23 January 2012

Akhirnya Surat Cintamu Terbalas

Teruntuk,
Lovely Bunibuli
@nisatrilestari


Hai Buni!

Entah sejak kapan aku manggil kamu kaya gitu. Lupaaa hahaha. Tapi kamu yang mulai duluan manggil aku Buni sih, aku kan jadi ikutan. Yang aku inget, aku manggil kamu Buni gara-gara ke-freak-anmu terhadap kelinci. Selamat ya, kamu terpilih jadi orang pertama yang aku jadiin objek surat cintaku.

Kayanya ini balesan surat cinta yang kamu kasih ke aku tepat di hari Valentine ngga tau jaman kapan. SMP kelas 3 apa ya? Disitu kamu ngasih semangat dan nasihat. Pada intinya, pria bukan segalanya di dunia ini. Kamu juga ngga ngebolehin aku untuk nangisin cowok. Yang perlu tangisi itu orang-orang di Peduli Kasih, drama atau nilai kita yang jeblok. Bukan cowok pokoknya.


Mungkin sekarang saatnya aku ngasih semangat balik ke kamu. Jangan sedih karena cowok, Buni. Jangan ditangisi. Kenapa kamu harus nangisin mereka kalau mereka aja ngga nangisin kamu? Kenapa Buni kenapa? Kamu ngga punya alasannya kan? Yaudah, jangan ditangisin. Semangat dong!

Kamu juga bilang jangan pernah ngerasa sendiri, karena ada banyak sekali orang-orang di sekelilingku. Begitu juga kamu, Buni. Banyak orang-orang yang memperhatikan kamu. Jangan cuekin mereka. Jangan cuekin aku juga. Aku bersedia 1x24 jam sehari, 7 hari seminggu buat jadi ‘tong sampah’mu. Disaat kamu butuh, langsung hubungi aku ya. Aku ngga bisa ngasih solusi terbaik, tapi aku bakal berusaha jadi pendengar terbaik.

Emang sih, kadang kesel juga sama kamu. Tapi ngga tau kenapa, ngga bisa lama-lama keselnya. Ngga tega liat muka kamu, kaya gitu bentuknya. Kalau sama kamu, aku bisa ngambek dengan nyaman. Aku ngga takut bakal ditinggalin kamu. Karena aku tau, kamu ngga bakal ninggalin aku. Iya kan iya kan?

Udah ya, Buni surat cintanya. Kamu cepet pulang. Kemarin aku ke mie ayam ceker, tapi cekernya abis. Besok harus ngulangin ya :D

Sincerely,
Buni


Oleh:
Diambil dari: http://iumiumium.blogspot.com

Untukmu Pria Berkaus Buntung

Jakarta, 22 Januari 2012, 05:01 PM

Yang kucinta, pria berkaus buntung bertuliskan “atheletic”

Aku sudah berbicara pada waktu. Untuk tidak berjalan begitu cepat—saat mataku bertemu matamu untuk membicarakan sebuah rindu, saat jemarimu singgah dijemariku untuk membicarakan sebuah maaf, saat bibirmu melesat dikeningku untuk membicarakan sebuah cinta.

Aku sudah memohon pada waktu. Untuk berjalan dengan cepat bahkan berlari—saat wangi parfummu mulai tidak tercium lagi olehku, saat suaramu yang biasa membuatku tertawa tidak menggaung lagi ditelingaku, saat rindu-rindu tentang mu mulai menyelinap disela-sela tidurku, saat emosimu dan emosiku lebur menjadi satu.

Telah kupastikan waktu akan berpihak lagi pada aku dan kamu. Telah kupersiapkan beberapa senyuman manis untuk menyambutmu datang. Telah kusediakan pelukan rindu untuk membalut tubuhmu.

Cepatlah temui aku.

Peluk dan Cium

Wanita berjaket putih yang ingin segera bilang — aku cinta padamu!



Oleh:

Diambil dari: http://musimsemi.tumblr.com

Kamu Tau Semua Ini Artinya Rindu?

Teruntuk Erland @erlandow :p

Aku punya sesuatu buat kamu yang mungkin kamu tak punya untukku. Sesuatu yang selalu sederhana.

  • Waktu aku sedang bangun pagi, duduk sebentar di tempat tidur, dan membaca tulisan, “Pagi Judika,” yang kamu kirimkan: saat itulah aku merindukanmu.
  • Di tempatku hujan datang lalu aku mengingat dan memikirkanmu: itu artinya aku merindukanmu.
  • Saat aku mendengarkan sebuah lagu dan kamu yang mengirimkan lagu itu :sesederhana itu aku merindukanmu.
  • Aku jadi lebih menyukai dan selalu menunggu pagi ketimbang malam karena selalu ada, “Pagi Judika.” untukku. Seperti itulah rinduku selalu menunggu.
  • Ada temanku yang pernah sakit lalu memintaku untuk menjenguknya: seketika aku mengingatmu dan aku rindu memperhatikanmu kapanpun kamu memintanya.
  • Salah satu teman baikku meng-upload foto negara impiannya (Inggris—sama seperti kamu), lalu aku mengomentarinya: itu karena aku rindu kamu.
  • Membayangkan kamu berdiri di depanku adalah bentuk rinduku yang lain.
  • Membuka inbox pesan darimu sambil berharap akan ada pesan yang baru lagi darimu: itu juga termasuk caraku mengemas rindu.
  • Mendengarkan voice note singkat berisi penggalan lagu yang kamu nyanyikan dan kirim adalah penawar rindu yang mungkin akan sering kuulang sambil menunggu cerita-cerita darimu yang belum datang juga.
  • Seorang teman bilang kalau dia suka dengan susu cokelat hangat: lalu aku mengingatmu karena aku memang rindu kamu.
  • Aku mungkin tak pernah peduli apa kamu pernah melakukan seperti yang sering aku lakukan: selalu menyempatkan diri untuk mengeja namamu di saat tersibuk untuk mengobati rinduku.
  • Ada seseorang yang menulis kalau rindu itu ibarat angin sejuk yang tak bisa dipeluk, dan aku setuju! Sama seperti apapun yang sudah tidak kamu lakukan.
  • Bermimpi kamu menghubungi aku dan aku merasa itu begitu nyata adalah kemasan rinduku yang lain.
  • Pertanyaan, “Apa yang bisa aku lakukan untukmu?” ternyata tidak pernah kamu baca sebagai aksara R.I.N.D.U yang dalam dariku.
  • Ragu mengeja namamu sebagai lafal pagi adalah bentuk kecemasan rinduku.
  • Selalu menunggu sapaan apapun dari BBM-mu adalah penantian rinduku yang tak pernah habis.
  • Merindumu cukup sangat sederhana, seperti saat bangun lalu memikirkanmu,
  • Merindumu juga sesederhana memintamu mengabari aku jika kamu hendak bercerita dan berharap kamu meminta aku yang mendengar. Lalu aku cukup menyediakan dua telinga.
  • Bahkan menyebut namamu dengan lengkap di dalam hati: itu juga artinya aku merindukanmu.
  • Kita pernah menyemangati satu sama lain dalam bentuk apapun. Bedanya sekarang aku masih melakukannya terus sementara kamu mungkin tidak: itu karena aku punya rindu untukmu.
  • Kadang aku juga hampir tidak peduli apakah kamu benar-benar pernah merindukanku saat hujan datang, seperti yang selalu kubilang bahwa aku ingin menuangkan rindu seperti langit menumpahkan hujan ke tanah.
  • Berpikir bahwa terkadang sapaanku merepotkan dan membuatmu bingung adalah karena aku memperhatikanmu. Ganti kata perhatikan dengan merindukan.

Sampai sekarang aku masih melakukan semuanya it dengan mudah dan sederhana: cukup menyapa. Aku hanya belum mengerti bagaimana caranya membuatmu rindu dengan cara sederhana tadi.



Oleh:

Diambil dari: http://judikabm.tumblr.com

Pulang, Nak!

Hey anak, sedang apa kamu sekarang? Kenapa belum pulang? Aku khawatir. Akhir-akhir ini selalu hujan, deras. Berteduh dimana kamu dikala hujan seperti ini?

Biasanya hujan-hujan begini kamu pasti menghampiriku, meminta makanan kesukaanmu. Lalu membulat kekenyangan dibawah mejaku. Tertidur sampai hujan mereda.

Kolong mejaku kosong, nak. Tidak ada kamu disini. Aku rindu.

Hey anak, mana kepalamu yang ditempelkan ke pipiku sebagai bentuk rayuan? Mana hidung basahmu yang mengendus-endus punggung tanganku memohon kasih sayang? Mana mata bulat besar menatap penuh harap aku akan membagi roti?

Ah, aku rindu sekali padamu nak.

Kamu bermain kemana, sayang? Jangan jauh-jauh. Temani aku lagi mengerjakan tugas-tugasku. Tidur dibawah mejaku lagi, nak. Biar aku bisa mengetik sambil sesekali mengelus-elus perutmu yang gendut itu.

Ya sudah nak, tidak apa kalau hari ini tidak pulang. Mungkin kamu sedang keasikan bermain di luar sana. Atau hujannya terlalu deras ya? Sehingga kamu tidak bisa pulang. Ya tidak apa. Yang penting kamu bersembunyi di tempat yang aman dan jangan sampai ada yang melukaimu. Tapi esok pulang ya.

Kamu pasti pulang kan? Kalau pun besok atau lusa kamu masih belum pulang juga. Aku akan terus tunggu. Terus. Sampai kamu akhirnya pulang.

Kolong mejaku kosong, nak. Mari pulang sini. Aku rindu.





Oleh: @heyechi

Diambil dari: http://flanelmerah.tumblr.com

How's Life, My Browniebear?

Aku rindu, Ditha.
Masihkah kamu tenang, seperti laut di bulan April?
Masihkah kamu senang tengelam dalam komik-komikmu?
Masihkah kamu ceria?
Lihat. Aku bahkan tidak lagi mengenalmu.
Semua tahun yang terhilang memang salahku. Salahku sepenuhnya karena meninggalkanmu saat menemukan duniaku yang baru. Aku bahkan tidak memenuhi janji terakhirku padamu.
Aku tahu aku keterlaluan. Tapi kamu tahu kan aku sebenarnya menyayangimu?
Oke, itu bahkan tidak mendekati layak dijadikan pembelaan.
Aku minta maaf Ditha untuk semua episode hidupmu yang terlewat dariku.
Seharusnya aku tahu kamu tidak akan bercerita sebelum aku bertanya. Seharusnya aku mau menyediakan waktu untuk bertanya. Seharusnya aku peduli padamu, bukan hanya minta kepedulianmu dan membuatmu bosan dengan segala ceritaku.
Ah sudahlah. Kalau kuteruskan, nanti aku akan melakukan pembelaan lagi.
Aku minta maaf. Aku tahu kamu tidak marah, bahkan mungkin mengerutkan kening kalau kamu membaca surat ini. Tapi aku benar-benar menyesal.
Aku akan memenuhi janji terakhirku secepat yang aku bisa.


Salam sayang,
Id



Oleh: @ichtrauche
Diambil dari: http://luzeagua.blogspot.com

Surat Nomor Sembilan: Hari Pelukan Sedunia

Bogor, 22 Januari 2012

Untuk kamu,


yang kurasa pelukanmu bakalan paling enak sedunia


Selamat siang, kamu..

Apa kamu tahu hari ini Hari Pelukan Sedunia? Pasti kamu menggelengkan kepalamu dengan ekspresi aneh itu. Hahaha saya hapal sekali gaya kamu kalau sedang bingung. Lucu. :))

Berhubung hari ini adalah Hari Pelukan Sedunia, bagaimana kalau kita mencoba ikut memperingatinya sekali-kali? Lagipula menurutku, berpelukan bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Kalau semua orang tau hari ini adalah Hari Pelukan Sedunia, saya akan memeluk sebanyak mungkin orang.

Orang-orang yang berlalu-lalang di depan supermarket. Ditambah orang-orang yang sedang terbaring sakit di rumah sakit. Ditambah lagi adik-adik mungil di panti asuhan. Keluarga saya, tetangga-tetangga dan para sahabat saya juga pasti habis saya peluk semua. Dan kamu, tentunya.

Banyak orang yang bilang, pelukan itu tanda sayang. Saya sayang sama kamu. Sayang yang berjuta-juta. Dan entah mengapa pelukan kamu yang paling buat saya penasaran.

Badan kamu yang tegap dengan dada yang bidang adalah tempat paling cocok bagi para gadis untuk bersandar. Kedua tanganmu yang kokoh pun pasti sesuai untuk memeluk. Wah, tak terbayangkan oleh saya begaimana rasanya berpelukan dengan kamu. Pasti hangat sekali. X)

Mudah saja jika ingin berpelukan. Saya akan membuka tangan selebar-lebarnya, begitupun kamu. Lalu nanti kamu bisa hampiri saya, lalu peluk saya. Atau sebaliknya, saya yang hampiri kamu. Lalu kamu saya peluk. Atau kamu mau kita melakukannya bersama-sama? Saya dan kamu saling menghampiri, lalu saling berpelukan? :D

Kalau orang bilang pelukan itu tanda sayang, mengapa Hari Pelukan Sedunia gak dijadikan kegiatan rutin yang diperingati setiap hari? Bukankah hal yang bagus kalau kita saling menunjukan rasa sayang kita pada orang lain?
Andai saja, saya yang jadi presiden. Saya akan buat peraturan kalau semua orang harus berpelukan setiap bangun tidur dengan siapapun yang ditemuinya. Hehehe..

Errr.. Jadi, kapan nih kita pelukan? Saya tunggu ya.. :P


Dari saya,


yang setengah mati penasaran bagaimana hangatnya pelukan kamu



Oleh:

Diambil dari: http://abcdefghindrijklmn.tumblr.com

3X4 = Kamu

Teruntukmu yang membuatku ada,

Lama sudah aku mendedikasikan diri dalam menulis surat cinta namun tak ada satupun yang ku tujukan untuk mu, padahal aku adalah bagian dari dirimu. Izinkan aku meminta maaf karena baru mengirimkannya sekarang, tapi bukan lah hal yang terlambat untuk mengungkapkan rasa sayang.

Tiga tahun sudah aku melalui hidup bersamamu, tahukah kamu jika dulu aku hanya sekumpulan ide yang terkurung tanpa wadah untuk menampung. Namun, berkat sahabatku dari SMA dulu, aku yang dulu tidak tahu entah kemana mau berlabuh, kini menemukan tempat untuk meletakkan sauh.

Peringkat 55 dari 55 orang, itu hasil penerimaanku saat itu di ALSA LC UGM (@alsalcugm) . jika mengingat itu sungguh lucu karena sebodoh itu kah diriku dulu?haha. Oh, iya aku belum bilang ya jika surat ini ku tujukan untukmu ALSA LC UGM ku. Dalam tulisanku ini aku pasti akan membangkitkan lagi memori soal ALSA LC UGM.

Ingatkah saat OLMA di rumah Pak Wignyo di kalikuning yang kini tempatnya sudah rata karena letusan Gunung Merapi 2010 lalu?Siapa yang ingat pucatnya mukaku saat rapling (atau apapun lah itu semacam turun dari jembatan kebawah dengan tali saat outbound), atau saat idoy kehilangan HT dan kelimpungannya kita teman-teman 2008 menyambut angkatan 2009, atau juga saat norman dengan gagahnya muterin hutan jurit malam tanpa sepatu yang persis kaya hantu malam itu.

Tapi tempat itu sudah musnah teman hingga akhirnya kita menyambut adik-adik 2011 di Desa Kebangsaan, ingat juga kan bagaimana kerja rodinya kita saat persiapan?

Ada lagi kisah lainnya, saat picnic day di depok yang nyebur-nyeburan dipantai, ke sundak yang nasyat tidur sampe diikat pake tali rafia karena takut jatuh, ngebantu korban merapi waktu merapi meletus dan sekre jadi tempet ngungsi anak-anak ALSA, atau yang terakhir main painball saat kelompok iblis (saya,indra,raihan,satria,essy,putri,bayu) lawan kelompok atrie tapi kalah.

Terakhir, saat MUSLOK X ALSA LC UGM saat kepengurusan 2010-2011 demisioner dan raihan terpilih sebagai director ALSA LC UGM 2011-2012, itu saya pastikan MUSLOK terlama selama tiga kali saya ikut MUSLOK.

Begitu banyak kenangan yang saya lalui bersamamu, bagi saya kamu adalah keluarga dan rumah ketiga setelah rumah saya dan kosan. Jujur, setelah demisioner saya merasa linglung yang luar biasa, saat keseharian menghabiskan waktu bersama hingga larut malam. Tapi saya percaya karena hidup adalah bergerak, dari satu tempat ke tempat lain.

Saya telah bergerak dari peringkat 55 hingga demisioner, begitu banyak tahap yang saya lewati, dan sekarang waktunya jiwa-jiwa muda yang melewati tahap itu, percayalah sekecil apapun itu pasti ada nilai dibaliknya. Berkatmu lah aku ada saat ini, berkat proses bersama orang-orang hebat aku menjadi aku yang sekarang.

Di tempat berukuran sekitar 3x4 meter itu ternyata tertimbun banyak kenangan ya. Akhir kata, selamat berkarya generasi muda ALSA, jangan pernah letih mencintai ALSA LC UGM dan berjuang demi ALSA LC UGM. Salam persahabatan dariku.

tertanda,

-JD-



Oleh:

Diambil dari: http://jaydewar.tumblr.com

Gila - gilaan Akhir Minggu..

Untuk @AiChanTik & @ilf_Js0759
colek @NoviHanabi yang gak ikutan..

Hallooo dua cewek pencinta Korea, raaameeeeee banget rasanya kalian ada dikamarku ini..
gilaaa.. kamarku yang awalnya hening jadi rameeee banget karena kalian...
tapi aku emang kangeeeeeeeennn banget semua keonaran yang biasa kalian ciptakan ini seperti dulu..

Gila.. gilaaa.. kalian gila nonton idola kalian nyanyi di TV..dan aku gila karena roaming bangeett ma bahasan kalian... huuuuaaaaa..... wkaawakaaawakaakaa.. tapi over all aku seneeeeng banget kalian disini.. hehehehee
ayoooo kita gila-gilaan bareng ajaa daripada aku tambah stress roaming mulu ma kalian... hkaahkaaahkaa...


come on we having fun together beibh...
one... two... three... four... huuuuaaaaa...

*lebay gak sih aku nulis ini..wkwkwkkkk

sayang @NoviHanabi gak ikutan gabung ma kita ya.. kalo gak pasti tambah rame..xixixiii
colek dia aahh : @NoviHanabi kita lagi bareng2 loh.. hehehee



teman terbaik kalian


Oleh:

Diambil dari: http://metamorfosaduniaku.blogspot.com

Menyapa Kenangan

Kepada: Kenangan,- yang luar biasa.

Kenangan, sudah berapa lama ya kamu bersemayam di benakku? Sepertinya selama seumur hidup ini pun kamu tetap akan lekat ya di benak saya. Saya punya satu permintaan untuk kamu, penting. Saya harap kamu mau mengabulkan permintaan saya yang satu satunya ini.

Saya sejujurnya tak pernah ingin bermusuhan dengan siapapun.
Saya mencoba belajar ikhlas, dan sejauh ini sungguh lah memang ikhlas pelajaran tersulit di dunia ini.
Tolong dong, bantu saya melupakan hal dan orang yang ingin saya lupakan, bukan karena mereka buruk tapi karena saya harus melupakannya.

Hai memori,
sebenarnya saya tak ingin mengusirmu. Tapi kalau kau terus- terusan ada disini maka proses ikhlas itu menjadi sangat susah untuk dilakukan. Kau tahu, hanya memori yang bisa mengingat seseorang dengan masa lalunya. Hanya memori juga yang bisa membuat saya menjadi cengeng. Saya tak suka cengeng, saya sudah berjanji pada diri saya tak akan pernah lagi risau gundah gulana hanya karena sesuatu yang ingin saya lupakan.

Tak bisa kupungkiri memang kalau kau, si kenangan- kenangan itu tak selamanya buruk. Saya suka tersenyum kala mengingat masa- masa silam, tapi saya tak mau terlena. Itu racun buatku. Hari bahagia dulu seharusnya tak pernah boleh untuk diingat. Akan semakin sulit mencoba mengikhlaskannya kalau kau masih ada di pikiran ini.

Sumpah, terlalu indah semuanya untuk dilupakan. Ingin menangis rasanya ketika saya harus memaksa menghapus kamu, Kenangan. Saya harus melupakan sesuatu yang begitu pernah melekat dalam- dalam di hidup ini. Saya masih ingat, ceritanya, senyumannya, kegemarannya, keluh kesahnya, caranya bercerita, renyah tawanya, jokes garingnya, bahkan hadirnya seperti masih terasa kemarin berlalu.

Tolong, bantu saya melupakan semua itu. Bersediakah kau untuk tak pernah hadir lagi hadir dalam hidupku, kenangan?

PS: Saya sudah seminggu tak memutar Someone Like You-nya Adele. Semoga kamu tak pernah kembali lagi ya, kenangan.


Maaf,
Jangan marah ya, saya tak memusuhimu kok, Kenangan.


Oleh:
Diambil dari: http://hannaahan.blogspot.com

Aku Baik-Baik Saja

Dear @kacang_almond.

Hi Om. Apa kabar? Halah, tak biasanya kita saling menyapa tentang kabar. Bahkan berjabat tangan saat bertemu setelah sekian lama pun rasanya tidak. Pernah kau pikir itu sedikit aneh, untuk kita yang hampir selama lima tahun ini yang tadinya hanya saling mengenal kini menjadi seseorang yang ku anggap lebih dari saudara?

Ah sudahlah.

Bagaimana disana? Sudah kau temukan apa yang kau cari? Jika belum, teruslah mencari. Hanya karena kita belum menemukannya, bukan berarti itu tak ada.

Aku baik. Seperti biasa, kau tahu aku sedang berbohong. Karena untuk menyebut baik, kadang kita harus benar - benar dalam keadaan baik, tak kekurangan suatu apapun, punya segala yang di inginkan. Tapi karena ada satu yang kurang menurut kita ada di genggaman, kita cenderung mengabaikan apa yang sudah miliki. Sehingga untuk bersyukur dan berucap ‘Aku baik-baik saja’ terasa begitu susah.

Jika kau tak sependarat, kau boleh mengganti kata ‘kita’ dengan ‘aku’ saja.

Kapan kita bertemu lagi? Menghabisakan waktu membicarakan kesialan, kesakitan, atau mungkin ketidak berdayaan. Yang jika diingat saat sendiri, hanya menghasilkan nyeri. Tapi jika kita telah berdua, membicarakan itu semua, seringkali semua menjadi bahan untuk kita tertawa. Ya, aku rindu menghabiskan waktu menertawakan kesedihan kita.

Kita punya jalan hidup berbeda. Ada kalanya kau ingin menjadi aku, begitupun sebaliknya. Kau adalah salah satu tempat dimana aku bisa menjadi diriku sendiri, bahkan dimana aku bisa menjadi bagian terburuk dari diriku. Selalu saja ada yang bisa kita bicarakan menghabiskan malam, dari mulai apa yang kita risaukan sampai mimpi - mimpi kita yang kadang diluar batas kewajaran. Tapi itulah kita, yang merasa paling tampan tak peduli apa kata orang.

Aku sudahi suratku. Tak akan selesai jika semua ku tulis untuk mebicarakan kita. Istirahatlah sejenak, jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Hidup hanya sekali, tapi jika kita lewatkan dengan penuh cerita menyenangkan, sekali sudah lebih dari cukup.

Salam dariku untuk semua disana. Terlebih pada pendukungku. Kau tahu maksudku :)

Sincerely,

@_FHMY



Oleh:

Diambil dari: http://aksarabicara.tumblr.com

Surat Untuk Pelangi

Selamat senja Pelangi….

Akhir-akhir ini kita sering bertemu, mungkin kita berjodoh. Aku harap begitu, karena aku tahu kamu adalah pelangi yang setia. Ya, kamu itu setia. Selalu datang tepat waktu di saat senja setelah hujan untuk sekedar menyapa matahari yang tenggelam meski tidak terlalu lama.

Pelangi, masih adakah sosok setia sepertimu? Yang selalu mendampingi hujan dan matahari senja, menjadikannya semakin indah. Ah, aku rasa tidak ada yang bisa menyaingi kesetiaanmu pada hujan saat senja.

Pelangi, ketika bertemu denganmu aku selalu menyimpan harapan. Harapan atas hidupku yang semakin indah dengan kehadiranmu, berwarna-warni setelah sebelumnya melalui hujan deras disertai petir yang memekakkan telinga. Harapan atas warna-warnimu yang tidak akan pernah luntur terbawa hujan. Harapan atas warna-warnimu yang abadi. Kau paham kan maksudku? Setelah berbagai jenis hujan dan petir kulalui, kini aku sering bertemu dengan warna-warnimu. Aku berharap kau tidak lagi pergi setelah bertemu dan menyapaku. Jangan tinggalkan aku lagi. Tetaplah di sini dengan warna-warnimu.

Pelangi, kau saksi hujan dan petir yang kulewati. Dan aku ingin kau abadi menemani. Aku, sampai mati.

Salam rindu pada warnamu,

Aku, pengagum pelangi setelah sebelumnya mengagumi hujan.



Oleh:

Diambil dari: http://hotarukika.tumblr.com

Joyeux Anniversaire!

Selamat siang diriku sendiri.

Selamat ulang tahun! Hei, gak terasa sekarang sudah bertambah tua, ya? Iya, semakin mendekati hari kematianlah ceritanya. Hahaha, bercanda. Masih semangat menjalani hari, kan? Harus dong. Pokoknya harus. Kalau gak bisa ya dipaksa ajalah, toh hidup cuma sekali ini :P

Nah, aku mau bilangin kamu nih, ya. Sekarang kan udah makin gede, udah makin dewasalah harusnya. Bisakan hilangkan kebiasaan nangis tengah malammu itu? Gak usah lebay deh menjalani setiap detik dalam hidup ini. Simpan hobi dramamu di panggung aja buat teater. Ya bolehlah drama dikit, tapi sesuatu yang berlebihan itu gak baik, jadi please banget kadarnya dijaga. Bisa kan? Bisa dong.

Terus nih ya, fokus selesaiin study yuk. Masa mau keluar masuk kampus mulu? Teman-teman udah pada sarjana tuh. Gak malu? Ya memang sih sebenarnya sarjana gak penting-penting banget. Tapi masalahnya ini tanggunglah tinggal beberapa semester lagi. Yakin dan percaya diri yuk! Tuhan kasih kita otak pintar kok. Kamu cerdas, gak bodoh, cuma kebanyakan pacaran aja mungkin. Jadi bisa dong ya kurangin pikiran ke pacar yang memang luar biasa ngangenin banget itu dan alihkan ke kuliah. Bisa kok. Inget motto kamu kan? where there's a will, there's a way :)

Masih ingat gak setiap mimpi dan harapan-harapan kamu? Pastinya masih ingat dong. Mumpung masih muda gini, enaknya sih ya kamu jangan buang-buang waktu dan mulai cicil setiap proses meraih mimpi itu. Sekali lagi kutekanin, yakin dan percaya diri! Yang paling penting juga sih tekun berdoa, tanpa Dia kita bukan apa-apa soalnya. Jadi tetap semangat dan berserah pada rencana indah-Nya. Okay? Lagi-lagi, where there's a will, there's a way.

Makin bersyukur dalam hidup ya, diriku. Kalau kata pacar kan gak akan maju orang kalau gak pintar bersyukur. Iya aku tahu kok kalau keinginan kita banyak. Cuma logikanya gini deh, keinginan seseorang akan terus bertambah setiap harinya. Jadi jangan terlalu paksain ikutin ego, nanti yang ada malah semakin susah bersyukur.

Lihat sekeliling dan bersyukurlah, diriku. Tuhan beri kesempatan kamu hidup di tengah keluarga rumit namun sangat menyayangi kamu. Dia juga kasih kamu sahabat serta pacar yang luar biasa. Dia bahkan mengizinkan kamu mempunyai pengalaman indah dalam hidup. Jadi bersyukurlah pada-Nya, semakin berimanlah pada-Nya :)

Sekali lagi, selamat ulang tahun diriku!


salam sayang,

pikiran yang terjebak di suatu bagian kecil dalam dirimu sendiri.




Masa Depan atau Sebatas Harapan.

Selamat pagi.

Ini minggu pagi, tak terlalu cerah disini.

Mentari hanya muncul sesekali.

Begitupun denganku, baik perasaan maupun fisikku, keduanya sama-sama sedang “tak cerah”.

Ini terasa sejak semalam, semuanya terasa campur aduk, beberapa hal membuatku kesal, dan memaksaku mengalirkan beberapa tetesan air dari kedua mataku.

Aku terpaksa menyembunyikan wajahku dibalik bantal setiap kakak perempuanku masuk ke kamar.

Sepanjang malam hanya satu lagu yang kudengarkan, lagu yang sering sekali kudengarkan beberapa hari ini.

Sampai saat ini kepalaku masih terasa sangat berat, tapi entah mengapa dia masih saja sanggup mengingat.

Mengingat tentang seseorang, seseorang yang akhir-akhir ini mengalihkan duniaku, mengubah segala pandangan dalam hidupku, bahkan dengan mudah mengubah cita-citaku.

Hai, selamat pagi..

Apa kabarmu hari ini?

Ini surat keduaku untukmu, kau bingung yang pertama yang mana?

Kau ingat surat hari ke-4 kan??

nah ini surat kedua untukmu.

Oh iya, kau belum menjawab pertanyaanku yang tadi, apa kabarmu hari ini?

Kalau kulihat dari “kicauan”mu sepertinya harimu akan menyenangkan ya?

Kenapa aku bisa bilang begitu, itu karena kau melihat pelangi di pagi hari, ah aku iri.

Aku suka sekali melihat pelangi, pelangi selalu membuatku merasa senang.

Dan akhir-akhir ini aku sangat rindu pada pelangi,mungkin dia telah tertutup oleh sesuatu yang sering kita sebut sebagai polusi.

Baiklah sebenarnya bukan ini inti dari sebuah surat ini, aku nyaris tak tau lagi harus berkata apa.

Aku pun juga tak mengerti tentang perasaan ini, ini benar-benar antara mimpi dan dunia khayal.

Perasaan ini sangat tak pantas, bahkan terasa sangat tak tau diri.

Tapi maafkan aku, aku terlalu mengagumimu, aku mengagumi lebih dari sekedar mengagumi.

Aku mempunyai perasaan yang cukup dalam padamu, baiklah, aku menyukaimu.

Maafkan aku, aku jatuh cinta pada kepribadianmu. aku sudah berusaha menolak perasaan ini, aku sudah ‘menampar’ diri sendiri, aku sudah berkata “Hey Chika, hentikan semua ini, sadarlah! kau siapa dia siapa, ini sangat tidak mungkin..”

Teman-temanku pun sudah berusaha menyadarkanku.

Tapi tetap tidak bisa, lagi-lagi dihadapanmu aku hanya es krim dan kau matahari, aku selalu ‘meleleh’ karenamu.

Maafkan aku yang tak tau diri ini.

Mungkin suatu saat kau akan membaca surat ini, saat kau membaca surat ini tolong jangan benci padaku.

Ini benar-benar sungguh diluar kendali.

Sekarang sudah sampai urusan hati.

Ada rindu dan cemburu yang tak tau diri, dan tak mengerti.

Tak mengerti bahwa aku ini tak pantas, tak pantas memiliki perasaan seperti ini.

Perasaan pada seseorang yang tak mungkin kugapai.

Maaf, atas semua. ini, maaf atas harapan yang tentang masa depan ini.

Aku sangat ingin saat orang-orang bertanya padaku tentangmu, “Chika, siapa dia??”

dan dengan nada mantap dan penuh perasaan bahagia aku berkata, “Dia,…..dia masa depanku”.

Tapi aku tau ini sangat tidak mungkin.

Mungkin seharusnya saat mereka bertanya, “Chika, siapa dia?”

Dengan nada datar bahkan nyaris lirih seraya menarik nafas panjang aku akan menjawab, “Dia masa depanku,……………….semoga.”

Atau mungkin pilihan jawaban terakhirku adalah “Dia …, harapanku, hanya sebatas harapanku.”

teruntuk seseorang di surat hari ke-4 ku….



Oleh:

Diambil dari: http://fransiscaoktavia.tumblr.com

penggemar will

terbangun di malam hari hanya untuk membaca buku “DANUR”, buku ini benar-benar menginspirasi gue kalau hantu atau yang sejenisnya juga butuh teman, tapi ngga semua hantu itu baik ada juga yang jail (kata risa)..

baru juga baca kata-kata penulis udah bikin merinding, tapi justru bagian itu yang saya suka. haha (rada aneh). tapi emang bukunya keren abis banyak cerita-cerita yang buat mata gue terbuka, ternyata makhluk dari dunia lain juga memerlukan hal yang sama seperti manusia yaitu dukungan dan tempat buat mengadu..

gue sangat suka banget sama cerita samantha, dia bener-bener cewe yang kuat dan sangat setia dengan janjinya, gue sangat terharu membaca ceritanya.. makasih kak udah men

tapi sosok yang paling gue suka itu william mungkin karna kita memiliki cerita dan karakteristik yang sama, saya bener pengen dengerin will memainkan nouval nya (walaupun itu sungguh mustahil).. yang jelas will benar-benar cool. hehe

dear kak risa (@risa_saraswati) saya pengen banget berteman ama kakak (tapi keanya mustahil) yang jelas saya bener kagum ama kakak, kalo kakak baca tulisan ini titip salam buat will yah. hehe



Oleh:

Diambil dari: http://diarekancil.tumblr.com

Memasak Untukmu

Selamat pagi, Kamu.
Pasti masih tidur ya? Ah, rasanya hampir setiap pagi harus aku habiskan tanpamu.
Akhir-akhir ini selalu kamu yang aku pikirkan tiap aku bangun di pagi hari.
Kepada matahari aku titipkan sepucuk doa semoga Dia masih bermurah hati mengizinkan kau membuka matamu.
Sepasang mata yang setiap kali aku menatap padanya, aku merasa tak perlu menjadi siapa-siapa kecuali diriku sendiri.

Boleh ya kalau aku bercerita padamu lewat surat ini?
Pagi ini, ibuku seperti biasa memasak sarapan untukku, juga untuk ayah dan adikku.
Bukan sarapan yummy and sexy ala chef cantik yang menyapaku setiap hari Minggu.
Hanya omelet sederhana yang ibuku letakkan di piring bersama kentang goreng,
yang entah karena alasan apa, lantas membuatku terharu.

Mungkin cinta yang senantiasa ia jadikan bumbu saat masak itu, sedikit berlebihan takarannya pagi ini.
Tapi siapa yang peduli? Semua manusia pada dasarnya makhluk penuh cinta.
Jadi overdosis cinta menurutku tak akan membuat siapapun menderita.

Lalu perkara masak-memasak ini tiba-tiba menjadi serius buatku.
Membayangkan dirimu yang katanya bisa masak itu membuatku senang sekaligus ketakutan.
Aku ingin memasak untukmu, tapi entah kapan aku mampu.
Maaf ya kalau makanan yang selama ini aku berikan padamu hanya dibumbui cinta ibuku.
Bukan cinta dariku.

Ada baiknya aku sudahi suratku sampai di sini saja.
Aku punya janji membantu ibu membuat cupcake yang mudah-mudahan bisa seenak cupcake yang kemarin aku ceritakan padamu.
Aku janji, dalam acara masak-memasak pagi ini, kontribusiku akan jauh lebih besar dari biasanya.
Doakan aku ya.


Oleh:
Diambil dari: http://www.ichamahardika.com

Surat cinta untuk Tuhan

Selamat malam Tuhan, ini dari hambamu yang bandel. Yang bolos solat subuh tadi pagi. Yang banyak meminta tapi jarang memberi. Dengan surat ini kusampaikan cinta dan rasa maafku kepadaMu Tuhan.

Tuhan, terima kasih telah memberiku cinta yang begitu besar disetiap nafas kehidupanku, meski aku terkadang terlalu bandel dengan tidak mensyukurinya. Maafkan kelancangan hambamu yang bandel ini Tuhan.

Tuhan, terima kasih atas segala nikmatmu di setiap detik kehidupanku. Mulai dari orang tua, makanan yang kau beri, pakaian, tempat tinggal, teman-teman, pendidikan. Meskipun terkadang aku lebih sering mengeluh daripada mensyukuri. Maafkan kelancangan hambamu ini Tuhan.

Tuhan, aku mungkin bukan hamba yang taat, belum mengenakan hijab ketika rata-rata teman seusiaku mengenakannya. Aku lebih banyak mengeluh daripada mensyukuri. Lebih banyak meminta daripada memberi. Tapi, izinkan aku menyampaikan rasa cintaku yang begitu besar terhadapMu tuhan.

Karna aku yakin, bagaimanapun cintaku tak akan mampu menyamai bahkan sepersepuluh cintaMu terhadapku. Kau lebih dekat dari dua jari telunjuk dan jari tengahku disatukan, Kau lebih dekat dari hatiku sendiri. Kau yang selalu bersamaku bahkan saat diriku sendiri meninggalkanku. Kau yang menenangkan jiwa kacauku, mengembalikan pikiranku yang telah hilang entah kemana. Kau yang memberikan teman-teman penghibur hatiku, Kau yang memberikanku ibu yang luar biasa, ayah yang tegar, dan diri yang lengkap. Sekali lagi terima kasih Tuhan.

Maafkan segala kelancanganku Tuhan, telah membentak mama, bolos solat subuh, pergi tanpa izin, mencuri makanan di supermarket, diam-diam pacaran, pikiran-pikiran busuk, dan banyak lagi kesalahanku. Aku tahu Engkau mengetahuinya, bahkan isi hatiku. Karna kata mama Engkau Maha melihat segala perbuatan hambanya, terutama hamba yang bandel seperti aku.

Ya Tuhan, izinkanlah aku untuk berada di sisiMu saat waktuku tiba, peluk aku dengan segala cintaMu, karna itu hal yang paling aku inginkan melebihi apapun didunia ini. Aku janji, tidak akan bandel lagi di pelukanmu Tuhan.

Hambamu yang begitu mencintaimu hingga aliran darahnya.



Oleh:

Diambil dari: http://ikadiamandaapriano.tumblr.com

L2D 607 027

Dear @lismuth
Ciyeee dapet surat cinta ni yeee. Cihiy.
Soridorimori stroberi tralala trilili ya List kalau ternyata surat cinta yang kamu terima ini bukan dari Si A atau Si B atau Si C atau Si Z yang sering kita rumpikan itu tapi malah dari aku. Gak papa ya List ya daripada gak ada yang ngirimin kamu, lumayan kan.
Oiya Listyono, kamu belum punya pacar kan? Jangan sampe ada yang marah karena aku ngirimin kamu surat cinta ini ya. Tapi kalau gebetan pasti banyak. Bagi-bagi satu lah ke aku gitu List biar ada yang ngirimin aku surat cinta juga.
Oiya Listdul, kamu belum lulus kan? Yakali orang kamu ketemu sama dosem pembimbing kamu aja sebegitu takutnya. Apa kabar kalo ketemu calon mertua nanti?
Oiya Listdeh, kamu udah makan belum? Aku udah cuma makan lagi aja yuk. Kamu gak usah belagak makan dikit pake acara diet diet segala deh. Tega apa kamu ngebiarin aku gendut sendiri di kelas. Kamu juga belum nraktir aku makan lho kan kamu habis ulang tahun. Makan di sambel van java aja yuk tar sore.
Udah aja ah aku ngirim surat cintanya. Tau gak kalo sebenarnya aku ni lagi ngejadiin kamu kelinci percobaanku belajar nulis surat cinta. Bener gak sih kalau nulis surat cinta itu begini? Aku soalnya mau ngirimin Dia surat cinta. Dia siapa hayoo? Siapa aja boleeeeh.
Udah sana mandi, makan, gowes, bikin skripsi. Jangan malah balik tidur lagi.
Ailapyu full deh pokoknya. Ciyum kanan kiri atas bawah. Mwah mwah mwah mwah!

Lagi belajar nulis surat cinta, 22 Januari 2012
Salam cubit pipi selalu dari aku yang ngaku ngaku Pacarnya Rio Dewanto


Oleh:
Diambil dari: http://chaznologic.blogspot.com

Rangkaian Kata Untuk Yang Semu

Hai kau yang semu. Hari itu, aku masih ingat tepatnya pertama kali kita bertemu. Tepatnya pertama kali aku tahu wajahmu. Aku ingat tepatnya tempat dimana kita bertemu. Tepatnya kapan waktu mempertemukan kita. Kau tahu semua itu hanya aku tulis dalam rangkaian puisi di dalam buku diaryku. Ternyata kita hanya bertemu di dalam rangkaian kata-kata puisiku. Wajahmupun hanya kusketsa di sela-sela puisi yang kutulis. Sungguh aku melakukannya atas imajiku.

Beribu rangkaian kata kuciptakan untukmu yang semu. Sesuatu yang kurangkai dalam khayalanku saja. Seperti sebuah ilusi yang tak akan pernah nyata. Kutulis di dalam lembaran-lembaran kertas tak berdosa. Tak kutulis namamu. Karena aku berat untuk menulisnya. Wajahmu saja aku tak tahu, apalagi menuliskan namamu. Namun hanya kutulis bayanganmu di dalam benakku. Mungkin ini hanya sebuah ilusi. Ilusi yang tak kan pernah berakhir. Kau tahu, aku berharap ilusi itu menjadi kenyataan. Yaitu kamu. Kamu yang selama ini hanya tercipta semu dalam rangkaian kata-kata puisiku.

Gila. Ya, aku memang gila. Gila olehmu yang semu. Mungkin ini yang ada dalam pikiranku. Dalam otakku yang hanya terbenam kata kamu. Kamu yang tak berwujud, namun aku tahu suatu saat wujudmu ada di hadirku. Menemuiku dan memelukku dalam kehangatan yang tulus. Memegang erat tanganku dalam ketulusan cintamu. Hingga aku menjadi wanita pinanganmu yang terpilih.

Kamu yang semu, katakan padaku, dimana dirimu berada. Kamu yang absurd, katakan padaku, siapa namamu. Ketahuilah, aku ingin melihat kenyataan dirimu. Aku ingin menghapus tirai-tirai yang menghalangiku untuk melihat nyatanya dirimu. Hari ini juga. Aku tak ingin berlama-lama. Aku berharap kau tak hanya diam disana. Datanglah dan bantulah aku menghapus tirai penghalang itu. Aku memohon padamu.

Kau yang semu. Aku pastikan, sebelum kita bertemu, kau akan menerima surat ini. Serta beribu rangkaian puisi yang kutulis untukmu. Hanya kamu. Kamu ilusiku yang kutulis dalam puisi-puisiku.

Dari:
Penulis puisi-puisimu.



Oleh:

Diambil dari: http://funnie.blogdetik.com

“i zet i en”

Jogja, 22 Januari 2012

Hal : Surat Izin Tidak Menulis Surat Cinta
Lamp. : -

Kepada :
Yth. Bapak/Ibu Pos Eka Otto
di tempat

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : @herv_
Jabatan : karyawan surat cinta
Alamat : di antara 6.976 followermu

Bermaksud untuk mengajukan permohonan izin tidak menulis surat cinta untuk hari ini dikarenakan seharian akan mengikuti perlombaan.

Demikian surat izin ini saya sampaikan. Semoga Ibu Pos berkenan memberikan izin.
Atas perhatiaan serta kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,
@herv_



Oleh:

Diambil dari: http://perekamgumam.tumblr.com

berselisih dan belajarlah

kita sudah biasa, sangat biasa berselisih.
tapi kali ini aku mulai enggan berbiacara dengan mu.aku mulai malas berasama dengan kamu. aku, mulai bosan denganmu. maaf.
aku sayang sama kamu. tapi, kamu seperti tidak layak untuk disayangi. perilaku kamu menunjukkan kalau kamu tidak layak untuk itu.
kamu tempat bersandar dan bertahan,. tapi disaat yang sama kamu juga tempat "berkelahi" dan "jatuh"
hari ini, hari kesekian aku bersama kamu. kesekian kalinya aku merasa seperti ini. hari ke 9 aku menulis surat untuk mu.
aku tidak bermaksud apapun. aku hanya ingin kamu tahu. supaya kita bisa menjadi pribadi yg lebih baik lagi. tidak mengulangi kesalahan.
jadi, sekali saja cobalah, cobalah untuk belajar peduli, belajar untuk mendengarkan, belajar untuk memahami, belajar untuk mengerti, dan teruslah belajar.
tidak hanya kamu, tapi aku juga.
aku bukan orang yang baik, aku perlu kamu untuk membentuk diriku menjadi lebih baik.
ayo kita berselisih dan belajar dari perselisihan itu.
hari ini, mungkin aku tawar hati padamu. aku enggan bersamamu.
tapi aku tau dan aku yakin, kalau aku akan sengat merindukan kamu.
kamu yang selama 3-4tahun ini menemani aku.
terima kasih untuk waktumu. terima kasih kenangannya. terima kasih kisahnya. aku selalu berharap yang terbaik untuk kamu.
aku sayang kamu, ARL 45 IPB.
aku sayang kalian.


Oleh:
Diambil dari: http://brownclover.blogspot.com

Tujuh Juli Kita kan Jumpa @ITS_Surabaya

Sayangku Sepuluh November..

Aku berharap penuh bisa memakai baju pemberianmu, baju gagah pertanda engkau sudah jadi milikku. Baju berwarna biru gelap yang engkau beri nama jas almamater. Aku tahu, itu bukan baju yang indah, atau perancang desainer terkenal, tapi baju itu akan jadi penuh makna di hatiku. Terkenang, selamanya.

Memujamu sudah jadi makanan sehari-hari, tak sedetikpun aku melupakanmu. Membiarkan angan dan mimpiku dipenuhi olehmu. Engkaulah penentu masa depanku. Tahukah betapa berharganya kau bagiku?

Tahukah kamu, aku relakan banyak waktuku untuk pergi bimbel kesana-kemari hanya untuk dapat meluluhkan hatimu?

Tahukah kamu betapa besar perjuangan dan doa yang kuhantarkan pada Tuhan hanya agar Tuhan mau menakdirkan aku sebagai salah satu gadis yang bisa bersaing dengan berjuta-juta orang lain yang juga mencoba untuk mendapatkanmu?

Tahukah kamu bagaimana aku terus menjadi stalker dalam websitemu?

Tahukah jika aku menuliskan namamu dalam Resolusiku?

Tahukah kamulah masa depanku..?

Sepuluh November..
Bukan kesalahan kan jatuh hati padamu?
bawalah hatimu untukku..
disini, untuk kucintai..

Tujuh Juli kita kan satu
Tujuh Juli kau akan menuliskan namaku menjadi bagian darimu
Tujuh Juli akan kau buat aku sujud syukur kepada Tuhan
Tujuh Juli, tanggal penuh pengharapan

22 Januari 2012
Pengharapan Gadis Kecil Menjelang SNMPTN



Oleh:

Diambil dari: http://whyyoulooksosad.blogspot.com

“KITA”

Semalam kita tidak bertemu lagi. Hari ini juga. Ternyata rumah kecil ini bisa menghilangkan banyak pandangan. Terkadang hanya suaramu yang ku dengar. Setiap pagi, ku dengar suara kakimu keluar pintu. Setiap malam, ku dengar tawamu meledak di depan televisi. Hanya mendengar. Jarang sekali bertegur sapa. Apa kau membenciku? Tak pernahkah terbesit hasratmu untuk memelukku? Barang sekali?

Aku merindukan masa kecilku yang ketika sakit, kau segera pulang dari kantormu yang jauh. Kau kebut motor sederhanamu itu. Sekarang, aku bahkan tak berani melihat matamu. Mendengar sindiranmu membuatku menghela napas perih. Tapi kau ibuku, apa yang bisa kuperbuat?

Aku tahu namaku masih kau selipkan di dalam setiap doamu. Aku bangga memilikimu. Kau menopangku begitu hebatnya. Apapun dirimu, seberapa ‘jauh’ pun kita, aku tetap mencintaimu, Mama.
Apa kita akan baik-baik saja?

Aku anak keduamu.


Oleh:

Diambil dari: http://giepelangi.tumblr.com

Teruntuk,kamu..Merah dan Putih




Dear @MA_DPR..
Selamat malem om :) saya bukan seorang pecinta sesama jenis yang senengnya sama om2 :) tapi saya tau om marzuki alie adalah ketua dpr ri,maaf saya panggil om karena saya juga masih 17 tahun,dan saya sayang om..
Kenapa saya sayang sama om,karena saya sayang sama merah putih,negara sayang :) tempat saya lahir dan akan terus tumbuh,om adalah ketua dpr tempat kami mengadu walaupun saya masih 17 tahun,saya juga rakyat kan om?saya ingin mengadu masalah merah putih :)
Jujur saya kecewa sama hubungan kita ini,simplenya saya gak pernah lihat negara saya tersenyum lagi :(t
Kenapa ya om?boleh saya tau siapa yg salah?atau omyang melakukannya?kenapa kalian yg diatas terus menindas kasih kita?:(bukannya langit selalu tau apa yg kalian lakukan?kenapa kalian tidak takut om?:(siksanya pedih bukan?please ubah semuanya om:)aku yakin om bisa:)terimakasih om,aku sayang om,aku sayang harmonisasi kita merah putih,indonesia:)



Oleh:
Diambil dari: http://fadhilindrapraja.blogspot.com

kakak yang bodoh dan wajah-wajah ayah

Dear Mahyu,

Surat ini sedianya saya tulis bertahun-tahun lalu. Waktu itu saya terlalu malu dan merasa bersalah sehingga tidak menuliskannya. Setiap kali bertemu, meskipun jarang sekali, saya ingin menceritakan kisah ini, tapi saya selalu urung melakukannya. Rasa malu dan rasa bersalah ternyata seperti pohon jika disimpan. Mereka akan tambah tumbuh dan kian susah dicabut. Kini rasa bersalah itu selebat hutan.

Kamu masih berada di sekolah kala itu. Saya diserang meriang dan pura-pura tidur ketika Mama datang dari pasar. Saya mendengar dari dapur dia berusaha menyembunyikan tangis. Tetapi ketika saya mendengar ada piring jatuh dan pecah, dia tidak bisa menahan tangisnya. Dia kelelahan dan merindukan Ayah. Saya kira, seperti biasa, dia mendengar orang-orang di pasar bercerita lagi perihal statusnya: janda tergantung, perempuan sial yang ditinggalkan suaminya yang tidak pulang-pulang. Saya tahu Mama mencintai Ayah, seperti dia mencintai kita. Tetapi, siang itu, saya sangat membenci Ayah.

Besoknya, ketika kamu berangkat ke sekolah dan Mama ke pasar lagi membawa sayur dan bumbu-bumbu dapur jualanya, saya membongkar semua laci di rumah. Saya menemukan kunci lemari Mama di bawah bantalnya. Saya mengeluarkan semua foto Ayah dari bawah lipatan pakaian Mama. Saya mengambil semua foto ayah dari laci meja belajarmu. Saya melepaskan semua wajahnya dari album foto keluarga. Saya tidak menyisakan sehelai pun foto. Saya merobek semuanya menjadi serpihan-serpihan kecil sambil menangis—lalu menyembunyikannya di sebuah kardus kecil di bawah tempat tidur saya.

Saya baru ingat peristiwa itu lagi tiga tahun kemudian. Waktu itu saya sudah kuliah di Makassar. Hari itu menjelang lebaran, saya pulang kampung, seperti biasa. Saya tiba-tiba ingin menulis puisi tentang pohon belimbing di belakang rumah kita yang sedang berbuah lebat. Saya mencari pulpen di kamar kamu. Saya membongkar meja belajar kamu dan kaget menemukan lembaran-lembaran foto Ayah semuanya telah tersusun kembali, meski tentu saja tidak sempurna. Kamu ternyata sudah berusaha bersusah payah mengembalikan wajah-wajah Ayah.

Alangkah malu saya. Alangkah merasa bersalah saya telah membuat kamu melakukan semua itu. Saya tahu kamu sangat dekat dan mencintai Ayah. Saya tahu saya telah melakukan kesalahan besar. Saya membayangkan kamu menangis ketika berusaha menyatukan potongan-potongan kecil itu menjadi Ayah, menjadi foto yang selalu kamu pandangi dan peluk sebelum tidur.

Jika kamu membaca surat ini, mohon, maafkan kebodohan saya. Sungguh, sembuhkanlah rasa bersalah dan malu saya yang kian besar ini.

Saya mencintai kamu. Semoga istri dan anakmu selalu sehat.

Kakakmu,

Aan



Oleh: @hurufkecil

Diambil dari: http://hurufkecil.wordpress.com

Love letter

Hi, there. How are you?
It’s been a while we don’t meet. I think you don’t wanna to meet me. Haha.
How’s your life so far? Good? Bitter? Sweet? I hope you’ll be alright. How’s your family? Send my regards to ‘em. I miss ‘em a lot like I miss you. Haha. And how’s your room by the way? Still smell the same? Lol.


I’ve heard lotsa things about you. You meet a girl, eh? You haven’t told me. Haha. Why you have to do that anyway?
So… How’s this girl? Is she pretty? Is she nice? Well she have to be nice with you!


Does she know about your dust-allergic? When you touch something dirty you’ll get that red-scar. Lol. Tell her to always get clean.. I still remember how cute you are drove Xovy to my house when you had that dust-allergic just to give me your home made fried rice. Haha.


Has she met Xovy and Granci? Well she has to take care of Xovy eventho’ you’re often drive along with Granci now.. Do you still drive crazily? Lol. Put you speed below 100 km/hr, nungs. Or she’ll get a heart attack. I still remember how you always drove your car with me. Still doing that drift thingy, eh? Haha. Kinda miss that way.


Ah yes.. Have you brought her home? Have she met your family? Does she nice to ‘em? How’s your mum and dad think about her? Does she nice to your sister? Tell her to be nice with your family.. Tell her to love your family like what I do.


Have you take her to your room? Tell her to always tidy up your room to help you. I still remember how silly you, me and your sister. Made a video while we were tidying up your room. Do you still keep that video? Well.. I do.


And yes.. Does she take care of you? Does she care with all your needs? Like.. has she take care of your stationery? Your liquid soap? She has to take care of all your needs.. Like I do. I still remember how random I gave you that stationery and liquid soap. Hahaha. I have nothing to think that way. I just want all your needs be fulfilled.


Well, I wish all the best wishes to you. I wish she’ll be a nice girl to you like I do. I wish she’ll nice to your family, to you sister also like I do. I wish she’ll fulfill all your needs like I do. I wish she’ll avoid you from get hurt like I do. I wish she’ll treat you like a king like I do. I wish she’ll never do the same mistake like I did. I wish she’s willing to understand you when you’re busy like I do. I wish she’ll try her best to calm you down on your badmood like I do. I wish she’ll love you like I do, eventho’ I know, no one love you like I do.

Why do I wrote this? I miss you, nungs. I miss you like hell. I’ve been trying to let you off from my mind. I try to put away this feeling, but I can’t. I wish I could……. All I can do for you is wishing you all best wishes. I hope you’re always happy. Wherever you are, whenever you are, whoever you with. Cos when you’re happy, I’ll happy too. You’re still the one for me, eventho’ I’m no longer the one for you. Love you. Always.


(Status: never will be sent)




Oleh:

Diambil dari: http://rechyandani.tumblr.com

Kakak Tersayang

rasanya ini gak bisa disebut surat cinta.
cocoknya disebut surat curhat deh. hehehe.

hampir 1 tahun sudah aku suka ngegangguin kakak. kalo gak salah tahun 2011 bulan februari, aku mulai akrab ngenal kakak. bentar deh, yang bikin kita dulu jadi deket kenapa ya? beneran aku lupa. :p
trus lama-lama aku curhat tentang mantanku. yah, kebanyakan tentang mantan itu sih. gimana rasanya waktu aku lagi kangen dia tp gak pernah bisa bilang langsung ke oknum yang bikin aku tersiksa, gimana aku slalu minta dikuatkan kalo ada hal-hal yang bikin dadaku terasa sesak waktu ingat dia.

gak pernah salah aku minta pendapat kakak. karna kakak lebih dewasa dan punya pengalaman yang lebih banyak daripada aku. walau terkadang sarannya kakak gak aku lakuin karna ya tau kan kalo aku ini keras kepala banget. sukanya nyakitin diri sendiri.

sekaligus aku minta maaf karna kerjaanku emang cuma ngrecokin mulu. dikit-dikit ngeluh lagi kangen, trus ngeluh lagi gak enak ati. aahh,, gak banget ya aku ini? tapi kakak slalu menanggapi aku dengan begitu sabarnya.

akhirnya beberapa bulan terakhir ini, aku gak ngeluhin dia lagi kan? kakak pasti senang. akhirnya ya kak. topik pembicaraan kita bukan dia lagi. meski akhirnya kakak jadi gak respek juga ma topik kita yang terakhir. hahahaha.

aku sayang kakak.
Allah memberikan seseorang yang lebih dari dia, yaitu kakak.
baik-baik ya di belahan timur sana. jagain keponakanku yang masih ada dalam perut kakak.
cium dari tante retha buat kakak dalam perut kakakku tersayang @si_nu




oleh @mareretha untuk @si_nu

diambil dari http://primariayu.wordpress.com/

Dear Anonymous

Perhaps you’re the girl in blue gown
That I’ve met in the middle of a party

Perhaps you’re the beauty who smiled back
When our eyes met in a coffee shop

Perhaps you’re the one who laugh at your friend’s clumsiness
when we stand in line of fastfood counter

Perhaps you’re the one giggling behind me,
while we were waiting for the bus
Perhaps you’re the girl who stepped at my foot
without saying sorry at all..

Perhaps you’re the one who says “I’m sorry” to me
But I don’t know what you’re sorry for.

Perhaps you’re the girl who had an argument with your boyfriend
And while crying, you left him alone in the restaurant.

Perhaps you’re just a pedestrian
Who walks past me in the street.

Perhaps you’re just accidentally reading this letter,
And suddenly smile at my stupidity

Perhaps you’re staring at the same sky
As I am staring into right now

Perhaps you’re just a simple dreamer and a hopeless romantic,
Just like me.

And just like me,
Perhaps you are also waiting for someone to heal your broken heart.


.. But whoever and whenever you are,
I just knew that someday we belong together.

We just didn’t realize it yet.  :)



Sincerely,
Your Soulmate.




oleh @NCLYS

diambil dari http://lampubiru.com/

You are the best, My Sweety

You are My Best Friend in the World

Dear My Soulmate,

Pertama kali aku mengenalmu, saat aku melihatmu duduk di samping dinding dan tertawa-tawa karena hal-hal konyol yang tak pernah kupikirkan. Menertawakan orang-orang yang menurutku biasa saja. Tapi itu cukup menarik perhatianku.

Dan siapa akan sangka, aku akan bersamamu sekarang. Well, saat tahun selanjutnya kita satu kelas, itu adalah pengalaman yang benar-benar berharga.

Seperti halnya kau tau aku tidak akan bisa datang cepat, tetap saja kau menyimpan kursiku untuk selalu ada di dekatmu. Menjaganya, datang lebih cepat agar aku dapat selalu duduk di sampingmu. Dan kita mendapat posisi PW. Dulu mereka ber genk2. Tapi kita, tetap yakin hanya berdua saja.Dan aku selalu mendengar ocehanmu agar aku datang cepat, itu benar-benar hal yang kusuka.

Apakah dirimu ingat saat kita makan mangga. Ya, benar, dengan mereka juga, teman-teman kita yang lain di kosanmu.. itu sangat menyenangkan bukan? Aku cukup menyimpan memori itu. Dan juga saat aku mengganggu abangmu, hahahaha, cukup asik ya.

Trus apakah kamu tau alasan aku memilih SMA yang sama denganmu?? Karena ada kamu. Yah, jujur aku takut sendirian di sana. Tapi aku tidak takut lagi saat aku sadar kau tidur di sampingku. Itu sangat mengagumkan ya?

Dan hari-hari kita lalui bersama, sampai akhirnya apakah dirimu ingat lelaki yang pernah kujodohkan denganmu lalu berpacaran denganku?? Yah, itu benar. Itu adalah kesalahan yang sangat besar yang pernah kupilih. Seharusnya aku tau, kau lebih pintar memilih lelaki, seharusnya jika untukmu lelaki itu tidak lulus, maka untuk apa aku memasukkannya ke dalam daftar orang terdekat, hahaha… Aku tau, itu kesalahan yang sangat sangat sangat besar. Aku bodoh. Yah, aku bodoh jika harus berjalan sendirian. Menapaki hidupku.

Dan aku ingat saat aku menangis dalam doaku, tiba2 kau datang menghampiriku dan hanya menemani duduk di sampingku. Itu cukup membuatku tenang. Yah, tanpa sadar kau dapat mengerti emosiku untuk tidak ditanya-tanya. Hanya dengan sentuhanmu, aku lebih baik. Dan tak perlu bercerita. Seperti aku tidak terlalu kenal kamu dan kamu tidak kenal aku. Yah, rahasia kita selalu kita simpan masing-masing, tapi secara genetic, kau seperti sodara kembarku yang dapat mengerti segala ketidakberesan yang terjadi padaku, pada hatiku, dan pada hidupku.

Ingat kah seorang lelaki yang kau kagumi dan setiap keluar istirahat kita selalu melihatnya bersama-sama melewati kelas kita. Yah, abang itu lho. Dan jujur aku juga begitu kagum padanya. Jadi aku menemanimu dengan cukup sering untuk melihatnya melewati kita. Mungkin ekspresi kita berlebihan, tapi aku suka. Aku suka jika melihat senyummu. Ini benar lho dari lubuk hatiku. Aku terkadang berpikir, tidak ada yang terindah saat aku tau kau ternyata telah menjadi sahabat baik.

Tpi kapan ya kita jadi dekat?? Aku juga tidak tau. Oh ya, ingat saat ibumu bilang,”rupanya kamu punya kawan juga ya?”, aku rasa itu hal terlucu yang pernah kudengar. Bagaimana mungkin orang setulus kamu tidak punya kawan?? Hahaha…

Well, kamu itu sangat berarti untukku. Tidak pernah ada yang bisa menjadi sepertimu. Lalu apa kau ingat saat kau selalu menceritakan tentang pemain-pemain bola yang kau sukai itu. Sampai-sampai aku juga suka nonton bola tanpa sepengetahuanmu. Yup, aku terpengaruh besar ternyata. Dan waktu piala dunia 2011, aku memilih negara yang sama denganmu, karena aku tau sebagian besar pemainnya darimu.

Wah, ternyata sudah banyak yang kita lalui ya.

Eh tau tidak, hari ini ada yang ulang tahun. Cieee… selamat ulang tahun sayang. Maka, kukirimkan surat ini, sebagai rasa terimakashiku karena tidak bisa mengucapkan langsung dihadapanmu karena jarak yang memisahkan kita. Aku bangga bisa menjadi temanmu. Tapi kenapa akhir-akhir ini aku jadi jarang mengetahui kabarmu??..

Ya sudah, yang penting hari ini hari ulang tahunmu. Jadi mintalah sesuatu dariku. Jika bisa aku akan memenuhinya. I MISS U SO MUCH.

FOR : Amatallah..

Happy b’day darling :*




oleh @mirna_haibara

diambil dari http://redly90.wordpress.com/

Permohonan Maaf Untuk My (ex) Bunny

Dear, kamu perempuan sipit.

Hey, sudah lama kita tidak saling sapa ya? Terakhir itu ya satu hari sebelum kita putus. Dan kita putus itu itu bulan Juli, kalau aku tidak salah meningat. Sekarang bulan Januari, berarti 6 bulan yang lalu. Ah, lama sekali ya? Dan aku tak tau apa alasannya kenapa kita sebegitulamanya tak saling sapa. Aku memang melakukan satu kesalahan ‘kecil’ yang mengakibatkan kita putus. Tapi apa rasional, satu hal kecil itu bikin kamu marah selama 6 bulan padaku? Ah, aku pikir itu bukan alasan. Malah aku yang seharusnya marah padamu, karena ternyata kamu setelah putus denganku, langsung memiliki pacar baru.

Hmm, okey, put aside that who’s-right-who’s-wrong thing. Aku nulis ini cuma mau minta maaf, ya terlepas dari siapa yang salah, aku minta maaf jika aku pernah melakukan kesalahan yang mengakibatkan kita putus. Dan entah kenapa kemarin-kemarin aku sempat mengingat kembali kenangan-kenangan kita gara-gara ikutan #KangenMantanUnite. Aku bikin tulisan, yang isinya nulis kalo aku kangen masa-masa pacaran sama mantan, dan aku nulis tentang kita. Aku dan kamu. Aku ga tau kenapa bisa nulis itu, to be honest. Aku bukan mau ngajak balikan dengan nulis ini, aku cuma mau bikin hubungan kita baik-baik saja. Karena hubungan kita berawal dari teman, dan setelah kita putus, aku ingin kita jadi teman lagi.

Teruntuk, Bella Febriany, yang dulu sering aku panggil Bunny, maafin semua kesalahan aku. And, friend’s up! :)



oleh @mirzapw

diambil dari http://malaikatdanberuang.tumblr.com/

Gong Xi, Ndut!

Dear Ndut,

Seandainya gue punya mesin waktu, gue pengen banget balik ke masa TK. Masa disaat gue ketemu lo pertama kali dan akan gue ingat nama lengkap dan alamat rumah lo. Bodoh ya gue, bisa-bisanya lupa sama nama lo. Sahabat pertama gue berjenis kelamin laki-laki yang biasa gue panggil Ndut. Laki-laki yang juga memanggil gue “Neng” selain orang rumah.

Gue memang lupa sama nama lo, tapi sosok dan kebaikan lo selalu gue inget. Anak lelaki dengan ras Cina yang bertubuh gemuk, berkulit putih, pipi chubby, rambut lurus berponi dan mata yang sipit banget. Pernah nonton “UP”? Tau Russel? Nah Russel ngingetin gue sama sosok lo, mirip banget sama dia. :D
Gue nggak banyak temenan sama anak cowok waktu itu. Cuma elo doang yang bener-bener akrab sama gue. Kemana-mana berdua. Kalo gue main ayunan, elo dengan baiknya dorong tuh ayunan. Kalo lagi waktunya makan siang, elo suka bawa 2 tempat makan yang isinya sama, satu buat gue dan satu buat elo. Padahal gue juga bawa makan siang. Gue belum tahu apa itu cinta (yakali masih umur 4 taun), yang gue tahu kita sahabatan dan gue nyaman sama elo.

Dan semenjak kita lulus dari TK, gue nggak pernah lagi ketemu sama lo. Lo dan gue cuma ketemu di sekolah, nggak pernah main ke rumah masing-masing. Mama cuma inget nama lo Xaverius atau kadang dipanggil Eric, Mama pernah bilang elo lanjutin sekolah dasar di St.Aloysius. Tapi, Mama juga nggak tahu dimana rumah lo.

Besok imlek, Ndut. Itu yang bikin gue nulis surat buat elo, anggap aja sebagai hadiah imlek dari gue. Gue kangen banget, Ndut sama lo. Gue udah coba aktif di berbagai social media, mencari-cari keberadaan lo disana, atau setidaknya elo yang bisa menemukan gue, tapi sayang nihil hasilnya. Atau mungkin elo lupa ya, Ndut, pernah punya sahabat kayak gue? Elo nyariin gue juga gak sih? :(


Semoga di tahun Naga Air ini kita bisa ketemu setelah 19 tahun nggak ada kabar berita sama sekali. Semoga dimanapun elo berada, elo baca surat ini terus menghubungi gue dan kita ketemu lagi.

Míngtiān shì tù nián,
wǒ shì dì yīgè,
zuìzǎo de yīgè,
zuì tèbié de yīgè,
gěi nín sòng shàng zhùfú;
ràng nín zuòrén yǒu yìyì,
ràng nín yǒngyuǎn bù āi è.
zuò qǐ shì lái yǒu kàoshān,
jiālǐ nián nián yǒu xǐshì,
cóngcǐ zuògōng bù xīnkǔ.
ràng nín jīhuì bù huì liū,
yuàn nín yǒngyuǎn bù shēngqì,
zhù nín tiāntiān dūhuì fā,
héjiā qīnqíng dào yǒngjiǔ,
nín de qián duō jǐ gè líng,
Lie Liu Hui quán jiā zhù nín tù nián yīqiè shùnxīn.

Selamat Hari Raya Imlek, Ndut.
I miss you so much!

-nengdini-




oleh @naminadini

diambil dari http://berceloteh.tumblr.com/

Untuk Barra Ghazali & Sarah Rumaisha

Barra Ghazali
Hai tampan bermata elang
Si tinggi berkulit coklat, yang membuat gadis-gadis tergila-gila
Yang pintar tapi rendah hati
Yang pendiam, tapi gagah berwibawa
Yang suara marahnya menggelegar
Membuat adiknya yang nakal mengkerut di hadapannya
Tapi senyumnya membuat umat merasa tentram
Duplikat ayahnya

Sarah Rumaisha
Hai cantik
Si humoris yang mata kucingnya selalu berbinar nakal
Tidak sepandai sang abang
Tapi cerdas dan banyak akal
Yang kenakalannya selalu membuat si abang marah
Tapi senyumnya membuat bunga-bunga bermekaran

Hai Barra dan Sarah
Meski  tak sabar hati bertemu kalian
Kalian mau bersabar sebentar lagi kan?

Kami  masih saling mencari
Mungkin sempat berselisih jalan
Tapi belum tepat waktunya

Hai Barra dan Sarah
Tunggulah sebentar lagi
Ibu hanya sedang menunggu ayah kalian



oleh @niechankrum

diambil dari http://niechan-no-sensei.blogspot.com/

Kepada si L

Teruntuk kamu, seseorang dari masa lampau,

Perlukah ku mulai surat ini dengan sapaan? Agar suasana kita dapat cair kembali seperti 2 tahun lalu? Baiklah, mungkin aku perlu menyapamu lagi setelah hampir 2 tahun kita bertemu. Hai L, apa kabarmu? Apa kau masih ingat padaku? Jika kau lupa segera lah tengok ayunan di halaman rumahmu, tempat kita dulu menghabiskan waktu bersama, disebelahnya terdapat pohon dan kita mengukir nama kita disana. Iya, setiap sore kan kita bermain disana.
Setelah hampir 5 tahun bersama melewati waktu berdua, sabtu malam di 23 Juni waktu itu, kau mengajakku jalan lalu kau tiba-tiba ingin berkata sesuatu padaku. Dan ternyata kau memutuskan untuk mengakhiri semuanya.
Tahukah kau? Malam itu, dibawah lampu jalanan yang berjarak setiap 50 meter, aku berjalan menyusuri malam dikala hujan, aku suka melakukannya, karena ketika aku menangis di bawah hujan aku tahu bahwa takkan ada orang yang tahu dan melihatku sedang menangis. Tapi kau tidak mengejarku, membiarkanku berjalan dibawah hujan menangis sendirian dimalam hari. Tega, iya kau sungguh tega.
Dengan semua ketegaanmu kau makhluk yang paling aku benci saat itu..

Tiba-tiba ketika aku merasa hidupku sudah nyaman dan menyenangkan tanpamu, di bawah pintu rumah kutemukan sepucuk surat darimu. Kau bilang kau rindu, kau bilang kau ingin jumpa denganku di tempat biasa, kau bilang ingin kembali. Aku kira aku tau kenapa kau melakukan ini, kau putus dari pacarmu kan? Lalu kau mencariku lagi? Sebagai tempat mu singgah?
Tak bisa kau perlakukan aku seperti itu, seolah-olah aku masih milikmu.

Selang sehari setelah ku dapat surat darimu, tiba-tiba di depan rumahku terdapat sebuket bunga dengan ucapan selamat pagi, pesan dari seseorang inisial L yang tak lain dan tak bukan itu adalah kamu! Kamu lagi dan lagi. Maksudmu ingin mencuri dan menarik perhatianku ya?
Besoknya bukan hanya sebuket bunga yang ada didepan rumah, hari ini bertambah menjadi dua buket, dan terus bertambah setiap harinya hingga pada hari ke 7 aku mendapat 7 buket bunga dengan sepucuk surat yang berbeda dari biasanya. Surat yang ini wangi parfumku, lalu isinya adalah engkau menyuruhku mengikuti petunjuk yang kau berikan sebagaimana dalam surat yang kau tulis, katamu dari tempat aku menerima surat darimu aku harus berjalan 1 blok ke blok D. Ah rupa nya kau mengaturku untuk kembali ke tempat pertama kita berjumpa, ingin flashback tentang semuanya?
Tapi ternyata disana yang ada hanya setumpukan daun kering yang di atasnya ternyata ada kotak berwarna hijau. Ku hampiri lalu di kotak itu terdapat petunjuk lain. Ku ikuti lagi perintahmu, mengikuti rasa penasaranku dan aku bergumam dalam hati "awas jika nanti kau kutemukan, akan kujitak kau dengan keras" aku berjalan lagi diikuti rasa cemas, katamu kau ada di taman komplek.
Dan ketika aku sampai, tak kudapati kau disana, yang kudapati hanyalah sebuah spanduk dengan tulisan "selamat datang kembali" aku pun bertanya tanya, "selamat datang kembali? Kembali untuk apa?" Ketika aku bingung melihat kanan dan kiri mencari adanya dirimu tiba-tiba ada yang menepuk pundakku, jantungku berdebar hebat sama seperti biasa ketika aku bertemu denganmu. Ketika aku berbalik yang pertama kau katakan adalah "hai, apa kabar?" aku canggung dengan suasana ini.... Tanpa sempat ku jawab pertanyaanmu itu tiba-tiba kau menutup mulutku dengan telunjukku. Tiba-tiba kau mengeluarkan sesuatu, itu adalah cincin. Hah? Apa maksudmu dengan ini semua?
Aku tak mau jawab dan aku pergi, kau sungguh seenaknya.
Kau mengejarku hingga ke rumah tanpa kubiarkan kau masuk.
Ku tuliskan nomor handphone ku di note di pintu rumahku, supaya kamu menghubungiku, aku tak mau melihat wajahmu, aku belum sanggup untuk terluka (lagi).

Surat ini balasan atas semua suratmu, jika kau sungguh-sungguh menginginkanku lagi ku tunggu usaha mu, buktikan hingga aku percaya dan akan ku beri jawabannya.

Sekian dariku, semoga kau tetap pada pendirianmu.



oleh @maharanifilen

diambil dari http://maharanifln.blogspot.com/

Sulit Dijelaskan

Kembali kutuliskan sepucuk surat untukmu Kak Adimas Immanuel.
Dari yang selalu membuka linimasamu tanpa bosan…

Kita tidak kenal dan memang aku tidak berniat mengenalkan diri. Biar kita berjabat lewat rajutan kata-katamu yang begitu indah membelai mata dan hatiku. Jutaan decak kagum tercipta tiapku membuka linimasamu. Boleh kutengok sebentar isi kepalamu, Kak?
Entah sudah berapa banyak kata yang kau rajut menjadi sebuah kalimat yang menghangatkan. Entah sudah berapa pasang mata yang kau buat enggan mengedip. Dan entah sudah berapa banyak hati yang kau terbangkan. Kau tau rasanya membaca semua tulisanmu? Seperti ada sesuatu yang menyelinap masuk ke dalam relung jiwa, kemudian menenangkan.
Sungguh, aku hanya jatuh hati pada jutaan kata yang menggantung indah pada lembaran ciptaanmu. Tapi mengapa kemudian aku ingin menikmati senja di pinggir pantai berdua denganmu? Apa kamu suka senja Kak? Apa kamu suka pantai Kak? Jujur saja, aku suka sekali. Apalagi jika ditambah denganmu duduk di sisiku.
Manusia berpijak di bumi ini selain untuk hidup juga untuk bermimpi bukan? Biarkan anganku terbang melintasi cakrwala, asal jangan kamu yang terbang sejauh Matahari terbenam yang hilang tanpa batas. Ada kiranya Kakak bersedia duduk sejenak denganku, membagi secangkir kehangatan, sepiring kisah romantis, dan kembali pada realita, ah Mimpi!
Biar kudecakkan kekesalan saat kulirik ada ribuan mata penuh cemburu melihat kita duduk bersisian pada muka pantai, menikmati pasir yang sama, dibasahi air yang sama, dan menonton keindahan alam yang sama. Begitu kan caranya mimpi tetap hidup dalam kepala?
Biarkan Isabella Swan bersanding dengan vampire paling keren sejagad raya, Edward Cullen. Biarkan Belle mendapatkan pangeran buruk rupanya. Biarkan Ginny Weasley yang ternyata berjodoh dengan penyihir tertampan, Harry Potter. Biarkan ribuan kisah romantis membuatku gigit jari. Tapi tidak ada lagi yang kuingin selain duduk bersama denganmu, menikmati senja yang semakin menua. Bedua.
Aku suka duduk di sisimu, seperti aku menyukai ribuan rima buatanmu, ada jutaan rasa yang sulit dijelaskan. Aku suka memandang senja dengan aroma tubuhmu, seperti akan selalu membawaku pada masa itu, ada jutaan rasa yang sulit dijelaskan. Dan aku suka menyesap malam sambil bersisian denganmu, seperti menikmati bintang yang mulai mengalung malam, ada jutaan rasa yang sulit dijelaskan.
Dalam keheningan, aku berusaha menghafal wangimu, gerakmu, dan rasa yang kemudian muncul saat aku kembali menatapmu tanpa jeda. Biarkan sejenak kita beri tempat pada hening, agar kita tau kiranya ada berapa juta menit yang tiba-tiba berlari terlalu cepat. Jarak kita, sekecil apapun itu, sebisa mungkin tidak ada.
Kubiarkan desir ombak menghantam telingaku sampai tuli, kubiarkan pasir menempel pada kulitku sampai gatal, kubiarkan semburat oranye menyilaukan pandanganku, dan kubiarkan hatiku berdebar hebat saat matamu melirik sedikit. Lihatkan bagaimana indahnya mimpi hidup dalam benakku?
Kembali pada siapa yang selalu menemaniku setiap kali menangis sudah kurasa tidak lagi cukup, matahari terbenam. Langit semakin tua dengan jejak oranye yang semakin memudar. Matahari kembali tenggelam seakan masuk ke dalam lautan sunyi. Dan kamu Kak, masih terduduk anteng pada sisiku. Inikah senja yang selalu inginku bekukan?
Segini dulu suratku. Ada kiranya kau terima surat ini, baca, dan bayangkan.
Aku suka menyapamu lewat surat ini, ada jutaan rasa yang sulit dijelaskan.

Biarkan senja kembali datang dan menua, kuharap kita bisa menikmatinya bedua.
Bolehkan aku menyesap sejenak wangimu? Hingga mungkin yang kudapat hanya asap.
Bintang kembali menghias malam, sampai matamu menenggelamkanku, dalam.
Seperti garis edar bulan yang mengelilingi bumi, aku mengagumimu tanpa ujung.
Aku buka peramu kata semacam kamu, aku hanya penikmat kata demi kata milikmu.


Tertanda,
Yang mencintai senja pada pantai,
Nisa,
Salam.




oleh @nisfp untuk @adimasimmanuel

diambil dari http://wordsroom.blogspot.com/

Hujan Asam

Teruntuk, kamu.

Bagaimana kabarmu? Kuharap baik-baik saja ya. Kabarku? Oh, tak perlu kau khawatirkan bagaimana kabar keadaanku saat ini, khawatirkanlah bagaimana kau menjalani kehidupan dirimu seorang diri.

Belakangan ini sering hujan ya? Hujan begitu sering hadir dalam kehidupanku belakangan ini. Mulai dari murni air yang turun dari langit jatuh bebas dari angkasa ke pjakanku, bumi. Hingga ada air yang jatuh dari sela mataku ketika berkaca, dari kaca kemudian pecah dan meleleh meleburkan diri menjadi air. Ia berangkat ketikaku mengingatmu, hingga akhirnya berlabuh jatuh ke bantalan tidur kepalaku. Tragis? Aku tak menganggapnya seperti itu.

Langit gelap datang lagi, gumpalan awan hitam menghantui sudut gelap mata batinku, semua menjadi kelabu saat itu. Aku hanya bisa bergumam dan membatin, “wah, akan mulai lagi”. Serentak aku mengingat masa kelamku.

Tawa kecilku turut serta ketika itu, diselingi semilir angin dingin nan lembab serta desiran ombak denyut jantungku. DEG! Aku mengingat semua itu. Jelas, jelas di bayanganku. Apa kau mengingatnya? Aku rasa kau berpura-pura abai.

Perlahan terdengar suara rintik air yang telah jatuh menghempaskan diri mereka ke tanah, mereka pecah, mereka yang pecah memecah diri lagi menjadi butiran kecil, butiran kecil itu pun memecah dirinya lagi menjadi yang lebih kecil, lebih kecil, lebih kecil, dan sangat kecil. Pada akhirnya keadaan ini memecahkan suatu emosi yang tertahankan. Ya, kau tahu. Aku menahan derita.

Kau manis, dahulu. Kau menyakitkan, kemudian.

Aku banyak belajar saat itu, saat ini, dan saat-saat yang akan datang. Aku belajar dari kalimat seseorang, “yang termanis kadang yang paling bisa menyakiti”, aku hanya bisa terdiam. Diamku berarti mengiyakan maksud kata-kata tersebut.

Hujan mengiringi langkah pikirku selanjutnya, pola berjalannya berbeda. Ya, kau tahu. Aku makin terhanyut dalam kondisi. Pandanganku ke luar jendela menjadi buram, kupikir berkabut. Namun, adanya malah kaca jendela mengembun karena nafasku. Kuusap kaca itu dan memandangi langit luar, aku memandang kilatan cahaya di seberang sana. Sejenak kilatan itu membuat inderaku terbelalak kaku. Aku hanya memandang kosong kilatan cahaya masa lalu yang kini telah meredup. Terjadi adegan visual dimana kita pernah saling beradu, bercumbu. Aku mengaku, ada sesal di dadaku.

Kau tahu? Pada saat aku terpaku, pilu menimpaku, yang terpikir hanyalah kamu. Embun menghiasi kaca lagi, kuusap lagi kaca itu dengan lengan bajuku. Inderaku masih menatap kaku tentang bayangan semu. Semua makin buram, bukan karena embun dari nafasku. Kali ini, sesuatu yang berbeda membasahi mataku. Aku tak mencoba mengusapnya, aku menahannya. Sayangnya pertahananku goyah, ia mengalir membasahi pipiku dengan derasnya, cairan baru muncul ke permukaan melalui lubang yang ada di hidungku. Nafasku tersandung cairan itu, ia berhembus tak beraturan.

Isak tangis tanpa gelak canda dan tawa menghiasi hari kelabu saat itu. Aku mengambil sebatang rokok saat itu, aku mencoba tenang. Kuambil secangkir kopi kemudian. Mereka saksi bisu kepiluanku saat itu. Sengaja tak kuberi gula pada kopi itu. Pahit, namun tak sepahit rindu yang kurasakan terhadapmu.

Aku beranjak dan kembali menuju jendela, kunyalakan batangan yang tadi kuambil. Aku tersadar aku duduk di bawah jendela yang berbeda. Tak apa, aku tak perlu berpindah untuk merasa hal yang sama. Namun kau tahu? Ada sudut pandang berbeda dari jendela ini. Aku melihat sebuah besi yang berkarat. Aku bertanya-tanya mengapa mereka berkarat? Aku teringat apa yang diucapkan guruku. “Asam menyebabkan besi berkarat, asam juga yang menyebabkan hati luruh karena berkarat”, aku mulai merasakan adanya karat di batinku, aku mulai tak memperdulikanmu. Aku mulai perduli pada kehidupanku, demi kebaikanku setelah hujan ini.

Hujan perlahan mereda, tangisku tak sengaja telah terhenti lama. Sejenak aku berpikir, “Air dan udara sepakat, membuat besi berkarat”, sama halnya dengan “Kamu dan hujan sepakat, membuatku berkarat”.
Sejenak, kilauan matahari kembali menyinari di balik awan yang masih kelabu. Di sisa rintikan hujan, terdapat pelangi yang mempesona jiwaku. Aku mencoba tersenyum tanpamu. Aku percaya setelah hujan asam di kehidupanku ini, ada pelangi baru menghiasi hari baruku. Kehidupan baruku dimulai dari akhir hujan di sore ini.

Selamat tinggal, kamu. :’)



oleh: @kyogas (Asta Kinan Prayoga)

diambil dari http://kyogas.tumblr.com/

Wish Me Luck, Koko

Minggu, 22 Januari 2012


Dear : @nicoaditya
Sudah dua tahun lebih ya, kita putus..
Dan sampai saat ini, kita belum pernah berpacaran lagi dengan siapapun..


Oh, bukan koko.. aku bukan mau membawa kisah kita dalam tulisan ini,,

Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih… terimakasih untuk setiap invisible energy itu..
Hubungan kita setelah putus, memang tidak seperti kebanyakan orang. Entah mengapa, kita tidak bisa untuk saling membenci, rite? Setiap aku dekat dengan seseorang, aku pasti bercerita kepadamu.. dan kamu pun sudah khatam bahwa hubungan itu tidak berlanjut ke hubungan yg lebih serius. Tapi kamu tak pernah bercerita kamu dekat dengan siapa, sampai aku bertanya lebih dulu.

Seperti kali ini, kali ini aku sudah menemukan orang yang aku cari, seseorang yang aku-serius-aku-menyukainya.. dan sayangnya dia sudah mempunyai pacar. Dan kau pun, menyuruhku untuk menyerah atasnya,, agar kamu tak terluka lagi –katamu-


Koko,, aku ingin melihatmu bahagia,, meskipun kamu bilang kamu sudah bahagia.. seperti ucapanmu ke aku, saat aku sedih..

kamu tidak perlu dia, untuk membuatmu bahagia. Kamu sudah bahagia.. kamu hanya perlu seseorang untuk membagi kebahagiaan tersebut.

Aku juga ingin, kamu bisa membagi kebahagiaan dengan orang yg beruntung itu,, dan juga membagi kebahagiaannya kepadamu. Karena dikesempatan yang telah diberi.. aku tidak membagi kebahagiaan itu ke kamu.



Koko, terima kasih atas lenganmu disaat aku lelah,, usapan air mata disaat aku sedih,, dan genggaman
tangan disaat aku lemah..
Aku berhenti untuk mengganggumu atas keluhanku,, biarkan aku mengejar dia, untuk yang pertama dan terakhir aku mengejar seseorang,, berharap aku tak kan terluka dan aku berjanji tak akan menangis lagi seperti anak kecil  di depanmu. Karena aku, menyayanginya.

Aku,,
Mantan pertamamu,, luka pertamamu,, dan kau mantan terindahku.





oleh @niesyaputri

diambil dari http://niesyaputri.blogspot.com/

Variatio 9. Canone alla Terza. a 1 Clav.


Untuk Albert Pure yang bergantung di ujung jemari angin,

Bumi menghentak, langit tertarik. Ada penggalan bentak dalam beberapa larik. Gemintang bermusim, tanah menyublim.  Dan beberapa ombak, patah layar gulingkan mualim. Jauh menembus gelas mengendapkan teh kering di dasar, maka dalam kubur kulihat kasar. Ingat terlintas, maka kutulis surat ini sepintas. Manusia membutuhkan kawan, walau dalam hidup dihibahkan banyak lawan. Kau salah satunya. Maka biar kukirimkan bersama awan, kerinduan yang kering bersahut di ujung cendawan.

Aku sering bertanya, sudah dimana kau. Di pelupuk lalu, atau di buritan atau sudah sampai sauh? Jauh. Kerinduan pada amarah seumpama manusia. Meringkuk, kemudian diam – diam menyeruak bagai gelombang menghantam waduk. Dan di waktu – waktu yang lalu, yang usang dimakan benalu, dimana langit dan matari masih kanak – kanak. Di beberapa sekat, kita masih sanak.

Tapi seumpama merah warna tubuh meranti, musim tiada menunggu untuk berganti. keribaan yang tiada tiba, dan kemudian lalu tiada iba. Mungkin jauh di antara riuh rendahnya pasar, atau kerasnya keramik dan latar. Tapi Aku meminta, jika angin menghantar sampai jauh. Sampai lelah awan mengayuh. Titipkan darah lewat hujan. Agar segera anak panah kuasah, dan batu - batu amarah melebur basah.




oleh @MungareMike

diambil dari http://mungaremike.tumblr.com/

"Bloody Note for the Grim Reaper"

To the cutest grim reaper,

It takes loads of guts to sit down and type this letter. Conveying these kind of feelings to you is such a terrifying idea. I realize that I am playing with fire, realizing behind your calm and collected facade, lies a murderous desire, an urge to hunt down the devil hiding inside the cruelty of men and fetishism over blood coming out from the veins.

If I known you six or seven years ago, maybe I will put out some requests to you and that dark passenger lingering over your soul. There were some irresponsible scums who took away my happiness, leaving me devastated, up to the point that I felt that I don’t know my real identity anymore. I will beg you to punish them, teach them the meaning of pain and what is like to feel dead among the undead.

Fortunately, I have figured it out. What is the point to keep all this hatred? Will I be satisfied by becoming the same awful person as they were to me? Perhaps, I would become worse by adding lies over lies to cover the so-called-perfect-crime.

We found the truthful light from our new love of our life. You and Harrison, me and my hubs. To live a happy life with them is a sharper knife plunging deep to those jerks’ heart. Yes, moving on is the answer. Trapped inside the darkness and covering our hands with blood are the least appealing things that I want to have in the universe.

I remembered, you once said, “Despite having considered myself a monster for as long as I can remember, it still comes as a shock when I’m confronted with the depth of evil that exists in this world.” It seems that the black hole haven’t suck you deep enough and you are reaching to the sun for eternal shines.

We are no angels and we own the choice or chance to let the devil dances with us. Yet, our conscience is a fair judge and our faith is the solid gavel.

May you conceive your inner peace, Dexter Morgan. I know I have met mine.



Sincerely,
She who bleeds RED

oleh: @retro_neko
diambil dari: http://iammrsred.tumblr.com

Sang Penentu

Untuk yang tak bisa ditentukan, tapi selalu menentukan

Surat ini tak akan kubuat panjang lebar, karena saat ini kamu sedang menuntutku. Aku selalu terkesan terlambat bila harus berhadapan denganmu.

Untuk sang penentu. Terkadang aku harus mengikutimu, di saat aku mengikutimu, angin terkadang menghalangiku. Banyak halangan yang memaksakan aku tak bisa memenuhi tuntutanmu, dan di saat itu semua telunjuk akan tertuju padaku. Mau gimana lagi? terkadang aku harus menuruti kemalasanku.

Ada juga ketika aku lebih cepat darimu, awalnya aku merasa menang, karena aku bisa memenuhi tuntutanmu, bahkan aku mengalahkanmu jauh di belakang. Tapi, lagi - lagi kau terkesan sebagai pengatur! Kemenanganku engkau buat menjadi titik tunggu buatku, kebosanan meliputiku ketika hal ini datang. Satu hal! Kenapa kamu ga pernah mengerti ya?

Saat yang pas adalah ketika berdua bertemu, ketika ada kata "Pas" dalam pertemuan kita. Bukan di saat aku lebih cepat, atau kamu yang menunggu aku. kata "Tepat Waktu" itu yang lebih enak di saat kita bertemu. Karena tidak ada yang dipersalahkan, tidak ada juga yang bergelut dengan kebosanan.

Suratku tak bisa kubuat lebih rumit lagi, aku hanya bisa membuat kalimat sederhana yang menceritakan tentang kamu di hidupku. Aku harus berlari mendahului angin sepertinya, karena sebentar lagi engkau akan menungguku, dan aku tak mau para telunjuk itu menatap ke mataku.

Ini untukmu sang penentu, SANG WAKTU!

Kepada Sang Waktu

oleh:
diambil dari: http://essayoflove.blogspot.com

Hari ini, empat tahun lalu. Ketika kau pergi.

Di surat ini, aku hanya ingin bercerita kepadamu tentang apa yang terjadi pada hari ini empat tahun yang lalu ketika kau pergi meninggalkanku. Mungkin saja kau belum tahu.
Kejadiannya bertepatan dengan Ujian Akhir Semester di kampusku, mata kuliah Pengantar Sosiologi. Sore, sekitar waktu sholat Ashar.
Semenjak pagi, entah mengapa perasaanku memang sudah runyam, seolah diliputi kabut kesedihan. Berbagai macam hal berkelebatan, berbagai kesimpulan kutarik, berbagai spekulasi tentang dirimu.
Aku bukannya tidak merelakan bila memang pada akhirnya kau harus pergi, aku hanya takut bila kau pergi dengan tidak membawa rasa bahagia pernah memilikiku. Aku takut kau tidak rindu padaku nanti. Aku takut, sangat takut.
Di ruang ujian, kuisi lembar jawaban seadanya, secepatnya, sekitar 15 menit kemudian kukumpulkan segera ke meja pengawas. Sekilas aku melihat ia mengerutkan dahi dan memicingkan mata tanda meragukanku, aku tak perduli. Segera kumenuju luar untuk menghubungi, mencari tahu kabarmu.
Sialnya, ternyata saldo pulsaku tak mencukupi untuk melakukan panggilan. Sementara itu, aku seorang diri diluar, tak ada yang kukenal, maklum mahasiswa semester awal. Terpaksa kutunggu yang lain keluar ruang ujian, “mungkin aku bisa meminjam telepon genggam mereka.” Ujarku dalam hati.
Kunyalakan sebatang rokok, sekedar usahaku untuk menenangkan pikiran, sejenak kuresapi proses pertukaran udara perlahan-lahan, aku mencoba menuju damai. Meski memang pada saat itu rasanya sungguh sulit untuk merasa damai meski sedetik, karena kepalaku sudah dipenuhi olehmu.
Beberapa teman yang sudah selesai ujian dan keluar ruangan datang menghampiri coba menghiburku, aku sendiri hanya bisa tersenyum simpul.
Tak lama kemudian telepon genggamku berdering. Anehnya, tanganku langsung gemetar saat melihat nama yang keluar di layar. Tubuhku pun setengah bergetar saat menekan tombol menjawab panggilan. Benar saja, belum sempat aku berucap sepatah kata salam, langsung ada suara yang berbicara seolah hendak memotong pembicaraan.
Dan sayang sekali, itu bukan suaramu..
Itu suara Mpok Iyuk, yang berbicara sambil menahan tangis diujung telepon sana. Dengan intonasi penuh wibawa seorang kakak tertua yang mencoba tegar dihadapan adiknya yang paling bungsu, ia berkata..
“Patan, Emak udah gak ada, tan.. Emak meninggal..”

22 Januari 2008, sore menuju senja.

oleh: @todjon
diambil dari: http://todjon.tumblr.com

Untukmu wanita yang Kubanggakan

Ya surat ini kutujukan kepadamu wahai perempuan terhebat yang pernah kukenal.
Wanita yang selalu kuat dalam menghadapi badai sebesar apapun
Terkadang aku suka bertanya kepada Tuhan, Terbuat dari apakah pundak wanita yang kusayangi ini sehingga dia dapat kuat menanggung beban apapun ?

Mamaa, aku kangeeeen banget banget :')
senang tadi akhirnya aku bisa mendengar kembali suaramu walaupun cuma via telepon
semua cerita-ceritamu tentang kejadian yang terjadi di rumah hari ini membuatku seperti ingin segera kembali ke rumah saat ini juga .
Maaa, jujur nih ya kadang aku juga merasa bersalah deh kuliah jauh-jauh gini.
meninggalkan mama bapak dan adik di rumah.
Mengingat umurmu yang semakin memasuki usia senja seharusnya aku ada di rumah untuk merawatmu, membantumu menyelesaikan pekerjaan rumah ya walau aku tak begitu mahir juga sih tapi setidaknya dapat meringankan bebanmu kan ? hehe

mama,
lewat surat ini aku cuma pengen bilang lagi kalau aku sayang banget banget sama mama
mungkin aku memang anak yang manja, yang sering menyusahkanmu dengan sejuta rengekan gak pentingku.
kaka minta maaf ya ma untuk semua tingkah kekanak-kanakan itu.
maaf kalau mungkin tingkah dan ucapan kaka pernah ngelukain hati mama.
Minta maaf juga ya ma kalau sampai saat ini aku belum bisa menjalankan tugasku sebagai anak
aku belum bisa membuat mama bahagia. tapi mam kaka janji, kaka pasti akan ngebahagian mama.
maaf juga kalau selama aku di rumah aku udah ngebuat program diet mama gagal total karena rayuanku supaya mama untuk masak ini itu, makan disini disitu, jajan ini itu. hehe
Cape ga ma denger kata maaf maaf maaf mulu dari aku ? hehehe
soalnya emang cuma itu yang bisa aku bilang. kalau ada yg lebih dari kata "maaf" pasti udah aku kasiin ke mama dari kapan tau deh.
oia ma, satu pintaku tolong jangan pernah menangis ya ma, karena aku gak pernah sanggup melihat tetesan airmata turun ke pipimu.
terimakasih ya mama sayang udah selalu memberi kasih sayang yang melimpah ke aku , adik dan bapak.
Terimakasih juga selalu menyantumkan nama kami pada bait-bait doa yang kau panjatkan .
Jaga kesehatan dan selalu tersenyum ya ma

putrimu yang akan terus mengagumimu

Dita
oleh: @Ruthandita