhir untukmu.  Ku mau menjadi mimpi indahmu.” itu nyanyianmu. Aku ketawa waktu dengar  kamu nyanyi bagian bahasa inggrisnya, pelafalannya ga jelas banget. Tapi  aku tau kamu tulus. Aku senang, SENAAAAAAANG BANGET!! Saking senangnya, aku sampai mau nangis.
Lirik selanjutnya aku ikutan nyanyi.
 “Cintai aku dengan hatimu seperti aku mencintaimu. Sayangi aku dengan kasihmu seperti aku menyayangimu. I will be the last for you and you will be the last for me.”  Aku nyanyi bareng sama kamu. Kamu peluk aku makin erat. Aku suka  dipeluk kea gini sama kamu, seakan-akan kamu gamau aku jauh-jauh dari  kamu, seakan-akan kamu gamau pisah sama aku, seakan-akan kamu gamau  lepasin aku. Aku nyandar di pundakmu makin rapat, saking rapatnya aku  sampai bisa lihat mukamu dengan jelas. Kamu senyum sama aku dan bilang “Mumu sayang mimi”. Terus aku balas “Mimi juga sayang mumu”.  Abis itu kamu makin dekat dan makin dekat sampai akhirnya bibirnya  mendarat di bibirku. Itu berlangsung cukup lama. Tapi aku suka. Aku suka  dicium dia kea gini. Tulus! AKU SUKA!
Setelah  cukup lama nyanyi ga jelas sama kamu. Kita pulang. Waktu pulang aku  peluk kamu eraaaaaaaaaaaat banget! Jujur, waktu itu aku ada sedikit  firasat ga enak. Di tengah perjalanan itu aku peluk erat kamu sambil  berdo’a: “Ya ALLOH, jangan pernah pisahkan aku sama dia. Aku sayang dia lebih dari siapapun!”
Sampai di rumah aku turun dari motor dan mandangin kamu berlalu.
Waktu  itu aku bener-bener ga tau kalo itu terakhir kali aku jalan sama kamu.  Andai aku tau, aku pasti bakal peluk kamu lebih erat lagi, cium kamu  lebih lama lagi, dan berdo’a agar aku tetap sama kamu lebih banyak lagi.  Tapi yah, semua penyesalanku udah ga ada gunanya. Bulan ini udah bulan  ke-9 aku ga sama kamu. Aku memang udah mulai belajar mencintai orang  lain, tapi jujur aku masih sering keingat kamu. Mungkin karena terlalu  banyak kenanganku sama kamu. Dari yang paling bandel sampai yang paling  romantis :’)
Aku  memang udah gatau kabarmu sama sekali karena sejak beberapa minggu lalu  aku memutuskan untuk berhenti diam-diam melihat akun twitter dan  facebook-mu. Tapi aku selalu berdo’a agar kamu bahagia dengan siapapun  perempuan yang kamu pilih nantinya. Karena “Aku bahagia melihatmu bahagia, terlebih jika bahagiamu adalah melihatku bahagia“.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete