17 January 2012

Langit Lensa Raksasa

Teruntuk @ratihPRNM, seorang manis, seorang baik, seorang yang ku rindukan.

Hai ratih, ini surat ke-2 ya ? hehe tapi aku mencoba untuk lebih dewasa dan menuangkan segala yang kurasa ke dalam surat ini. Pure ngetik lho ini

Besok tanggal 17, sudah berapa bulan ? yup, 18 bulan. Cukup singkat jika di banding dengan orang tua kita yang telah saling mencintai lebih dulu. Namun dengan segala pengertian Dia yang maha kuasa, kita pun tetap bertahan, saling menjaga kasih. Terrlintas semua kenangan awal kita bertemu berjalan seperti bioskop raksasa. Ya, langit adalah lensa raksasa. Jika ada tombol ‘play stop’ maka tak akan ada orang yang duduk sendiri merenung. Mengenang apa yang telah terlewat dan mengingat bentuk bentuk yang tersamar karena terkikis waktu. Begitu pun aku, akan mengajakmu duduk berdua memandang langit hanya untuk menyaksikan gerak gerik bodoh kita saat awal bertemu. Saling berpegang tangan, sambil tetap memandang langit. Kita pemeran utamanya.

Langit lensa raksasa. Terpikirkah oleh mu bahwa tidak semua yang kita lalui itu bahagia. Langit tetap merekamnya sehingga kita dapat tetap menyaksikannya dan mendapat pelajaran yang berharga. Bukan untuk mengingat keburukan, tapi untuk bagaimana kita saling memahami kekurangan masing masing dan menghargai kelebihan masing masing. Bukan untuk saling serang dan saling hujat. Kita pun masih duduk, berpegangan tangan, sambil memandang langit.

Langit lensa raksasa, dan tangis pun bukan hal yang luar biasa. Sebuah lagu ‘just the way you are’ dari Mas Bruno pun mempunyai kenangan tersendiri untuk kita. Dan aku tetap tersenyum saat mendengarnya, sedikit cekikikan saat mengingat kau menangis bahagia saat itu. Meski hanya sekumpulan foto, tapi kau mengapresiasikan dengan luar bisa. Aku pun senang langit masih merekamnya, melihat kau senang. Kita tetap memandang langit, saling berpegangan tangan.

Waktu pun berlalu dengan cepat, dan langit masih merekamnya. Kita tahu bahwasanya tidak ada sesuatu yang sempurna, kecuali Tuhan yang menciptakan cinta kita. Walau kita berbeda namun aku yakin, kita dipertemukan bukan dengan suatu kebetulan dan Tuhan memang mempunyai sesuatu rencana untuk kita.

18 bulan, kita masih bersama, saling berpegangan tangan, dan menatap langit. Entah kapan, kita akan menatap langit namun dari tempat yang berbeda. Namun aku ingin bukan sekarang.

Terima kasih @ratihPRNM, terima kasih Langit, terima kasih Tuhan.

oleh : _sammuell

Ooh Pooh Idolaku

Hi Winnie The Pooh..
Pooh.. saat itu aku berusia belasan tahun. Aku melihatmu di sebuah stasiun televisi swasta. Stasiun televisi itu selalu menyiarkan film-film cartoon dari walt disney. Dan tepat pagi itu aku melihatmu bernyanyi, bermain, tertwa dan berbagi bersama sahabat-sahabatmu dan saat itu pun aku mengidolakanmu Pooh...
Lucunya dirimu yang membuatku selalu tertawa akan tingkahmu yang polos..
Badanmu yang menyerupai beruang madu yang membuatku selalu ingin menghangatkan diri dalam pelukanmu...
Sikapmu yang selalu bijak dalam menghadapi masalah yang ada di lingkunganmu dan selalu menolong sahabat-sahabatmu yang membuat mereka sangat menyayangimu ituuuuu.. membuatku ingin sepertimu.. bijak dalam menyelesaikan setiap masalah...
Kecerianmu yang selalu memecahkan kesedihanku membuatku selalu tersenyum ikhlas dalam segala hal..
Pooh sahabat setiaku.. kini wajahmu yang ceria dan menggemaskan itu menghiasi ruang kamarku.. Bukan Cuma wajahmu Pooh.. tapi sahabat-sahabatmu seperti Piglet si babi yang pemalu.. Tiger si macan yang hobinya melompat.. Owl si burung hantu yang imut.. Eeyore si keledai.. Kanga kangguru.. juga tak lepas si Christoper Robinmu menghiasi seluruh ruangan kamarku.....
Pooh.. terimakasih yaaa atas keceriaan yang kamu beri saat aku sedih, karena setiap masuk kamar.. kesedihan dan rasa lelah hilang dalam sekejap melihat senyumanmu dan sahabat-sahabatmu Pooh. Gak salah kaaaannnnn aku menyelipkan namamu di setiap akunku, mmmm malah nih yaa..kalau aku punya anak nanti aku ingin mengenalkan kamu dan sahabat-sahabatmu ke anakku sebagai sahabat idola mamanya sejak ABG hihihihi..
Terimakasih yess Pooh untuk segalanya.. Aku akan selalu menjadi sahabatmu setiap saat :*


                                                                        Aku sang idola,
                                                                                Uthypooh

oleh : @uthypooh

Surat Untuk Inisial I

Padang, 16 Januari 2011

Assalamualaikum inisial I.
(@joy_coky)

Ini mungkin akan jadi surat pertamaku untuk kamu. Akan banyak sepertinya surat-suratku yang lain yang akan menyusul teruntukmu. Aku tidak ingin berpanjang-panjang cerita. Aku cuma ingin mengutarakan pertanyaan yang selalu ada di kepalaku yang membuat aku hidup dengan dihantui kenangan-kenanganmu.

"Jikalau kandasnya hubungan ini bukan salah sesiapa melainkan ketidakcocokan di antara sifatmu dan sifatku, lantas tak harus tak saling berkomunikasi kan?"

Itu saja. Aku cuma tak rela kehilangan sahabat yang delapan tahun kukenal, gara-gara kekasih yang baru aku kenal setahun.Terima kasih.



Dari aku,

....................... (tak tahu lagi harus mengisinya sebagai apa)

oleh : @_ceientea

KITA dulu, sekarang, nanti

Hey sayang
Aku ingin menyampaikan beberapa hal dalam suratku hari ini. Aku sedang membaca salinan percakapan kita yang sengaja aku simpan. Yang paling menyakitkan adalah saat kejadian itu.

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya 18 hari setelah kita berjauhan, kita dilanda badai masalah. Aku yang membuatnya, demi Tuhan aku tidak bermaksud :( . Aku mematahkan hatimu yang sudah susah payah aku dapatkan. Aku merusak KITA.

Aku yang bodo ini, berucap yang tidak seharusnya kamu dengar. Sesuatu yang menyakitimu, pemaksaan terhadap kamu, memimta kamu menjadi bukan kamu. Jujur saja, sekarangpun aku tidak tahu apa yang aku sampaikan kala itu. Aku seperti tidak sadar mengucapkannya, aku tidak meminta kamu untuk apapun sayang.

Dan akhirnya, kamu memutuskan mengakhiri KITA, yang belum seumur jagung. Saat itu hatimu hancur, dan disaat itu pula hatiku juga hancur. Banyak sekali mimpi yang ingin aku wujudkan bersama kamu, dengan segala kebodohan kita menjalani hari bersama. Seketika semua itu terlihat blur, buram.

Menyesal ngga mungkin datang duluan. Ya, aku menyesal karena aku tidak bisa menguasai diri aku saat itu dan beberapa waktu sebelumnya. Berjauhan itu membuat gila. Kamu juga merasakannya kan sayang. Dengan segala kerendahan hatiku, aku meminta satu maaf yang besar dari kamu. Kamu bilang, "Dari kamu belum ngomong apa-apa udah aku maafin kok." Penyataan itu malah membuat hati ini tambah hancur. Luka yang aku berikan begitu dalam sampai kamu berkata demikian. Maaf dari hati belum sepenuhnya kamu berikan.

Mungkin kesempatan untukku belum tiba lagi. Tapi, aku masih bersyukur, KITA tetap ada, KITA yang dulu, tanpa ada  yang mengikat namun memiliki komitmen dalam hati masing-masing. Aku juga ngga tau, apa nantinya aku bisa memiliki hatimu kembali. Kalau kata kamu, "Butuh proses on." Iya sayang aku mengerti. KITA yang berjauhan ini pasti sulit untuk kamu, begitu juga dengan aku.

Kita jalani saja ya sayang KITA yang sekarang. InsyaAllah menuju jalan yang baik, dan kita bisa bersama terus, sampai nanti. Amin Allahumma Amiinn.

Wallahualam bi shawab.


Aku, oon <3

oleh : @wirdaaulia

Dear My Dearest Gadget

hi sweety, ternyata sudah lebih dari 3 tahun kita bersama. diantara semua yang meninggalkan, hanya kamu yang setia disini. kamu yang selalu menemaniku saat pertama ku membuka mata dari awal pagi, hingga ku terlelap di ujung senja.

remuk...
mungkin berlebihan, tapi kata "remuk" yg terlintas waktu aku berfikir ulang tentangmu. melihat keadaanmu sekarang, layarmu penuh luka gores, pilihan huruf di papan tombolmu mulai menghilang, dan kilau keperakanmu semakin memudar. maaf jika aku tak pernah merawatmu, yang kupikir selama ini hanyalah fungsi darimu tanpa memperhatikan keindahanmu. maaf bila aku selalu mengeluh tentang kekuranganmu dan berakhir dengan menyakitimu.

terimakasih atas kesudianmu menjadi saksi bisu atas segala hal yang sudah kulalui selama 3 tahun belakangan ini. kita bersama - sama kala suka, duka, tawa, tangis, kecewa, semuanya. dari saat aku kabur dari rumah, ketika aku sendirian di mall, ketika aku gugup waktu melihat dia... kamu tau dia, kan? terimakasih ya, kamu sudah mau menyimpan segala janji yang telah dia kirimkan padaku. walau ku tahu memorimu tak seberapa, hingga terkadang penyakitmu mulai kumat dan enggan untuk sadar. dan kini... aku akan membebaskanmu dari janji janji yang memberatkanmu, dan juga memberatkan hatiku juga sebenarnya...

do you know? dalam hitungan bulan, aku akan menduakanmu. bukan bermaksud tak setia, hanya saja aku tak ingin kamu semakin tersiksa dengan segala tuntutanku. ingatlah, aku menduakan bukan berarti aku meninggalkan. kau akan selalu disini bersamaku, kemanapun kakiku melangkah. kita kan selalu sama - sama :')

thankyou for everything ya, aku menganggapmu lebih dari sebuah gadget. love you, My SonEr s312 :)

oleh : @yayajoleisa

Selamat Sore Kamu

Surabaya,16 Januari 2012

kepada kamu yang betah duduk di situ

Selamat sore kamu yang sedang menikmati secangkir kopi dan mengaduknya tepat 33 kali. aku tau di setiap adukan kopimu pasti ada asma-asma tertinggi yang kau bisikkan bukan?

Selamat sore kamu yang sedang sibuk merajut kata -kata untuk gadis yang kau cintai. bagaimana kabar gadis itu, apakah dia sudah membalas cintamu, atau dia masih ragu ?

Selamat sore kamu yang sedang menatap layar PC , menikmati gadismu bernyanyi di layar komputer tampaknya membuatmu bahagia. menikmati renyah suaranya di sore hari seperti menjadi candu untukmu ya?

Selamat sore kamu, apakah kau sudah bertemu dengan gadismu itu?  apakah rupanya semerdu suaranya ? apakah dia memang cantik memukau ?

Ah, walaupun sama hanya di surat , aku tetap sama menjengkelkan ya?

Baiklah, aku akhiri saja suratku ini, maaf kalo suratku hanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang membosankan.

Selamat sore Kamu, Jagalah dirimu baik-baik ya. aku mencintaimu

dariku

perempuan bodoh yang selalu mencintaimu

oleh : yvesjasmine

Aku Ingin Patah Hati

Surat singkat untuk Tuhan. Maaf jika aku lancang.

Tuhan,

Katanya; “untuk menggarap sebuah kalimat bagus, berbobot dan feelnya dapet, sering-seringlah patah hati”, setuju?

Seperti yang sudah kubisikkan padamu semalam, aku ingin patah hati.

Jika patah hati bisa membuat orang bertemu dengan kreatifitasnya, menjadi insan yang lebih mulia, tidak salah jika aku memintanya, bukan?

Membuat kalimat bagus bukan hal yang sepele, Kau tahu itu. Jika banyak orang suka dengan kalimat yang kita buat, bukankah itu berarti kita sudah menyenangkan orang lain, dan tentu saja kita menjadi insan yang lebih mulia, bukan begitu?

Lagi pula, apa yang bisa aku lakukan dengan keadaan hatiku yang sekarang ini? Mati. Tak bisa merasakan apa apa lagi. Sesak. Jengah.

Ijinkan aku tuk patah hati

———————————————————————————————————————

NB : Untuk Pak Pos, tak perlu pusing memikirkan harus dikirim lewat apa surat ini. Cukup bantu aku mengamini :)

inspirated by : @ekaotto

oleh : @valendgranith

To : You (my creator)

No one knows me better than You
I'm all Yours and You know what's best for me
You know what I've been through
And You're the only one where I told all my problems
The one I asked for a solution

God, is falling in love a sin?
I've been in love and had a relationship
But none of them brought me to a happy ending


Is it me who always made mistakes?
Or my future still far from here?

oleh : @usasoraya

Kepada Senja Di Peraduanmu

Kepada Senja,
di peraduanmu

sebenarnya, sudah lama sekali aku ingin kirim surat untukmu, tapi aku malu. aku merasa kita adalah dekat. kau senantiasa menjumpaiku. terlepas aku sadar atau tidak akan kehadiranmu.

Senja, aku rasa kita butuh pertemuan yang lebih lama. seperti ketika aku berjumpa dengan Hujan, Matahari, atau Cinta. mungkin kau juga mengenal mereka. kelak aku harap kita akan jadi teman dekat. tapi satu hal yang perlu ku beritahu padamu. jangan terlalu dekat dengan Cinta. tau kenapa? di balik keanggunannya, ia memiliki duri tersembunyi. dimana letaknya? aku tak tau persis. tak perlulah kau cari dimana duri itu bersemayam. karena semakin kau cari, semakin kau rasakan sendiri.

aku minta, ketika kau dapatkan surat ini, tersenyumlah padaku. agar sekiranya aku tau bahwa sepenggal tulisanku telah sampai di tanganmu. kapanpun kau mau, ku tunggu pertemuan kita yang lebih lama. pun bersama Cinta.


Salam Hangat,
aku yang (tak) selalu melihatmu

oleh : @ulfaground

Polandia

hanya butuh kurang lebih 6 jam bagi kita, aku dan kamu, untuk sadar bahwa harusnya sama sama.

saat itu usia kita belasan, bertemu disebuah perkumpulan, sekira jam 10 pagi berjabat tangan untuk pertama kali dan, jam 4 sore di hari yang sama, lucunya, kamu berani sekali meminta aku untuk merangkulkan tanganku, ke lenganmu.


banyak yang belum aku lupa tentang kamu. salah satu kebiasaan unik kita yakni aku yang selalu mengingatkan kamu beribadah di hari minggu. 'kamu ibadah sehari berapa kali?', tanyamu suatu hari. Sejak saat itu kamu tidak pernah absen untuk mengingatkan aku beribadah 5 kali dalam sehari.
lucu.

yang lain yang aku belum lupa, sehari setelah hari jadi kita, aku sedang makan burger murahan hasil belanja di pedagang gerobak dekat sekolah dan kamu duduk di samping, menemani. Aku tawarkan padamu, kamu tolak. 'aku vegetarian', ujarmu.

vegetarian nya kamu, otot otot di tubuhmu hasil olahraga setiap saat, dan komik kesukaanmu, aku susah lupa.

hubungan kita itu rasanya sempurna sekali. Kamu baik... terlalu baik mungkin hingga aku kecanduan.


Suatu hari di sore saat kita duduk duduk di hari yang sempurna seperti biasanya. Kamu hening, dan menyampaikan sesuatu padaku, yang efeknya, menimbulkan desir aneh di aliran darah. Kamu bilang akan pindah sekolah ke luar negeri, ke Polandia lebih tepatnya.
Aku berusaha tenang.
Yang aku tahu, polandia itu jauh.

'Jangan lupa sms kalo udah sampe sana', pesanku.
kamu mengiyakan, dan ya, terimakasih kamu benar benar melakukanya.

'Kita bakal baik baik aja', katamu.
Memang.

Memang semua tetap baik baik saja,awalnya.
kesempuraan yang selama ini selalu ada, hilang di minggu ketiga kamu di sana.

Mungkin tarif sms yang terlalu mahal. Dan tarif telpon antar negara lebih mahal. Atau mungkin aku yang begitu mudah terlupakan.

aku sedih, kecanduanku sudah tidak ada obatnya.

Dari semua, yang paling belum bisa aku lupa hingga sekarang, ekspresi lucu di muka kamu saat melontarkan pertanyaan: 'kamu ibadah sehari berapa kali?'

Kamu terlalu lucu untuk dilupakan.


PS: akhirnya barusan aku iseng mencari tahu di mana letak Polandia itu. ini hasilnya:
"Polandia adalah sebuah negara republik di Eropa Tengah yang berbatasan dengan Jerman di sebelah barat Perbatasan Oder-Neisse, Ceko dan Slovakia di sebelah selatan, Rusia (Kaliningrad), Lithuania di sebelah timur laut dan Belarus serta Ukraina di sebelah barat (Garis Curzon)."


Polandia itu... jauh. :)

oleh : @zhahra67

Awkward love letter

Hay Derp!


Well, le awkward moment when you have to write a love letter to someone you just know. =))


Hmmm, gimana hari pertama kerjanya? Telat bangun? Sukur. Begadang terus sih lo.

Derp, twitternya aktifin lagi dong, biar kalau gue ada gossip seru di twitter bisa gue bahas sama lo di bbm. =)) Dan biar gue gak keliatan aneh juga sih di mata lo, mungkin (tweet) gue akan terlihat sangat bawel dan aneh banget di timeline lo, karena lo gak follow orang-orang yang tukang ngetweet lainnya seperti gue, yah.. palingan sahabat lo yang ngenalin kita itu doang. Nanti gue rekomendasiin beberapa akun yang bisa bikin timeline seru buat dibaca, ya.. kalau mau sih. :|

Derp, karena gue bingung mau nulis apa lagi, gimana kalau surat ini gue jadiin kupon buat nonton bareng gue? #eaaa Well, dengan syarat, lo harus balas surat gue, balasan surat lo seharga satu tiket nonton film pilihan lo, dan yang pasti harus gue yang nemenin? #modus

Iya, gue tau lo gak punya blog, balas di comment surat ini juga udah bersyukur kok gue. How how?

Tenang Derp, Libra sama Gemini biasanya kalau temenan awet kok. Kalau lebih dari temen, bisa dicontoh itu hubungan sahabat lo dan pacarnya yang Gemini juga, kira-kira akan gimana. =))

Oke, kayaknya segini aja surat cinta gue (surat cinta? Well.. close enough lah ya).

Empat kali empat sama dengan enam belas, sempat gak sempat harus dibalas.


Cups,

Derpina




Oleh:

Diambil dari: www.ekaotto.tumblr.com

Dear honey

Dear honey

Apa kabar hari ini? Melelahkankah? Membahagiakankah? Membosankankah? Atau tiada kesankankah?

Yasudah, bernafas yang stabil dulu aja sana! Hirup dalam-dalam, nikmati setiap molekul oksigen yang adekuat disalurkan di tubuh tidak renta wanita menjelang 20 tahun.

eh kenapa honey? capek tentang pembelajaran ini? hahaha… jadi ini tuh mengguncang jiwa raga(?) mengetarkan hati nurani(?) memorak-porandakan lahir bathin(?) HAHA, padahal ini tuh belum apa-apa honey, inget ga pembahasan beberapa hari lalu tentang skripsi, tentang sidang, tentang koas, tentang UKDI, tentang internship, tentang menjadi dokter, inget ga? Masih lama Jan honey, Masih panjang. Masih banyak wujud kebahagiaan yang menanti untuk dijamah.

kemaren itu iseng-iseng buka inbox, nemu sms dari gemgem, itu wanita hayeu-loveable-luarbiasa dari utara bukan? katanya…

Semangat Gem, no inhelen no cry, Jan-dalam keadaan bahagia, tidak inhelen, dan ingin lulus FK

HAHA, gemgem emang paling ngerti harus ngirim kata-kata apa untuk ngebangkitin semangat, iya kan honey.. Jadi kangen gemgem nih, libur ini semoga bisa ngumpul yah kitanya.

Bdw, smsnya gemgem itu, pesan yang pernah kita tulis di jurnal kimia analisinya dia kan? ingat dong gimana perasaan waktu nulis kalimat itu, gimana besar semangat yang mau ditularin biar gem juga ga inhelen, gimana bahagianya karna saat itu ga inhelen, dan gimana menggebu-gebunya untuk bisa jadi anak FK. Ayo honey, ingat-ingat lagi…

Semangat nya dikumpul lagi dong, dan dipelihara lagi ya, dipupuk juga biar ga kalah ijo ama semangat tetangga HAHA. Pokoknya semangat, usaha, doa, dengar-dengar mau ujian tah minggu depan? hoho.. Semoga diberi kemudahan yak!

hmmm, ituh ada secangkir kopi diatas meja.

Semoga menjadi teman hangat malam ini.

selamat belajar

Love u :)



Oleh:

Diambil dari: http://imandahusna.tumblr.com

Untuk Jiwa yang Tak Terpenjara

16 Januari 2012

Namamu Kirana, wanita tuna susila yang ku kenal lewat seorang teman. Kepadamu surat ini kutuliskan.

Semalam pukul delapan, di sebuah restoran ada kita yang berhadapan. Kamu hadir dengan wajah penuh riasan dan gincu yang belepotan. Kita hanyut dalam percakapan ringan mulai dari keseharian, sosial, politik, sampai soal kemanusiaan yang terabaikan. Menyenangkan. Itu yang terlintas dalam benak setiap kali untaian-untaian tutur cerdas keluar dari bibirmu.

Kamu bertanya kapan kita akan memulainya, aku tidak menggubrisnya karena yang kuinginkan hanya obrolan pelepas penat. Aku hanya ingin berbincang bukan melampiaskan nafsu seperti binatang.

Malam itu kamu menyindirku yang seperti babu karena terjebak dalam pemikiran linier. Aku menjawab pasrah perkataanmu yang benar, aku pelacur dalam sistem. Berbeda denganmu, kamu memang menjual dirimu tapi tetap membebaskan jiwamu. Kamu tidak terikat dengan sistem. Kamu adalah jiwa-jiwa yang tidak terpenjara.

Dalam suratku ini aku mengutuk mereka yang mengatakan kamu pelacur, wanita jalang dan umpatan lainnya yang mereka hafal. Mengutuk mereka yang menyebutmu wanita berdosa, makhluk-Nya paling laknat. Karena seperti katamu, merekalah yang sesungguhnya pelacur karena terkurung dalam pemikiran kolot. Merekalah yang bisa jadi berdosa karena mendaulat diri sebagai Tuhan dengan menyebutmu berdosa. Untuk pernyataanku kedua aku mengatakan “bisa jadi” karena aku tak ingin seperti mereka yang memberi label dosa dengan mudah.

Teruntuk Kirana, terimakasih atas obrolan semalam soal kebebasan, sampai jumpa lagi di ujung jalan.

“Kamu, aku dan kita bukan orang suci

Karena kesucian hanya milik-Nya yang abadi”

-JD-



Oleh:

Diambil dari: http://jaydewar.tumblr.com

Cinta Pertama dengan Matahari

Pagi ini, aku menyadari sesuatu. Aku memang tak pernah mencintai kota tempat aku tinggal sekarang. Menyukai pun tidak. Merasa nyaman pun tidak. Aku tak suka panas, macet, dan polusi. Lalu mengapa aku disini? Jangan salahkan aku.

Aku juga tak pernah mencintai jalan yang aku lewati tiap hari ke sekolah. Jauh, dan mahal. Aku menghabiskan 8000 untuk ongkos tol, setiap hari, dan belum untuk bensin. Lalu mengapa aku bersekolah disana? Jangan salahkan aku.

Aku datang dari kota yang sejuk, sepi -namun ramai ketika aku pulang-, dan jarang sekali macet. Kau tahu, kota yang hijau, dipenuhi taman, dan dikelilingi gunung. Kau bisa melihat matahari terbit di gunung ini dan terbenam di gunung satunya. Lalu mengapa aku tidak lagi disana? Jangan salahkan aku.

Setiap pagi, aku terlalu lelah untuk melihat lihat pemandangan ketika berangkat sekolah. Aku masuk ke mobil, lalu melanjutkan tidur yang tertunda, bangun, sudah di depan sekolah. Lelah? Sangat. Belum lagi jika tak bisa tidur nyenyak di mobil aku harus berhadapan dengan guru tata tertib yang menyebalkan. Benar benar awal yang buruk untuk memulai hari.

Aku juga tak pernah melihat matahari tenggelam atau terbenam. Sejujurnya aku tak peduli. Apa yang indah dari melihat matahari terbit di kota yang tidak ada apa apanya kecuali rumah-rumah, jalan layang, dan gedung-gedung pencakar langit?

Sejujurnya pun aku tidak mencintai matahari. matahari itu panas. sungguh, sangat panas. Di kota-rumah-ku dulu, di dataran tinggi, sejuk dan menyenangkan. Aku jauh lebih menyukai hujan, kau tahu, dingin, basah, dan abu-abu.

Tapi pagi ini aku menyadari, cinta pertamaku pada matahari. Aku sudah kesal karena tidak bisa tidur sama sekali. Terkutuklah ujian integral di jam pertama sesudah upacara dan topi yang hilang disaat jadwal upacara. Aku sudah lelah menangisi soal integral. Biarkanlah, integral itu susah, semua juga tahu. Aku memilih melupakan integral dan melihat lihat jalan. Dan saat itulah aku melihatnya -cinta pertamaku- matahari yang menyinari gedung teringgi yang terlihat di jalan yang aku lewati. Sungguh, itu indah sekali.

Kau mungkin bisa melihat matahari terbit mengintip disela-sela gunung, di kota lama-ku. Tapi, sungguh kau takkan pernah bisa melihat pantulan cahaya matahari pertama di gedung pencakar langit disana. Itu, cantik-yang-tak-bisa-dijelaskan-dengan-kata-kata.

Sinar matahari pertama itu tak membuat aku mencintai kota ini, atau mencintai matahari kemudiannya. Aku berharap hujan turun agar upacara dibatalkan, ternyata matahari panasnya keterlaluan. Aku semakin benci matahari karena hujan tak turun hari ini. Aku tak tahu apakah aku akan melihat sinar matahari memantul di dinding gedung pencakar langit lagi. Atau aku tidur lagi. Lihat saja besok.

Aku masih tidak mencintai kota ini, atau suasananya. Aku masih tidak mencintai matahari, yang terik terutama. Aku tidak tahu ini surat benci atau cinta. Tapi sungguh, aku mencintai sinar matahari yang kulihat pagi ini.

Aku tak pernah mencintai matahari sedikit pun sebelum ini, secuil pun. Tapi pada yang satu ini, aku jatuh cinta.



Oleh:

Diambil dari: http://hunnamiraaah.tumblr.com

Untuk Kakakku, di Ranah Orang

Selamat sore para penumpang disini pilot kalian yang berbicara. Sekarang kita berada di ketinggian 3km dari permukaan laut. Jika kita lihat ke sebelah kiri, maka kita dapat melihat indahnya mentari sore. Tetap tersenyum dan tertawa karena itulah bahan bakar utama pesawat kita. Selamat Menikmati

Selamat sore kakakku Erna Meilina Simbolon…

Apa kabarmu hari ini? Kuharap kau baik-baik saja sama seperti kami disini dan juga akan seterusnya begitu.

Hmm, mungkin kau akan sedikit kaget melihat surat ini datang dari adikmu ini. Rasa aneh serta (mungkin) senang bercampur aduk dalam benakmu, ohh juga rasa kaget. Yaa, rasa seperti itu sangatlah masuk akal karena selama kau masih disini mungkin kau tida pernah melihatku berbuat hal seperti ini. Yap, waktu mengubah banyak baik disini juga di ranah orang yang tempati sekarang. Tapi kau tidak usah khawatir, sebab sebelum aku menulis surat ini, aku sudah melakukan tugasku sebagai penghuni rumah ini dan satu lagi tugas-tugas yang setianya kau lakukan saat kau masih disini juga sudah ku kerjakan..

Ehh tunggu sebentat, mungkin saat kau akan membaca ini, kau baru saja pulang dari kantormu. Tidak usah kau paksakan dirimu tuk membaca surat ini. Lebih baik kau beristirahat dahulu baru jika kau punya waktu, kau bisa baca surat ini.

Kak, kami semua rindu berkumpul seperti dulu. Aku hampir lupa kapan terakhir kali kita sekeluarga berkempul hanya untuk sekendar bersendau-gurau. Kau juga mungkin rindu suasana seperti itu, begitu juga kami semua yang disini.

Ada beberapa yang berubah disini loh kak. Seperti raut wajah mama yang boleh kubilang tidak jauh beda saat kau beranjak ke ranah orang. Sama seperti mama, Kak Esther juga tidak terlalu berubah malahan mungkin kau akan kaget saat melihat rupaku dan Nando. Dibanding Nando dan yang lain, mungkin akulah yang mengalami banyak perubahan.

Ohh yaa, anak-anak Tulang Sudung juga sudah tumbuh besar. Mungkin kau akan memeluk ke-4 anak-anak Tulang karena mereka sangatlah lucu dan termasuk pintar dibanding kawan seumurnya.

Kak, kami senantiasa menunggumu tuk kembali kesini. (sebentar Aku mulai menangis untuk melanjutkannya…….. Oke kulanjutkan!) Kak, kau tahu bahwa Mama telah berjanji bahwa jika kau pulang dia akan menyiapkan pesta untuk menyambut kedatanganmu. Mama juga berjanji bahwa dia akan memasakkan makanan terbaiknya jika kau menyempatkan untuk kembali kesini serta Mama juga berkata, selama kau berada disini, Ia mau engkau tuk tidur bersamanya di setiap malamnya. Mungkin dia sangatlah rindu tuk sekadar melihat putrinya yang ke-2 bangun dari tidurnya.

Ohh iya, apakah kau masih suka untuk bangun siang?? Eits, jangan dijawab dulu, simpan saja jawabannya sampai kita semua melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Aku juga rada tertawa saat mengingat kebiasaanmu yang sering bangun siang itu. Ahh, begitu banyak yang kami rindukan dari sosokmu kak. Tapi satu yang kutahu berubah dari dirimu adalah logatmu yang sebagian besar berubah. Mungkin itu pengaruh dari ranah yang kau tinggali sekarang.

Sudah dulu ya kak. Sebentar lagi Mama pulang jadi aku harus menjemputnya di depan pintu. Terima kasih sudah mau menyempatkan membaca suratku ini…

Semoga Tuhan YESUS beserta mu selalu…..

Tertanda, Keluarga Kecilmu…



Oleh:

Diambil dari: http://fernandawahyu.wordpress.com

gimme that ketek please!!

Surat hari ke tiga, untuk wanita yang kucintai 3 kali, sebelum aku mencintai yang lainnya.

Kamu yang menyimpan surga di telapak kaki, apa kabarmu?
Masih tetap hanya makan sekali sehari? Masih susah diajak ke dokter untuk chek kesehatan?
Dasar bandel!
bisanya cuma menasehatiku untuk selalu jaga kesehatan, ga asik!

Oh ya, aku merindukanmu. Tadinya kupikir keberadaanku di tempat asing akan membawa banyak kebahagiaan, ternyata tidak cukup juga jika tanpamu.
Kau tau? tidak ada lagi yang mengelus punggungku sebelum tidur, dan sekarang aku insom. Aku harus tidur sendiri walau terkadang berdua dengan kakak atau temanku.
Semua salah kalian, kau dan mantan pacarmu yang berubah status menjadi suami.
Mempersiapkanku untuk bisa jauh dari kalian ternyata membuatku susah tidur.
Memangnya kalian pikir semudah itu untuk tidur tanpa dielus-elus dulu punggung ini. Hah!

Mah, bisakah kalian pindah saja ke sini? Ke jakarta, temani aku menjejaki masa depan di tempat nista ini. Setidaknya ada ketekmu yang bisa jadi tempatku mengendapkan kepala, dan melupakan segala kepenatan sehari-hari.
Kau tau mah?, aku banyak belajar tersenyum darimu. Tersenyum dalam segala situasi, seburuk dan sesakit apapun.
Karena itu aku tidak pernah mengabarkan kesedihan kepadamu, baik lewat pesan singkat ataupun menelponmu.

Sebenarnya terlalu menjijikan kehidupan tanpa pelukanmu setiap harinya. Tapi apa boleh buat? Aku membuat pilihan dan ah sudahlah.
Oh ya, aku sedikit nakal.
Beberapa kali aku bolos masuk kuliah, terlambat masuk kampus, huaahhh mah jangan jewer aku please ;)

Ah sudahlah, tidak perlu terlalu banyak hal kuceritakan padamu.
Aku hanya butuh ketekmu mah, sungguh ketekmu. Entah apa yang diselipkan Tuhan di sana, semacam obat penenang yang hanya akan membuatku melupakan segala macam tetek bengek dan kebangsatan manusia-manusia konyol yang mengacau kehidupanku.
Gimmeee that “ketek” right now!
I miss you so bad mom, really miss you so much :(

Ah, aku tidak mau melanjutkan surat ini lagi. Ini hanya akan membuatku terlihat tolol didepan teman-teman yang tidak mengerti apa alasan air mata mengalir.
Love you cat woman, ehh great woman maksudnya.
*cipok basah mamah* syalooommmm :*


Oleh:
Diambil dari: http://angsahitam.tumblr.com

kepada anda yang lara hatinya

untuk yang diam - diam kukasihi, @janganingat



hai :)

pasti kamu kaget karna tiba - tiba mendapat surat dariku,
wajar, aku sendiri juga kaget, tiba - tiba saja aku ingin menulis surat untukmu.

aku tidak akan berpanjang lebar di suratku kali ini, aku takut waktu yang kumiliki tidak mencukupi, jadi biarlah kutulis surat ini secara singkat tanpa banyak basa - basi.


aku tau kau sedang bersedih, sayang. maaf, aku sama - sekali tak bermaksud untuk lancang. tapi aku tau kau sedang merasakan sebuah fase yang pernah aku rasakan. fase dimana segala - galanya sedang terasa sakit dan menyesakkan.
aku tau bagaimanana beratnya harus melupakan, aku tau sakitnya terngiang sesuatu yang telah berlalu, yang seharusnya sudah kita tinggalkan.

menangislah sesekali. tak apa. karena menangis menunjukkan bahwa kau manusia.
dan tiap tetes air mata yang jatuh disaat kau menangis adalah sebuah bukti bahwa kau pernah mencintai sepenuh hati. tak apa. cinta adalah sebuah fitrah dari yang Kuasa, hanya saja sepertinya kali ini ia tak jatuh untuk orang yang tepat.

bersyukurlah, sayang. karena kau diberi sebuah kesempatan oleh Tuhan untuk merasakan bagaimana pedihnya luka, hingga berikutnya kau akan lebih menghargai bahagia :)

dan teruslah berharap, di dalam setiap ratap, bahwa suatu saat masa - masa ini akan menguap, digantikan dengan masa - masa dimana kau bisa kembali tertawa lepas kembali dan jatuh cinta lagi :)

aku tahu kau bisa, kau hanya perlu waktu yang menjadi penyembuh segala duka.

jangan merasa sendirian, disini kau punya banyak teman.

sekarang aku ingin kau tersenyum, ya, senyum itu, senyum cantik yang mungkin saja kau sempat lupa caranya. dengan begitu, aku dapat mengakhiri surat ini dengan perasaan lega.


sampai jumpa,
kuharap tak ada kata dariku yang menyinggung dan membersitkan luka.


dan satu lagi, terima kasih.
darimu aku belajar, bahwa lewat dunia maya penuh kata - kata, persahabatan dengan yang asing pun dapat tercipta.


dari aku,
@ismarestii yang diam - diam mengasihi.



Oleh:
Diambil dari: http://ismapratiwii.blogspot.com

A LETTER TO PA, MY LIFETIME HERO

Selamat Siang, Pa. Apa kabar? Papa lagi apa sekarang? Hmmm, kalau tidak lagi mengurusi kebun atau tanaman hias, pasti Papa lagi beredar bekerja dengan alasan mencari kesibukan. Papa kapan istirahatnya sih? Papa lupa yang kata dokter Papa gak boleh capek, baik fisik maupun pikiran. Papa itu benar-benar keras kepala, ya. Sama kayak aku.

Pa, Papa istirahat dong. Papa pasti tahu betapa cemasnya Mama kalau Papa lembur sampai malam atau bahkan minep di tempat kerjaan untuk menuntaskan proyek. Bukannya kami tidak mau Papa punya kesibukan, tapi Papa harus menyadari kondisi Papa. Papa sudah tidak muda lagi, dan kalau penyakit Papa kambuh bagaimana?

Pa, aku tahu Papa masih kerap mencari kesibukan di luar pasti karena tidak ingin merepotkan kami anak-anakmu. Papa memang selalu begitu dari dulu, gak pernah mau merepotkan orang lain. Sebisa mungkin Papa yang menanggung semua beban dan menyimpannya untuk Papa sendiri. Pa, somehow Papa harus mau berbagi apa yang Papa rasa dan pikirkan.

Pa, aku ingat bertahun lalu Papa begitu keras berusaha menyembunyikan penyakit Papa dari kami. Sampai akhirnya Papa tidak kuat lagi dan dokter memvonis waktu Papa di dunia ini tidak lagi bisa bertahan lama. Pada saat itu aku bisa melihat betapa Papa yang biasanya terlihat sangat kuat dan kaku bisa menitikkan air mata, meskipun itu secara diam-diam. Iya Pa, tanpa Papa tahu aku tahu saat malam menjelang Papa memandangi wajah kami yang sedang tertidur sambil menangis. Saat itu aku belum tidur Pa, dan aku sulit untuk bisa tidur tanpa memikirkan aku bisa kehilanganmu sewaktu-waktu. Dan aku pun diam-diam menangis.

Jika sampai saat ini Papa masih bisa mendampingi kami, kami tahu harus berterima kasih pada siapa. Ya, pada Tuhan yang maha dan Papa sendiri yang telah berjuang dengan sangat hebat, selain pada Mama atas doanya yang tak terhingga. Papa yang mengajari kami banyak hal tentang hidup, dengan segala kasih sayang yang berbalut ketegasan, dengan segala kemauan untuk bisa bertahan di atas kaki sendiri, dengan kekuatan yang luar biasa. Papa yang menantang kami untuk berusaha sampai batas agar kami bisa menjadi pribadi yang mandiri dan membanggakan, sama sepertimu.

Terima kasih Pa, untuk memberikan kehidupan yang sangat berharga bagi kami anak-anakmu. Untuk mengenalkan asyiknya Karl Marx, Soekarno, Multatuli, Nody, Bobo, Mimin, Bahasa Inggris, Ensiklopedia, Sejarah, Arsitektur, Tom Jones, Scorpion bahkan Yngwie. Terima kasih untuk selalu menjadi imam dalam shalat kami, dan pemimpin dalam hangatnya kebersamaan di waktu makan malam. Terima kasih untuk selalu mematikan lampu, diam-diam menyelimuti, dan membelai rambut kami saat kami terlelap di malam hari.

Terima kasih untuk menjadi Papa terhebat.

Anakmu yang diam-diam mengagumi dalam diam
@I_am_BOA


Oleh:

Diambil dari: http://auntybety.blogspot.com

..Terima Kasih.. ^_^

Hei Kalian.. (@febrinarulita @maauull @dinirosliani @fiitriimbuull @eni0912 @afennysil @widhi_zegha dan Asoy)

Aneh juga ya, nulis surat untuk kalian.. padahal tiap hari ngobrol di WhatsApp.. pasti surat ini jadi bahan tertawaan deh.. :P

Cuma mau bilang terima kasih.. udah jadi temen aku selama 6 tahun inii…

Terima kasih untuk kalian.. yang selalu jadi fashion critic aku.. karena kalian aku jadi lebih percaya diri.. btw, shopping bareng, yuk.. beli baju samaan… :P :P

Terima kasih untuk kalian.. yang selalu support dan kasih aku semangat untuk semua yang aku lakuin.. semangat untuk kuliah.. semangat untuk kerja.. karena kalian aku bisa lebih yakin sama yang aku lakuin…

Terima kasih untuk kalian.. karena selalu mau dengerin cerita aku.. curhatan-curhatan.. walaupun aku yakin kalian bosen karena ceritaku yang itu-itu aja… :D

Terima kasih untuk semua pesan-pesan.. semua pendapat-pendapat kalian yang bikin aku lebih dewasa.. Terima kasih udah mau berbagi.. berbagi keluarga.. berbagi cerita.. tapi nggak berbagi pacar, yaa… hahaha… :P :P

Terima kasih udah jadi ‘keluarga’ kedua aku.. terima kasih untuk selalu ada buat aku…

Maaf aku belom bisa jadi temen yang baik untuk kalian…

Kalian bener-bener temen terbaik yang pernah aku punya.. Aku sayang kalian… ^_^

..with love.. Me




Oleh:

Diambil dari: http://gheapanda.tumblr.com

Pesan Yang Terabaikan

Untuk pesan yang terabaikan.

Diamlah disana. Dia yang seharusnya dapat mencerna mungkin butuh waktu untuk memahaminya. Tetaplah disana, jangan kemana-mana. Dia akan menyambutmu dengan penuh suka cita. Sabarlah disana. Tetaplah menjadi perpanjangan rasa dari wanita yang selalu jatuh cinta dengan pria yang sama.

Karena pengabaian adalah bentuk kerdil jiwa seseorang. Bukan kamu, bukan. Tapi dia. Kamu tetap sebuah pesan yang menjalankan tugas dengan memuaskan. Sama sekali bukan bentuk permainan.

Wahai pesan yang terabaikan,

Tunggulah sebentar. Dia yang menjemput pesan pasti akan datang. Hatinya sedang dipersiapkan dengan matang. Agar kamu sebagai perantara, dapat memabawa kami ke dalam labirin suka cita.

Pengirimmu.



Oleh:

Diambil dari: http://keyikey.tumblr.com

Mantan Calon Kakak Ipar

Sisters function as safety nets in a chaotic world simply by being there for each other.
~Carol Saline

Kepada Cut (Putry) Novianty Rachmi,

Dear Cucuts,

Ingat perkenalan pertama kita? Sejujurnya, aku kesulitan mengingatnya. Jangankan pertemuan pertama kita, kapan kita terakhir berjumpa saja aku perlu kerja keras untuk mengingatnya. Apakah waktu kita ke kostan Icha? Atau di apartemenmu yang di Setiabudi sana? Atau waktu kita secara tidak sengaja bertemu di Jakarta, di restoran Bakmie Gadjah Mada. Lihat, sudah terlalu lama kita tidak pernah bertatap muka lagi.

Harusnya kita meluangkan sedikit waktu kita untuk bertemu lagi. Makan siang? Nonton? Apa sajalah. Honestly, I missed you. And I miss you a lot.

Aku bahkan melewatkan hari pernikahanmu dengan Kang Erwin. Dan tahu-tahu aku sudah punya keponakan, Billa. Billa mirip sekali denganmu, begitu pendapatku melihat foto-foto yang menjadi display picture Blackberry Messenger-mu.

Dear Cucuts,

Aku tidak pernah punya seorang kakak perempuan. Karenanya aku senang sekali ketika aku mengetahui bahwa kamu akan menjadi bagian dari keluargaku. Kupikir, aku akan punya seseorang yang bisa kuceritakan segala masalah perempuan. Soal pacar, soal kuliah, soal apa sajalah. Kakak perempuan yang bisa diajak pergi makan dan nonton keluar. Saling bertukar baju, sepatu, tas dan sebagainya.

Tapi rupanya, keadaan berubah.

Dan aku tidak punya cara apapun untuk mengubahnya.

Dear Cucuts,

I learned that in life there are things we cannot control. We could built our hopes and imagination about future as wonderful as we want. But sometimes it doesn’t goes as well as we wanted. No matter how perfect we planned everything, some might turn the opposite. And this is just one of the example.

You are not my sister-in-law (now), I realized that. But for me, once a sister, always a sister. And sisters doesn’t always have to be related in blood.

I still can tell you my stories. Ask you some advices. You’re just a phone call away, for God’s sake. Right?

Dear Cucuts,

I haven’t thanked you for the good times we went back then. And this letter’s simply my best way to do it.I’m grateful for the past. For the chance to know you. Even better, for almost havng a sister-in-law like you.

(I better end this letter before I started to burst into tears.)

Sudah dulu ya Cuts, kapan-kapan kita janjian ketemuan ya. :)

Hugs and Kisses,
Mantan Calon Adik Ipar.

———————————-

twitter : @putry_erwin




Oleh:

Diambil dari: http://flanelmerah.tumblr.com

Dadah

Untuk kamu (mungkin terakhir kalinya),

Hai !! Ini udah surat ketiga aku tujukan kepada kamu dan sampai saat ini kamu belom satupun bales surat dari aku. Aku hanya berpikir mungkin disana kamu sibuk sampai belom bisa menyempatkan waktumu untuk baca surat dari aku. Tapi gagpapa kok, aku bakal terima kapanpun surat dari kamu.

Jadi untuk ketiga kalinya ini aku masih mau tetep bilang bahwa aku udah dewasa. Aku bukan lagi seperti anak kecil waktu kita masih menjalin suatu hubungan. Aku masih bisa memegang kata-kataku sebagai pria bahwa dua tahun yang lalu aku bakal kelak akan menjadi dewasa. Aku ingin cerita tentang dua tahun ini kepadamu. Cerita banyaaaakkk sekali dan akupun juga sama bakal nungguin cerita kamu. Tapi entah sampai kapan itu bisa terjadi aku nggak tahu cuman takdir yang menentukan. Hahaha kenapa bahasaku jadi sok puitis gini ya.

Oke, jadi ini adalah surat yang mungkin terakhir kalinya aku kirim ke kamu. Aku gag bakal ganggu-ganggu lagi dengan kiriman surat-suratku yang mungkin bertumpuk di pos surat kamu. Semoga kamu baik-baik saja. Dadah !!



Salam kangen,



Oleh:
Diambil dari: http://hawinwidyo.blogspot.com

sang waktu

dear waktu
bisakah memberiku sedikit saja ruang untuk bernapas hari ini?
menghirup udara tanpa beban
dan menikmati hari tanpa pikiran

waktu,
kau sangat merepotkan ku hari ini
bahkan untuk menulis surat ini saja aku harus mencuri kesempatan di pelajaran sejarah yang membosankan ini

waktu
aku selalu bingung mengapa sejarah harus kami pelajari?
tidakkah kau keberatan karena kami mengusik masa lalumu
bahkan tadi kami sempat memperdebatkan kisah lampaumu
ahh, begitulah manusia
selalu saja mencampuri kisah yang bukan menjadi porsi dalam hidupnya

waktu,
aku juga selalu bingung
kenapa hari senin begitu jauh dengan hari minggu?
sedangkan hari minggu begitu dekat dengan hari senin
sungguh tidak adil bukan?
sangat amat tidak adil waktu
bisakah kau merubahnya?

waktu,
tidakkah kau tau bahwa kemarin aku sempat membencimu?
iya, aku membencimu
mengapa kemarin kau meninggalkanku di masa lalu begitu saja
kau biarkan aku tertatih tatih menghadapi perpisahan itu
kau biarkan aku dicela mereka, diperbudak perasaan
kau terus saja berlalu
yang pada akhirnya mengharuskanku untuk mengejarmu
mengejar ketertinggalanku

taukan seberapa besar perjuanganku untuk mengejarmu?
dan lihatlah sekarang
kita akhirnya bisa sejalan
aku takkan biarkan lagi langkahku berjalan mundur
tersesat dalam kenangan
menyesali perpisahan

Oh iya waktu,
kemarin ketika aku sedang sendirian memikirkan semuanya
tersirat dalam benak untuk menyusul mendahuluimu
iya mendahuluimu!
merencanakan masa depan
sepertinya itu sangat mengasyikkan

tidak marahkan kau padaku,waktu?
ini lebih baik daripada membiarkanku menyesali yang dahulu

sekarang bersahabatlah padaku waktu
ingatkan aku tentang masa depan yang siap menunggu
tahan aku ketika kenangan berusaha merubah haluanku
bisakan? aku tau kau bisa waktu

eh sudah dulu ya waktu
sepertinya guru di depan sana sudah mulai curiga melihatku asyik sendiri dengan surat untukmu ini

jangan lupa balas suratku ya waktu
agar kita saling mengenal lebih jauh

with love
Nda



Oleh:

Diambil dari: http://greeninda.tumblr.com

seru(pa)kata @nadhnadira

Kala itu di bulan kelima 2011. Twitter lah yang mempertemukan kita. Aku ingat betul, caramu menyamber pembicaraan orang di linimasa. Mungkin kamu yang selalu bergembira tak pernah perhatian pada cara berkenalan kita. Sampai di satu saat di sebuah pusat perbelanjaan ibukota, itulah pertama kali aku bertemu denganmu. Mari kita abaikan saja kenyataan bahwa kita berasal dari kampus yg sama. Awalnya hanya sebatas teman biasa. Akhirnya suasana pertemanan membawa ku ke hobi yang kamu suka. Fotografi. Awalnya aku hanya ikut-ikutan saja, tapi terkadang menjadi ketagihan untuk mencari kesenangan, membunuh perasaan gulana yg datang semena-mena di akhir pekan.

Kesukaanmu pada kata-kata membawaku pada lain hal, tenggelam pada kolam kosakata yang serupa cinta. Banyak pelajaran yang aku temukan, perihal berbagai cerita yang kau rangkai dalam kata-kata indah di dalam blogmu yang kau puja. Tanpa harus tahu banyak kisah hebat yang terjadi di dalamnya.

Kata-kata. Yak, itulah yang menjadi penghubung kita. Sejak awal pertemuan kita, aku selalu rajin mencipta kata, merangkainya dan sebisa mungkin mengikatnya dengan bantuan pagi, senja, malam, embun, ataupun anugerah Tuhan lainnya. Tak kuragukan, tulisanmu mengispirasi beberapa. Aku tidak mengenal sastra dengan baik. Namun, keindahan tulisanmu membawaku jatuh cinta pada kepingan kata-kata yang tiba-tiba bermunculan meretas di keypadku. Seketika itu juga aku paham, sihir paling indah terjadi, saat jemariku mulai menari sendiri. Menjejali memopad dan laptop dengan berbagai inspirasi. Yang kadang kudapati di saat sunyi, dan sendiri.

Nadira, mungkin aku tak pernah mengenalmu jika tak ada dunia maya. Maka ijinkanlah aku berterima kasih atas keajaiban yang kau bawa. Dan para pencipta twitter, tumblr, serta situs-situs lainnya yang memfasilitasi keisengan kita. Biarkan takdir sedikit bergembira, karena mempertemukan beberapa pecinta kata nya. Bahkan aku ingat, hanya karena bercanda kita bermain kata, ada orang-orang diluar sana yang mengira ada sesuatu dalam hubungan kita. Meskipun tak sampai berlanjut merusak kenyamanan pertemanan yang sudah ada.

Terakhir, aku tak ingin kehilangan sentuhan menulis dan merangkai kata-kata. Maka temanilah aku menulis lebih sering. Mungkin bagi sebagian orang kata-kata hanyalah aksara, tapi bagiku itu semesta. Yang menjadi tempat bepijak manusia. Memberikan arti pada setiap peristiwa. Entah bagaimana setiap kata bisa mengikat, memikat, ataupun menggeliat, aku tak pernah mempersoalkannya. Biarkan para khalayak mendebatkan, mencerna, dan mencari maknanya. Karena seperti yang aku ingat, kita menulis untuk belajar jujur kepada perasaan dan dunia.

Kau pasti sanggup jua, membuat surat seperti ini saat membebaskan hati dan pikiran, guna merajut kata-kata yg brilian. Dan dalam balutan kata manapun, aku menunggu surat balasanmu. :)

Kita, para pecinta kata, yang tak pernah tamat berjalan-jalan sampai bab akhir cerita.

Salam terindah, dari jari-jari yang tak mau berhenti, menari diatas kegundahan dan kebahagiaan hati.



Oleh:

Diambil dari: http://fallicious.tumblr.com

Kepada Hari Senin

Hari ke -3

Sampai sekarang saya masih bertanya mengapa namamu “Senin” bukan “Dua-nin” atau “Tri-nin”. Kasihan sekali ternyata namamu sangat tidak hoki dan banyak orang membencimu. Waktu kecil, saya berusaha mendapatkan nomor 1. Bangku nomor 1, peringkat 1, merk sepeda nomor 1. Menurut saya 1 itu keren. Tapi, kadang kala mengingat namamu di urutan pertama nama hari membuatku ingin mempercepat waktu. Suatu hari, saya pernah menyebut hari Senin sebagai Selasa. Saya bilang ke teman-teman “Pokoknya saya ingin menyebut hari Senin sebagai Selasa. Jadi jangan protes”. Maka, hampir dua kali Senin saya menyebutmu sebagai Selasa tentu saja dengan jadwal pelajaran yang sama dengan hari Senin (waktu itu saya masih SMA). Tetap saja saya merasa malas. Lalu, minggu berikutnya saya menyebut Senin sebagai Sabtu karena saya selalu bersemangat di hari Sabtu. Maka, saya coba tiga kali Senin saya sebut sebagai Sabtu. Ternyata saya tetap saja malas sebab sebelum “Sabtu” yang aslinya adalah Senin adalah hari libur dan saya telah mensuggesti diri sendiri bahwa “AH kenapa besok masuk sekolah lagi? Saya Malas!”

Saya sekarang tahu Senin. Bukan kamu yang harusnya dibenci tapi saya.

Saya mestinya bisa mem-boost mood saya pada hari sebelumnya. Saya mestinya tetap nyaman di semua hari. Ternyata saya jahat juga ya? Benci dengan kamu dan cinta hari Sabtu. Saya malu.



Oleh:

Diambil dari: http://roomofme.tumblr.com

untuk @siwon407

halo„

mungkin aku salah satu dari beribu fans mu. ya, mungkin juga kau tidak tahu keberadaanku, mustahil memang mengharapkanmu mengenalku.

Oppa, tak banyak yang ingin aku katakan, bahkan mungkin aku bingung mau mengatakan apa lagi. aku hanya merasa ada hal baru yang aku rasakan setelah mengenal kalian,terutama kau. aku hanya ingin mengatakan aku sangat menyukaimu.tak peduli apapun yang orang akan katakan.iya, banyak yang bilang kau tidak pantas untuk menjadi idola. mereka bilang hanya karena wajahmu yang menarik. setelah dipikir-pikir, apa salahnya aku tertarik dan menyukaimu hanya karena wajahmu? itu juga kelebihan kok buatku. toh setiap orang berhak suka dengan siapapun.

intinya, aku aku akan mendukung terus karirmu, walaupun suatu saat nanti aku sudah tidak menjadi fans no.1 mu lagi. sukses terus ya, Oppa.

salam sayang untukmu Choi siwon

.with love.

..fny..



Oleh:

Diambil dari: http://coffeeblast.tumblr.com


Hey Si Baik!

Dear Rangga Fajar Nugraha | @ranggarila

Hey kamu! Akang-akang baik hati yang tergila-gila untuk menangkap cahaya. Apa kabarnya kamu? Udah gendut belum? Harus gendut ih, sini aku sumbangin lemaknya!

Kamu kemana aja? Kayanya udah lama ga beredar via BBM atau curhat-curhat nggak jelas seperti yang dulu sering kita lakukan, si gadag-team, featuring si Bais @Salvminerva juga sih sih.. :p

Banyak banget lho lho yang aku pengen tanyain sama kamu!

1. Gimana skripsi kamu?
2. Gimana jualan kamu?
3. Aku mau beli sepatu iihh! TOM'Snya dong kakaaa :D tapi dimurahin! *wink*
4. Post-rock band kewl kamu apakabar pak manajer? Asiik, semangat dong!
5. A, stiker A ! Mau stikernya si UTBBYS duooong ;)
6. Deket sama siapa kamu sekarang?
7. Mana mana CD band kewl kamu ih?

Hahay, banyak banget ya daftar pertanyaan aku, udah kaya wawancara aja, abis Rangganya ilang ditelan bumi sih, pelangi aja ga pernah ilang seilang2nya, selalu ninggalin bekas jejak di memori setiap manusia, lah ini, hilang tanpa jejak. Jangan-jangan Cijerah sekarang udah jadi negara bagian ya Rangga? *ngejek*

Terakhir ketemu pas kita menjelajah Cijerah-rockin' city yah yah? Hehehe, macet banget kan ke sana? Juara banget, aku terpukau pas tau kamu bolak-balik Cijerah-Dago lewat jalur yang luar biasa nggak lancar itu. Aku kayanya kalo sendirian lewat sana bisa pingsan berdiri, Ngga!

Inget banget, pertama ketemu tuh kita ngeliput bareng Kampoeng Jazz, mas-mas yang sama-sama terjebak pas mau masuk backstage, eh taunya inget muka memelas aku dong huehehe, jadi malu lah. Tapi kan waktu itu aku masih cupu, belum kenal sama kamu. Hehehe, semua akibat penyanyi Filipina you-know-who lah ya.

Akhirnya, kita kenal setelah aku ngeliat kamu juga jadi orang yang lolos 750 besar ACI Detik.com, alhasil iseng-iseng lah aku meng-add kamu, yeyeyeah!

Ada yang bilang kalo kamu ternyata pendiam setelah ketemu dan ngobrol langsung. I was wondering, iya kah? Teng-teng-tereng-teng! Nggak juga ah, kita kan bercerita banyak banget sepulang wawancara acara yang menjanjikan kita keliling Indonesia itu, yeaa walau akhirnya kita ga lolos sih, heuheu. But anyway I've got you as a new part of my story, dear mate.

Inget juga! Kebaikan pertama kamu sama aku adalah kentang goreng yang kita makan bareng di kereta, sambil muterin playlist dari HP kamu, Sore - Silly Little Thing, itu lagu yang paling aku inget jadi lagu soundtrack di kereta!

Kebaikan lainnya? Terlalu banyak, Rangga! Kamu selalu senyum kalo aku minta tolong A-B-C sampe D. Susah aku sebutin satu-satu, Rangga. Aku teh sosok temen yang merepotkan ya? Minta tolong ini-itu, hehehe, maaf ya Rangga Fajar, someday aku traktir makan deh deh, siomay gimana? *teman macam apa kata kamu teh, ahaha, jangan salah, siomaynya punya kandungan emas tau brohh!

Rangga! Semoga kamu tetap jadi seorang manusia baik hati yang aku kenali ya @ranggarila ? 'The one'nya kamu pasti beruntung kalo bareng sama kamu!

Oh iya by the way, hancurkan monster-monster antagonis yang berniat menghadang skripsimu, Rangga Fajar! I know you can do it! Kasihtau kalo kamu wisuda, insya Allah aku dateng ya, mau dibawain apa Ngga? Bunga melati? Apa bunga bank? Bunga desa gimana? #eh

Makasih ya Rangga udah selalu baik hati sama aku, semoga setiap hari-hari kamu selalu dilancarkan sama Tuhan :) Jangan lupa banyak makan biar nggak kurus lagi yess?

Jangan lupain aku ya kalo kamu udah punya pacar, kalo kamu udah lulus kuliah, kalo kamu udah nikah dan punya anak cucu, kalo kamu udah jadi stage-fotografer terkenal, kalo kamu udah entah kemana. :)

#nowplaying Explosions In The Sky - Remember Me As a Time of Day

-penceritahujan-



Oleh:
Diambil dari: http://ceritahujancandella.blogspot.com

Titipan untuk Gebi.

Dear Gebi..

Kaki aku gatel deh, iya lebih sering gatel karena udah 2 tahun lebih gak kamu gigit-gigit lagi. Nasi sisa dirumah aku juga jadi awet karena gak ada kamu, yaa emang sih banyak kucing kampung yang bertamu kerumah aku. Tapi GAK ADA satupun dari mereka yang sesopan kamu. BENERAAAAAAN! Mereka semua tuh meong-meong terus, berisiiiiiik. Gak kaya kamu yang males ngomong dan cuma bisa tidur doang tiap hari..

Dan anak kamu dari ibu-yang-entah-mana itu ya ampuuuuuun, udah bodoh, terus kalo aku makan masa diikutin terus kemana-mana, kan bete ya???? Tapi gak apa-apa kok Gebi, aku tetep menghargai dia sebagai anak kamu.

Oiya, sejak pengkhianatan kamu berpaling ke tetangga aku, hanya karena dia ngasih makanan kucing yang mahal, kamu jadi SOMBONG! iya udah hampir 2 tahun lebih kamu sombong banget sama aku. Padahal dulu aku yang ngerawat kamu, dari awal kamu kecebur got pas baru lahir sampe jadi kucing playboy di perumahan papanmas. Tapi lupain aja, aku orangnya pemaaf. :))

Tapi semestinya kamu tuh bisa dong sekedar “say hello” sama aku. Bukan malah langsung kabur ketika ngeliat aku!! *HIH*

Yang penting, aku cuma mau bilang ke kamu. Semoga dapet keluarga majikan yang lebih baik ya, yang bisa kasih makanan enak dan bukan cuma sekedar nasi sisa. Bisa mandiin kamu seminggu sekali, dan elus-elus perut kamu kalo mau bobo.

Dan meskipun dulu aku majikan kamu yang kurang baik, aku gak pernah ngarep kamu kembali weeeeek :P

Salam elusan lembut,

mantan majikanmu :3


30 Hari Menulis Surat Cinta (?)

Hari ini, pertama kali dalam hidupku aku menulis untukmu. Bukan, bukan karena aku tidak ingin mengungkapkanmu dalam kata. Bukan juga karena aku kehabisan kata untuk mengungkapkanmu. Hanya saja, kau lebih berharga daripada semua kata-kata indah yang pernah kumiliki dan bisa kuberikan. Hidupmu, terlalu indah kalau hanya untuk dijabarkan dalam ribuan puisi dan syair-syair indah.

Sudah kukatakan sebelumnya, inilah diriku, yang selalu mengagumimu tanpa ada cela satupun. Sudah kujelaskan, bahwa apapun yang ada di dalam tubuhku akan kuserahkan hanya untukmu. Namun….

Namun sekarang.. Yang kumiliki hanya jiwa. Ragaku sudah tak bersamaku lagi. Aku sudah terlalu lelah dengan semua ini. Mungkin, inilah akibat aku terlalu mencintaimu. Oh, tunggu… Cinta? Apa yang kutau tentang cinta? Apakah aku benar-benar memilikinya? Bukankah selama ini aku sudah terbunuh oleh cinta?

Saat aku masih mampu memiliki raga ini, adakah kau memberiku kesempatan untuk membahagiakanmu dengan segala kekuranganku? Adakah kau mau menyandarkan kepalamu di pundakku? Ingatkah kau kapan terakhir kau menggenggam tanganku? Ah.. Sudah.. Lupakan tentang semua itu. Masa lalu ketika aku masih memiliki raga.

Sekarang, hai kekasihku, sudah, jangan menangis lagi. Jangan bersedih. Aku tak mati. Hanya ragaku saja yang sudah tak kuat lagi menahan semua beban. Dan kekasihku, ingatlah dulu ketika aku selalu berusaha untuk membuatmu tersenyum, sekarangpun aku akan masih tetap melakukannya.


Aku mungkin akan terlupakan darimu, tapi percayalah, kau selalu hidup di dalamku yang telah mati ini.


Oleh:

Diambil dari: http://galileorahan.tumblr.com

I miss you, Sis.

Apa kabar, Kak Sekar?

Jogja sering turun hujan belakangan ini. Halaman belakang tempat kita ngobrol sore terakhir Kakak datang, sampai tergenang dan kini menjadi tempat main favorit Max. Untung Mas Kemal punya banyak koleksi kaos partai yang bisa dipakai untuk main yang kotor-kotor :). Come to think of it, mungkin anggotadewanyangterhormat menganut tagline yang sama dengan sabun cuci yang akrab di tangan ibu-ibu: “Ngga kotor, ngga belajar.” Hehehe.

Kak Sekar harus tanggung jawab, aku sekarang jadi suka hujan! Tau kan ruang tamu mini di rumah miniku ini? Yang saking sempitnya temboknya jendela semua? Itu tuh sekarang jadi tempat ter-PW di rumah saat hujan! Air hujan menjadikan warna-warna daun dan bunga di taman kecilku semakin cerah. Udah gitu suara hujan yang menitik pada kaleng-kaleng susu bekas seperti orkestra kecil-kecilan persembahan alam. Kita harus ngobrol di sana kapan-kapan. Pas hujan tentunya :) You’ll love it. Aku buatin teh Twinings Orange kesukaan Kak Sekar dan bolu kukus rasa lemon kesukaan anak-anak. Trus kita buka sesi curhat seperti biasa. Kak Sekar tentang love-hate relationshipnya sama kerjaan plus cowok-cowok loser yang tidak kunjung sadar betapa istimewanya kakakku dan aku yang mengeluh tentang hal-hal sepele seperti noda oli di celana kerja suami dan anak-anak yang sulit disuruh tidur siang. Insya Allah nanti kalau dapat arisan, aku mau beli sofa super empuk dan penuh bantal-bantal kursi agar sesi curhat bisa semakin nyaman.

Kakakku yang cantik, bener banget apa yang Mama pernah bilang. Ternyata kalau jauh kita semakin akur dan saling sayang yah? Karena jauh atau karena merasa sudah terlalu tua untuk berantem? Atau karena koleksi episode-episode pertengkaran membuat kita cukup mengenal watak masing-masing? Apa yang disukai dan tidak disukai? Aku ingat betul pertengkaran terbesar abad ini antara aku dan Kak Sekar. Ah, tapi pasti Kak Sekar juga ingat. Kalau dipikir-pikir konyol banget kita bisa sampai dikadali cowok yang sama. And I hope his wife is karma, because karma is a bitch. *istighfar* Most important of all, I hope you’ve forgiven me for all the hurtful comments I didn’t really mean.

Kak Sekar yang mekar (seperti bunga, bukan adonan. hehehe) *peyuuuuk*. Aku baru donlot puluhan lagu kesukaanmu. Berasa sekamar lagi dengan Kak Sekar yang tanpa ampun mencekoki aku dengan Donna Lewis dan Celine Dion lalu Boyz II Men dan Nirvana. Belum lagi suara 'indah' Kak Sekar yang selalu mengiringi. Alhamdulillah (ngga pake 'yah') sekarang sudah banyak tempat karaoke yang mau menampung bakat nyanyi Kak Sekar di ruangan kedap suara :p Tapi jujur lho kak, all those songs really bring me back to you. *mendadak mellow*

Eh tapi, kurasa Mas Kemal menyesal telah mengajarkan istrinya cara mendonlot, sampai-sampai dibuat peraturan kalau weekend aku dilarang internetan. Weekend adalah gilirannya main Point Blank sampai blank. Kalau ngga inget ngasih contoh baik ke anak-anak, bisa tuh Mas Kemal ngga mandi sampai 48 jam non-stop, berhenti main cuma karena ketiduran. Tapi sekarang sudah agak mendingan, Mas Kemal mau berhenti untuk mandi dan makan bareng anak-anak. Kalau udah asik sama komputernya, biasanya aku mengajak anak-anak keluar (baca: ke mal). Jangan cemberut gitu dong Kak, gini-gini kan Mama mereka butuh kembali ke habitat asalnya. Meski kadang jengkel kenapa semakin banyak mal dibangun di kota yang notabene 'Kota Pelajar' ini. Pasti jaman Kak Sekar kuliah dulu, Jogja masih teguh memegang predikat tersebut, jadi kepikiran ntar Max dan Maya harus disekolahkan di mana? Masa iya, ke Malaysia? *galau*

Kakakku sayang, maafin Tika ya, tahun ini ngga sempat pulang ke Jakarta untuk nyekar. Mas Kemal lagi kedatangan peneliti tamu dari Australia dan harus selalu standby kalau beliau butuh pertolongan apa-apa. Surat-surat ini semacam terapi rindu di samping doa-doa yang kupanjatkan untuk Mama, Papa dan Kak Sekar. Semacam usaha menghidupkan kembali orang-orang yang amat kucinta. Tika pernah baca di suatu tempat bahwa mencintai adalah kebutuhan. Manusia cuma butuh menyalurkan cinta, itu saja. Seperti aku dan waktu yang kuluangkan untuk menulis surat-surat ini. Adalah cinta. Meski tak terkirim, aku yakin Alam Semesta telah meneguk cinta yang tertuang di dalamnya dan menyampaikannya kemanapun Mama, Papa dan Kak Sekar berada.

Jogjakarta, 14 Februari 2009

Dari yang sangat merindukan Kalian,
Atika





Oleh:
Diambil dari: http://koprolkata.wordpress.com

Teruntuk #S

  • Teruntuk #S, bagaimana kabarmu? Masihkah seperti dulu saat pertama kali kita saling cinta? Wajah sumringah dengah senyum yang merekah.
  • Teruntuk #S, masihkah kau menyimpan buku kecil di sakumu? Buku yang selalu kau bawa kemana pun kau pergi. Buku yang berisi catatan penting yang harus kau lakukan, karena aku tahu kau terkadang suka pelupa.
  • Teruntuk #S, masihkah ada jam weker di samping tempat tidurmu? Jam weker berbentuk Mickey Mouse pemberianku, karena saat itu kutahu kau sering terlambat bangun tidur.
  • Teruntuk #S, masihkah cat dinding kamarmu berwarna pink? Itu warna favoritmu yang pernah kita cat bersama, sambil sesekali mencoretkan ke muka kita.
  • Teruntuk #S, bagaimana kabar ibumu? Masihkah beliau masak nasi goreng? Makanan favoritmu, pun favoritku.
  • Teruntuk #S, hari ini aku merindukanmu. Jika kau membaca suratku ini, semoga kau tidak sedang berada di sampingnya. Karena aku tahu, dia pasti akan marah jika mendengar namaku.
  • Teruntuk lelaki yang telah menggantikanku, tolong jaga #S seperti kau menjaga ibumu. Jangan sakiti dia. Dan jangan buat dia menangis karenamu.



Purwokerto, 16 Januari 2012

Lelaki yang pernah mencintaimu


Oleh:
Diambil dari: http://imamulmuttaqin.wordpress.com




Jakarta-Samarinda #3

Teruntuk,

kamu yang menunda-nunda membaca suratku.

Aku baru saja pulang kantor, selepas isya tadi dan basah kuyup kehujanan. Banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Sekarang aku akan memulai membalas suratmu ditemani jaket hijau pemberianmu dan secangkir coklat panas yang masih mengepul harum. Kamu mau? :p

Kamu tahu apa yang kulakukan setiap siang ketika ada tukang pos berhenti di depan kantorku? Aku berlari ke arahnya dan bertanya, "Ada, surat untukku?" berkali-kali sampai suratmu benar-benar datang hari ini. Benar kan, permainan ini sedikit membuatku tidak waras. Tapi tenang saja, hanya sedikit. haha. Permainan ini ternyata asyik juga. Deg-degkannya lebih terasa, walaupun rindu semakin terpupuk, semakin menumpuk.

Berapa ratus kali kubilang untuk membeli payung?

Apa perlu kupaketkan surat ini bersama payung? Dasar bandel.

Musim penghujan tak hanya datang di sana. Tetapi di sini pun juga. Malah tak hanya hujan, ditambah angin yang merajuk merobohkan pohon-pohon di pinggir jalan. Payungku saja berkali-kali terbang dan aku basah kuyup kehujanan.

Kamu tahu apa yang aku ingat ketika melihat titik-titik air hujan menggantung di ujung-ujung payung? Aku ingat waktu malam-malam hujan dan kamu nekat mengajakku makan. Kacamatamu sampai basah penuh air hujan. Waktu itu menunya adalah nasi goreng ampela untukku, nasi goreng petai untukmu dan teh manis panas yang kita pesan di pedagang kaki lima ujung gang. Diiringi suara rintik yang berisik, dan ceritamu yang selalu menarik. Namun yang paling terekam adalah saat kamu mengantarku pulang dan mengutarakan perasaaan. Dasar manusia penuh kejutan.

Haha.

Mulai saat itu aku tidak lagi membenci hujan, karena hujan pernah mendekatkan kita sedekat itu.

Sudah larut ternyata. Perasaan surat ini baru kumulai beberapa menit yang lalu. Ternyata kamu tidak hanya menyita hatiku namun juga menyita waktuku untuk sekadar menulis surat balasan untukmu.

Kusudahi balasan suratku ini, sebenarnya aku ingin menelepon dan bercerita tentang apa saja denganmu. Tentang sejarah, tentang geografi, tentang fotografi, tentang politik dan apapun seperti biasanya. Namun cukuplah kusimpan sampai permainan ini berhenti.

Jangan lupa makan walau banyak pekerjaan, pakailah jaket saat musim penghujan, jangan tidur terlalu larut, istirahat yang cukup.

Semoga Tuhan selalu melindungimu.

Jakarta, 20 November 2011

Tertanda

Aku yang beberapa hari ini menjadi galau karenamu.

p.s: Maaf jika aku bawel, jika bukan karena peduli, maka aku tidak akan seperti ini.



Oleh:

Diambil dari: http://justitiamustofa.com

Bolpen Kero Keropi

Dear Bolpen Ijo Dengan Boneka Kero Keropi,


Kamu kemana lagi sih?

Aku butuh kamu sekarang, aku ingin menulis diary. Kamu tuh percis banget sama tuan muda yang dulu memberikannya padaku.

Doyan ngilang, tapi begitu aku punya yang baru tetiba suka muncul.
Ketika aku butuh kamu selalu tidak ada, tapi ketika aku mencari benda lain ehhh malah kamu yang ketemu.

Hei bolpen kero, dimana kamu..? Aku ingin kamu menarikan cerita sore kemarin di diaryku. Hanya kamu yang boleh menulisi diary itu. Karena diary itu berisi seluruh ceritaku bersama tuan mudamu dahulu.

Aku butuh kamu karena kemarin sore aku bertemu dengan dia. Ayolah muncul! Aku ingin cerita kalau katanya sekarang dia sudah single lagi. Pacar cantiknya itu meninggalkannya!

Siapa tahu kamu akan menemaniku mengukir cerita kami lagi.


Nona Muda,

@faninovaria


Oleh:
Diambil dari: http://tetehna9a.blogspot.com

Cinta Pertama

Ahh aku emm sedikit malu menulis surat ini..
Seperti orang jatuh cinta rasanya..
Tapi semua harus aku ungkapkan disini.
Dengan berani aku akan menulis surat pertamaku untukmu cinta pertamaku..

Kamu tau? Dada ini bergetar waktu aku menulis surat ini.. Rasanyaa dag dig dug
Berpuluh puluh tahun aku menyimpan ini sendiri, karena takut orang lain tau, bahkan aku takut kamu tau..
Tapii aku rasa tanpa aku beri surat ini, aku yakin kamu pasti sadar kalau aku mengagumi dan menyayangimu.

Sejak pertama aku melihatmu, mataku tak pernah lepas dr pandangan untuk melihatmu selalu. Dengan kedua mataku aku mencoba untuk melihatmu bahkan sampai aku lupa berkedip karena pesonamu itu.
ketika kamu pegang jari - jari tanganku, aku merasakan kelembutan dan kehangatan dalam setiap genggaman jemari tangan itu.. Ahhh bahagia rasanya ketika itu, dan selalu ingin kuulangi lagi moment itu.

Aku senang ketika kamu memeluku, menciumku, rasanya aku seperti manusia paling beruntung di dunia, merasakan didekap oleh badanmu, dicium oleh bibir manismu, “mungkin hanya sebagian orang beruntung yg punya kesempatan semanis ini dengan cinta pertamanya” kataku dalam hati, hanya dalam hati karena aku bingung cara mengungkapkan kesenangan itu.

Selama ini aku sengaja memendamnya di hati tak boleh ada yg tau, selain aku dan tuhan tentunya, tapi suatu saat aku pasti memberi tahumu dengan caraku. Hanya kadang aku bingung bagaimana cara membuatmu mengerti aku selalu sayang padamu, walaupun sedikit demi sedikit aku mencoba mempelihatkan lewat sikap manisku padamu.

aku telalu takut kehilanganmu, takut sekali, tak sanggup membayangkannya. Ditinggal sebentar saja hatiku resah rasanya. Resah sekali bila aku tak tahu kabarmu hari ini, jam ini, menit ini. Rasanya aku selalu ingin jadi bayanganmu agar bisa selalu ada di belakangmu untuk melindungi.

Tapi.. Mungkin cintaku padamu, belum sebesar cintamu padaku, ibuu. Tapi ketahuilah kau akan selalu jadi cinta pertamaku sampai nanti sampai mati :)

Untuk cinta pertamaku, ibu

Dariku:
Anak gadis yang menulis penuh cinta untuk ibu :)



Oleh:

Diambil dari: http://gembyayuramadhany.tumblr.com

Birumu pengecualianku

Untukmu, si biru.

Maukah kau kuberi tau sesuatu? Bahwa warna favorit keduaku, setelah hitam, sebenarnya adalah warna biru. Ya, biru, seperti yg biasa kau kenakan.

Aku kagum pada setiap biru langit yg menemani sang bhagaskara. Sebagaimana kagumku pada jingga senja.
Aku puas pada setiap biru laut yg selalu kuteriaki di ujung pantai. Sepuas aku pada ruang gelap tempatku mengasingkan diri.
Aku bangga pada setiap jengkal biru seprai alas tidurku. Sebangga aku pada pakaian warna hitamku.
2 motor dan 1 mobil di rumahku juga berwarna biru. Dan aku suka.

Tapi maaf, birumu pengecualianku. Aku sama sekali tak tertarik pada biru-hitammu. Khusus untuk yg satu ini, warna merah-hitam rival sekotamu jauh lebih menarik bagiku.
Sudah lama aku menganut ‘paham’ ini. Sejak sebelum sehelaipun bulu ke-baligh-an menumbuhi badanku.
Tak mungkin aku durhaka pada merah-hitam yg telah memupuk kebanggaan dan kedewasaanku sebagai seorang suporter. Tak mungkin bila aku harus durhaka seperti kacang yg lupa kulitnya. Seperti secuil upil yg lupa pada hidungnya. Seperti Norman Kamaru yg lupa pada seragamnya.
Maaf..

Terakhir, kuucapkan selamat atas kemenanganmu subuh pagi. Barangkali Tuhan merasa bahwa kau (sedang) pantas mendapatkannya, meski bagiku tidak.
Perlu kau tau, kemenanganmu itu tak sedikitpun mampu mengikis kebanggaanku pada merah-hitam.
Ale Ale Ale Milan Ale, Forza Lotta Vincere, Non Ti Lasceremo Mai !!!

Dariku, Pecinta warna biru yg durhaka..



Oleh:

Diambil dari: http://perekamgumam.tumblr.com

Surat (untuk) Cinta

Cinta? Sudah lama tak mendengar namamu. Bagaimana kabar mu? Apa kau masih indah seperti yang orang-orang katakan tentang mu. Apa kau masih menjadi alasan orang-orang untuk menjalani kehidupan mereka. Aku harap kau tetap seperti itu atau bahkan lebih.

Cinta, aku sudah lama tak melihat mu. Apakah kau sibuk atau kah kau enggan menghampiri ku. Kenapa? Apakah aku pernah menyakiti mu, apa ada kataku yang mengguris naluri mu atau ada sikapku yang membesit aura mu. Tolong katakan padaku agar aku dapat mengubah itu semua. Dan lewat surat ini pula aku melayangkan maaf ku padamu.

Cinta, aku merindukanmu. Seperti sumur tanah di musim kemarau yang merindukan hujan. Lama aku tak diisi oleh air kasihmu. Datanglah cinta, berikan sentuhanmu, warnakan hariku, limpahkan kasih sayang mu, yang senantiasa ku tunggu. Coba dengarkanlah hatiku menangis sedih merindu kerana kau berada jauh dari sisiku.

Cinta, aku kan selalu setia menunggumu. Aku akan menunggu seperti pepohonan di taman membiarkan matahari menggugurkan daunnya menyaksikan pergerakan waktu. Walau daun itu sampai habis, akar hatiku akan tetap kokoh berdiri hingga engkau hadir dan menyiramnya lagi.

Jika engkau berkenan, cepatlah datang. Aku kan dengan meriah menyambut mu.

Yang merindumu.

Gie’



Oleh:

Diambil dari: http://rain-holic.blogspot.com

Black Bona

sudah sekian lama aku merindukanmu, elusanmu, suaramu, rengekanmu. tapi itu semua sudah ngga ada, tapi itu semua sudah hilang, tapi itu semua sudah ngga saya rasain lagi, kamu sudah jauh meninggalkan semua ini..

saya rindu akan hitam bulumu, saya rindu akan suara lembutmu, saya rindu akan tatapan matamu, andai ada sesuatu yang bisa menggantikanmu akan aku ganti kamu dan semua hal tentangmu segera. tapi itu semua ngga bisa kulakukan tapi itu semua ngga bisa tergantikan oleh apapun, kecuali dengan hal yang sama atau sifat yang mirip..

pernah berfikir untuk mencoba mengganti semua itu dengan hal yang sama tapi semakin aku mencoba semakin aku teringat. mungkin ini cuma bisa jadi kenangan yang manis bersamanya.

..semoga dia bisa menjalani hari-harinya di alam sana dengan bahagia..

..salam sayang buat kucing hitam Bona..


Oleh:

Diambil dari: http://diarekancil.tumblr.com

Teruntuk Malaikat

Selamat mengulang hari mama,

Mama yang pelukannya selalu menghangatkan, suatu hari aku akan menjadi ibu dan akan sepertimu ma…memiliki tangan yang mampu menyembuhkan segala macam sakitku.

Mama yang berhati malaikat, aku heran kenapa ada malaikat bisa jalan jalan di dunia, iya…aku tau ini gombal sekali ma, tapi it’s ok dong, aku menggombal untuk mama sendiri :p

Oh yah ma, beberapa bulan ini aku jatuh cinta dan patah hati, aku sedih sekali ma…dan satu satunya hal yang paling kuinginkan adalah meringkuk di dada mama, seperti dulu, waktu aku dijahati anak laki laki di sekolah, dan pelukan mama adalah penawar segala sedihku.

Nanti yah ma, kalau aku pulang, aku mau tidur sama mama, aku ingin mama mendengar semua ceritaku, aku ingin menggelendot manja di lengan mama, aku ingin dipeluk, dipeluk dan dipeluk oleh mama.

Suratnya sampai disini dulu yah ma, jangan lupa untuk menjaga kesehatan, mamaku sayang. I love you.

Ttd,
Anakmu yang selalu merindukanmu :*



Oleh:

Diambil dari: http://raficka.tumblr.com

L2D 607 007

DEPARTEMEN PLANOLOGICHA
Jalan Kanan Kiri Oke Nomor 212 Semarang Kaline Banjir
Telepon: 108 Email: andhikacitra@yahoo.com Twitter: @ichahahalo
______________________________________________________________________

Nomor : 3/30HariMenulisSuratCinta/1612012
Perihal : Surat Ijin Mencintai
Lampiran : Kedipan Genit Meminta Jatah Traktiran

Kepada:
Yang Tersedia @aikkikuk
di tempat itu

Dengan hormat grak,
Sehubungan niat tulusku membagi surat ijin mencintai ini sama rata dengan kadar cinta yang berbeda tentu saja, maka aku yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Andhika Citra Handayani
Umur : 21 tahun
Alamat : Jalan Kanan Kiri Oke Nomor 212 Semarang Kaline Banjir
Pekerjaan : Pencintamu Paruh Waktu, Pencinta Dia Penuh Waktu
Memohon ijin untuk mencintai kamu sebagaimana kamu mencintai aku. Bukan sebagaimana kamu mencintai pacar kamu maupun cara pacarmu mencintaimu. Aku memohon ijin untuk mencintai kamu sebagaimana cintamu pada dunia sepakbola. Rasakan cintaku sebagaimana rasa suka, duka, bangga, marah, sebal bercampur senang, rindu bercampur penasaran, dan dominansi rasa lain yang kamu dapatkan dari hobimu menonton bola. Selami rasa itu jauh lebih dalam. Jangan hanya tenggelam di bagian dangkalnya saja. Begitulah aku mencintaimu dan kamu harus mencintaiku seperti itu. Aku ijin mencintaimu hanya dengan kadar yang mungkin jauh lebih sedikit dibandingkan limpahan cinta dari keluargamu ataupun pacarmu. Aku ijin mencintaimu sebagai aku yang mengenalmu sebagai teman yang sangat baik. Aku ijin mencintaimu sebagai aku yang akan selalu mengenalmu sebagai teman terbaik.
Demikian surat ijin ini saya buat secara sadar dan tanpa paksaan dari pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan program 30 Hari Mencari Cinta. Atas perhatian dan kesediaannya menerima surat ini dengan bingkai senyum hangat di wajah, aku ucapkan terima kasih.

Semarang Bagian Barat Sedikit ke Barat, 16 Januari 2012
Tegak grak,

L2D 607 005