02 February 2012

Secarik Surat tentang Sepotong Tanya

Entah ini bisa disebut sebagai surat cinta atau tidak. Kriteria surat cinta yang baik dan benar pun tak pernah saya tahu, karena seumur hidup saya tak pernah buat surat cinta. Yang pasti, surat ini khusus diperuntukkan kepada seseorang yang sangat gemar bersurat cinta. Dia meminta saya menulis surat cinta. Dia teman baru saya. Dan, ini dia…


Hey kamu, tahukah kamu betapa sulitnya bagi saya mengajukan sebuah pertanyaan kepadamu? Itu sama sulitnya dengan menunggu jawaban darimu, kamu tahu? Kini, untuk mendapat jawaban dari pertanyaan sederhana itu, kamu mewajibkan saya menulis sebuah surat, surat cinta! Ini lebih sulit lagi, tahukah kamu?

Ya, kamu membuat hidup saya beberapa hari ini menjadi lebih sulit…

Tapi, jauh lebih besar dari itu, saya berterima kasih karena saya merasa kamu memperluas ruang saya dalam menulis. Karenamu, saya dapat melihat lingkungan baru dan mengalami hal-hal luar biasa yang tidak pernah sebelumnya. It’s true. Thank you :)

Sekarang, kembali ke pertanyaan saya kepadamu: apakah gambar di devianart-mu itu, “hear the bells” dan “ave maria”, benar kamu ambil di gereja yang saya maksud?  Apakah itu gerejamu ??



N.B.: saya sudah melakukannya, giliranmu menjawabnya @heykila :p




oleh @kristo_baskoro untuk @heykila

diambil dari http://kristobaskoro.tumblr.com/

Its not about quantity, its about quality.

Basa-basi:

Jreeeeng!!!

Untuk pertama kalinya gue ikutan menulis atau mungkin lebih tepatnya sekedar nyelip di #30HariMenulisSuratCinta. Dan surat ini gue tujukan untuk @stenoricardo. Pada penasarankan lu semua pengen tau isi dan bagaimana gaya seorang mamih yang kalian kenal lewat twitter ini bercerita dalam bentuk tulisan sampai akhirnya menjadi sebuah surat? #tsaaaah Jescekidot….

Menulis sepenuh hati:

Rada ambigu yah judul surat gue, atau emang karna otak gue aja yang kotor? (pasang emot mikir)

Well anyway, gue sengaja bikin judul surat ini ‘Its not about quantity, its about quality’ karna memang seperti itulah pertemanan kita. Etapi lu jangan sedih ya, Ten. Meskipun ini judulnya surat cinta jangan sekalipun berharap gue bakalan ngomong ‘aku-kamu’ deh disurat ini. =))

Kita kenal dari tahun 2010, dari suka nyamber-nyamberan di twitter, sampe akhirnya kita malahan jadi lebih suka ngobrol lewat BBm atau Y!m. Sementara untuk ketemu satu sama lain palingan baru lima kali. Gak caya? Nih gue ingetin ya;

Ketemuan pertama:

Pasar Festival – Kuningan. Gue lupa bulan apa yang jelas tahun 2010. Ini pertama kalinya gue kenalan sama lu, Eka, Rahne, Tasya, Zarry, Gatot, Putra, Najib, Uday, dll. Kita nongkrong di Sevel, makan di Wendy’s abis itu karokean di InulVista.

Ketemuan ke-dua dan ke-tiga:

Rolling Stone CafĂ© – Kemang, Agustus 2011. Ketemuan disini pas acara #StandUpComedy dan kita udah satu grup BBm. Yang jadi admin di grup itu elu sendiri dan nama grup kita adalah ‘Jemaah Twitter’. Grup ini dibentuk sewaktu bulan puasa tahun 2011 dimana elu tiba-tiba bertransformasi menjadi seorang habib dan pasang avatar di twitter pake baju gamis putih ples sorban dan janggut palsu segala. Aslik tuh avatar bangk…. *Oiya lupa ga boleh ngomong kasar, ceritanya disini-kan gue lagi nulis surat cinta.

Aduh, gue jadi kangen bulan puasa tahun kemaren. Di grup itu para jemaahnya asik semua. Baik muslim maupun non muslim saling menghormati, ngobrol, bercanda-bercanda sampe bikin perut kram sambil nungguin waktu sahur ataupun berbuka puasa. Aaaaaaang kangen bulan puasaaaa….. :’)

Ketemuan ke-empat:

Borneo Beerhouse – Jeruk Purut, Desember 2011. Atas ide seorang Layen, para Jemaah bikin surprise kecil-kecilan buat ngerayain ulang tahun lu. Gak gampang buat ngewujudin acara ini buat seorang Teno yang gak suka surprise-surprise-an apalagi jam kerjanya suka gak ketebak. Makanya gue berinisiatif minta bantuan dari tim ABCD alias Anak Begajulan Cabang Depok yaitu Bebe, Ino dan Mamo untuk ngerayu lu dateng ke tempat itu. Dan untungnya acara surprise party ‘seadanya’ itu bisa berjalan cukup sukses.

  

Ketemuan ke-lima:

Bubur Karpet – Radio Dalam, Januari 2012. Gak perlu dijelasin disini gue, elu sama Bebe ngapain bikin pertemuan. Yang jelas ketemu, makan dan berbuat hal negatif mah pasti tapi jauh dari kata mesum. Etapi omegledotcom tuh termasuk mesum ya? Bwahahahaha…. =D

Yakan..yakan…baru lima kali doang kita ketemu tapi kalo ada yang tanya ‘seberapa deket pertemanan kita?’ beuh…kayaknya hampir semua hal kita share tanpa kita saring, sampe ada yang cemburu ama kita segala coba?!?! Ahahaaaay…gak mau bahaaaassss…

Eh, Ten, kaget gak lu tiba-tiba dapet surat kek beginian dari gue? Seorang gue yang nulis surat cinta buat pacar gue yang di London aja pake dibantuin ama lu sekarang tiba-tiba nulis surat buat elu. Kaget gak? Apa? Enggak? Oke gue kagetin lagi…. DOR!! Kaget dong, plisss :(

Gue gak yakin surat ini termasuk dalam kategori surat cinta, jauh dari kesan romantis soalnya. Dan baru tadi malem gue bilang sama lu kalo ada yang ngirimin surat kaleng buat gue, bakal gue bales tu surat dengan simpel: ‘Eh, lu tuh siapa sih? Kalo berani mending kita ketemuan aja deh, pet!’. Ahahaha… Tapi gue kepikiran buat nulis ni surat justru setelah BBm-an sama lu semalem. Paling ngena buat gue yang mencerminkan arti pertemanan kita nih pas dikata-kata ini:

 
Steno Ricardo Gaus, walaupun kita jarang banget ada waktu buat saling ketemu, gue cuma mau bilang di surat ini kalo gue gak akan pernah bosen untuk bilang terima kasih sama lu. Lu temen deket gue yang paling rockstar yang selalu bikin gue ketawa-ketiwi, selalu ada buat dengerin curhatan gue, selalu ngelindungin, selalu ngingetin gue untuk berhati-hati tanpa pernah ngelarang, dan tanpa lu sadarin lu udah ngebantuin gue untuk tetap sabar dalam bertahan dan berjuang ngelawan kerasnya hidup. Tengkyu…tengkyu…tengkyu… (peluk)

Udah ah, gue udah mau mewek nih nulisnya. Lagian surat gue udah kepanjangan. Entar lanjut ngobrol japri aje ye =’)))

Salam asoy dari temen lu yang geboy,

-Nani-





oleh @NunenoNani

diambil dari http://nunenonani.tumblr.com/

Variatio 19. a 1 Clav.

Sekarang kamarku perlahan lapang,

tambah kehancuran mulai tunjuk taringnya jelas meruncing

Aku tak mampu bikin ingini khayalak berteriak lantang

karena Aku sia-sia yang mendiami kota sunyi di celah orang berbaring

Penampang bulan di atas,

Kejar-memburu-menderu, balapan

Sebab hidup adalah perubahan yang sendiri diri berubah tak pernah sebab perubah itu.




- surat dari adik, untukku.










oleh @MungareMike

diambil dari http://mungaremike.tumblr.com/

Januari!

Hai bulan Januari,

Surat ini kutujukan untuk kamu yang telah memberikan aku cerita dan awal yang baik di tahun 2012 ini. :)

Awal mulanya ada perasaan waswas ketika bulan favoritku, bulan Desember, telah selesai dan pergantian tahun dimulai. Bulan Desember menjadi penutup yang begitu sempurna, kebahagiaan datang tanpa jeda, bahkan tidak ada satupun hari yang kulewatkan dengan berduka.

Lalu, tibalah kamu pada waktunya, Januari. Bulan yang aku benci! Bulan disaat aku mengalami putus cinta hingga dua kali. Bulan kelahiran orang yang pernah membuatku patah hati, bulan ketika aku baru dekat dengan seorang lelaki yang membuatku patah hati (lagi). Namun kemudian menjadi bulan kelahiran orang yang menjadi kekasihku kini. Kamu telah menjadi pusaran waktu ketika aku jatuh dan kemudian mulai bangkit kembali. Sehingga bukan tidak beralasan kekhawatiranku itu datang kembali. Khawatir akan mengalami kegagalan lagi.

Tetapi aku diingatkan bahwa “Badai pasti Berlalu” (seperti judul film ya :D). Maksudnya adalah, selain kehadiran cerita duka tentu saja aku kedatangan juga cerita yang penuh sukacita sebagai penyeimbangnya. Aku ingat tahun lalu, awal dari keikutsertaanku dalam projek di Twitter: #30HariMenulisSuratCinta, salah satu cerita baik yang terjadi di bulan Januari. Projek yang muncul lagi di bulan Januari tahun ini, dimulai tepat pada hari ulang tahun kekasihku. Surat ini juga bagian dari projek tersebut. Gara-gara keisenganku berpartisipasi dalam projek itu, akibatnya aku sekarang banyak mendapatkan banyak teman dan bahkan sahabat baru. Ya, ada hubungan yang berakhir, ada pula hubungan yang baru dimulai. Aku mungkin kehilangan orang yang menyayangiku dan aku sayangi sebagai kekasih atau pujaan hati, tetapi Tuhan kemudian mengirimkanku orang-orang baru yang akan menyayangi dan aku sayangi sebagai teman/sahabat.

Maafkan aku yang telah berburuk sangka terhadapmu ya, Januari.

Terima kasih telah memberiku awal yang baik untuk memulai sesuatu yang lebih baik lagi di bulan-bulan berikutnya. Aku banyak belajar bahwa awal yang baik tidak selalu berisi cerita penuh tawa namun ada juga yang berisi cerita duka. Cerita penuh sukacita dan tawa membuatku belajar untuk bersyukur sementara cerita berisi tangis dan duka membuatku belajar untuk ikhlas, berpikir dan bertindak positif untuk menghadapinya. :)

Thank you for bring me a new lesson and memory, dear January.

Mulai kini aku berjanji tidak akan membencimu lagi. :)

Sampai bertemu tahun depan, Januari. Semoga takdir Tuhan masih merestui.

Dari,

Aku yang tidak lagi membenci Januari.





oleh @naminadini

diambil dari http://berceloteh.tumblr.com/

Surat Terakhirku



Untuk seseorang
Yang ku cintai

Ketika ku melihat lengkung senyummu dan cahaya indah dalam bola mata-matamu, tiba-tiba ku menyukaimu. Senyumanmu membiaskan lara dihatiku.tak dapat membyangkan bahwa aku memilikimu dan membawanya ke dalamduniaku.

Aku masih sering tertawa jika aku mengingat saat aku mencoba menguntaikan isi hatiku padamu. Aku tak pernah menyangka bahwa aku mengurakan kata-kata Cinta yang begitu indah. Ntah darimana aku mendapatkan kata-kata indah itu.

Saat ini aku bahagia dapat menjadi bagian hidupku. Ini surat terakhir yang akan ku kirimkan padamu.

Karena mungkin aku tak akan terbangun lagi esok  atau satu minggu kemudian. Selruh kata cinta yang indah tak akan cukup untuk menunjukan rasa cintaku. Saat mengetahui akhir hidupku itu akan di akhiri dengan kanker. Sangat meyedihkan bagiku, aku terus menerus mengusap airmata ini agar tak membasahi kertas ini sehingga akan memburamkan tinta yang menempel padanya. Aku menangis karena tak dapat lagi menemuimu, mengajak jalan, nonton bioskop bahkan hanya sekedar makan malam berdua.

Aku akan meninggalkanmu dalam perasaan yang begitu bahagia , tanpa rasa sesal dalam dada. Aku tak ingin kau pun menangis sehingga tak sanggup lagi membaca suratku ini. Aku ingin mengakhiri surat ini.

Namun masih banyak kata-kata yang ingin kuucapkan, tapi aku takut matamu terlalu basah sehingga air matamu menggenangi bola matamu dan terjatuh . Kau tak perlu lagi mengingat lagi aku karena aku hanyalah seorang figuran yang sengaja hadir dalam hidupmu. Aku merasa pedih karena tak dapat lagi menemuimu. Tapi, aku akan berdoa untukmu  setelah aku tak dapat lagi memijakan kaki  di muka bumi ini.

Buanglah dan bakar surat ini bersama sampah-sampah dirumahmu. Jangan ingat lagi bahwa kau dan aku saling  mencinta. Aku akan memohon pada Tuhan agar kau dapat menemukan penggantiku agar lupa akan aku. Ini ucapan selamat tinggal terakhirku untukmu.

Dari sesorang yang mencintaimu,
Dulu, kini dan selamanya.




oleh @KucingPerez

diambil dari http://kucingperez.tumblr.com/

Surat Kepada Lain Saudara



Hei, Bang! Apa kabarmu kini? Ini kali pertamanya aku mengirimi kau sepucuk surat. Pun sebaliknya, mungkin baru pertama kalinya pula engkau dikirimi surat oleh seseorang. Ya, sepucuk surat. Kalau suratan, itu kan sudah beda lagi. Maksudku suratan jemari takdir, yang telah menuliskan kita sebagai dua tokoh cerita (nyata) yang tak pernah berdrama dalam satu halaman kisah.


Kau tertulis pada halaman pertama, sedang aku jauh tersuruk, beberapa ratus-ribu-juta halaman cerita berikutnya.


Engkau mengkhatamkan cerita tepat di halaman pertama yang masih amat putih, sedang aku sampai kini masih meniti lika-liku kisah, dengan bercak-bercak tinta-noda yang ahh… malu aku mengatakannya.



Bang… tahukah, ketika datang waktu senggang, Ibu sering bercerita kepada kami, saat ketika di hari pertama (sekaligus terakhir) ia menggendong tubuh kecilmu - sedang tubuhnya sendiri masih amat begitu lemah, setelah bergelut dengan maut – katanya rupamu itu amat tampan. Hidungmu mancung, dengan kulit putih-lembut kelinci dan bibir mungil serekah tomat. Mirip sekali dengan Abah, yang sekarang mungkin sedang bersamamu juga di sana.


Bang, bersama surat ini aku cuma mau mengabarkan, bahwasannya kabar saudaramu di sini baik-baik saja.
Empat orang laki-laki batak, yang sebagiannya sekarang sudah tak diam lagi di rumah, menarungkan nasib di kota-kota perantauan. Dan hanya kembali ke rumah beberapa kali dalam setahun. Sehingga kami pun cuma bisa saling menanyai kabar lewat sambungan telepon. Tak seperti dulu, ketika kami bisa sekehendak hati berkumpul, berbagi kisah, mengadukan keluh di rumah.


Yah, beginilah yang namanya hidup itu. Ada hinggap, ada terbang. Ada jumpa, ada pisah. Tak ada yang kekal, sekekal Tuhan dan apa-apa yang diingat oleh kenangan.


Dan aku selalu berharap, supaya kelak nanti Tuhan, akan mengumpulkan kita kembali sebagai kenangan yang dituliskan dengan begitu utuh. Ke dalam sebuah buku cerita, tepat di sebuah halaman yang paling indah ceritanya.





oleh @nyalapadam

diambil dari http://punaimerindu.blogspot.com/

Hei Februari, Tolong Bawakan Aku Cinta!!

Kepada,
Februari.


Hei Februari!
Akhirnya kamu datang juga. Ku pikir kamu akan membawa sebongkah kebahagiaan seperti yang Januari bawakan untukku. Ternyata tidak.. Kamu hanya membawa langit yang begitu kelabu sebagai pembuka hari. Tidak!, Tidak!, tentu aku tidak membencimu. Aku bahkan tersenyum di bawah langitmu yang semakin menghitam pagi tadi, walaupun hatiku hancur berantakan.

Hei Februari..
Kata banyak orang, kamu adalah bulan yang penuh cinta. Kalau benar begitu, dengarkan aku sekarang!! “Hei Februari, tolong bawakan aku cinta. Cinta yang diciptakan Tuhan untukku. Hanya untukku!!”.



Well, hanya itu yang ingin aku sampaikan kepadamu. Tolong katakan kepada Semestamu untuk memberiku berbagai warna kasih di sepanjang detikmu. Pun aku akan melantunkan harapku di setiap sujud di sepertiga malamku. Terimakasih.


Salam,
Aku.





oleh @nilaayu

diambil dari http://nilaayu.tumblr.com/

I'm a gnome and you are my favourite human.

Dear Mr. Man,
I'm a gnome
hiding in your garden...
I'm so tiny,
you can't even see me...
I'm a gnome
and you're my favourite human,
I talk about you
to the ladybugs and honey bees
all the time...

Early in the dawn
or when you're not around,
I write my love to you
with the morning dew...
I write it on your window
while holding on to your window sill...

I told story about you
to the butterfly that passed by,
told her about the first time I saw you,
about how my love pour down
from drizzle to rain...

I'm a gnome
and I like myself a lot,
tho since I saw you,
I spent quite a lot of time
wondering how it feels to be human...

Will you like me?
Will you like my red pointy hat too?

But it's okay,
as long as I can still see you
I know it's a good blissful day,
so I won't complain...
You're just 100 steps away...

I'm a gnome,
living in your garden...
I trim the bushes
and hose your flowers too...
You're my favourite human,
you make me smitten like a kitten...

Tho sometimes I wish I was a human
so I can watch TV with you
sitting side by side,
I learn to be grateful
and tell myself every day and night,
"As long as I can still see him,
all happy and alive,
I know I've been living a good gnomish life".

Hope to see you soon, Mr. Man...
I am optimistic because
your favourite movie is on HBO tonight.

Seal it with lavender scented love,
- Little Ms. Gnome-




oleh @mumsyelle

diambil dari http://operationloveletter.blogspot.com/

Kepada cinta yang kutinggalkan.

Dalam ribuan hari bersama, tak pernah sedikitpun aku bayangkan begini jadinya. Pernah sekali, kemudian berkali-kali aku menyiapkan diri ketika harus berpisah, berdiri tanpa penopang kaki, menghela nafas tanpa bantuan, menggenggam jemari dalam kehampaan. Berkali-kali juga aku melepas kalimat akan baik-baik saja ketika kita tidak bersama, nanti. Begitu pikirku ketika itu.

Lebih dari 400hari berlalu semenjak aku meninggalkanmu kemudian kamu membalik hatimu berbalik meninggalkanku, permohonan maafku berulang kali terucap, meyakinkan bahwa ini hanyalah khilaf yang pasti bisa dimaafkan, bisa diperbaiki, bisa di reparasi. Mengendap-endap mengecap cinta yang belum benar-benar memudar. Menelantarkan harga diri demi untuk bersama kekasih pujaan. Mempermalukan diri bak gadis di pelacuran. Sampai suatu ketika tersadar, tidak ada putaran jalan.

Pernah suatu kali aku berjalan dibelakangmu, menggenggam tanganmu, mengecap aroma keringat bercampur parfummu, sementara telingamu menampung renyah tawa kekasih ditempat lain, aku menunduk tanda terpuruk.

Berkelahi dengan kata, seperti tidak ada cinta sebelumnya, pernah juga. Berurai air mata terasa tiada guna, hanya luruh ketika sepotong maafku, lagi-lagi aku dan barisan keterangan kepada sang kekasihmu mengalun dengan lancar, kemudian kamu memaafkan.

Apa yang terjadi hari ini, apakah pernah melesat dalam alam pikiran sadar? aku tidak, kamu? aku hanya mampu membeku menerima ancaman, bukan karena takut atau gentar. Semacam tersadar dari kesalahan ribuan hari kebelakang. Memandang sebuah gambar dengan sedikit gusar. Kau tebarkan ini hanya pencitraan, aku menyebutnya ini perbaikan.

Saat masih bersama bukan kesalahan, menjalani kebersamaannya lah yang dijadikan alasan. Aku tidak butuh pencitraan, aku hanya butuh perbaikan. Jika malam ini aku menerima ancaman, dalam bentuk sedikit mencekam, jangan khawatirkan. Jalan yang salah ini, tidak dapat kubetulkan. Diriku yang salah ini masih dapat mendapat perbaikan.

Berada dalam sengsara bukan keinginan, sengsara karena cinta yang kandas juga bukan suratan. Bertemu sejuta ancaman hanya bisa bertahan, di dalam rengkuhan Tuhan.

Tak pernah sekalipun kubayangkan, cinta merebus bara menjadi neraka jahanam. Kepada cinta yang kutinggalkan, masa depanku kupertaruhkan.

Tapi...jiwa yang baru segera dihembuskan, setelah dilakukan perbaikan....oleh...T U H A N





oleh @miftachaliq

diambil dari http://miftachaliq.blogspot.com/

Fakir Semangat

Apa kabarmu?
Pantaskah aku bertanya kabar padamu?
Hah sudahlah, tak perlu mempermasalahkan pantas atau tidak pantasnya aku denganmu.
Toh nyatanya, kamu sudah memiliki bidadari yang -sepertinya- pantas berada disisimu.

Ini hari ke hmmm... lebih tepatnya hari ke-7 sejak kamu dan dia saling mengakui untuk memiliki.
Tenang saja, aku tidak sedang menggalaukan diri karena mengingat itu.
Kamu juga tidak seharusnya khawatir tentang diriku yang akan "jatuh",
atau paling parah bunuh diri. Sebab itu, adalah pilihan terbodoh jika kulakukan untuk orang kusayang, kamu.
Hahaha,,, tentu saja, hidup terlalu singkat untuk berhenti mendapat kelayakan dari kamu.

Tapi, mulai khawatirlah pada hidupku yang sedang -sebut saja- fakir semangat.
Aku meragukan hidupku ke depan. Aku meragukan kemampuanku menyelesaikan skripsi.
Aku meragukan ide-ideku menulis cerpen, artikel, puisi atau novel. Aku meragukan segala hal.

Kamu itu alasan ke-tiga, setelah Tuhan dan Orang Tuaku kenapa aku harus sukses dan bahagia.
Bagaimana tidak, sekuat apapun aura kedatangan orang baru dalam hidupku, kamu akan selalu menang. Lihat saja bagaimana Tuhan membingkai perasaan ini selama sepuluh tahun, terhitung kita masih duduk di kelas 5 SD. Dia tak rela aku menghapusmu dalam hidupku.

Tentu saja ini bukan tentangmu, ini tentang diriku. Ya diriku yang mulai dihantui rasa cemas, adakah kamu di masa depanku? Memang takdir-Nya selalu tanpa diduga, tapi setelah aku meraba, kita telah dipisahkan oleh keadaan. Keadaan yang kita tak tahu kapan usainya. Engkau dengan dirinya, dan aku dengan kesendirianku.

Sekarang, harusnya aku dapat melangkah lagi.
Bukan untuk diriku atau untuk siapa-siapa.
Ini untuk dirimu, yang telah membuang kesempatanku untuk bahagia denganmu.
Seperti inilah takdir menjawab kekerabatan kita.
Ia menolak atau menyetujui, tetaplah ada orang tersakiti.

Dan aku,
Aku hanya pandai bersembunyi dibalik doaku dan senyumku.
Karena, betapa bodohnya aku jika menangis untuk orang sepertimu.


Ingin disampingmu,
Marisa.




oleh @marisadwikus

diambil dari http://sepedahitam.blogspot.com/

Selamat Ulang Tahun Ayah

Teruntuk Ayahanda tercinta yang jarang sekali bertatap muka.
Dari anakmu yang begitu rindu tapi tak punya daya untuk berlisan.

Apa kabarmu Ayah? Bagaimana makanmu? Bagaimana tidurmu? Adakah yang akhir-akhir ini memusingkanmu? Apa bajumu cukup tebal untuk melindungimu dari cuaca ekstrim akhir-akhir ini? Ayah gak lupa bawa payung, kan? Sekarang hujan gak bisa diprediksi loh Yah.
Ade? Baiiiik sekali. Di sini, Ade masih asik menata kata, mendengarkan beberapa cerita menarik dari sahabat-sahabat Ade, yaaa hitung-hitung belajar jadi psikolog sih Yah hehehe. Ade juga masih sering mengenang gimana dulu Ayah ngajak Ade nyari kunang-kunang. Ingat Yah?
Ayah, kita memang tinggal berjauhan, tapi anggap saja jarak itu mewakili seberapa rindunya Ade akan kedekatan kita. Kita juga jarang komunikasi, tapi anggap saja itu sebagai bagian dari rencana Ade agar saat kita ngobrol, akan ada lebih banyak cerita yang kita bagi. Dan kita juga jarang berbagi kehangatan, pun anggap saja itu sebagai pengingat betapa hangatnya pelukan dan celotah kita terakhir kali.
Ade memang jarang bahkan hampir gak pernah mengungkapkan betapa Ade (masih dan akan terus) sayang sama Ayah. Betapa Ade juga rindu sama Ayah. Tapi sungguh semua itu betul-betul Ade alami. Ade hanya terlalu takut mengungkapkan itu. Takut airmata yang tenang berubah air terjun.
Melalui surat cinta ini, Ade mau bilang, “Selamat Ulang Tahun, Ayah” selamat tanggal 1 Februari, Ayah. Semoga ayah selalu dalam lindungan Allah, hanya setitik harapan kecil itu yang bisa Ade hadiahi untuk Ayah. Nanti, Ade pasti akan mewujudkan impian Ayah. Pokoknya pasti. Ayah hanya tinggal berdoa, dan tetap mendukung Ade.
Mungkin banyak hal yang Ade lewatkan, mungkin banyak hal yang Ayah rindukan, dan mungkin banyak doa tak terdengar tapi tetap menggema dalam hati kita masing-masing. Ada ribuan senja kita lewatkan di tempat berbeda, ada ribuan waktu sholat kita jalani masing-masing, dan ada ribuan bintang yang kita pandang dari tempat berbeda.
Kita hanya berjauhan, bukan saling tidak ingat. Kita hanya butuh waktu membeku dan mempersempit jarak, bukan sekedar tulisan seperti sms. Kita juga butuh sholat berjamaah, bukan hanya saling mengamini doa satu sama lain lewat layanan telpon.
Kapan Yah kita akan mencari kembali kunang-kunang seperti dulu? Kunang-kunang. Seperti halnya Ayah, setitik penerang dalam kegelapan malam. Kapan lagi kita main kembang api bareng Yah? Kapan lagi kita berdoa setelah wudhu barengan Yah?
Ayah….
Biarkan waktu merenggut banyak momen kita, biarkan waktu berceceran tanpa bisa kita pungut lagi.
Biarkan senja kembali hilang dan berganti , biarkan bintang bertaburan sebanyak pasir pada pantai.
Biarkan kunang-kunang beterbangan tinggi tanpa bisa kita raih cahayanya.
Anggap saja semua itu mewakili betapa kita saling merindukan, betapa kasih sayang kita saling silang, dan betapa doa kita saling bersahutan.
Bayangkan betapa indahnya senja melintasi cakrawala, seindah itulah Ade menyayangi Ayah.
Bayangkan betapa banyaknya jarak yang terbentang dari garis pantai sampai persinggahan terakhir Matahari, sebanyak itupun Ade menyayangi Ayah.
Dan bayangkan betapa banyaknya pasir di sana, sebanyak itu pula kita pasti saling mendoakan, Yah.
Ayah, jaga diri Ayah baik-baik ya. Jangan lupa bawa payung, jaket, dan telepon genggam. Hanya sekedar mengingatkan, jangan banyak keluar rumah jika memang tidak terlalu penting. Jangan lupa kalau sudah tidak enak badan, minum vitamin Yah.

Teruntuk,
Laki-laki penyebab keberadaanku, laki-laki nomor satu dalam hidupku, laki-laki yang hati dan bibirnya selalu berdoa untukku, dan laki-laki yang kupanggil Ayah.
Dari,
Anak gadis yang begitu senang bermain kunang-kunang, anak gadis yang selalu mengamini doanya, dan anak gadis yang selalu dipanggilnya Ade, Nona, Putri, Sweetheart.
Selamat Ulang Tahun ke-48, Ayah. Sekarang, gantian aku yang akan selalu mengirim dan menggemakan banyak doa untukmu





oleh @nisfp

diambil dari http://wordsroom.blogspot.com/

Yang Terabaikan

Dengan hormat,

Apa kabar? Ini jarang kutanyakan padamu, karena aku selalu yakin kau baik-baik saja selama aku masih bisa tertawa. Namun kali ini, aku membuatkanmu surat. Bacalah dengan cermat.

Kita sama-sama tahu, kita mengidamkan orang yang sama. Tak perlu kujelaskan siapa, debarnya telah menjelaskan semua.

Kadang kulihat kau merintih sendiri, dan mataku basah, bila menunggu dia memberi selembar kabar yang tak pernah datang. Aku tak tega membiarkanmu, meski sering kuabaikan saja.

Jangan marah, bukan aku tak menyayangimu. Salahmu sendiri tak menuruti kata-kataku, yaitu berhentilah berharap padanya. Aku bukan membencinya, tapi membenci kekerasan sikap dan keinginanmu itu.

Apa kau tak merasa lelah? Menunggu dan membiarkan dirimu terus merana. Padahal cintamu tak berbalas juga? Berhentilah. Atau aku akan terus dan terus mengabaikanmu. Membiarkanmu semakin luka, sampai kau jadi membencinya.

Akan aneh terdengar kalau aku mengatakan ini. Tapi aku memang menyayangimu.

Dari logika kepada hati,

Ika





oleh @ikavuje

diambil dari http://eqoxa.wordpress.com/

Temukan Aku

Kepada kamu,

Yang enggan kusebut namanya.

Yang membuatku ragu menyebutmu sayang.

Katanya, kalau cinta, kalau sayang, tidak butuh alasan. Buatku itu benar. Aku tidak punya alasan yang bisa kujelaskan kepadamu mengapa aku memilih kamu. Kenapa aku memutuskan untuk menitipkan sebagian dari diri aku kepadamu.

Seharusnya, kamu dan aku itu jadi kita. Seharusnya, kamu dan aku itu saling melengkapi. Seharusnya, kamu dan aku itu saling menyempurnakan. Seharusnya, kamu dan aku itu satu.

Lantas, mengapa kamu dan aku jadi kita kemudian hilang?

Aku sudah kehabisan sabar. Persediaan rasaku menipis. Tanganku sudah melepaskan pegangan.

Sekarang aku berjalan sendiri. Entah sudah sejak kapan aku seperti ini. Mungkin sudah lama. Karena aku sudah lupa rasanya tertawa lepas. Sudah tidak ingat lagi seperti apa rasanya ketika mengingatmu sejenak kemudian tetiba tersenyum. Sepertinya aku sudah lama berpisah dengan bahagia.

Sekarang. Aku merasa kosong. Matahariku sudah terbenam. Lari membawa harapku.

Saat menuliskan surat ini aku tengah meringkuk dalam selimutku. Berkubang dalam pilu, bersembunyi dalam sendu.

Pagi ini dingin, terlampau dingin. Bahkan kakiku saja menggigil kedinginan di balik kaos kaki. Sama dinginnya seperti hati kamu. Hati kamu itu diselimuti lapisan es yang terlalu tebal. Membuatnya sulit berfungsi normal. Makin lama semakin beku. Sampai kamu kesulitan untuk merasa. Hingga kamu lupa caranya mencintai.

Tolong beritahu aku saat hatimu sudah mulai menghangat dan lapisan es-nya mencair.
Itupun kalau kamu bisa temukan aku.

Selamat tinggal.




oleh @heyechi

diambil dari http://flanelmerah.tumblr.com/

Penghuni Tanah Es

Halló, góðan dag kæru Ólafur Arnalds.

Hay Mas Ă“li, apakabar kamu di Iceland, negeri yang dipenuhi oleh hamparan es cantik nun jauh di sana? Kesannya saya deket banget gini sama kamu, manggilnya Mas-Mas segala, lah emang masnya wong jowo opo wong esland to? (Iceland jadi Esland lah, plis Neu).

Omong-omong usia kita hanya terpaut setahun lebih delapan hari lho! Hehehe, November-people memang selalu dianugrahi bakat dan talenta yang luar biasa ya, semoga ada nama saya tersempil di antara para November-people yang sukses.

Tahukah? Di antara semua negara di luar sana yang membuat saya penasaran, Iceland menjadi tempat tujuan impian saya. Terlebih lagi waktu pertama saya dengerin alunan piano yang kamu mainkan. Kalau di Bahasa Sunda-nya sih nyeredet hate. Menusuk, langsung menembus syaraf-syaraf yang menjalar dari gendang telinga, meneruskannya langsung ke jantung, tempat debaran itu bermula.

Yang lebih lucunya, sebenernya kan saya nggak ngerti artinya judul-judul lagu kamu, Ă“li. Sama sekali nggak ngerti. Tapi entah kenapa, setiap musik-musik ciptaanmu menemani pagi, gerombolan air mata seperti nggak mau kompromi. Mereka berebutan ingin segera keluar dari rumahnya, dan menari-nari mengikuti iringan piano yang disertai gesekan biola atau cello itu. Ya, kamu menciptakan lagu-lagu hangat itu di antara kubu-kubu es yang mengitari tanahmu.

FYI, sepertinya ketukan-ketukan lembut itu menyimpan sebuah kekuatan magis ya? Seperti sebuah sinar kameha-meha yang dilancarkan melalui speaker PC langsung menembus salah satu pojok di otak kecil saya. Ya, kamu memunculkan kembali rekaman-rekaman video masa lampau di ingatan saya, dan memaksa senyuman untuk kembali terbit mengenangnya.

Pasti kamu masukin ramuan rahasia plus mantra komat-kamit ya sebelum tangan-tanganmu memainkan alunan piano itu deh-deh.Tanggung jawab kalo saya sampai ngelamun terus dan malah jadi menggalau karena dengerin lagu kamu yah!

Anyway, I'd like to write some Icelandic words, sorry if I get any wrong for my sentences. As you know, I translated them at Google Translate, haha, thanks to Google who have made me this close with ya'!

Kæri Ólafur Arnalds, vildi að ég einhvern tíma að við munum hittast í kringum Indónesíu. Ég næ þér að margir dásamlegur stöðum í þessu ótrúlega landi.


Og ég vona að einn góðan veðurdag að ég gat heimsækja Ísland líka, að horfa á Aurora frá ógnvekjandi landi yðar, búa til nokkur ljóð eða orð með lögin þín. Það er ađ vera yndisleg!


Engu að síður, skuldar mér þér svo mikið fyrir hvetjandi tónlist.


That's all dear Ă“li. 

Mungkin kamu ga akan ngerti semua isi surat saya ini. Tapi saya percaya kok, kalau isi hati bisa sampai tanpa mengenal perbedaan bahasa, sama seperti judul-judul lagumu bukan?

#nowplaying Olafur Arnalds - LjĂłsiĂ°



Salam hangat dari Istana Hujan, wahai penghuni Tanah Es. :)

-penceritahujan-

mencintai seperti menyanyi

Dear Kamu,



Saya cuma ingin kamu membaca kutipan dari buku Takuboku Ishikawa. Saya mencomotnya dari halaman 84-85 buku berjudul Romaji Diary and Sad Toys itu. Saya menyuntingnya sedikit. Saya mengganti beberapa kata ganti. Saya mengganti ‘her’ menjadi ‘you’. Takuboku Ishikawa menulis catatan harian itu pada suatu malam lebih 100 tahun lalu. 15 April 1911, tepatnya.

Saya merasa, catatan Takuboku Ishikawa tentang istrinya, Setsuko, malam itu mewakili apa yang selama ini, dan utamanya malam ini, ingin saya katakan kepada kamu. Maka, bacalah.

My love for you has sobered. That’s a fact, a deplorable but inevitable fact.
But love is not all one’s life. It’s part of it. Love is a pastime. It’s like singing. There are times when every person, no matter who, wants to sing. And while he’s singing, he’s happy. But man cannot merely keep singing his entire life. And if he continues to sing the same song, he’ll get fed up with it, no matter how pleasant the tune. Moreover, there are times when he can’t sing no matter how much he wants to.
My love has cooled. I have stopped singing that once delightful song. But the song itself does remain a delight. It must be so forever.
It’s true that i have grown weary of singing only that song. But that does not mean i have developed a dislike for it. You are really a good girl. Where in the world is there another like you, good, gentle, steady? I could never think of having a better girlfriend than you. Yes, i have longed for other girls beside you. And there have been times when i wanted to sleep with other girls. As a matter of fact, i sometimes thought about sleeping with other girls while i was sleeping with you. And i have—i have slept with other women. But what does that have to do with you? It doesn’t mean i was satisfied with you. It merely means that man’s desires are not simple. I love you now just as much i did in the past. The person i have loved most has been, after all, you, though you have not been the only one i have loved. Even now—especially of late—i have frequently longed for you.

Selebihnya, tidak ada lagi yang ingin saya katakan di surat ini selain doa. Semoga sehatlah kamu selalu.

Hormat saya,

Aan

P.S. Saya membeli buku Takuboku Ishikawa, Romaji Diary and Sad Toys, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sesaat setelah kamu pulang mengantar saya. Ya, itu pertemuan terakhir kita. Selama dua jam, di pesawat, saya memilih membaca 194 tangkai tanka terlebih dahulu, meski letaknya berada di bagian akhir buku itu. Saya selalu membayangkan kita sebagai novel tragedi yang saya baca dari bagian akhir hingga ke halaman pertama.





oleh @hurufkecil

diambil dari http://hurufkecil.wordpress.com/

Catatan Dikala Magang 2

Kedah, 1 Februari 2012

Dear kamu,

yang masih untukmu surat-surat ini saya tulis

Selamat sore..

Magang hari kedua. Terima kasih ya, kamu yang bangunkan saya pagi ini. Kamu yang ada dalam mimpi saya, maksudnya.. :D

Mimpikan kamu buat saya seperti anak kecil yang kesenangan saat diberi uang lebaran. Atau sesenang perasaan pegawai di hari gajian pertamanya. Senang yang berlimpah-limpah. Karena adalah suatu kesenangan yang melimpah ruah, jika lihat kamu yang sedang senang. Walaupun hanya mimpi.

Sebenarnya sudah terlalu sore untuk menulis surat. Terlalu banyak hal penuhi siang saya hari ini. Tapi biarlah, walaupun nantinya surat ini tak tersampaikan, saya harap kamu membacanya. Entah kapan.

Dari saya,

yang selalu curi-curi waktu mengintip senyum kamu saat bermimpi.




oleh @idrchi

diambil dari http://abcdefghindrijklmn.tumblr.com/

Hey, ini Surat Cinta!

dear kamu,

sudah sarapan pagi ini? sarapan apa?
apakah nasi putih dengan telur dadar lezat? ataukah hanya setangkup roti tawar dan teh hangat?
semoga saja dua menu itu adalah menu favoritmu, karena nanti, aku akan sering membuatkannya untukmu.
oh ya, mungkin nanti tidak lagi teh, tapi kopi. apakah yang manis, ataukah pahit? beritahu, aku ingin rasanya sempurna di lidahmu.

pakai kemeja apa hari ini untuk kuliah? jangan yang itu - itu lagi, aku bosan.
ah, bingung ya? yasudahlah, terserah saja kau pakai yang mana. toh memakai apapun, di mataku kau tetap tampan.
dan tenanglah, nanti, beberapa tahun lagi, kau tak perlu sibuk memikirkan harus memakai kemeja apa, warna apa. aku akan menyiapkannya, bahkan sebelum pagi tiba. sudah terserika rapi, tergantung di samping lemari.

aih, bukan itu yang ingin kusampaikan melalui surat ini. ada hal lain, banyak. tapi apa ya? aku jadi lupa.

oh ya.. sudah beberapa malam ini, kuhabiskan dengan berjalan - jalan keluar rumah, menjelajahi kota. dan hiruk pikuk malam mengingatkan aku kepadamu, dan membuat alam pikiranku sejenak melintasi masa depan kita.


ahh.., apa kau tahu malam hari kota ini begitu cantik? tampak molek dan menarik.
karna itu, aku ingin nanti, kita tak menyia - nyiakan malam hanya dengan mendekam saja di rumah, menyaksikan tayangan televisi yang itu - itu lagi, basi. bawa aku keluar, berjalan mengelilingi kota, mengunjungi setiap sudutnya, melihat rupa malam yang beraneka.

adakalanya nanti, ketika kita menyusuri jalan, otak kita akan otomatis bernostalgia, menggali lagi apa - apa yang sempat terlupakan. entah mungkin pada tempat penuh kenangan, atau hal - hal yang dahulunya adalah impian. maka ceritakanlah kepada anak kita nanti tentang aroma masa muda kita. tentang bagaimana  cara kita menikmati masa - masa yang kita habiskan berdua saja, dulu, sebelum hidup kita disemaraki dia. atau ceritakanlah bagaimana awal perjumpaan kita dan bagaimana semesta menghendaki kita untuk saling berjatuh cinta.

lalu ketika kau mulai lelah, berhentilah. singgahi rumah makan favorit kita untuk sejenak bersantap. atau jika tak ingin makan berat, kunjungi saja tempat minum es shanghai di seberang swalayan itu, kau pasti tau karena itulah salah satu tempat favoritku. kita ajarkan kepada anak kita cara menikmati hidup melalui butir - butir es serut dengan siraman coklat dan susu. kau boleh tertawa melihatku yang kewalahan menyuapi anak kita, sampai - sampai memakan bagianku sendiri pun aku lupa. ketika mulai tak sabar, aku akan mengeluh, maka tegurlah aku dengan canda. sehingga aku tak marah tetapi malah tertawa. dan tawarkanlah dirimu untuk ambil alih menyuapkan, sehingga aku bisa gantian makan.

setelah lambung - lambung kita berisi, ajaklah kami untuk melanjutkan perjalanan lagi. kita lihatkan pada anak kita, bagaimana gemerlapnya dunia. tak lupa selipkanlah nasihat - nasihat ringan untuk bekal bagi anak kita. tapi jangan pula kita buat suasana perbincangan yang serius, aku tak begitu suka. cukup ceritakan beberapa pengalaman hidup darimu atau dariku yang bisa ditarik pelajaran berharga.

begitu malam memasuki waktunya yang kelam, maka ada baiknya kita pulang dan beristirahat. sebelum kembali ke peraduan, aku akan menyiapkan segelas susu hangat untuk si kecil kita, dan setelah itu ajaklah dia menggosok gigi dan mencuci kaki tangannya dahulu, agar ia terbiasa. sementara aku menyiapkan piyama, dan membenahi lagi tempat tidurnya. lalu antar ia, dan bacakanlah ia cerita agar imajinasinya melanglang buana. sebelum tidur, ingatkan ia untuk membaca doa sehingga ia dilindungi dalam tidurnya.

jika tak lembur, kita pun akan tidur. mengistirahatkan raga, dan mempersiapkan diri menghadapi apa - apa yang besok pagi menyambut kita. biarkan aku tertidur dalam senyum, karena itu adalah bentuk terima kasihku.
sebuah tanda bahagia bahwa aku memiliki suami sehebat dirimu.


ya, ini adalah sebuah surat cinta dariku.
penuh mimpi, untuk kamu wahai calon suamiku.
bisa jadi itu kamu.




oleh @ismarestii

diambil dari http://ismapratiwii.blogspot.com/

Kamu dan tahun-tahun kita.

Dear seseorang,
Apa kabar? Ehm, how’s life? Good? Mine too…they’re all good :)
Anyway, mau dulu mau sekarang, tetap saja hati ini deg degan dibuatnya kalau ini menyangkut kamu. Padahal ini cuma sepucuk surat loh.

Harusnya surat ini dikirimkan bertahun tahun yang lalu yah? Tahun tahun dimana kita sering sekali berpapasan dengan gerombolan masing masing, aku dengan sahabat sahabatku, dan kau dengan teman temanmu. Tetapi, tahun tahun itu hanya kita habiskan dengan menatap mata masing masing, mencoba berenang di kedalamannya.

Dear, kita sungguh kekanak kanakan yah? Yaiyalah, saat itu kita mungkin belum pun berumur 15 tahun, aku lupa, dan sedang malas berhitung sekarang. Tetapi tahun tahun itu, mungkin tahun tahun terindah, pertama kali merasakan gejolak ketika melihat seseorang tersenyum, bahkan mungkin bukan untukmu. Yasudah kutanya saja sekarang, senyum senyum itu untukku bukan? Kau selalu mencuri pandang ke arahku, aku masih ingat.

Aku ingat, waktu itu teman temanmu mulai menggoda goda ku denganmu, dan kau tampak tidak berusaha menghentikan itu, padahal wajahku sudah memerah. Kau menikmati keadaan dimana kita di jodoh jodohkan yah? Well, aku juga kok. Ehehehehe, hanya saja waktu itu kita terlalu muda yah? Dan tidak tau apa yang harus kita perbuat selanjutnya, aku suka kamu, kamu suka aku, itu saja.

Dear,
Aku bahkan selalu berdoa tiap hari, untuk at least sekali bertemu denganmu, entah dimana saja, di lorong lorong kelas, di kantin sekolah. Rasanya hari hariku hampa kalau sehari tidak melihat punggungmu. Aku sungguh gila. :)

Nah, sekarang coba aku tanya. Siapa pacarmu? Kapan kau menikah? Kau juga bisa bertanya pertanyaan yang sama padaku kok. :)
Tahun tahun penuh cinta kita dulu, sudah lama lewat dear, aku sih masih menyimpannya di kepala. Pengalaman luar biasa itu. Kita, akan mengenangnya, iya kan?

Terima kasih pernah menjadi sebagian indah itu….





oleh @fickka

diambil dari http://raficka.tumblr.com/

Ini, Kenapa Aku Menyandingkan Harapan Dengan Keajaiban

Buat kamu pangeran masa lalu…

Hai, kamu tau, aku percaya betul dengan yang apa namanya Harapan dan Keajaiban. Aku juga selalu menyandingkan Harapan dan Keajaiban untuk selalu berdampingan. Ketika putus asa, aku selalu berharap akan ada Keajaiban datang menghampiri dan berkata, “Tenanglah, ada aku, dan semuanya akan baik-baik.” Karena Keajaiban pulalah, aku selalu percaya dengan yang namanya Harapan.

Buatku, Harapan bukan sekadar percaya dan berserah terhadap sesuatu yang lebih baik. Aku memandang Harapan bagaikan nafas kehidupan. Mungkin seperti ikan yang bernafas dengan insang—walaupun ada yang bernafas dengan paru-paru—seperti itu pulalah aku menjalani hidup dengan berbagai Harapan. Aku punya begitu banyak harapan dan aku selalu berdoa agar suatu saat Harapan-Harapan itu menjadi kenyataan. Dan aku sendiri juga sudah menyaksikan bahwa begitu banyak Harapan dalam hidupku yang dibuat menjadi kenyataan.

Menurutku, hidup tanpa sebuah Harapan akan menjadi sebuah kehidupan yang menjenuhkan. Syukurnya Tuhan itu baik. Dia mau mengaruniakan Keajaiban untuk mengabulkan setiap Harapan yang dilambungkan manusia.

Saat ini, aku sudah menjatuhkan sebuah pilihan untuk meletakkan tunas-tunas hatiku di tanah gembur dan berharap agar tunas-tunas kecil itu tumbuh. Aku berharap penuh agar tunas itu jauh dari cacing-cacing kecemburuan, hama kejengkelan, serangga-serangga posesif, hingga ulat-ulat penggoyah keyakinan.

Ya, aku akan menggantungkan Harapan agar tunas-tunas itu nantinya akan membuat semua orang tersenyum dengan keberadaannya. Tunas hati itu adalah tentang perasaanku yang begitu mendalam terhadapmu. Hmm… sebenarnya aku sendiri nggak tau sejak kapan aku menyebutmu sebagai sahabat. Tapi yang pasti, sejak kita bertemu 7 tahun lalu, aku sudah memutuskan kalau kamu adalah orang yang akan cukup berarti buatku.

Banyak hal yang terjadi dalam kehidupan kita. Banyak pula hal yang selalu kita ceritakan bersama. Bahkan orang-orang di luar sana mungkin akan berpikir bahwa kita tidak lagi mempunyai rahasia yang ditutup-tutupi. Tapi sejujurnya, dari hati yang paling dalam, aku sendiri merasa bahwa tidak banyak hal yang aku ketahui tentangmu. Aku merasa semua yang pernah kita ceritakan nggak cukup untuk mengenal sosokmu yang sebenarnya.

Aku merasa tak pernah tau apa makanan kesukaanmu. Aku juga tak pernah tau siapa gadis yang kamu sukai. Tentang film kesukaanmu, buku-buku yang selalu kamu baca, musik yang kamu sukai, atau lagu-lagu yang selalu kamu dengar—aku tak pernah tau. Bahkan, aku juga tak pernah tau apa yang ada dalam pikiranmu kalau kita sedang bersama.

Dan yang membuat aku selalu terperangkap dalam praduga-praduga penasaranku adalah karena aku benar-benar tak tau seperti apa dan bagaimana perasaanmu terhadapku selama ini. Satu hal yang sudah pasti aku tau hanya: aku bahagia hanya dengan cukup mengingatmu.




oleh @Judika_judik

diambil dari http://judikabm.tumblr.com/

Hidup itu Penuh Kejutan

Dear Rizki,

Hidup selalu memberiku kejutan. Aku nggak tahu gimana rasanya jadi orang yang rasional yang penuh dengan perhitungan, karena mungkin ia tidak mengeri arti kejutan, pasti membosankan. Aku hidup dengan hati dan intuisi, karenanya aku selalu hidup bagaikan gadis kecil yang menanti-nanti seperti apa rasanya jatuh cinta.

Setiap kali aku bercermin, aku selalu tersenyum. Aku melihat seseorang yang merasakan hidup. Menjalani hidup tanpa memperhitungkan akibat, agak sedikit tidak bertanggung jawab. Aku memilih untuk tidak berpikir terlalu keras di awal tapi aku akan berpikir keras sepanjang jalan. Mungkin aku akan merasakan lebih lelah daripada mereka yang hidupnya terencana, tapi jika kamu lihat pada mataku, di sana tersamar kebahagiaan. Mungkin aku menyimpan kesedihan karena mendapatkan sejumlah kekalahan, tapi aku tidak pernah menyesal.

Rizki,

Apakah kamu suka kejutan? Ternyata kejutan itu menyenangkan loh. Kita pasti akan selalu menebak apa yang akan terjadi setelah ini. Aku nggak peduli apa yang akan terjadi setelah ini, baik atau buruk, everything happens for a reason. Jadi, jalanin aja apa yang lagi di depan mata.

Ngomong-ngomong, kemarin aku sempat membaca surat dari seseorang untuk kamu, Ki. Dalam suratnya dia bilang kalau aku jelas-jelas menyimpan sebuah rasa besar untuk kamu. Dia benar, Ki, dia tahu benar apa yang aku rasakan. Salam untuk temanmu.

Love,

perempuanhujan_


Indarty & rasa cintanya yang sukar (di)mati(kan)

Dear you, sahabatku –yang terlalu- tegar

5 alasan mengapa kamu harus(nya) meninggalkan pacarmu



1. Lelaki yang sungguh mencintaimu, tidak akan kasar padamu. Apapun alasannya

Bagaimana kamu masih bisa mengatakan ia cinta padamu ketika sumpah serapah lebih sering ia rapal daripada “aku cinta kamu” ? Ia mungkin tak melukaimu secara fisik, sekarang, namun bagaimana kelak? Ketika harapanmu terwujud untuk menghabiskan masa tuamu bersamanya namun ia tak kunjung berubah sikap? Bisa babak belur kamu. Aku hanya tak ingin kamu menyesal.

2. Lelaki yang sungguh mencintaimu, cintanya tak akan terbagi. Dalam bentuk apapun

Sejak awal aku mendengar cerita pertemuan pertama kalimu dengannya, sudah terasa ganjil dan janggal bagiku. Kalau ia meninggalkan kekasihnya untuk mencari yang lebih baik, bagaimana kamu bisa menjamin kamu tak akan ditinggalkannya untuk yang lebih baik kelak?

Bagaimana kamu masih bisa mengatakan ia cinta padamu ketika ia lebih memilih mengkhianatimu hanya karena cemburu buta ? Sungguh tak adil bukan melarangmu berakrab-akrab dengan lawan jenis sementara ia berleha-leha menginjak-injak perasaanmu dengan semudah itu “mesra tak wajar” dengan lawan jenis? Atau sedikit-sedikit dibandingkan dengan mantan. Jujur atau bohong dimatanya sama saja , kamu tetap dimarahi, hatinya tetap mudah berkhianat. Seperti sekarang, seperti kemarin, dan kudoakan semoga tidak seperti hari esok apabila kamu tetap bersikeras ingin mengerti hatinya yang keras.

3. Lelaki yang sungguh mencintaimu, “protektif” bukan “posesif”

Ini hubungan cinta , Bukan sekolah militer. Ia boleh melarangmu pergi ketika di luar hujan, karena ia tak mau kamu sakit, tapi bukan berarti ia akan mendendam padamu setiap kali kamu keluar rumah untuk beristirahat sejenak dari penat, menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabatmu.Kamu kan juga punya hidup sendiri, apa dengan ia melarangmu lantas ia menemanimu setiap saat kamu kesepian? Dia lebih memilih point blank dengan jadwal yang tak wajar,terlalu sering sibuk sendiri dengan alasan handphone ketinggalan atau ketiduran padahal kalau kamu yang begitu ia juga akan marah kan?

4. Lelaki yang sungguh mencintaimu,meminimalisir “aku” dan mementingkan “kamu”

Sungguh, pria yang mengucapkan “kamu gak pernah BIKIN AKU bahagia” kamu gak begini BUAT AKU, kamu harusnya ini dan itu dan bla bla bla UNTUK AKU. Bilang kekasihmu, “pacari saja dirimu sendiri”

5. Lelaki yang sungguh mencintaimu, tidak akan meninggalkanmu kecuali untuk kebahagiaanmu.

Sudah cukup jelas. Mau sampai berapa kali kamu jauh-jauh mendatanginya, memaksa ia yang sebagai lelaki yang mencintaimu harusnya memperjuangkan kamu, bukannya sedikit saja terluka lalu minta sudahan. Mana ada cinta yang tanpa sakit hati. Mau sampai kapan air mata itu, Ndar?

“Biarkan saja kekasihmu pergi, teruskan saja mimpi yang tertunda” Sebaris syair lagu ini seharusnya menjadi pertimbanganmu saat ini, girl. Semoga kamu kelak akan menyanyikan “back then I swore I’m gonna marry him someday but I realized some bigger dream of mine” nya taylor swift sebagai balasan syair lagu Audy ft Nindy diatas, apabila ia yang kamu nanti tak kunjung menghargaimu sebagai kekasihnya. Kamu toh tak perlu membencinya, atau bahkan berhenti mencintainya, cukup keluar dari ikatan yang tampaknya lebih banyak membawa duka berlarut ini.

Postingan ini bisa saja kamu abaikan seperti kebanyakan nasihatku dan teman-temanmu selama ini dan (lagi-lagi) lebih memilih tetap bersama pria yang sukar untuk tidak menyakitimu namun justru sukar kamu lupakan itu. Bagaimanapun, untuk masalah hati siapa yang bisa memadamkan kecuali diri sendiri, ya kan? Kami begini karena kami sayang padamu.

Tetap kuat ya, Indar !

Tertanda
“S”- yang bingung mendoakanmu supaya langgeng,
atau supaya penderitaanmu cepat berakhir?


"My Lovely Mother"

Hi Mother!! :D

Sebelum aku melanjutkan ini semua, aku mau minta maaf dulu untuk beberapa hal. *senyum manis*

Pertama, maaf karena aku tidak menulis surat pertamaku untukmu di proyek kali ini. Bukan apa-apa, dan tanpa maksud tertentu untuk mengesampingkanmu. :) Pasalnya, sebelum memulai proyek gila ini, aku baru saja menyelesaikan beberapa bait yang mungkin bisa dikategorikan sebuah puisi untukmu. Aku tahu sudah sampai padamu dan kamu menyukainya, Thank You... :) Sejujurnya, menuliskannya menghabiskan banyak kata-kata yang harus bagaimana kujelaskan benar-benar dari hatiku, hehe.. :P >>> "Dia part II"

Kedua, maaf karena saat ini kugunakan kata 'aku' dan 'kamu' untuk berkomunikasi denganmu. Meski melalui tulisan, aku tahu Ibu tak pernah menyukai ini. Ibu dengan segudang etika dan tata krama yang kental sekali sejak dahulu sedikit membatasi kata 'aku' dalam berkomunikasi, kurang sopan, begitulah opinimu. Hal inilah yang membawaku pada kebiasaan menggunakan kata saya dan nama panggilanku sendiri saat berkomunikasi dengan siapapun. Terima kasih Bu, kebiasaan ini membuatku berbeda dari yang lain. Dan aku menyukainya... :)

Aah, hal ini mengingatkanku pada perdebatanmu dengan ayah beberapa waktu yang lalu. Bagi ayah kata 'aku' bukanlah masalah sopan atau tidak sopan, tapi tentang kesepakatan orang-orang/masyarakat yang pada akhirnya menetapkan di pikiran mereka sebagai kata yang sopan atau sebaliknya. Itu cuma sugesti berwujud afirmasi yang menjadi kebiasaan. Aku setuju tentang hal ini, tapi juga setuju sama Ibu. Berhubung udah seperti itu, gak ada salahnya juga kan kalau menggnakan kata-kata yang udah tersugesti sopan dipikiran banyak orang? :)

Emm, aku benar-benar bingung harus menulis apa di surat yang berlabel cinta ini untukmu. Kalau tentang aku yang mencintaimu, aku yakin telepati itu sudah sampai sejak dulu, belum berhenti sampai detik ini dan InsyaAllah akan terus berlanjut hingga akhir nanti. Yaa., aku memang jarang sekali, atau mungkin belum pernah bilang 'I love you' dan semacamnya secara lisan langsung padamu, Ibu pasti sudah sangat mengerti aku kan? Sifat cuek, diam, dan sedikit dingin yang Ibu Ayah turunkan ini benar-benar seperti menjadi karakterku. Bahkan bukan cuma padaku, ini ada di setiap diri kami, aku bahkan terbilang yang paling ramah kan? Haha, Tenanglah bu, akan selalu hadir kata-kata itu di kalbu, dan tak pernah putus dalam do'aku. :')

Sebagai putri pertamamu, aku mungkin belum menjadi yang kamu harapkan. Masih banyak, bukan. Terlalu banyak hal-hal yang kulakukan dan membuatmu kecewa kan? Terlebih dengan kondisiku sekarang. Aku yang sok sibuknya gak ketulungan, sedikit sekali meluangkan waktu dirumah. Kampus seperti menjadi tempat utama yang kadang aku sendiri tak mengerti kenapa. Kepulanganku yang selalu larut sudah pasti membuatmu sangat khawatir, wajahku yang sering sekali cemberut akibat lelah juga pasti mengusik pikirmu, kemudian pola makan yang tak teratur, sikap marah-marah gak jelas yang kuderma dengan adik-adiku, semuanya pasti membuatmu banyak menghela napas kan? Meski Ibu gak pernah marah, sikap dan tatapan diammu itu menjelaskan semuanya. Itu memang kesalahanku. Dan aku masih terus berusaha meminimalisir kebiasaan-kebiasaan buruk itu. Maaf Bu.. maaf... :'(

Oia, sejujurnya aku sangat mengagumimu. Meskipun aku sering meledekmu dengan sebutan 'Miss Etika', itu cuma satu dari caraku memujimu. Semua aturan dan etiket yang kerap meluncur sebagai deretan repetan untukku itu sebenarnya sangat menyenangkan. Itu spesial. Namun kadang kalau melihatmu dan memperhatikan diriku, kadang aku merasa tak cocok menjadi putrimu. Ibu itu seperti sosok perempuan yang sebenarnya. Sangat ahli di setiap bidang yang digeluti makhluk bernama perempuan. Memasak. Masakanmu selalu mendapat nilai antara 8-10 di lidahku, aku rasa ini juga karena bumbu ajaib yang selalu kamu hadirkan disetiap masakanmu. Kasih sayangmu. Dan yang paling membuatku kagum adalah kemampuanmu dalam membuat berbagai kerajinan tangan, menjahit, menyulam, mengkait dan kegiatan kerajinan tangan lain yang belum kukuasai sampai saat ini, meski sudah sering kali kamu ajarkan padaku. 'Malas'ku ini kadang sangat keterlaluan kan Bu? =.=a


Emm., aku juga sangat menyukai diskusi-diskusi panjang kita. Meski mungkin akan lebih cocok disebut sesi curhat ataupun ngerumpi bareng, karna kita sama-sama perempuan. :D Maaf. kalau kadang aku sok tahu dan sedikit menasihatimu, apalagi soal beliau dan dia. Hahaha.., Ibu pasti mengerti maksudku kan? :D Aku harap ini akan terus jadi kebiasaan kita sampai nanti. Aku benar-benar menikmatinya, kita terlihat seperti anak dan ibu yang kompak. :) Oia, meski aku selalu cerita semua tentangku, hari-hariku, teman-temanku, dan kejadian-kejadian yang menimpaku. Aku memang kerap merahasiakan cerita seputar kisah pribadi itu. Bukan karena tak percaya, terlalu canggung untuk membicarakannya denganmu, aku malu. Tapi aku janji, suatu hari nanti pasti kuceritakan semuanya, bahkan detailnya kalau perlu. :D

Terakhir, tetap semangat bisnis tupperwarenya ya mother! Dibantuin kok, Hehe.. :D
Intinya masih sama, Aku sayang ibu slalu karenaNya... :)





Happy Dynamite Day!

Dynamite! BOOM!

Happy 4th Anniversary Dynamite Training!
Huwoooow. Tak terasa ya kita sudah 4 tahun bareng-bareng. 4 tahun belajar bersama, berbagi bersama. Keinginan untuk terus belajar dan berbagi tampaknya jadi dasar kita bisa terus bersama.

Dynasix, Shasha, Vigara, Otto, Pchan and Verdi, being with you is a leisure for me. Life and work could be so stressful, then, bertemu kalian akan meringankan semua beban. Bikin modul-coba modul-meeting-recruiting-TFT-execution, All the madness that I loooooove so much! I know, we had some hard times. Proyek rorojonggrang yang kadang-kadang bikin senewen dan panik, bisa dilewati dengan penuh tawa kalo di samping kalian. *kalo lagi sendiri mah tetep stres lagi* *pffft* Bekerja sesuai passion memang anugerah, dan bersama kalian lah anugerah itu ada. Sesuai dengan tagline kita, "Enjoy Your Learning Experience." I do enjoy my learning time with you.

Dynafriends, *TING!* teman-teman yang selalu membantu DYNAMITE dalam event-event kita. Bukan hanya sekedar kerjasama, kalian menjadi keluarga baru buat kami. Kegilaan kalian ternyata memang cocok ya, dengan Dynamite! :p

Selamat ulang tahun ya Dynamite Training. Manusia berumur 4 tahun biasanya lagi aktif lompat-lompatan. Kaya kita yang gak bisa diem. Tapi Dynamite Training di usia 4 tahun udah banyak berbagi pengalaman dan belajar bersama. I'm a proud Dyna! Semoga terus maju, terus berinovasi dan semakin solid!

Enjoy Your Learning Experience!


untuk lelaki tampan yang diguguri bunga

sore ini aku melewati gedung besar yang sedang dibangun ulang menjadi sebuah hotel,
kamu masih ingat kan gedung apa itu?
iya, mall kecil yang sering kita kunjungi dulu.
masih ingat kan, hampir setiap akhir pekan, aku selalu cemberut dan minta ditemani jalan jalan,
lalu kamu membawaku ke mall untuk sekedar berjalan jalan, atau main di tempat hiburan.
iya, kali ini aku janji tidak akan membawamu naik lift lagi, aku tau kamu bahkan lebih suka berputar putar naik eskalator bahkan tangga darurat.

kamu menggandeng tanganku saat kita mulai memasuki taman hiburan,
lalu kamu membiarkan aku bermain apapun,
sedangkan kamu lebih suka menunggu di kursi panjang sambil memandangiku.
hingga pada akhirnya aku akan merengek menarikmu untuk membantuku bermain pump, meskipun dengan paksaan, toh akhirnya kamu ikut asik bermain pump bersamaku, tertawa bersama kegirangan.
lalu kita akan sama sama lupa pulang hingga mama menelfon, mengingatkan bahwa hari sudah petang.
ah, kita memang bandel, setelah keluar dari parkiran, toh kita tidak melewati jalan menuju rumah,
kita berputar putar dulu dengan mobilmu, untuk sekedar mencari tukang jagung manis kesukaanmu dipinggir jalan.
tertawa gembira disepanjang jalan, dengan jendela mobil yang dibuka lebar lebar.
lalu karna kelelahan aku tertidur hingga tiba di rumah.

masih ingat dua tahun lalu? saat aku kelaparan tengah malam, bahkan saat kamu sudah bersiap tidur, dengan sedan hitammu kita menembus gelapnya jalanan dan sibuk mencari tukang nasi goreng yang masih buka, lalu makan bersama dipinggir jalan hingga kekenyangan dan justru malas pulang.
atau ingatkah kamu ketika aku dengan bangganya menunjukkan kamera baruku? dan kamu tersenyum senang dan minta difoto saat itu juga.
atau hadiah hadiah kecil saat kita bertemu? kamu yang selalu beranggapan bahwa berapapun usiaku aku tetaplah anak kecil yang girang jika diberi coklat batangan.
bagaimana dengan jogging pagi kita?
atau saat kita menyuci mobil bersama?
ah...


ini sudah setahun lebih kita tidak bertemu.
maafkan aku yang jarang menelfon, kala itu.
bahkan mengirim hasil foto fotoku saat kau minta.
bahkan untuk sekedar mengabarimu, tentang kegiatanku.
surat ini kutulis untukmu,
sekedar membayar hutangku untuk mengabarimu, bahwa aku luar biasa baik sekarang.
aku harap kamu tersenyum senang membaca surat ini saat tiba ditanganmu, lelaki tampan dan tergagah yang pernah aku jumpai.
surat ini aku tulis atas rinduku yang tak akan terbayar bahkan untuk sebuah temu,
pada lelaki tua yang selalu ada dalam hatiku,
yang terbujur kaku diantara tanah dingin dan jatuh bunga kamboja pemakaman.

dengan air menggenang pada pejam mata, dan setumpuk rindu yang terus menumpuk, teruntuk yangkung soekamto, di surga.


Lebih Menghargai

Halo,

Selamat pagi,

Orang yang entah kapan aku sebut di tiap surat cinta. Semoga kau tersebut suatu saat.

Aku berniat pergi, jauh dari kota kita yang tercinta dan melanjutkan pendidikan di negeri orang.

Doakan aku lulus ke sana.

Dan mungkin ketika aku benar-benar jauh. Aku dan Kau, yang tak tersebut namanya di surat-suratku jadi lebih menghargai tiap helai rindu.

Ini bukan masalah jauh atau dekat, Ini tentang hati yang melekat.

Sekian


Topeng Takberwajah

Untuk (sebut saja) Topeng Takberwajah.

Kamu terlalu lama bergulat dengan perasaanmu, bung. Harusnya kamu sudah mulai bisa membuka diri, dunia ini benar-benar ada. Benar-benar nyata, bukan hanya ada di alam pikirmu. Bukan hanya ketika kamu terlelap dan setelahnya semua sirna. Dunia ini takkasat mata seperti yang kamu khayalkan. Kamu bisa menyentuhnya, mendengar, dan melihatnya. Bukan hanya merasakannya. Aku tidak akan sanggup menjelaskan rasa untukmu, tidak akan habis selesai satu surat jika harus kupanjang-lebarkan hal itu. Namun, aku hanya mau kau membuka mata, hati, dan telinga agar hatimu dapat bebas. Tidak terkungkung dalam suatu hal yang gelap. Kau ingin bahagia, lepaskan. Kau tidak akan pernah bahagia dengan nyata jika kau hanya merasa bahagia di dunia kelammu.

Aku tidak memaksamu untuk menjadi sosok lain. Aku hanya memberimu sebuah suara (yang mau atau tidak mau kaudengar) untuk menjadi dirimu sendiri, bukan bertopeng takberwajah dibalik semua omong kosong duniamu. Jangan hanya kaubaca,tapi pahami per kata.

Bekas bayanganmu, Mawar.


Seperti jamu galian singset

Ayuk piye kabare?…
Maaf ya Yuk, aku ga sempet beli seminggu ini. Dan maaf juga utangku yang sebotol dua minggu lalu belum aku bayar…belum gajian soalnya :(.

Yuk…gara-gara ga minum ramuanmu seminggu ini, badanku jadi letih lesu yuk. Kecantikan paripurnaku jadi menurun drastis niy.

Yuk…makasih ya selama ini sudah mau buatin semua jamu pesananku yang suka aneh-aneh itu. Segelas beras kencurmu, selalu menjadi alasan manis atas meningkatnya nafsu makanku. Lihat kan Yuk, badanku tambah mon…eh sekel sekarang. Jamu kunyit asem sirihmu, selalu menemani saat masa-masa sensitif itu datang.

Eh udah gitu aja ya Yuk. Suratnya tak bikin kayak jamu galian singset-mu…padat dan berisi hihihi. Pokoknya I love you & jamumu pul Yuk.


Pelanggan setiamu

NB: utang aku bayar minggu depan ya Yuk *smile


Untuk kamu yang berulangtahun

untuk @jussjasjuss

Dear Jusiii,
Kaget dapat surat dari gue? surat cinta lagi. haha ketaker. Iya ini memang surat cinta. Surat dari seorang teman untuk temannya yang sedang berbahagia :))

Jusi apakabar lu? Kesehatan tetap terjaga kan? kabarnya lu lagi sibuk2nya penelitian yaa? Selalu jaga kesehatan ya ceu. Tetep makan teratur dan jangan lupa minum suplemen ya.Biar tetep vit dan jauh-jauh dari segala macem penyakit.
Pasti lu sekarang lagi ngomong gini dalam hati "Apaan sih nih 2012 si Dita masih surat-suratan segala, mana kalimat pembukanya basi banget lagi"
hahahaha tau bgt gue. tapi bodo amat ah khusus hari ini lu boleh deh ngelakuin apapun sesuka lu. Hahaha bebas.
eh gue udah pernah cerita belum ya ke elu kalau gue ikutan project #30harimenulissuratcinta ?
udah kan ya kayanya ?
ya jadi dihari ke 19 ini gue nulis surat cinta ini buat elu. spesial loh ini :))
Seneng ga lu ? :P

Jusiiii, jujur gue seneng banget punya temen kaya lu
partner gue didunia PerKPOan:) Inget banget gue kemaren waktu di kostan Cici cuma ada kita berdua dan dalam hitungan menit dimulai lah semua cerita ngalor-ngidul yang berbagai jenis itu. Terus ketawa ketawa bareng deh. hahahaha :'). Emang kayanya kita beneran ga bisa ditinggalin berdua doang jus. Bahaya hahaha. Trus lu juga temen ngobrol paling ciamik dan temen sharing yang oke. Maaf ya jus kalau gue sering cerita ini itu yang sedikit (atau banyak) gak penting. kan lu tau sendiri gue orangnya paling doyan ngobrol.

Oia sekarang tanggal berapa sih Jus? kalau di kalender gue sih udah masuk bulan Februari. Tanggal 1 Februari ya berarti. Emm, gue bisa ngebayangin pas lu denger siapapun ngomong ttg tanggal itu pasti serasa ada kupu-kupu yang menari-menari di telinga lu terus terbang dan berdansa di hati lu kemudian salto-salto di perut lu. Sounds lebay ? Tapi pasti emang gitu kan yang lu rasain ?? iya ga? ayo Ngakuuuuu !! hahaha

Etjieee, yang hari ini umurnya tambah 1 tahun hari ini.
Intinya di surat ini gue pengen ngucapin Happy birthday buat lu neng :))
Selamat 21 tahun ya kesayanganku.
Semoga panjang umur, sehat selalu, semakin bahagia dan dapat sesegera mungkin ngebahagiain orangtua ya
Ya seperti mimpi kita semua, semoga kita lulus taun ini ya.
Mau bulan apa Februari, Mei, Agustus apa November?
sok pilih neng, tapi kalau menurut gue mah elu bulan Mei juga bisa kok wisudanya. Ada Amin ? :)
Trus kalau udah wisuda bisa segera dapat kerja yaaaa.

oia gue juga berharap semoga kita semua tetep bisa berteman sampai udah pada nikah,udah pada punya anak dan udah pada tua.
Ahh sepertinya kalau kita lulus nanti kita juga harus tetap sering ngumpul deh. harus tetap jaga konunikasi pokoknya.
Terakhir pesen gue sih, kalau lu lagi sedih atau bete atau senang, sini cerita2 ke kita. jangan dipendam sendiri ya neng. Kan ada kita disini temen-temen lu yang sayang ama lu dan siap dengerin cerita lu. Walau mungkin kita gabakal bisa bantu banyak tapi kita bakal bantu sebisa kita kok. Mungkin contohnya seperti dengan "hanya mendengarkan dan tidak berkomentar" saat elu cerita :))

Sekali lagi happy birthday ya, Jusiii
Semoga semakin berjaya dan selalu berbahagia :))
love love love

peluketjupbertubitubi

Ruth Andita