11 February 2012

Surat Kaleng untuk @__yoga

auf ou ze el

buat : @__yoga


surat ini masih untuk kamu ,
iyah kamu .. pff

hey ,
kau pasti sudah menebak siapa aku ?
mm bukan..itu bukan dia ,
tapi dia yang lain ..
bingung ? aku sengaja membuat kau berteman dengan tanda tanya
hey , siapkan wajah mu yang angkuh itu ,
akan ku buat kau tersenyum dengan ini!

aku berhasilkah mengacuhkan mu ?
jawabannya iya tapi lebih banyak tidak ,
sedikit logika ku berfikir keras tentang si hati yang sepi
logika terus mengajak ku berdiskusi tentangmu
bahwa kamu memang bukan yang harusnya aku punyai,
kamu milik dia yang kau buat dengan jaramu sendiri
tapi.. hati, perasaan ini hanya tersenyum getir mengangkat dagu
hey kecil lugu , kau tak salah bila terjatuh dengan si sombong itu!
itu hak mu .. aku berbicara pada cermin!!

tapi aku memilih untuk membiarkanmu
kau tau ?
aku melepaskan semua yang ku rasa,
aku ingin tetap berteman dengan sepi
aku ingin tetap menari tanpa kaki
aku tak sungguh-sungguh inginkan kamu ..
iyah sampai pada titik, hati ku membangunkan ku dalam sebuah mimpi
dia berkata lirih pada ku , hatinya sendiri , kau tau dia berkata apa ?
dan bila ku katakan apa yang hati kecil ini mau , maukah kau kabulkan?

" hey kamu , aku mungkin tidak mencintaimu ataupun berharap memiliki penuh dirimu
aku hanya mau kamu selalu ada bukan sebagai sahabat ku , juga bukan sebagai
kaka angkat ku , tapi sebagai kamu dan aku sebagai aku .
mau kah ? "

aku sempat sangat bersedih karena kamu
kamu yang 60menit lebih terang daripada aku, tetap tak memberi sinarmu padaku
kamu yang lebih mengacuhkanku saat aku berusaha acuhkan mu
kamu yang sungguh sangat angkuh saat aku menjauh
aku sedih karna itu , aku sedih dan malam menengangkan ku
obat tidur dan candu itu pun terhapus dengan doktrin sedihku

aku ingin bernyanyi sedikit tentang kamu ..

" Ketika, kurasakan sudah
Ada ruang di hatiku yang kau sentuh
Dan ketika, ku sadari sudah
Tak selalu indah cinta yang ada

Mungkin memang, ku yang harus mengerti
Bila ku bukan yang ingin kau miliki
Salahkah ku bila
Kau lah yang ada di hatiku " maliq - untittled

dan tuhan tolong jagai ia karna ia mengangapku sahabatnya
itu lebih dari cukup untuk menjagai aku untuk tertidur lelap
dia mungkin tak akan terjamah dengan tangan ku ataupun hatiku
tapi untuk ku cukup karena dia tlah menjamah hatiku .
biar aku yang merasakan .. biar aku yang menari sendiri

dan kamu tetap disini . aku mohon ! cuma itu .

dari yang tetap sibuk (berpura-pura) acuhkan mu ..

*auf ou ze el

Surat Kaleng untuk @rpmade

for you, @rpmade

Selamat hari raya Kuningan ya...

Kuningan sekarang sama yang lalu beda banget ya. Juli yang lalu aku bisa ngucapin langsung ke kamu. Dan pastinya kamu masih ada disampingku. Aku kangen kamu. Tapi masih boleh ngga sih aku kangen sama kamu?

Pertanyaan-pertanyaan yang dulu pernah aku tanyakan, sampai sekarang aku belum dapat jawabannya lho. Apa ky udah nemu jawabannya? kasih tau aku dong kalo udah dapat jawabannya.

Surat Kaleng untuk @faradissa

Buat meong @faradissa

Haiiiiiiiiiiiii fatia faradissa sarita putri, keliatannya sih lo baik baik aja kan ya.
Adis gimana kuliah di semester barunya? Semoga makin lebih baik yak nilainya
Haduh males juga basa basi busuk gini huehehe

By the way kelas baru ada cerita baru gak? Ada yang minjemin bahunya buat tidur siang gak?
Ada yang dadah dadah kalo ketemu dijalan pas mau berangkat kuliah gak? Atau ada yang mau kaya ojek payung berduaan pulang kuliah gak? Hahaha
Gimana partner baru di kelas speaking? Pasti gak ada yang oon-nya kaya gue kan? Atau yang panik pas mau dipanggil pas giliran maju. Damn, I miss that moment.

Gue jadi inget pas ketemu lo di hari ngukur baju seragam kuliah, lo make jepitan segede gaban kesayangan lo kan sampe akhirnya patah huahaha, terus kita nginep dirumah mita dan bergosip yang bikin lo galau di tinggal bima *upsss hahaha
Atau lo masih inget kita ngerjain mita pas dia ultah sampe nangis dan kita kalang kabut ngerasa bersalah.... ah banyak banget deh cerita kita.

Sekarang, kita udah gak bareng lagi. jarang keetemu pula.
Dikelas gue garing, gak kece gak oke, gak ada yang nguntel nguntel rambut atau yang mukanya mirip meong. Gue kesepian deh, gue gak bisa langsung akrab sama orang dan banyak pelajaran yang gue dapet dari seorang sahabat....

Gue belajar sabar dari rasa keegoisan
Gue belajar gak galau dari kebersamaan
Gue belajar gak panik dari tegoran
Gue belajar banyak deh dari lo huehehe walopun kita gak akan bareng lagi setelah ini...

Tetep kejar tuh mimpi lo ngerokin si justin bieber dan nyusul si doi ke luar negri hahaha jangan ilangin juga kecacadan lo bbm kalo malem ‘lum bu2?’ dan PING!! Attack
Huh sayang banget kita gak pernah foto berdua yang mungkin bisa gue pajang di dp bbm ataupun didompet gue, biar gue bisa pamer kalo gue punya sahabat yang mirip mpus^^
Jangan lupa sama gue dis, jangan ada yang gantiin posisi kebolotan gue dan kita tetep berjuang ya mendapatkan hati mr. Adrianus yang mukanya adem benerrrrr hahaha

Yaudah deh segini aja surat kalengnya, gue doain kita bisa jadi sekretaris sukses, kalo butuh curhat masih ada pin bbm dan nomor gue kan? Gue siap sedia selau hahaha bye adis ditunggu janji lasagna buatan mamimu~

‘It's the times we're so crazy,
that people think we're high.
It's the times we laugh so hard,
we can't help but cry.
It's all the inside jokes
and "remember whens".
those are all the reasons
that we're best friends!’ –unknown :')

tertanda,


seorang yang mengaku sahabat terbaikmu.

Surat Kaleng untuk @NatanHartanto

Perlu Seseorang yang Istimewa untuk Menjadi Teman Sejati

Sayang,

Kita semua punya kekurangan, tapi untuk menjadi teman sejati butuh orang yang istimewa. Kamu, adalah satu dari orang-orang yang punya keistimewaan itu. Aku merasa terhormat dapat memanggilmu temanku.

Terdapat ikatan yang tak dapat diputuskan di antara kita. Aku kan melindungi dan berdiri di sampingmu apapun yang terjadi. Aku takkan mengecewakanmu. Aku kan di sana untuk berbagi kebahagiaanmu, aku kan di sana untuk menghiburmu di saat duka.

Temanku, aku mencintaimu. Tak ada seorang pun di hidupku ini yang menyerupaimu. Tak ada orang lain yang dapat kuceritakan rahasiaku atau menelanjangi hatiku. Di bumi ini, tak ada yang lain yang dapat kupercaya seperti aku mempercayaimu. Aku ingin kamu tahu sebenar-benarnya bahwa kepercayaanku kuberikan padamu.

Yang selalu kan menjadi temanmu,

Surat Kaleng untuk @dikayudanto

Surat Kaleng untuk @dikayudanto

Surat Kaleng untukmu, yang selalu menawarkan pahit,.

Selamaaaat,. Pertama kali menuliskan kata ini, hal yang selalu ingat adalah gayamu mengucapkan "selamat ulang tahun" di setiap teman sosmed yang sedang merayakan hari lahirnya,. Perkenalkan, aku ini temanmu,. Tentu saja, aku sudah tau namamu,. Orang-orang memanggmul Dika,. Karena ini adalah surat kaleng, maka kau tak perlu tau siapa aku,. :) Mungkin kau akan tau suatu saat nanti, mungkin juga tidak akan pernah,.

Hai kamu, aku mungkin tidak terlalu mengenalmu, kamu pun juga tidak begitu tau tentang aku, tapi aku selalu memperhatikan setiap detail hal yang kau lakukan, tentunya selama itu masih bisa terpantau olehku,. Jika dibandingkan dengan temanmu yang lain, aku hanya orang yang terlibat di sebagian kecil episode hidupmu,. Bukan sebagai protagonis atau antagonis,.Mungkin lebih tepat disebut peran netral, atau bahkan figuran saja,.

Setiap episode kehidupan mempunyai jalan cerita sendiri,. Orang-orang datang dan pergi dengan cepat, mereka singgah sebentar, ada yang lebih lama dari sebentar, ada yang lebih lama lagi,. Semua mempunyai peran masing-masing,. Mungkin orang yang tak kau kenal akan mempunyai peran penting di hidupmu yang akan datang, 5 menit lagi, 1 jam lagi, seminggu lagi, sebulan lagi, atau entah kapan,. Atau bisa juga, orang yang sekarang dekat denganmu, suatu saat bisa menjadi musuhmu,. Kita tidak akan pernah tau, apa yang akan terjadi 5 menit yang akan datang,. Berlaku juga untukku, sampai aku menulis surat kaleng ini, aku tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi 5 detik lagi,. Yang bisa kita lakukan hanya tetap berperan sesuai dengan peran yang sudah kita dapat,.

Lewat surat ini, aku ingin mengatakan kepadamu,. Aku sebenarnya mengagumi mu sejak lama, kau pasti tidak tau kan,. Jangan menertawakanku kali ini,. Sosok bersahaja sepertimu semakin langka ditemui sekarang,. Terimakasih karenamu aku bisa belajar banyak,. Belajar merelakan milik kita,. Karena ketika segalanya nampak tidak adil bagi kita, buatlah menjadi adil, disini, di diri kita masing-masing,.

Oyaa, aku ingat, waktu itu kita pernah tidak sengaja mengirim pesan pendek,. Aku lupa kita sedang membicarakan apa,. Namun yang aku ingat pesan yang kau tulis berbunyi seperti ini "eh, enggak di sosmed, gak di pesan pendek, ketemunya kamu ya, jangan-jangan kita berjodoh"
Hanya bisa senyum, sesaat pesan itu masuk ke telepon selulerku.

"Amiin" options-save to drafts.

"Hehehe :D" options-send.

Jangan terkejut jika surat ini terpilih untuk dikirim kepadamu,. Jangan marah yaa,. :D

Terimakasih, sudah menawarkan pahit dalam episode hidup,. :) :) :)

Surat Kaleng untuk @si_meong_oren

Dear @si_meong_oren,
Aku titip surat lagi ya.. Terima kasih banyak :)

***

Tuan Komandan,
Maaf ya minggu kemarin surat buat kamu ga sampe karena aku lupa nulis alamat saking buru-buru mau ngirim karena udah mepet jam tutup Kantor Pos. Haha dodol banget yak.. Ini kali terakhir aku bisa kirim surat ke kamu lewat Meong dan Kantor Pos, jadi aku nulis dari siang deh biar bisa kekirim dengan aman.

Tuan Komandan,
Di surat sebelum ini aku udah bilang kan kalo aku terlambat sadar kalo jatuh cinta sama kamu? Dan lebih terlambat lagi untuk mengakuinya hehe.. Kalo jatuh cinta harus punya alasan, maka poin terpenting untuk jatuh cinta ke kamu udah aku temuin jauh sebelum aku jatuh cinta sama kamu.

Kamu bisa bikin aku ngerasa dipegang erat-erat dalam genggaman dan ga bisa ngelepasin diri meskipun aku berusaha berontak.

Kejadian yang bikin aku ngerasa gitu sebenernya sepele banget.
Waktu itu kita makan malem berdua. Kamu milih tempat, terus ngambil daftar menu, nanya aku mau pesen apa, dan mesenin ke penjualnya. Semua terjadi begitu cepat dan kamu begitu pasti, aku ngerasa digenggam sampe ga bisa napas. Habis makan, kamu nanya lagi apa aja yang kupesan dan bilang bayarnya pake uang kamu dulu aja. Aku diem, maunya sih melepaskan diri genggaman kamu dan bayar sendiri ke kasir. Ga berapa detik, kamu ngeliatin piring dan gelasku terus langsung ke kasir dan bayar. Sial! Semua terjadi begitu cepat dan aku gagal melepaskan diri!

Setelah itu banyak lagi lah kejadian yang makin bikin aku nyebut kamu “Tuan Komandan”. Aku sering ketawa sendiri kalo inget soal ini. Aku ini dominan dan pembangkang luar biasa, tapi kamu bisa bikin aku tunduk. Yah, udah ada beberapa orang sih yang bisa bikin aku tunduk dengan cara masing-masing, tapi ga ada yang sehebat kamu. Bahkan saat aku ngebantah atau ga setuju sama kamu, akhirnya aku nurut juga.. Atau nemu kalo kamu bener. Sial! Hahaha..

Terus ya terus ya, suatu hari aku lagi ribeeeeeet banget sama kerjaanku, dan kamu tiba-tiba bikin analisis situasi saat itu dan bilang apa yang sebaiknya aku lakuin. Aku bengong. Bengong karena aku malah ngerasa terbantu, bukannya “Dih siapa lo?! Gw bisa mikir sendiri kok”. Ckckck.. Ga pernah ada, Tuan, yang aku biarin mikir buat aku sebelumnya. Ah, kamu ini..

Oh iya, kamu sadar ga? Akhir-akhir ini kita “bertengkar” mulu. Kita emang sama-sama bernada tinggi dan nyolot sih kalo ngomong, tapi entah kenapa aku malah sukaaa banget sama semua cekcok atau perdebatan kecil itu. Rasanya lucu, cerdas, dan akrab :D

Tuan Komandan,
Dari dulu aku ga pernah bikin kriteria yang macem-macem buat nyari pasangan. Di antara sedikit kriteria itu, salah satu yang terpenting adalah “bisa bikin aku tunduk tapi juga butuh aku”. Kamu tentu saja memenuhi kriteria itu. Meskipun kamu segitu dominannya dan segitunya bikin aku tunduk, aku ga ngerasa kamu ga butuh diurus atau bisa segala-galanya sehingga ga butuh aku. Secara eksplisit, beberapa kali kamu minta aku nemenin kamu. Kamu terasa begitu jujur pas lagi nunjukin kalo kamu butuh aku. Dari yang sepele kayak minta ditemenin pas mati lampu sampe yang besar kayak minta aku kerja bareng kamu dua taun ini. Belom lagi kekeboan kamu yang bisa sampe butuh tiga puluhan kali telepon baru bangun.

Dan aku suka pengen banget ngusek-ngusek punggung kamu dan bilang semua akan baik-baik aja tiap kali kamu kenapa-kenapa.

Tuan Komandan,
Soal lain yang ngasih kamu poin gede banget adalah tentang ngobrol. Buat aku, kamu tuh paketan lengkap banget soal ini. Kita bisa ngobrol berjam-jam about nothing and everything all at once. We talk about people, events, and ideas. We talk about daily trivialities of our lives. We talk about Naruto, One Piece, books, and movies. We practically can talk about everything under the sun. Di sisi lain, kita juga bisa duduk sebelahan diem-dieman tapi tetep kerasa nyaman. Kadang aku ngerasa kagok sendiri kalo lagi berdua sama orang terus ga ngobrol, tapi sama kamu enggak. Aku inget waktu pertama kali ngerasa nyaman soal ini sama kamu. Kamu dan laptop kamu, aku dan setumpuk lembar jawaban ujian yang harus dikoreksi. Cuma kaki kita yang bersentuhan di bawah meja, cuma anget dan wangi badan kamu yang kerasa di sebelahku, tapi cukup. Dan sekarang aku nemu model baru lagi yang sama nyamannya: ngobrol sambil main game di HP masing-masing atau main game barengan.

Oh iya, aku juga selalu nyess gitu kalo kita lagi ngomongin rencana masa depan masing-masing. Ngobrolnya selewatan, tapi rasanyaaa.. terharu aja. Kalo kita lagi tuker masukan soal rencana masa depan tuh rasanya kayak kita bakal jalanin itu barengan nantinya hehe.. Maaf ya ngerasa gitu. Makasih udah berbagi sama aku, makasih udah ngasih masukan buat rencana-rencanaku :)

Oh! Dan kamu inget ga pernah cerita ke aku dengan awalan “ini ada satu cerita super serius yg jarang gw ceritain (karena gw jarang bisa ngingetnya karena saking sedihnya)” ? Makasih banget udah berbagi cerita itu sama aku :) Semoga suatu hari nanti aku punya cukup keberanian untuk berbagi lebih banyak hal sama kamu.

Tuan Komandan,
Kalo jatuh cinta butuh alasan, maka poin-poin tadi lah yang jadi alasanku jatuh cinta sama kamu. Semuanya udah lama aku temuin di kamu, tapi ya itu.. aku butuh waktu lama untuk sadar kalo aku jatuh cinta sama kamu.

Aku sadar aku jatuh cinta sama kamu waktu aku nyimpen Paramex buat jaga-jaga kalo kamu sakit kepala, padahal aku ga setuju kalo orang langsung minum obat tiap kali sakit kepala.

Setelah sadar, aku sibuuuuk banget menolak kalo aku jatuh cinta sama kamu. Selain dominan dan pembangkang, aku juga ga mau banget jatuh cinta sama manusia sebagai partikular sebelum orang itu jadi suamiku. Banyak lah alesanku buat ini. Tapi ternyata denial itu bikin galau ya. Sial. Cukup lama juga perang batinku, tapi akhirnya aku nyerah. Aku nulis surat cinta pertamaku buat kamu. Surat cinta yang sampe sekarang kusimpan di laci mejaku.

Tuan Komandan,
Aku jatuh cinta sama kamu. Tapi lalu apa? Mau ngejar kamu? Ah, berharap bisa bareng kamu pun aku ga terlalu. Kamu punya pacar sih, dan aku juga sayang sama pacarmu. Makanya aku bilang kita terlambat saling menemukan. Pas kamu udah ga ngerasa aku “terlalu tinggi” (bukan cuma karena kamu udah makin kenal aku, tapi juga karena kamu udah berkembang banget-bangetan) eh keadannya udah ga memungkinkan. Jadi ya sudahlah.

Aku anggep aja kamu prototype. Aku anggep aja kamu gambaran kayak apa sih orang yang cocok banget sama aku, tapi bukan buat jadi pasangan aku beneran. Aku anggep aja aku jatuh cinta sama ide tentang kamu.

Ya ini sekarang aku cuma bisa bilang terima kasih aja sih. Untuk banyak hal.
Semoga kamu bahagia :)

*trus akunya tercekat, bingung mau ngomong apa lagi*

Oh. Inget terakhir kali kita pelukan? Inilah yang harusnya aku bilang waktu itu.. Yang kamu tanya ke kupingku sampe dua kali.

I love you.

***

Huah, akhirnya selesai juga nulis ini. Susaaaah haha.. Semoga terbaca di waktu yang tepat sama yang bersangkutan ya.

Makasih banyak ya Meong udah mau dititipin :)

Surat Kaleng untuk @pinkysora

Dear @pinkysora,
Lucu rasanya ketika menuliskan surat ini dan kemudian melayangkannya sebagai surat kaleng. Kamu pasti tahu siapa aku. Aku hanya ingin memberi sedikit kejutan kecil untuk kamu.

Sudah berapa lama kita saling mengenal ya, Ti? Hampir 3 tahun lebih ya? Sebetulnya kita sudah saling kenal lebih lama dari itu. Sayangnya hanya sebatas nama saja kita saling mengenal.
Kedekatan kita ini benar-benar seperti sahabat pena ya. Persis seperti yang kamu bilang tadi malam. Interaksi diantara kita ini semuanya hanya lewat kata. Sekian banyak cerita-cerita yang kita saling lontarkan, semuanya lewat tulisan. Lucu sekali. Padahal jarak antara kita ini tidak terlalu sulit untuk ditaklukkan ya? Jakarta - Bandung. Tidak sejauh yang kita kira kan? Hanya kesempatan saja yang kerap membuat kita kalah.

Terimakasih ya Ti, sudah selalu ada untuk aku. Mendengarkan semua keluh kesah aku. Ikut bergembira dengan keberhasilanku. Turut mendoakan kesembuhanku ketika aku sakit. Aku sangat berterimakasih untuk semua waktu yang sudah kamu luangkan untuk aku. Bahkan ketika waktumu yang tersedia hanya sebatas menanyakan apakah aku baik-baik saja atau tidak. Semuanya berharga bagiku.

Aku selalu meminta kepada Tuhan untuk melimpahkan kebahagiaan buat kamu. Kemampuanku membalas semua kebaikanmu baru sebatas itu.

Suatu hari aku pasti akan datang kerumahmu. Menemui kamu, Ayu, Ayah dan Bunda. Kita sama-sama berdoa supaya waktu itu segera datang ya. Aku memang tidak berani berjanji kapan, hari apa, dan jam berapa. Tapi yang pasti aku akan mengusahakannya.

Kusudahi dulu ya suratku ini. Sekali lagi terimakasih untuk semuanya ya, Ti.

I love you, Dear :)

Surat Kaleng untuk @inotobing

Kepada kamu yang dingin @inotobing .

Hai, maafkan aku yang tidak pernah jera mengirimkan surat kaleng ini untukmu.
Walaupun aku tahu kamu bahkan tidak peduli sedikit dengan apa yang tertulis disini.
Entahlah, tujuanku juga bukan untuk membuat mu tahu siapa aku.
Ini mungkin hanya kepuasanku tersendiri untuk mengagumimu, lewat sebuah surat.
Aku memilih ini karena memang aku menyukai tulisan yang berobjek kamu.

Bagaimana liburanmu ? menyenangkan ? Ah aku tidak ingin menunggu terlalu lama
lagi untuk melihatmu kembali ditepi keramaian itu. Aku merindukanmu caramu berjalan,
senyumanmu terlebih lagi matamu. Boleh tidak aku menetapa disana ? Aku selalu ingin
menjadi bayangan retinamu. Ah, tatapan tajammu. Memekakkan mata, mendengungkan
senyuman.

"Diantara dedaunan kering nan basah
aku tersimpan disana
diantara sudut matamu yang kamu abaikan
dan hanya segelintir perhatian kamu rekam
ah, kamu si empunya tatapan tajam
aku yang diam-diam"

Setiap doa selalu terselip untukmu, semoga kamu selalu bisa menikmati hari-harimu
dan mensyukurinya. Teruntuk kamu 'Sutrisno LBN. Tobing' dari aku 'bayangan retinamu'

Surat Kaleng untuk @annisahanum

teruntuk seorang "penggemar setia" yang jelita, @annisahanum


hai, surpriseee! :D
terkejut tidak? semoga saja terkejut, karena ini adalah kejutan.

sebelumnya maaf tak terkira, lama sekali aku melunasi janji yang satu ini, menulisimu surat, sebagai sebuah tanda terima kasih yang teramat sangat.

iya, terima kasih ya.
atas tweet - tweet yang lantas muncul setiap kali aku mengepost sebuah surat. tweet - tweet yang kusebut sebagai "penyemangat". tweet yang tak pernah alpa memasuki tab favoritku.

jujur saja, tak pernah ada seseorang yang mengapresiasiku sedemikian rupa, dan tak pelak, aku tersanjung, padahal kemampuan menulisku tidaklah seberapa.

dan ya, kamu orang pertama yang "menggemariku" dengan begitu setia, membuat aku terlampau senang dan gembira. dan sejak saat itu, ya, bagiku kamu orang yang berkesan, tak terlupakan :)

kamu tahu, menjadi seorang penulis yang tidak amatir adalah cita - citaku... dulu..
sebelum kesibukan demi kesibukan menyesakkan kepala. sebelum semua mimpi yang dahulu dikumandangkan dengan berani jauh terkubur dalam hati. lalu akhirnya aku sempat terlupa akan sebuah cita - cita masa kecil ini, sampai peristiwa demi peristiwa hidup menghampiriku bertubi - tubi, memaksaku menuliskannya agar tetap dapat dikenang suatu hari nanti.

disitulah aku memulai kembali apa yang dulunya pernah aku nyatakan sebagai tujuan. ya, aku menulis lagi, digagasi dari bait bait kehidupan, karena andai kau mendengarkan lebih jelas, kehidupan adalah nyanyian panjang dan lirik demi lirik itulah yang hendak aku tuliskan.

sedikit cerita, aku pernah merasakan bagaimana bahagia yang pahit sekaligus kesedihan yang menghimpit. tidak hanya karena cinta, tapi juga karena ceruk meruk kisah SMA, atau masa - masa kejayaan yang entah sudah berlalu berapa lama. dan dari baris - baris hidup itulah kutarik kata, agar menjadi simfoni yang berbahasa.

maka jika kau melihat aku seperti ini, tentu terlalu tinggi jika pujian diberikan kepadaku, aku bukanlah apa - apa. yang membuat tulisanku nampak indah adalah apa yang menjadi isinya, apa bunyi nyanyian di baliknya. itulah rahasianya.


demikianlah, cantik.
ini hanyalah sebuah surat yang tidak panjang, semoga dapat membalas semua kebaikanmu yang tak terbilang.

dan ya,
satu pesanku.
kau juga tentu punya lagu kehidupan yang tak kalah berirama, tuliskanlah, aku tahu kau bisa jauh lebih baik daripadaku. agar "menjadi penulis" bagimu tidak hanya sekedar menjadi cita - cita. tetapi menjadi nyata.


sampai jumpa,
terima kasih, darimu aku mendapat sebuah dorongan besar, untuk terus menulis dengan lebih benar.

dari aku,
yang entah berapa kali tersanjung karenamu.

Surat Kaleng untuk @kawanfun

Kepada tempat dimana rinduku bermuara: @kawanfun

Kutunggu di yogya, yah ;)

aku, pemuja yang tak sabar bertemu

Surat Kaleng untuk @hurufkecil

KHUSUS UNTUK TUKANG POS SAYA YANG HEBAT

Dear kakak tomat yang baik,
ass wr wb.
Doa saya pagi ini, semoga hari ini kakak tomat sudi membaca baris-baris kata yang penuh basa-basi, karena saya lah yang kali ini akan menuliskan baris-baris kalimat yang terlihat seperti basa-basi itu. Namun percayalah, sebenarnya ini adalah perkataan jujur saya dari hati terdalam.

Di hari yang sedemikian indah ini, saya ingin berterima kasih sebesarnya, sebanyak-banyaknya, kepada proyek #30harimenulissuratcinta, khususnya untuk kak tomat yang telah menjadi tukang pos terbaik yang pernah saya punya (memang baru pertama kali ini punya tukang pos kok, hehee…).

Saat pertama kali mengetahui adanya proyek #30harimenulissuratcinta, tiba-tiba ide dan inspirasi itu muncul begitu saja. Sebelumnya, saya tak pernah memiliki konsep atau rencana hendak membuat bentuk tulisan semacam yang telah saya posting selama satu bulan ini. Tapi dari dulu saya punya rencana untuk menulis sebuah fiksi panjang secara tuntas. Namun sayangnya, rencana itu hanyalah tinggal rencana. Saya selalu mengalami kesulitan untuk mewujudkannya karena saya sulit sekali untuk konsisten. Saya adalah seorang yang teramat moody dengan cuaca hati yang mudah berubah semena-mena, yang akibatnya seringkali membuat tulisan-tulisan yang saya buat susah payah mandeg di tengah jalan. Saya butuh semangat, saya butuh dorongan, saya butuh pecut untuk melecut diri saya sendiri. Namun sejauh ini kebutuhan itu hanya saya dapatkan dari dalam diri sendiri yang kestabilannya bak perahu dalam gelombang besar, senantiasa terombang-ambing.

Saat mengetahui ada proyek #30harimenulissuratcinta, satu hal yang berdenyut-denyut dalam benak saya, bahwa ini adalah sebuah ajang dan kesempatan bagus bagi saya untuk belajar menulis, pun untuk belajar menstabilkan kekonsistensian saya untuk terus menulis hingga tuntas. Maka saya pun memutuskan untuk menjadi salah satu peserta.

Saya sengaja memilih bentuk sebuah surat bersambung yang memuat rentetan kisah demi memaksa saya sendiri untuk terus menulis. Saya memang perlu membebani diri demi menjaga konsistensi. Karena dengan surat berseri, saya harus memikul tanggung jawab atas rasa penasaran beberapa pembaca yang alhamdulillah cukup setia. Dalam hal ini, saya pun harus berterima kasih sebesarnya pada kak tomat yang telah berjasa membuat blog saya menemukan pembaca-pembaca setia. Begitu pula saya memilih fiksi dan bukannya curahan hati demi menuntut diri saya sendiri untuk terus berpikir mencari ide.

Saya masih ingat, pada hari pertama saya mengepostkan surat pertama saya, ternyata kak tomat bahkan melewatkannya. Sempat saya merasa sedih, karena saya pikir surat saya tidak masuk kriteria, atau barangkali tidak menarik. Yang saya tahu, kak tomat adalah seorang penyair, seorang perangkai kata yang hebat. Sedangkan saya tak lihai bersyair, apalagi merangkai kata-kata hebat. Tulisan semacam surat saya yang begitu panjang dan ala kadarnya pasti kurang menarik dan membosankan. Apalagi, saya melihat surat-surat yang lainnya begitu indah, begitu puitis, begitu romantis. Saya bahkan sempat merasa tidak percaya diri, merasa ketinggalan jaman, merasa dangkal. Tapi bagaimanapun saya mencoba bertahan untuk tidak mengubah bentuk surat, melainkan tetap pada pendirian saya untuk sebuah fiksi dengan gaya surat berseri. Tapi di sisi lain saya pun mencoba berprasangka positif. Surat-surat yang masuk ke kak tomat pasti begitu banyak, lebih dari seratusan surat. Saya memaklumi jika surat saya terselip atau tertinggal. Dan kenyataannya memang demikian. :)

Di hari kedua dan hari-hari selanjutnya adalah kejutan bagi saya karena surat-surat saya berturut-turut selalu masuk dalam blog #30harimenulissuratcinta. Saya sempat merasa bahwa itu terlalu berlebihan, karena bagi saya, asal dibaca oleh kak Tomat saja saya sudah senang bukan main. Siapa sich yang tidak senang tulisannya dibaca oleh sastrawan sekaliber kak Tomat? Tapi sempat pula terbersit pertanyaan dalam benak, apakah kak tomat benar-benar membaca semua surat yang masuk? Saya tidak bisa membayangkan betapa repotnya kak tomat yang musti menyisihkan waktu yang tak banyak demi membaca surat-surat yang sekian banyak. Sempat saya berpikiran picik, jangan-jangan kak tomat sekedar berapresiasi demi menghargai saya yang telah menulis surat sedemikian panjang (rata-rata satu surat saya sepanjang 8-9 halaman). Maaf jika meragukan ya, kak, hehee… :) Namun kemudian lama-lama saya yakin bahwa kak tomat benar-benar membaca semua surat-surat, termasuk surat/tulisan saya. Andai ini adalah sebuah pertunjukan panggung, maka saya akan benar-benar memberikan applause untuk kak tomat atas dedikasi dan pengorbanan yang begitu tinggi, yang begitu mulia, yang begitu mengagumkan.

Berkat #30harimenulissuratcinta, tiap hari saya dibuat sibuk mondar-mandir demi mencari ide dan inspirasi. Kadang saya menyapu lantai yang sudah disapu berkali-kali sembari memeras otak; drama apa lagi? detail apa lagi? dsb dsb… saya dibayangi kekhawatiran, bagaimana jika tak sampai tamat? Namun alhamdulillah semua dapat terlalui dengan baik. Berkat proyek ini, saya menulis sepanjang hari. Saya membuat cerita setiap hari. Saya tidak mempersiapkan tulisan-tulisan itu sebelumnya, jadi saya benar-benar menulis dengan cara maraton. Apa yang saya posting hari ini adalah apa yang saya tulis kemarin. Meski bagi saya ini adalah tantangan yang sangat berat, tapi sekaligus cukup menyenangkan. Jujur saja, diantara sekian aktivitas saya sehari-hari, menulis adalah yang paling menyenangkan sekaligus menjadi pelipur hati saya. Maka itu, saya benar-benar berterimakasih pada #30harimenulissuratcinta yang membuat saya untuk terus konsisten menulis. Mulanya saya pikir tulisan fiksi saya bisa dibuat hingga setidaknya lebih dari dua puluh surat. Namun ternyata menjadi lebih sedikit, karena ada beberapa poin dalam outline yang saya gabung dalam satu surat sehingga lebih ringkas. Barangkali karena saya sudah kehabisan ide, kehabisan kata-kata, hehee…

Meski begitu, sering timbul rasa kekhawatiran. Bagaimana jika mood saya menurun? Bagaimana jika saya didera malas? Kenyataannya perasaan seperti itu memang sempat datang beberapa kali, terutama ketika di pertengahan menjelang akhir. Hanya sekedar menggali semangat susahnya luar biasa. Saya pun membayangkan bahwa kak tomat akan sempat mengalami sindrom rasa bosan membaca surat cinta diantara tiga puluh hari itu, hehee… Tapi alhamdulillah akhirnya semua dapat terselesaikan dengan baik. Apalagi jika mengingat beberapa pembaca saya yang selalu menagih sambungan surat-surat saya. Itu benar-benar menjadi kekuatan dan semangat luar biasa bagi saya.

Kadangkala di waktu yang luang saya membaca kembali tulisan-tulisan saya. Tragisnya, saya selalu menemukan begitu banyak kekurangan dan kesalahan. Barangkali karena berkejaran dengan waktu, saya hanya sempat membaca kembali satu atau dua kali surat saya sebelum diposting ke blog dan di cc ke kak tomat. Bahkan ada pula satu surat yang tidak saya baca kembali sama sekali dikarenakan tiba-tiba menghadapi sebuah persoalan dalam kehidupan saya yang membuat saya terpaksa mengabaikan surat itu. Atau barangkali karena kemampuan teknis saya yang masihlah teramat dangkal. Saat kembali menemukan kesalahan-kesalahan yang ternyata tak terbilang banyaknya, sampai-sampai saya menjerit dalam hati, ‘Ya Tuhan.. bisa-bisanya saya membuat tulisan seburuk ini untuk dibaca kak tomat!!!’ :) Tapi penemuan demikian kemudian membuat saya terpacu untuk mengadakan pembenahan-pembenahan di kemudian hari, untuk belajar lebih banyak lagi.

Walau demikian, saya patut berterimakasih banyak pada kak Tomat yang telah menjadi guru saya meski secara tidak langsung. InsyaAllah saya akan terus banyak berlatih dan menyerap semangat serta inspirasi dari kak tomat. Berkat proyek #30harimenulissuratcinta dan kebaikan hati kak tomat, saya berhasil menyelesaikan draft kasar tulisan fiksi sebanyak 150an halaman hanya dalam kurun waktu satu bulan. Barangkali ini memang perkara biasa saja. Namun bagi saya pribadi, ini adalah keajaiban. Sekali lagi, terima kasih banyak telah menciptakan kesempatan bagi saya untuk berlatih menulis. Tanpa proyek ini, saya tidak akan pernah mampu menulis setuntas ini, meski masih sangat kacau balau atau barangkali kurang bermutu. Tanpa kebaikan hati kak tomat, saya tidak akan pernah memiliki semangat untuk menyelesaikan ini, melakukan ini.

Dari sisi pribadi, saya pun menyenangi kak tomat sebagai karakter. Saya rasa kak tomat memang patut menjadi seorang inspirator. Sejauh ini saya memang hanya menilai dari linimasa kakak yang saya rasa pun adalah cerminan dari diri pribadi kakak; yang menyenangkan, yang rendah hati. Sejujurnya, saya ingin sekali berteman dengan kakak, menimba banyak ilmu dari kakak. Tapi saya ini hanyalah orang baru, dan hanya penggemar dari sekian puluh ribu. Mereka yang menggemari kakak lebih lama jauh lebih banyak, yang berteman intens pun tak kalah banyak. Sedangkan saya menggauli linimasa kakak saja baru satu bulan yang lalu (karena account dan blog saya baru berumur satu bulan, hehee..) meski mendengar nama kakak jauh lebih lama dari itu. Lagipula, saya ini memang bukanlah siapa-siapa. Ingin sekali menyapa kakak atau sekedar sok bertanya-tanya atau sok kenal seperti yang lainnya. Tapi saya juga bingung sekaligus merasa gagu bagaimana cara menyapa dan apa pula yang harus saya tanyakan atau katakan. Ingin sekali berbicara banyak dengan kak tomat, namun ketika menyadari kenyataan, sepertinya itu hanyalah sekedar angan-angan saya belaka. Barangkali di surat ini saya terlampau cerewet dan mendominasi. Namun percayalah, andai saya berhadap-hadapan secara langsung dengan kak tomat, saya hanya memiliki kata-kata yang sangat minim. Saya yakin kak tomat akan lekas bosan dan meninggalkan saya karena saya terlampau pendiam dan pemalu meski saya amat mudah tersenyum. :) Jadi saya rasa, satu-satunya cara yang paling efektif untuk berhubungan dengan kakak hanyalah melalui karya. Saya sering membaca tulisan-tulisan kakak baik itu di blog maupun di linimasa, yang membuat saya kagum, dan saya merasa senang sekali kak tomat sempat sudi membaca karya saya. Wah, semacam bentuk hubungan yang indah, bukan? :)

Tapi yang jelas, saya senang sekali mendapat kesempatan dari semesta untuk dihubungkan dengan kakak, menjadi follower kakak. Saya sangat yakin dan sepenuhnya percaya bahwa tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Saya telah menggali banyak manfaat dari kak tomat, dan semoga banyak juga yang seperti saya, meraih banyak manfaat dari ilmu kak tomat. Kakak adalah seorang inspirator karena kakak telah banyak menebar manfaat.

Nah, beginilah jadinya sebuah surat yang tanpa konsep. Ini adalah benar-benar surat nyata dari hati saya, dan bukan fiksi yang seperti biasa. Bukan pula sebuah surat yang dibuat demi meramaikan ajang surat kaleng semata-mata. Momentum hanyalah sebuah kesempatan yang tepat. Asal kakak tahu, sejak dulu, saya telah kerap menulis surat cinta betulan yang saya tujukan langsung pada orang-orang yang bersangkutan. Untuk orang tua saya, untuk teman dan sahabat-sahabat saya, terutama untuk orang-orang yang saya cintai. Tentu saja mereka semua adalah orang-orang spesial di hati saya. Nah, jika saat ini saya menulis surat cinta untuk kak tomat, maka tentulah kak tomat adalah salah satu yang istimewa bagi saya. Bagi orang seperti saya yang memiliki begitu banyak kekurangan dan kurang lihai bergaul secara langsung, media tulisan adalah satu-satunya alternatif yang paling baik untuk mencurahkan segenap isi dan maksud hati, membisikkan suara-suara yang sempat terkunci.

Akhir kata, sekali lagi, saya ucapkan terimakasih untuk semuanya, untuk yang mana saja. Mohon maaf jika ada beberapa hal dari surat ini yang menimbulkan kesan berlebihan sehingga kurang berkenan. Namun saya bersumpah bahwa saya sama sekali tidak bermaksud untuk berlebihan. Mohon maaf jika barangkali saya terlampau banyak bercerita tentang diri saya sendiri. Saya hendak banyak bercerita tentang diri kak tomat tapi saya tak terlalu banyak tahu selain kesenangan kak tomat yang suka makan tomat. Saya hendak bercerita tentang kisah yang saya tulis dalam surat cinta saya di #30harimenulissuratcinta, tapi tinggal sedikit lagi saya akan menamatkannya, jadi tak ada lagi cerita tersisa. Saya hendak menceritakan perkara nusa dan bangsa, tapi saya masihlah seorang generasi yang memiliki sumbangsih amat minimal untuk negeri tercinta ini jadi saya agak enggan mempermalukan diri saya sendiri, pun saya kurang senang menggosip para koruptor ataupun abdi negara yang sedang berjibaku. Hendak membicarakan soal puisi pun saya bukan ahli di bidang itu meski saya menyenanginya. Jadi langkah terakhir – pun yang paling aman, saya memberanikan diri untuk menceritakan apa yang muncul seketika dalam benak saya. Semoga kak tomat tidak berkeberatan… :)

Teriring doa semoga hari kakak saat ini lebih menyenangkan dari hari kemarin. Semoga akan ada banyak kejutan-kejutan indah yang kakak temui pada detik-detik mendatang, keajaiban-keajaiban yang selama ini menjadi impian. Tuhan Maha Pengasih sekaligus Maha Penyayang. Terus berkarya, dan terus menginspirasi, ya kak… :D


wassalam,
dari : saya,
di : antara debu dan kerikil bumi

Surat Kaleng untuk @upinapon

Hey @upinapon

Hari ini surat kaleng edisi terakhir dalam #30harimenulissuratcinta Hari ke-28

Dan sudah beberapa hari ini juga aku tidak melihatmu rutin di timeline, tampaknya kau sedikit lagi jadi seleb twit hahaha lol, dalam arti positif yaa. Aku terkadang suka terhibur dengan twitmu. Oiya aku setuju dengan twitmu yang gak ada mantan yang gak ngarepin balikan. Entah itu untuk siapa, tapi buatku itu untuk kamu. Hebatnya kamu, aku sama sekali masih disini menunggumu. Kemarin aku sempat kesal dengan ucapan seseorang tentangmu, apa peduli dia.. Sudah merasa hebat sendiri. Aku tidak suka, karena aku tau kamu selalu berusaha atas apa yang kamu tekuni.
Tak bosan-bosannya aku menyuruhmu makan, yang banyak, supaya jeansmu tidak terlalu longgar, supaya dari samping pipimu tidak terlalu tirus. Okeh?
Jangan lupa mandi.
Jangan lupa vitamin hamstermu.
Jangan lupa istirahat sebelum pergi.
Jangan lupa aku.
Jangan lupa kita :')

Surat Kaleng untuk @yuiyunita

Kepada Yunita Saputri (@yuiyunita)

Hai, yui! Apa kabarmu? Semoga baik-baik saja dan semakin baik setelah
membacara suratku ini. Semoga. Oh ya, bagaimana kuliahmu, lancarkan?

Kenapa? Bingung ya siapa yang menulisimu. Ya sudahlah, tak usah kau
pikirkan jemari siapa yang tengah menari untukmu.

Yui, aku sudah lama "kagum" sama kamu. Ah, tapi aku tak pernah punya
keberanian mengatakannya padamu. Dan mungkin surat ini pun kutulis
atas dasar ketidak-beranianku itu. Kau boleh kok bilang aku pengecut
atau pecundang. Bebas! Karena memang kenyataannya demikian. Ya, aku
pengecut, tak berani memberimu sebuah pilihan, entah ditolak atau
diterima. Aku pecundang, tak berani membuatmu untuk memikirkan hal-hal
demikian.

Yui, kau ingat, seseorang pernah mengatakan kamu unik. Banyak wanita
yang menarik, yui, tapi itu justru membosankan. Kau unik, kau
membuatku melirik berkali-kali. Kau pun sering kali membuatku
tersenyum sendiri, ketika mengingat tingkah-polahmu. Hei, aku sedang
tidak merayumu, ini sungguh, apa yang kutulis sama dengan apa yang ada
di kepalaku. Asal kau tahu, aku menulis surat ini pun sambil
senyum-senyum.

Yui, saat aku ingin meminjam buku padamu, kau tahu? Sebenarnya aku tak
sungguh-sungguh ingin meminjam buku padamu. Itu hanya alasan agar aku
bisa bertemu kamu. Tapi apa mau dikata, tugas kuliahmu tak
mengijinkanku bertemu. Tapi tak apalah.

Yui, bila jatuh cinta itu biasa saja, aku ingin biasa saja memujimu.
Sebabnya, kau takkan temukan kata-kata puitis dalam surat ini, dan
jauh sekali dari kesan romantis. Sekalipun kau tak tahu siapa di balik
aksara-aksara yang tengah kau baca ini. Aku lega yui, aku bisa bilang
kalau aku sudah sejak lama menyukaimu. Itu saja.

Yui, terima kasih sudah menyempatkan sedikit waktu untuk membaca surat
dariku ini. Terima kasih.

Happy valentine day, yui.

Tertanda
Temanmu.

Surat Kaleng untuk @salamenderr

TIDAK PERDULI

salah kalau aku menganggap kamu TULI akan perasaanku
Sebenarnya kamu bukan TULI tapi TIDAK PERDULI

Semoga kamu cepet lulus jadi dokter gigi , bisaa melanjutkan S2 dan specialist آمِيـنَ

Mungkin ini surat kaleng terakhir aku di tahun 2012
Karna setelah ini aku tidak akan menulis surat kaleng lagi untuk kamu "insyaAllah"

Jadi maaf kalau aku 1,5 bulan lebih cepat menyampaikan ini

HAPPY BIRTHDAY ,HAPPY MILLAD, SELAMAT ULANG TAHUN untuk kamu -24 maret 2012-

Semoga di hari ulang tahun kamu bulan depan kamu udah disumpah ,kalaupun belom semoga pedo endo orto kamu udah selesai آمِيـنَ
Hanya doa yang bisa selalu aku kirim buat kamu yang Selalu kuselipkan namamu didalam doa-doaku

Pengen sih kasih kamu makanan kaleng seperti yang kamu minta tapi gimana caranya ya :) hhmmmm

Oh iya aku boleh berpesan ga sama kamu ??
1. Tolong jangan lupa SHALAT
2. Jangan lupa berdoa untuk diri sendiri ,alm.mama , dan untuk semua keluarga
3.Jangan suka makan mie apalagi malam malam

Mungkin ke3 pesan itu sudah sering diingatkan oleh pacar kamu atau keluarga kamu , semoga saja begitu
Karena merekalah yang bisa kapan saja mengingatkan kamu.



Tertanda : yang menyayangimu

Surat Kaleng untuk @Ruzdaurfandez

Kepada :
@Ruzdaurfandez

Assalamualaikum Kak Ruzda, terima kasih kak Ruzda sudah mau meluangkan waktu kak Ruzda untuk membaca surat ini, yang mana pasti lebih asyikan futsal kan, hehe. Yah, walaupun hanya sekedar surat kaleng, -surat tanpa identitas-, namun aku berharap Kak Ruzda mau membaca surat tanpa identitas ini sampai selesai.

Baiklah, aku bingung ingin menyapamu dengan apa, tapi agar tampak seperti surat pada umumnya, aku akan bertanya kabar kak Ruzda. Apa kabar kak Ruzda? Setelah 11 bulan tidak bertemu aku harap kak Ruzda dan keluarga selalu dalam lindungan-Nya. Sebelumnya aku minta maap kak karena keberanianku hanya sebatas mengirim surat tanpa identitas, inipun aku tak berani mengirimnya langsung kepadamu. Saya malu untuk berkenalan langsung dengan kakak karena kita tak pernah berkomunikasi secara langsung. Bisa ditebak aku tahu kakak, tapi kak Ruzda tak tahu aku. Tidak adil memang, tapi apa boleh buat ini jalannya. Hehe.

Agar tampak sedikit adil, aku perkenalkan sebagian dari diriku. Aku adalah seorang gadis Jawa usia 20 tahun, bukan orang Sunda seperti kakak. Ulang tahun kita bulannya juga tidak jauh berbeda. Mungkin kakak pernah melihatku, tapi kak Ruzda ga kenal aku. Mungkin kak Ruzda bingung, bagaimana bisa kita bertemu padahal kak Ruzda waktu itu tinggal di Bandung, dan saya tidak berdomisili di Bandung, hehe. Lantas bertemu dimanakah kita? Hmm, rahasia, hehe, bukan surat kaleng lagi namanya nanti.

Kak Ruzda pasti bertanya tanya, apasih yang membuat saya ingin berkenalan dengan kak Ruzda. Baiklah, terdengar klise memang, tapi saya seperti menemukan sosok seorang “kakak” di diri kak Ruzda, mungkin uda banyak kali orang yang ngomong begini. Tapi Kak Ruzda dalam pandangan saya orang yang bijak, bisa ngemong lah intinya. Nah, saya enggak punya kakak kak. Memang bukan urusan kak Ruzda juga sih, tapi saya kepengen banget punya kakak laki-laki. Sungguh itu impian saya dari kecil, tapi apa boleh buat saya uda keluar duluan dari rahim ibu, mana mungkin saya masuk lagi, hehe. Apalagi saya anak tunggal kak, ngerasa kosong deh, belum punya pacar pula, oops, mungkin kak Ruzda bisa mencarikan buat saya, hehe.

Oya, selain itu aku kagum dengan pencapaian kak Ruzda, prestasi kak Ruzda, kepribadian kak Ruzda, pokoknya saya kagum lah sama seorang Ruzda Urfandez. Kak Ruzda semacam jadi panutan buat saya. Ngeliat kak Ruzda bikin saya mikir bahwa saya ini ga ada apa-apanya. Masi banyak yang perlu ditingkatkan dari diri saya. Dari sini kayanya makin keliatan kalo saya kaya anak kecil yang gampang kagum, hehe. Tapi sungguh kak, satu kata buat kakak, AWESOME!

Baiklah kak Ruzda, sekian surat dari saya yang kepengen berkenalan dengan kak Ruzda. Saya ga mau menyita waktu kakak yang sibuk demi baca surat tanpa identitas ini panjang-panjang. Semoga kak Ruzda makin sukses. Kalo kak Ruzda uda baca suratnya dan berkenan membalas boleh di email di gadisjawa91@gmail.com.

Sincerely,
Saya yang pengen kenal kak Ruzda

PS: salam untuk keluarga kak Ruzda, beserta buat adik-adik kak Ruzda yang ngegemesin 

Surat Kaleng untuk @eghagigugego

BAHAGIA ITU KALAU DEKAT KAMU

Diketik olehku, supermenmu.
Kacil, apa kabar? Semoga baik dan senantiasa bahagia. Tidak kekurangan apapun. Ingat tidak aku sempat menciptakan nama yang super unyu itu? Ingat tidak singkatan dari apa nama itu?
Kacil, kakak kecil. Kamu itu sudah layaknya kakak bagiku. Tapi sayang badanmu lebih kecil dari aku. Kamu tahu aku tidak akan mungkin pernah memiliki kakak kandung. Kecuali kalau ternyata aku bukan terlahir dari bagian diri tante cantik dan om ganteng sebutanmu itu. Yah, seperti cerita dalam sinetron Indonesia kegemaran Ayuk Atunmu. Bayi yang tertukar, seperti itu.
Begini, aku ingin mengajakmu berjalan-jalan ke belakang sebentar. Mau? Aku yakin kamu akan mengangguk, tersenyum, dan berkata “iya”. Lidahmu itu terlalu kaku untuk mengucapkan kata tidak. Jangan disangkal!
Aku salah satu murid Smanda yang paliinggg jarang ke kantin belakang. Maka, hari itu aku rasa adalah pertama kalinya aku makan mie ayam murah meriah di sana. Kita masih sama-sama kelas satu. Aku ke sana bersama temanmu, dan kebetulan duduk dalam satu meja. “Oh, ini yang namanya AKU,” katamu begitu. Hmm, kamu tahu? Iblis banyak berdiskusi di kepalaku ketika kudengar kalimat itu.
Terima kasih untuk mereka yang mengenalkan dan mendekatkanmu padaku. Jika tak kenal dekat mereka, barang tentu kamu tak kukenal. Lalu kamu tumbuh sebagai malaikat kecil di pikiranku. Kebajikanmu bermekaran di gendang telingaku. Kenistaanmu, terkubur bersamaan dengan air yang seketika meresap ke dalam tanah. Siapa yang tidak mau bersahabat dengan seorang malaikat? Mungkin iblis tidak mau. Tapi aku setidaknya bukan iblis, kan?
Aku tidur hanya beberapa jam malam itu, aku menunggu. Dan itu tidak sia-sia. Namamu terdaftar dalam pengumuman UM bernomorkan 11031. Jurusan yang tentunya sama denganku. Jangan ditanya bagaimana perasaan dan ekspresiku saat itu. Yang jelas bukan sedih dan menangis.
Lucu. Kamu berkata seharusnya kita sangat dekat ketika ospek. Karena kita berbasis dalam bingkai yang sama. Aku juga merasa harusnya seperti itu, tapi yang kurasa tidak. Yah, pertemanan memang selalu seperti itu. Ada ada saja.
Ingat saat kamu berjalan kaki pulang ke rumah? Beberapa menit setelah kamu keluar, aku pun keluar dengan berlari terengah ke depan gang. Aku lupa, jalan ke Kemiling itu harusnya belok kanan, bukan lurus terus ke depan. Jelas walau sudah kutengok jalan di depan gang, tak ada aroma kamu melintas di sekitar situ. Oh ya, tindakanku itu sok manis sekali ya, Men? Setelah itu aku merasa sangat bersalah hingga memutuskan mengantarkan tugas yang belum kamu selesaikan ke rumahmu. Senyumku pahit saat menemukan matamu yang sudah bersarang dalam selimut. Aku itu memang jahat, ya?
Saat KBAP, kamu selalu dikerjai di tiap pos juga, kan? Ini semua gara-gara ide konyolku yang mencetuskan untuk memakai foto yang sama. Dengan gaya yang duh-selalu-dikira-keong-racun. Aku ini memang aneh deh. Eh bukan, aku ini rakus.
Hmm, sudah lama ya tidak bermain “hand hockey”? Sebenarnya aku tidak tahu apa nama dari permainan itu. Tapi yang jelas, aku tidak terkalahkan di situ. Yah, kalo ternyata aku sempat kalah, itu aku hanya mengalah saja. Aku juga mau mengingatkan dengan bertanya. Kamu belum mencoba main DDR bersamaku, kan?
Awal semester genap yang lalu, kita berdiaman selama beberapa lama ya? Aku lupa. Yang jelas cukup sangat lama. Aku kecewa saat itu. Bagaimana bisa aku yang (aku pikir) sangat dekat denganmu kalah tahu informasi dengan teman-teman yang baru kamu kenal di sekolah tak berseragam? Jadilah awal semester genap itu aku mahasiswa terrajin. Catatanku banyak. Entah apa hubungannya, tapi memang ada hubungannya. Setelah dikunjungi kamu berturut-turut selama tujuh hari dalam mimpi, tak lama dari itu aku menghubungimu. Dan dengan sok pintar menawarkan bantuan bila kuis dan semacamnya tiba.
Kamu senang tidak dengan angka 19-mu? Tadinya aku berpikir ingin membuat sendiri kue keju. Tapi daripada Farah Quinn tersingkir olehku, niat itu kuurungkan. Kubeli saja brownies, kutaburkan banyak keju, kuberi selai stroberi membentuk namamu. Hari itu aku tidak pulang sampai malam. Siang dengan mereka yang baru, lalu langsung disambung dengan mereka sebagian dari sepuluh.
Coba kamu ada dua kali dalam 19-ku. Coba kamu mengindahkan kekesalanmu terhadap mereka sebagian dari sepuluh itu demi 19-ku. Kata pertama yang keluar saat kubuka pintu kamar dan menemukan mereka di dalamnya adalah: “Egha mana?”
Hmm, mana lagi ya yang mau kita singgahi dalam perjalanan ke belakang yang singkat ini? Batas ini saja deh. Kapan ya aku bisa bercerita banyak hal yang kutahu untukmu di malam hari? Kapan-kapan saja lah ya? Tapi semoga saja kapan-kapannya itu adalah akan. Eh, aku menemukan satu kelucuan lagi. Lucu ya saat kamu menjadi lebih dekat dengan yang sebelumnya tidak kamu suka, dan aku pun juga begitu?
Keirianku akan datang bertubi saat aku melihat Sponge Bob dan Patrick Star. Sherlock Holmes dan John Watson. Tiwi dan Tika T2. Dan yang lainnya. Aku benci menemukan fakta tidak ada gairah yang sama dalam kita. Apa kesamaan kita selain aku yang memakai jam di tangan kanan, dan kamu yang baru-baru ini juga memakai jam di tangan kanan? Sepakat, kan, itu bukan merupakan aktivitas yang dijalankan? Aku butuh sesuatu yang setidaknya bisa menghibur hati. Yang bisa menjadi sinyal untuk arah kembali. Ataukah kita perlu mencari ladang ubur-ubur dan menjadikan berburu ubur-ubur sebagai kegiatan favorit?
Oh iya, berkenaan dengan judul surat ini, kamu mestinya tahu bagaimana keadaanku sekarang. Keadaan yang jauh dari kamu. Cukup, jangan dikasihani. Aku cuma bercerita. Kamu mungkin tahu bahwa pada dasarnya aku suka bercerita.
Salam rindu sesemesta, @eghagigugego yang cemen.
P.S. : Aku suka kamu pakai jam di tangan kanan 

Surat Kaleng untuk @sondakhangelina

untuk : @sondakhangelina

Mbak Angie apa kabar?
Mbak Angie,tegar,ya..
Aku bukan siapa-siapa,mbak..

Tapi aku tau rasanya jadi mbak sekarang.
Dikorbankan demi kepentingan pihak yang lebih besar,lebih berkuasa.

Mungkin memang beginilah konsekuensi berpolitik..

Kakak sepupuku dulu juga anggota DPRD di salah satu propinsi,beliau
bernasib seperti mbak Angie..Bahkan sekarang beliau sudah mendekam di
penjara,meninggalkan putrinya.

Putrinya terpaksa dibohongi..Semua keluarga,kerabat telah
disiapkan,sepakat berkata Ayahnya sedang bertugas di luar negeri..
Semakin miris karena keponakan ku yang cantik itu,sudah tak punya ibu..
Ibunya meninggal karena kanker payudara..
Yah,meski dia punya ibu tiri,tentu tetap tak sama..

Dia masih kecil,belum terlalu tau tentang semua..
Mungkin begitu juga dengan Keanu nanti..

Terlepas dari salah atau benar..
Bagi saya,sebenarnya semua itu tak mungkin hanya menyangkut mbak Angie
dan beberapa tersangka lain..Pasti lebih besar dari itu..
Tapi,beberapa menjadi orang 'terpilih' untuk dikorbankan.
Dan,bahkan mungkin mbak Angie benar-benar tak tahu menahu tentang
kasus ini,hanya nama mbak sudah terlanjur terseret..

Kakak sepupu saya sudah mengembalikan uang 'korupsi' itu,tapi ternyata
memang beliau masih harus menaati hukum,tinggal di penjara..

Terbayang..Betapa sulitnya hidup di penjara..
Betapa rindunya beliau kepada putrinya..
Berapa lama kami harus terus berbohong..
Berapa lama putrinya tak bisa bertemu Ayahnya..

Seperti saya dan keluarga besar,keluarga Mbak Angie tentu juga sangat sedih..
Apalagi sudah tiada lagi Mas Ajie Massaid,Ayah Keanu.

Ditambah tekanan dari masyarakat dan berbagai media..
Mereka tak tau apa-apa tapi sudah buru-buru menghakimi..
Belum tau kebenarannya tapi berani menghina..

Tapi semua pasti akan berlalu..
Ini cuma ujian,kan,Mbak?Ingat,Mbak..Kebenaran nanti akan menang..
Bila tidak di dunia,maka di akhirat nanti..

Semua hal memang harus dipertanggungjawabkan.

Mbak Angie pasti bisa menghadapi semua..
Jangan ragu untuk terus,dan selalu mendekatkan diri pada Allah yang Maha Kuasa.

Tabah,ya,Mbak..Yang kuat,minta diberi kekuatan kepada Allah swt.
Untuk calon suami Mbak,juga semoga kalau baik bisa panjang jodohnya.


Sekian dari saya.Saya cuma pemerhati Mbak Angie..Jadi,saya cuma bisa mendoakan.
Terimakasih telah membaca surat saya.

Surat Kaleng untuk @ildesperado

Mudah-Mudahan Tidak Lumayan Serius. Amin.


terbuat : @ildesperados :”>

…..ehem.. tes.. tes…


jadi begini, sebetulnya…..
sebenarnya……

AKU MALUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU! :”>

udah ah, sekian :””>



belum denk, sayang ongkos emailnya.
saya gak tau loh ini suratnya mau mulai dari mana, mbaknya…
gak usah dimulai aja ya, biar gak usah berakhir.

ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan pada mbaknya,

pertama-tama, mari kita panjatkan doa semoga dengan tersampaikannya surat ini, pacar kamu tidak cemburu, merasa terganggu ataupun marah. karena bila begitu, merasa berdosalah saya. amin.

perdua-dua, bila ini adalah surat kaleng ataupun surat cinta, semoga benar cintanya ada. sebab entah kenapa tiba-tiba tanpa ada niatan yang tidak mungkin tidak ada, tertulislah surat ini dengan mengacu pada definisi berikut : “Surat Kaleng adalah program khusus dalam proyek #30HariMenulisSuratCinta di mana para pecinta gelap dapat mengungkapkan perasaan kepada pujaannya tanpa harus diketahui identitasnya” . dan semoga kulit saya cukup gelap untuk memenuhi definisi tersebut. amin lagi.

pertiga-tiga, memperjelas pernyataan kedua sebelumnya mengenai definisi surat kaleng; belum tentu perasaan yang akan terungkapkan itu perasaan cinta. bisa jadi sekedar suka karena agaknya kamu itu perempuan yang menarik, atau sekedar suka banget sebab mungkin agaknya kamu itu perempuan yang menarik, atau mungkin sekedar suka banget mepet ke jatuh cinta oleh karena agaknya kamu itu perempuan yang menarik...
kalimat sebelumnya yang diakhiri dengan tiga buah titik tersebut hanya sebagai penjelas definisi di atas, jangan terlalu dianggap tidak serius dengan tidak berpikiran kalau tweet-tweet kamu juga isi blog kamu menggambarkan kamu perempuan yang menarik. semoga maksud pernyataan ketiga ini tidak membingungkan. amin banget.

perempat-empat, mari kita berdoa lagi dengan penuh kekhusyuan, semoga mudah-mudahan lebih baik mendingan pacar kamu gak baca semua ini. amin seratus kali.

demikianlah beberapa hal yang semoga tersampaikan, harap tidak ditindaklanjuti.



nb:
sebetulnya saya mau jatuh cinta sama kamu, tapi setelah dipikir-pikir, nanti aja lah kalau kamu udah jatuh cinta sama saya. soalnya, di zaman penuh permasalahan seperti ini, untuk apa menambah beban kegalauan dengan mengambil resiko jatuh cinta dan bertepuk sebelah tangan.
jadi kalau kamu udah mau jatuh cinta sama saya, bilang-bilang ya...
amin seratus kali banget.




ini di akhirnya kayaknya harus ditulis kayak gini nih, biar sama seperti yang lain;

dari aku, yang mungkin pecinta gelap.




nb 2 :
jaga-jaga kalau mas pacar mbaknya baca; maaf nih masnya, tidak ada maksudan dan konspirasi apa-apa dibalik semua tulisan ini, selain hanya ingin tersampaikan saja. mari bersama-sama menjadi bagian dalam gerakan perdamaian dunia. merdeka! amin lagi.

Surat Kaleng untuk @galihsetyasa

Setahun lalu. Sudah berlalu.

Halo @galihsetyasa

Mudah-mudahan surat ini sampai tepat ketika setahun lalu. Setahun ketika aku menunggu kamu jemput di halte depan gedung Pramuka. :’)

Waktu itu kamu terlambat padahal sudah berangkat pagi untuk menjemputku dari perjalanan panjang Malang-Jakarta. Ditengah penantian pagi itu, dada ku berdegub kencang. Berharap itu bukan mimpi.
Dan yak itu bukan mimpi! Kamu menelepon dan mencariku. Lalu kita bertemu setelah sekian bulan terpisah jarak. Motormu melaju mengarungi padatnya jalan raya ibukota. Aku duduk diam di belakanganmu sambil terus memelukmu erat.

Peluk dan cium sudah tidak lagi mimpi. Sesampainya di rumah aku benar-benar bisa merasakan peluk dan cium darimu. Pertama seumur hidupku. Dan aku menyerah begitu saja. Bukan karena tidak berdaya. Tapi aku menyerah setelah sekian lama berjuang melawan jarak dan tembok besar yang menghalangi kita.
Itu semua setahun lalu. Sesuatu yang sudah berlalu.

Kini?
Aku datang lebih awal dari setahun lalu. Tapi aku tidak lagi menunggu kamu untuk mengarungi padatnya jalan raya ibukota sambil duduk diam dan memelukmu.

Sesampainya di rumah, tidak ada peluk dan cium itu lagi. Yang ada hanya aku meminta berkali-kali untuk sekedar bertemu dan memandangmu. Dari pintaku itu, aku pun menyerah. Menyerah pada keadaan yang tidak mungkin lagi berputar.

Di ruang tamu yang sama kita bertemu. Kita berusaha untuk tidak kaku. Tapi nyatanya ada ragu untuk sekedar memulai percakapan yang biasa saja. Sentuhan singkat namun menenangkanku. Tidak bisa menghapus rindu ku. Jika rindu ini adalah luka, maka sentuhanmu hanya obat merah yang diteteskan tapi tetap ada perihnya.
Nanti?

Aku tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Kamu memutuskan untuk tidak lagi menemuiku. Padahal kamu tahu aku masih rindu. Dan aku kemudian lelah membujuk supaya kamu mau. Nanti mungkin saja kita tidak akan pernah bertemu. Dan aku tidak ingin itu. Atau mungkin kita hanya butuh waktu dan jarak untuk kembali seperti awal kita kenal. Tidak ada rasa seperti dulu. Mungkin.

Ah apapun yang terjadi nanti, aku hanya ingin kamu bahagia. Entah denganku atau bukan. Semoga nanti kita bisa bertemu kembali.

Terima kasih banyak untuk kisah yang tidak pernah dimulai. Terima kasih banyak untuk kasih sayang yang tidak pernah bisa aku gantikan. Terima kasih untuk kesabaran yang berlebih untuk menghadapiku. Terima kasih banyak sudah mengijinkanku untuk menyayangimu kemarin, hari ini dan nanti.
‘Orang baik pasti akan mendapatkan yang baik. Walaupun caranya sulit’
Aku sayang kamu.

Tertanda
Kamu tahu siapa aku.

Surat Kaleng untuk @AulSoemitro

untuk @AulSoemitro,


Gue enggak inget terakhir ketemu lo itu kapan. Tau-tau aja kita udah gapernah kontak lagi karena banyak hal.
tau-tau aja, lo udah jadi selebtwit. hohoho

Gini loh...
Gue... dulu pernah naksir sama lo
Sebaiknya gue enggak kasihtau kita kenal dari mana atau kapan, nanti elo malah takut sama gue, lagi
dulu gue naksirnya diem-diem gitu.
Bukannya sekarang gue masih naksir yah, cuma gue enggak nyangka aja, tau-tau nemu ada temen yang enggak ada hubungannya sama elo, nge-RT tweet lo, gue liat di timeline, loh kok namanya familiar... Gue liat avatarnya... Astaga, ini orang, yang dulu pernah gue taksir diem-diem...
Dulu pernah ada di #30HariMenulisSuratCinta, tema surat untuk selebtwit,
tapi kalo gue nulis untuk elo dan isinya kayak gini mah sama aja bunuh (harga) diri iya engga? *rangkul-rangkul sok akrab*

Sekarang sih, gue enggak ngerti lagi kenapa dulu gue pernah suka sama elo
yaudahlah, gue cuma mau mengungkapkan rasa ke-tidaknyangka-an gue aja kok

This is what we called secret admirer at it's finest!

Surat Kaleng untuk @uchakkk

Kepada
@uchakkk

Menulis surat cinta,
Hari ini surat kaleng
Aku menyukai proyek ini. Apalagi melihat binar para pelakunya. It so fun. Or romantic for some people, yeah who know?
Tapi aku tidak akan ikut. Bukan, bukan karena aku tidak memiliki seorang spesial yang kukagumi secara diam-diam. Aku punya. Dan dia spesial.
Aku hanya merasa tidak perlu. Setidaknya di otak dan hatiku.
Sebuah kesia-siaan yang disengaja bagiku.
Menulis surat kaleng hanya akan mengganggunya. Syukur, jika ia tersentuh, berterima kasih karena punya pengagum, hanya itu. Tetapi kalau itu sampai membuat ia penasaran dan mencari siapa pengirimnya, itu yang aku tidak sanggup. Aku tidak tahan meronta ronta dalam hati berteriak "aku orangnya". Aku tidak tahan untuk melihat ternyata ia senang menerima surat itu dan aku hanya bersembunyi memantaunya. Lebih baik dia tidak tau siapa yang menyukainya.

Tapi aku tak mampu untuk mengirim surat secara terang terangan kepadanya. Memang aku pengecut, terlalu malu. Oke, aku tidak punya keberanian. Iya, aku tidak bernyali.
Aku lebih senang menulis surat di blog secara no-mention untuknya. Ia membaca hanyalah sebuah kebetulan yang manis. Aku hanya ingin meluapkan perasaanku saja. Karena aku hanya mencintainya. Itu saja. Tidak lebih.

Suratku tidak kaleng. Hanya tak bertuliskan untuk siapa. Nama penerima ada dihatiku. Dan jika memang layak, sang penerima akan mendapati surat itu sampai dihatinya.

Surat Kaleng untuk @anomDanas

From Your Secret Admirer

To
@anomDanas

It is a great privilege for me to make into notice to you that I have fallen Love with your tweet since the first time I followed you. I would like to present myself, as your loyal follower.

You bring joy to my day every time you update your tweet. Whenever I’m having a bad day, I go on read your timeline. Nice to know I’m not the only one who sees them.

Though we've never met, I feel as if I know you well. If we could meet, I'd be able to tell you all the things I love about you. You seem really cool and smart. It’d be great to know you better J.

I only wish to pay you a compliment and thought you should know that you lighten up someone's day...everyday. I hope this letter touched your heart and you enjoyed reading it.

Signed, Sent, Delivered

I’m Yours J

Surat Kaleng untuk @dennyed


dear denny


A random contradictory of a boring rerun, a cheap stripping series, and failed sarcasm who leads a bittersweet drama called life. - @dennyed
Seorang lelaki di benak saya adalah seorang makhluk yang kuat dan tidak bisa tersakiti.
Seorang lelaki di benak saya adalah seseorang yang seharusnya tidak bisa berlama – lama tinggal di barisan masa lalunya dan masih terus membicarakannya meski musim sudah berganti.
Tapi mungkin saya yang selama ini salah memberikan pemikiran untuk otak saya atau bisakah kita menyalahkan pandangan umum dan stigma yang terus – menerus dicekoki oleh dunia tentang bagaimana dan/atau seharusnya laki – laki dan perempuan bersikap?
Saya terlalu sering lupa kalau ternyata masih ada (banyak) lelaki yang memiliki hati dan bisa menghargai perasaan orang lain, lebih tepatnya wanita yang menyayangi dia.
Saya sering datang ke alamat tumblrmu, di sana saya menemukan kamu suka bercerita tentang cintamu, tentang dia, dan kenangan satu tahun lalumu yang menurut saya terlalu menyedihkan untuk terus diingat.
Saya sebenarnya penasaran seperti apa wajah wanita itu dan apa yang sudah dia lakukan sampai kamu rela memberikan satu tahunmu mengingat dia dan memberikan kesedihan sebanyak itu untuk dia?
Saya juga sebenarnya penasaran apa benar kamu masih terus mengingat sakit hatimu dan belum bisa benar – benar melupakan kisahmu itu?
Saya tahu rasanya sakit hati, siapa yang tidak tahu? Tapi yang saya tahu, para lelaki itu dengan entengnya berlari dari sakit yang dia tinggalkan dan kemudian membangun istananya bersama pemilik yang lain.
Mungkin saya belum menemukan lelaki yang tepat yang bisa membuat saya berpikir kalau ternyata seorang lelaki bisa mempunya hati, mungkin saya yang selama ini tidak sadar kalau ternyata lelaki bisa punya perasaan, atau mungkin juga selama ini para lelaki di kehidupan saya itu terlalu berpura – pura kalau mereka kuat? Entahlah, saya juga tidak berniat mencari tahunya.
Denny, semoga kamu cepat menemukan seorang wanita baik hati yang bisa menerima dan menyayangi kamu apa adanya ya. Wajahmu tidak terlalu buruk untuk bisa disukai bukan? :p
Terima kasih sudah memberi tahu saya kalau ternyata seorang lelaki bisa merasakan patah hati juga.
Dan terima kasih sudah membaca surat saya yang tidak beraturan ini.
Dari seseorang di salah satu sudut kotamu,
PS: mungkin suatu hari kita bisa berjanji bertemu di salah satu sudut kota kita, tentunya setelah kamu bisa menemukan siapa saya, iya kan?
Have a lovely day, Denny.

Surat Kaleng untuk @satrio_aribowo

dear @satrio_aribowo

lagi umroh ya?
aku titip doa boleh?


"bismillahirahmanirrahim.
ya allah, klo memang dia baik untuk ku, keluarga ku, dan akhirat ku nantinya. dekatkan kami dengan cara yang baik ya allah. mudahkan jalan ini, serta biarkan bulan2 mendatang baik bagi kami.

tapi bila kehadirannya tidak akan menambah rasa sukurku pada Mu, menjauhkan ku dr keluarga ku serta mendekatkan ku pada siksa neraka Mu.
jauhkan kami ya allah,
tapi aku mohon jauhkan kami dengan cara yang baik-baik pula ya allah.
amiin"


semoga doaku melalui kamu ini didengar dan diijabah allah sebelum tanggal sembilannya berulang lagi ya, makasih (lagi) @satrio_aribowo :)




- makibao. hampir dzuhur, sembilan februari duaribuduabelas -

Surat Kaleng untuk @heykandela

Teruntuk @heykandela,
Sembilan pertanyaan yang tak perlu jawaban.


Hai kamu, yang saya panggil perempuan hujan. Walau kini kamu telah bahagia disana bersama Pelangi dan saya disini bersama Pagi, bolehkah saya tetap memanggilmu perempuan hujan?

Hai kamu, yang datang lalu pergi, lalu datang kemudian pergi, lalu mendekat dan akhirnya mulai menjauh. Hampir tiga tahun berturut turut, gerimis dan hujan membawa saya kembali padamu. Akankah ini menjadi siklus tanpa akhir?

Hai kamu, yang membuat dahi saya berkerut ketika kamu bertanya “saya ini siapanya kamu?” Pun ketika pertanyaan itu ditanyakan oleh orang orang sekitar saya. Bahkan ketika Pagi bertanya kamu itu siapa. Kamu itu siapanya saya sih?

Hai kamu, mantannya teman saya, yang juga teman baik orang yang pernah dekat dengan saya. Semuanya sambung menyambung seperti benang kusut. Bandung itu sempit ya?

Hai kamu, yang beberapa Desember lalu mengisi jok belakang si lamban. Yang memainkan permainan asal senang sambil menikmati kemacetan, sambil berkeliling kota, sambil menunggu hujan menjadi gerimis dibawah jembatan layang. Masihkah kamu ingat saat saat itu?

Hai kamu, yang memiliki bakat sebagai detektif. Yang kadang sakit hati karena kemampuan kamu yang satu itu. Yang mendapat nama panggilan Detektif Konan dari teman saya. Masihkah kamu curi-curi mengintip linimasa saya?

Hai kamu, yang saya berikan lirik lagu When I Go dari Slow Club. Yang selalu tersenyum bila mendengar si Landon babi menyanyikan Fallin in Love at a Coffee Shop. Yang membuat saya meresapi kata kata pada Funny Little World yang disenandungkan Alexander Rybak. Masih berlakukah janji itu?

Hai kamu, yang bila saya jadi Ted Mosby maka kamu lah sang Robin Scherbatsky. Yang kadang tertawa, kadang tertegun, dan kadang bahkan menitikkan air mata melihat kemiripan cerita fiksi ini dengan kehidupan nyata kita. Mana janjimu memberi saya episode terbaru HIMYM?

Hai kamu, penghuni planet hujan yang akan segera hijrah ke mars. Baik baik ya disana. Walau kita tak sedekat dulu tetap kabar kabari ya. Gerimis pasti datang menjengukmu. Bolehkah sesekali saya berkunjung bersama pasukan gerimis?


Cause you’ve got your family and I’ve got mine. The love that we shared is for another time. (When I Go – Slow Club)


*Seseorang yang (sempat) kamu panggil Pria Gerimis.

Surat Kaleng untuk @hanafi_

Kepada : @hanafi_
Birthday Boy

Hello there birthday boy ! J
Tanggal 6 kemarin, kamu berulang tahun kan? Keberapa? 21? 22? Hahaha, bercanda… 20 tahun kan? Iya, aku masih ingat dengan jelas kok :D
Hey birthday boy! Boleh aku tuliskan doa dan harapan untukmu? Aku tau kok kamu pasti banyak menerima ucapan itu tapi masih muat kan menampungnya di ingatanmu? Hmm.. Semoga kamu panjang umur, sehat selalu (karena aku dengar kamu sempat sakit kemarin menjelang ujian), selalu dalam lindungan Allah dan dekat denganNya, menjadi lebih baik, tambah dewasa, bisa jadi kebangaan keluarga, dan tambah ganteng (?) :p All the best for you dear…
Dear birthday boy, aku tau kamu tidak suka membaca. Bahkan kamu bosan membaca tulisanku sejak kita masih bersama dulu. Tapi, untuk kali ini saja sempatkan membaca sampai tuntas ya? Jawab IYA ! :p
Umm, anyway masih bolehkah aku memanggilmu ‘Jelek’ atau ‘Nyu’ ? Hahahaha bisa dipastikan kamu tau siapa aku deh kalo begini -______- tapi, ya sudahlah, tetap lanjutkan membaca yaa.. Aku mohon L Maaf ya, kemarin saat meneleponmu sempat keceplosan memanggilmu dengan sapaan itu tanpa permisi, hahaaha suer loh itu keceplosan! Iya, istilah yang sering aku gunakan kalo nggak sengaja kentut di depanmu X)). Aku harap ulang tahunmu kali ini lebih indah dari taun kemarin ya J waktu kita masih disebut sebagai ‘pasangan’. Masih ingat? Aku membangunkanmu subuh-subuh sambil membawa kue tart mungil. Dengan suara yang sering kamu bilang cempreng aku memasukki salah satu kamar di rumah sahabat dekatmu. Tapi sayangnya, kamu yang kebo itu justru bangun bukan gara-gara lagu Happy Birthday yang aku nyanyikan tapi gara-gara tangan dinginku yang menepuk pipimu pelan. Hafal kan aku alergi dingin? Wajar saja tanganku membeku waktu itu.
            Aku masih ingat setiap kalimat yang kamu ucapkan loh di hari itu. Apa kamu juga? Pagi itu juga, sebagai bentuk ekspresi bahagiamu kamu mencium keningku! Kaget? Shock? Iyalah! (Kutebak kau sedang senyum-senyum sekarang). You are the first who did it to me boy, and I still hope that only you can do it someday after a sacred moment called ijab qabul (ah aku tau ini mimpi !mimpiku saja! ) Tapi biarlah aku bangun mimpi itu sendirian, setidaknya kamu dulu pernah membantuku merancangnya. Untuk pertama kalinya juga di hari itu aku melihatmu menangis haru karena teman-temanmu juga ada di situ ditambah dengan sms yang masuk bebarengan dari keluarga kecilmu di Jogja yang sangat kamu rindukan. Di ulang tahunmu yang ke-19 itu setidaknya aku telah berusaha membuatmu menjadi orang yang paling bahagia selama satu hari ditambah dengan kado kecil berupa sepatu sneakers idamanmu yang kini enggan kau kenakan :’) Yaa mungkin kamu sudah menemukan sepatu yang lebih nyaman, seperti kamu menemukan seseorang yang dapat menggantikanku.
            Menurutku (atau menurutmu juga saat itu?) Kebersamaan kita adalah kado terindah dari Tuhan. Tuhan seperti mengirimkan kamu untuk membagi derai tawa dan tangisku. Tangis yang harus hadir malam di hari ulangtahun itu saat musibah karena kelalaian menimpaku. Kamu, yang kelelahan masih bertahan sampai pagi buta untuk sekedar menenangkanku. Sakit memang aku meneleponmu sambil terus terisak dan kamu berupaya mengalihkan rasa sakitku sambil terus mengajak mengobrol. Tapi taukah kamu? Sakitnya tak seberapa disbanding dengan 6 bulan lalu saat kita berpisah. Tak ada yang mampu mengalihkan rasa sakit itu, bahkan sampai sekarang.
            Jelek… (Boleh kan?)
            Maaf ya di ulang tahun di mana masa ABGmu habis ini aku tidak bisa memberi kebahagiaan seperti tahun kemarin. Aku hanya sanggup meneleponmu tepat di pergantian hari keenam di bulan Februari. Asal kamu tau saja, aku harus melatih pernafasan loh sebelum menekan nomermu supaya tidak meledak jantungku.Fiuhhhh…
            Kamu tau? Tengah malam itu sebenarnya aku bukan sedang menonton bola (makannya kamu bilang aku gaya), tapi memang sengaja menghitung waktu untuk menjadi orang yang pertama mengucapkan HAPPY BIRTHDAY padamu. Berhasil nggak sih aku jadi yang pertama?Hahahaaha… Itu bukan hal yang penting sebenarnya. Tapi, yang jelas di hari ulang tahunmu kali ini kamu memberikan KADO untukku loh :p yaa, dengan mengizinkanku mendengar suaramu dan berbincang untuk beberapa waktu. Dan harus terputus gara-gara pulsa yang habis -___-
            Dear jelek,
Bolehkah aku selalu menjadi orang yang pertama mengucapkan selamat ulang tahun seterusnya?
Bolehkah aku mendoakanmu agar segera lelah mencari penggantiku dan kembali padaku ?( Yaa, aku tau aku egois)
Bolehkah aku menjadi salah satu doa di setiap kamu memejamkan mata sebelum meniup lilin?
Bolehkah aku menjadi salah satu hadiah yang kamu tunggu di setiap ulang tahunmu?
Iya jelek aku tau suratnya panjang, maaf yaa.. hehe aku tak banyak berharap kamu mengiyakannya kok. Aku hanya ingin kamu bahagia, terlebih bahagia bersamaku.
Sekali lagi, Selamat Ulang Tahun, Selamat mendapatkan banyak doa dan harapan J.
Ps: Kamu masih utang arti dari voicenotes yang aku kirim loh, aku tunggu !Salam encok             dan ciwowol ya Jelek :3. Oya, kotakku masih kamu simpan?Kapan mau kamu kembalikan?Secepatnya yah :’)
Dari yang masih ngedongkrok nungguin kamu dan ogah move on!

Surat Kaleng untuk @ibnuhabibi 2

2nd -and probably the last- letter to : @ibnuhabibi

Hello again, you

First, I'm really sorry, for the inconvenience that may caused by the existence of this and previous letters, and also for many typo(s) in the first one. Gosh, I don't know why I use such this formal language.

Hello, you

I lost count of words in this letter, I don't know what to say. But if the end of the day I write such long letter then, well, only God knows what actually happens. If only I'm a word-crafter, I would have written so many wonderful words. But I could only tell the simple truth, you're beautiful. I simply recognize you in all beauty that surround me in form, in song, in fragrance, and in colour.

Hello, you

Life has become very dear to me, it brings me to you. And I can't describe the feelings I have just by knowing that I know you. But for sure, it's wonderful. Just like how you are. I've never heard you sing, or even talk, but your presence, probably portrays the best harmony man could ever listen -or I could ever listen-. You're not the solar spectrum with seven luminous colour, you're not the rainbow, yet, you're as beautiful as one.

Hello, you

Now you can see what I'm doing when I'm speechless. I'm blabbering, stammering, trying to find just a word.

Hello, you

Ten years from now, you'll probably forget this letter. And you'll forget this anonymous fan. But we'll probably meet one day. I hope. You probably have a clue, of who am I ;) Then you'll remember about the letter I have sent.

Hello, you

I simply just admire you. And I can reiterate it too often. I can't express it as much as I feel.

I'll meet you soon.

C'est un grand plaisir a vous connaitre

Sincerely yours,

me.

Surat Kaleng untuk @afif_muhammad

hai, Muhammad Afif Khoiruddin, sudah lama aku menunggumu aktif di twitter lagi agar bisa kutuliskan padamu surat ini.
Mungkin aku terlalu berani, karna sebagai perempuan justru aku yang menuliskan surat. Ah tapi, itu justru karena aku tidak punya keberanian untuk berbicara langsung padamu.

Sebelumnya perkenalkan, aku adalah pengagum rahasiamu, yang bahkan kamu mungkin tak mengenal namaku. Satu petunjuk untukmu, kita sekarang menuntut ilmu di tempat yang sama :)
Bolehkah aku bercerita?

Aku masih ingat pertama kalinya kita bercakap ria, 31 Oktober 2011. Aku yakin kamu pasti sudah lupa, atau bahkan tidak sadar ada apa di hari itu. Tapi hari itu istimewa untukku. Tapi sudahlah, lupakan saja.
Tahu tidak? Namamu itu istimewa. Karena hanya untuk tahu namamu saja aku butuh 3 hari, hahaha. Tapi menyakitkan saat itu, karena ketika tahu namamu, saat itu juga aku tau kalau kamu sudah ada yang memiliki. But that’s fine, aku sudah berjanji untuk tidak menyakiti diriku sendiri, aku hanya akan sebatas mengagumi.
Hey, ketika kelak kamu sudah tau siapa penulis surat ini, tolong jangan marah ya. Tau kan ketika orang jatuh cinta biasanya tidak waras?

Selamat menjalani SP. Kadang aku berharap, jika saja kita dekat, mungkin aku akan mengajakmu belajar bersama. Maybe.

MW owner
:)

Surat Kaleng untuk @Samandayu

Sesuatu yang Indah Bernama CINTA

Kepada :
@Samandayu

Ada pagi yang indah di sepiring sandwich selai kacang kesukaanku. Juga di segelas teh hangat yang sengaja kubuat di pagi yang dingin ini.

Selamat pagi, Samandayu!
Kota ku di pagi hari seperti kamu yang menggeliat ketika penat. Senyummu di pagi hari membuat semuanya sempurna di mataku. Sekilas kuintip jalanan pagi dari dalam kamar kosku, mendung menggantung di langit kotaku. Sebentar lagi sepertinya akan hujan...

Aku suka hujan. Menurutku hujan itu romantis. Bagaimana menurutmu? Romantiskah hujan itu? 

Samandayu,
Hmm..pernahkah kamu melarang seseorang untuk jatuh cinta? Atau pernahkah dihidupmu ada seseorang yang melarangmu untuk mencintainya? Semoga kamu tak melarangku untuk mengagumimu.

Maaf ya, jika aku terlalu malu untuk mengungkapkan perasaanku secara langsung. Aku bukan tipe cewek yang dengan gampangnya bilang, “Aku suka kamu, maukah kamu jadi pacarku?”. Aku sama seperti gadis timur pada umumnya, kita terbelenggu norma-norma yang ada untuk memberitahu perasaan kita kepada mahluk bernama pria. Lagipula aku tidak terbiasa.

Samandayu,
Hari ini aku tidak berangkat ke kampus. Bukanya aku bolos, tapi sekarang sedang musim liburan. Hari ini kumanfaatkan untuk jalan-jalan menikmati kota-ku yang katanya ‘indah’ itu. Tapi sepertinya kota ku makin semrawut saja…banyak jalanan yang rusak, kendaraan yang saling berebut mendahului, sampah yang berserakan. Dan yang paling mengangguku adalah pedagang-pedagang kaki lima yang berserakan di sepanjang trotoar. Aku tak bisa berjalan dengan leluasa. Ah, inikah kota-ku yang katanya ‘indah’ itu?

Aku berada di sebuah kedai kopi di tengah kota. Dimana di dalamnya tersaji aneka menu yang semuanya tentang kopi. Semuanya mahal, dan sepertinya aku salah masuk kafe. Karena gerimis turun lagi maka kuurungkan niatku untuk mencari kafe lain yang lebih murah. Sambil menyesap harumnya carrebian late-ku aku melihat sisi lain dari sebuah cinta.

Ini berawal dari ketidaksengajaan mataku melihat dua orang anak kecil. Mereka anak jalanan dan mungkin mereka kakak beradik. Aku tak tahu pasti. Kulihat keduanya berjalan beriringan. Si anak yang aku tebak sebagai kakaknya, laki-laki, badanya lebih besar khas anak usia sepuluh tahunan. Dan si adik, perempuan, berbadan kecil khas anak 6 tahunan. Ia tersenyum senang sambil memainkan kuciran rambutnya, menggenggam erat tangan kakaknya. Si kakak sibuk berjalan kesana kemari, menyanyi dengan suaranya yang sumbang, meminta belas kasih dari mereka yang lewat. Setiap denting uang logam yang terdengar membuat mata mereka berbinar senang. Yah walaupun uang logam tersebut hanya dua mata uang seratus rupiah yang saling bergesekan. Hampir sepuluh menit si kakak melakukan aktivitas ngamennya, sementara si adik dengan riangnya memainkan boneka Barbie imitasi dekilnya, menunggu sang kakak selesai bekerja. Saat itu masih gerimis, si kakak berjalan menuju kafe dimana aku duduk, namun buru-buru diusir oleh pelayan kafe. Keduanya pergi menjauh dan duduk di bawah sebuah pohon. Dengan mata berbinar si adik melihat kakaknya menghitung receh demi receh yang berhasil dikumpulkannya. Aku mengamatinya, mereka dapat lumayan banyak. Tak berapa lama lewat penjual es krim keliling dengan bunyi ‘dung-dung’ yang sangat khas ditelingaku. Si adik meronta-ronta meminta satu cone es krim. Suara ‘dung-dung’ yang terus dimainkan abang tukang es krim membuat si adik, tanpa berpikir panjang merealistiskan hasratnya. Membeli es krim! Si kakak tanpa banyak bicara, ikut membelinya. Yeah, sekarang ada satu cone es krim ‘dung-dung’ di tangan mereka masing-masing. Karena terlalu gembira, si adik meloncat-loncat kegirangan sampai akhirnya cone es krimnya jatuh! Sontak anak kecil itu menangis.

Aku mengamati apa yang akan dilakukan si kakak. Dengan tangan mungilnya si kakak, mencoba menenangkan si kecil. Mengajaknya kembali duduk di bawah pohon, lalu menyerahkan cone es krimnya yang bahkan belum ia cicipi sekalipun! Tentu saja si adik senang bukan kepalang, tangisannya seketika itu terhenti dan si kulihat si kakak tersenyum lega. Yang membuatku senang adalah ternyata si adik masih mau berbagi dengan kakaknya. Ia tak memakan sendiri es ‘dung-dung’ favoritnya. Ah, indahnya pemandangan ini. Seakan ada pelangi warna-warni menaungi kotaku… Itulah hebatnya cinta, ia mengalahkan keegoisan yang ada dan selalu membawa kehangatan.

Kota-ku memang tak seindah julukan yang diberikan kepadanya. Tapi, sungguh aku mencintai kota ini. Kota kecil yang tak mungkin aku lupakan. Ribuan kenangan terpatri dalam lobus frontalisku, semuanya, pelajaran tentang hidup, perjuangan, persahabatan, daaan c.i.n.t.a

Maaf ya jika tulisanku ini mengganggumu. Ngobrol denganmu lewat surat ini saja aku senang. Mungkin ini surat kaleng terakhirku. Sebentar lagi tanggal 14 Februari dan program surat kaleng ini akan berakhir. Terima kasih jika kamu mau membacanya Samandayu. Terima kasih juga untuk admin pos cinta yang telah menyampaikan surat bodohku ini. Tolong, jangan bongkar habis rahasiaku. Biarlah Samandayu hidup dalam rasa penasarannya. Ya, itu jika dia benar-benar penasaran siapa diriku, hehe. Sudahlah, aku tak mau menulis panjang lebar. Terima kasih juga untuk sesuatu yang indah bernama ‘CINTA’ yang diam-diam telah menyusup di hati kecilku untukmu.

Surat Kaleng untuk @stenoricardo 2

Untuk @stenoricardo


Dear kak/bang/om ? Steno :)
Kamu lagi sakit ya?aku harap kamu cepat sehat lagi.Negara ngga akan
hancur kok kamu istirahat sejenak.
Kamu sudah makan?makan yang baik dan teratur ya.dari sini aku kirim
doa untukmu. :)

Semoga kamu mau menerima surat dan perhatian kecil ini.
Gbu...

Surat Kaleng untuk @captain_cipto

ku tulis kata-kata

ku tulis kata, perih... untuk @captain_cipto

kupendam semua, perih... sesak yang ada pada keduanya...
sedari malam kata dan kenangan telah menjadi musuh yang ku lawan..
ribuan bahasa hendak berbicara, mengajak berbincang dan bertukar pendapat tentang hari ini dan kamu.. tentang akhir dari cita yang terukir di balik ombak yang pernah kita temui di September lalu... sedari Desember hingga kini... asa yang tak pernah menguap mendorong perih dan sesak masuk dalam rongga dada yang menyeret jantung hingga degupnya tak lagi biasa...
kufikir tanpa kata semua kan lebih lega... ku fikir tanpa kenangan semua kan berlalu begitu saja... namun aku salah besar ternyata... kenangan memang tak akan pernah pudar selagi otak bekerja dengan puing-puing masa yang telah dilalui dalam keemasan masa...
orang yang kini merasa sakit dadanya, perih bercampur sesak yang menimbulkan resah dibatinnya adalah aku...
orang yang sedari dua purnama lalu tak mampu mengusir asa dan harapan yang terbelah menjadi puing harapan kecil yang tak berdasar adalah aku
orang yang tetap mengenang setiap jengkal tempat yang dilalu antara gunung dan laut.. adalah aku...
orang yang semalam tak bisa terlelap dalam pusara waktu yang membelai sebagian orang dalam hamparan mimpi yang beragam, orang yang kemudian memendam ingatan, memendam kata pula tuk redakan sesak dan perih yang ada itu pula aku.. meskipun pada kenyataannya itu pula yang menyakitkan...
orang yang tetap berharap engkau kelak kan datang memberi kesempatan kedua tuk bersama dalam pelaminan menerjang arus kehidupan dan mendayung perahu cita dan harapan adalah aku...
orang yang telah cukup lama merasa tersakiti hatinya namun tetap berharap engkau disamping nya tuk segera legakan keluh kesah asa yang mendera itulah aku...
orang yang akan tetap menantimu dalam jeda-jeda waktu tuk sekedar mendengar keluh kesah mu, masalah mu, cerita sedih dan gembira mu.. itu aku...
orang yang tetap menanti mu, meski engkau telah memilih berlalu beriringan dengan waktu... itu aku...
penantian panjang yang di iringi rasa sesak dan perih....
usah kau hiraukan...
cukup ingat aku menantimu disetiap jeda waktu...
karna aku kan terus mencoba bersahabat dengan sesak dan perih..
hingga waktu yang tak terbatas.....