Showing posts with label Surat Cinta #3. Show all posts
Showing posts with label Surat Cinta #3. Show all posts

17 January 2012

Langit Lensa Raksasa

Teruntuk @ratihPRNM, seorang manis, seorang baik, seorang yang ku rindukan.

Hai ratih, ini surat ke-2 ya ? hehe tapi aku mencoba untuk lebih dewasa dan menuangkan segala yang kurasa ke dalam surat ini. Pure ngetik lho ini

Besok tanggal 17, sudah berapa bulan ? yup, 18 bulan. Cukup singkat jika di banding dengan orang tua kita yang telah saling mencintai lebih dulu. Namun dengan segala pengertian Dia yang maha kuasa, kita pun tetap bertahan, saling menjaga kasih. Terrlintas semua kenangan awal kita bertemu berjalan seperti bioskop raksasa. Ya, langit adalah lensa raksasa. Jika ada tombol ‘play stop’ maka tak akan ada orang yang duduk sendiri merenung. Mengenang apa yang telah terlewat dan mengingat bentuk bentuk yang tersamar karena terkikis waktu. Begitu pun aku, akan mengajakmu duduk berdua memandang langit hanya untuk menyaksikan gerak gerik bodoh kita saat awal bertemu. Saling berpegang tangan, sambil tetap memandang langit. Kita pemeran utamanya.

Langit lensa raksasa. Terpikirkah oleh mu bahwa tidak semua yang kita lalui itu bahagia. Langit tetap merekamnya sehingga kita dapat tetap menyaksikannya dan mendapat pelajaran yang berharga. Bukan untuk mengingat keburukan, tapi untuk bagaimana kita saling memahami kekurangan masing masing dan menghargai kelebihan masing masing. Bukan untuk saling serang dan saling hujat. Kita pun masih duduk, berpegangan tangan, sambil memandang langit.

Langit lensa raksasa, dan tangis pun bukan hal yang luar biasa. Sebuah lagu ‘just the way you are’ dari Mas Bruno pun mempunyai kenangan tersendiri untuk kita. Dan aku tetap tersenyum saat mendengarnya, sedikit cekikikan saat mengingat kau menangis bahagia saat itu. Meski hanya sekumpulan foto, tapi kau mengapresiasikan dengan luar bisa. Aku pun senang langit masih merekamnya, melihat kau senang. Kita tetap memandang langit, saling berpegangan tangan.

Waktu pun berlalu dengan cepat, dan langit masih merekamnya. Kita tahu bahwasanya tidak ada sesuatu yang sempurna, kecuali Tuhan yang menciptakan cinta kita. Walau kita berbeda namun aku yakin, kita dipertemukan bukan dengan suatu kebetulan dan Tuhan memang mempunyai sesuatu rencana untuk kita.

18 bulan, kita masih bersama, saling berpegangan tangan, dan menatap langit. Entah kapan, kita akan menatap langit namun dari tempat yang berbeda. Namun aku ingin bukan sekarang.

Terima kasih @ratihPRNM, terima kasih Langit, terima kasih Tuhan.

oleh : _sammuell

Ooh Pooh Idolaku

Hi Winnie The Pooh..
Pooh.. saat itu aku berusia belasan tahun. Aku melihatmu di sebuah stasiun televisi swasta. Stasiun televisi itu selalu menyiarkan film-film cartoon dari walt disney. Dan tepat pagi itu aku melihatmu bernyanyi, bermain, tertwa dan berbagi bersama sahabat-sahabatmu dan saat itu pun aku mengidolakanmu Pooh...
Lucunya dirimu yang membuatku selalu tertawa akan tingkahmu yang polos..
Badanmu yang menyerupai beruang madu yang membuatku selalu ingin menghangatkan diri dalam pelukanmu...
Sikapmu yang selalu bijak dalam menghadapi masalah yang ada di lingkunganmu dan selalu menolong sahabat-sahabatmu yang membuat mereka sangat menyayangimu ituuuuu.. membuatku ingin sepertimu.. bijak dalam menyelesaikan setiap masalah...
Kecerianmu yang selalu memecahkan kesedihanku membuatku selalu tersenyum ikhlas dalam segala hal..
Pooh sahabat setiaku.. kini wajahmu yang ceria dan menggemaskan itu menghiasi ruang kamarku.. Bukan Cuma wajahmu Pooh.. tapi sahabat-sahabatmu seperti Piglet si babi yang pemalu.. Tiger si macan yang hobinya melompat.. Owl si burung hantu yang imut.. Eeyore si keledai.. Kanga kangguru.. juga tak lepas si Christoper Robinmu menghiasi seluruh ruangan kamarku.....
Pooh.. terimakasih yaaa atas keceriaan yang kamu beri saat aku sedih, karena setiap masuk kamar.. kesedihan dan rasa lelah hilang dalam sekejap melihat senyumanmu dan sahabat-sahabatmu Pooh. Gak salah kaaaannnnn aku menyelipkan namamu di setiap akunku, mmmm malah nih yaa..kalau aku punya anak nanti aku ingin mengenalkan kamu dan sahabat-sahabatmu ke anakku sebagai sahabat idola mamanya sejak ABG hihihihi..
Terimakasih yess Pooh untuk segalanya.. Aku akan selalu menjadi sahabatmu setiap saat :*


                                                                        Aku sang idola,
                                                                                Uthypooh

oleh : @uthypooh

Surat Untuk Inisial I

Padang, 16 Januari 2011

Assalamualaikum inisial I.
(@joy_coky)

Ini mungkin akan jadi surat pertamaku untuk kamu. Akan banyak sepertinya surat-suratku yang lain yang akan menyusul teruntukmu. Aku tidak ingin berpanjang-panjang cerita. Aku cuma ingin mengutarakan pertanyaan yang selalu ada di kepalaku yang membuat aku hidup dengan dihantui kenangan-kenanganmu.

"Jikalau kandasnya hubungan ini bukan salah sesiapa melainkan ketidakcocokan di antara sifatmu dan sifatku, lantas tak harus tak saling berkomunikasi kan?"

Itu saja. Aku cuma tak rela kehilangan sahabat yang delapan tahun kukenal, gara-gara kekasih yang baru aku kenal setahun.Terima kasih.



Dari aku,

....................... (tak tahu lagi harus mengisinya sebagai apa)

oleh : @_ceientea

KITA dulu, sekarang, nanti

Hey sayang
Aku ingin menyampaikan beberapa hal dalam suratku hari ini. Aku sedang membaca salinan percakapan kita yang sengaja aku simpan. Yang paling menyakitkan adalah saat kejadian itu.

Beberapa waktu yang lalu, tepatnya 18 hari setelah kita berjauhan, kita dilanda badai masalah. Aku yang membuatnya, demi Tuhan aku tidak bermaksud :( . Aku mematahkan hatimu yang sudah susah payah aku dapatkan. Aku merusak KITA.

Aku yang bodo ini, berucap yang tidak seharusnya kamu dengar. Sesuatu yang menyakitimu, pemaksaan terhadap kamu, memimta kamu menjadi bukan kamu. Jujur saja, sekarangpun aku tidak tahu apa yang aku sampaikan kala itu. Aku seperti tidak sadar mengucapkannya, aku tidak meminta kamu untuk apapun sayang.

Dan akhirnya, kamu memutuskan mengakhiri KITA, yang belum seumur jagung. Saat itu hatimu hancur, dan disaat itu pula hatiku juga hancur. Banyak sekali mimpi yang ingin aku wujudkan bersama kamu, dengan segala kebodohan kita menjalani hari bersama. Seketika semua itu terlihat blur, buram.

Menyesal ngga mungkin datang duluan. Ya, aku menyesal karena aku tidak bisa menguasai diri aku saat itu dan beberapa waktu sebelumnya. Berjauhan itu membuat gila. Kamu juga merasakannya kan sayang. Dengan segala kerendahan hatiku, aku meminta satu maaf yang besar dari kamu. Kamu bilang, "Dari kamu belum ngomong apa-apa udah aku maafin kok." Penyataan itu malah membuat hati ini tambah hancur. Luka yang aku berikan begitu dalam sampai kamu berkata demikian. Maaf dari hati belum sepenuhnya kamu berikan.

Mungkin kesempatan untukku belum tiba lagi. Tapi, aku masih bersyukur, KITA tetap ada, KITA yang dulu, tanpa ada  yang mengikat namun memiliki komitmen dalam hati masing-masing. Aku juga ngga tau, apa nantinya aku bisa memiliki hatimu kembali. Kalau kata kamu, "Butuh proses on." Iya sayang aku mengerti. KITA yang berjauhan ini pasti sulit untuk kamu, begitu juga dengan aku.

Kita jalani saja ya sayang KITA yang sekarang. InsyaAllah menuju jalan yang baik, dan kita bisa bersama terus, sampai nanti. Amin Allahumma Amiinn.

Wallahualam bi shawab.


Aku, oon <3

oleh : @wirdaaulia

Dear My Dearest Gadget

hi sweety, ternyata sudah lebih dari 3 tahun kita bersama. diantara semua yang meninggalkan, hanya kamu yang setia disini. kamu yang selalu menemaniku saat pertama ku membuka mata dari awal pagi, hingga ku terlelap di ujung senja.

remuk...
mungkin berlebihan, tapi kata "remuk" yg terlintas waktu aku berfikir ulang tentangmu. melihat keadaanmu sekarang, layarmu penuh luka gores, pilihan huruf di papan tombolmu mulai menghilang, dan kilau keperakanmu semakin memudar. maaf jika aku tak pernah merawatmu, yang kupikir selama ini hanyalah fungsi darimu tanpa memperhatikan keindahanmu. maaf bila aku selalu mengeluh tentang kekuranganmu dan berakhir dengan menyakitimu.

terimakasih atas kesudianmu menjadi saksi bisu atas segala hal yang sudah kulalui selama 3 tahun belakangan ini. kita bersama - sama kala suka, duka, tawa, tangis, kecewa, semuanya. dari saat aku kabur dari rumah, ketika aku sendirian di mall, ketika aku gugup waktu melihat dia... kamu tau dia, kan? terimakasih ya, kamu sudah mau menyimpan segala janji yang telah dia kirimkan padaku. walau ku tahu memorimu tak seberapa, hingga terkadang penyakitmu mulai kumat dan enggan untuk sadar. dan kini... aku akan membebaskanmu dari janji janji yang memberatkanmu, dan juga memberatkan hatiku juga sebenarnya...

do you know? dalam hitungan bulan, aku akan menduakanmu. bukan bermaksud tak setia, hanya saja aku tak ingin kamu semakin tersiksa dengan segala tuntutanku. ingatlah, aku menduakan bukan berarti aku meninggalkan. kau akan selalu disini bersamaku, kemanapun kakiku melangkah. kita kan selalu sama - sama :')

thankyou for everything ya, aku menganggapmu lebih dari sebuah gadget. love you, My SonEr s312 :)

oleh : @yayajoleisa

Selamat Sore Kamu

Surabaya,16 Januari 2012

kepada kamu yang betah duduk di situ

Selamat sore kamu yang sedang menikmati secangkir kopi dan mengaduknya tepat 33 kali. aku tau di setiap adukan kopimu pasti ada asma-asma tertinggi yang kau bisikkan bukan?

Selamat sore kamu yang sedang sibuk merajut kata -kata untuk gadis yang kau cintai. bagaimana kabar gadis itu, apakah dia sudah membalas cintamu, atau dia masih ragu ?

Selamat sore kamu yang sedang menatap layar PC , menikmati gadismu bernyanyi di layar komputer tampaknya membuatmu bahagia. menikmati renyah suaranya di sore hari seperti menjadi candu untukmu ya?

Selamat sore kamu, apakah kau sudah bertemu dengan gadismu itu?  apakah rupanya semerdu suaranya ? apakah dia memang cantik memukau ?

Ah, walaupun sama hanya di surat , aku tetap sama menjengkelkan ya?

Baiklah, aku akhiri saja suratku ini, maaf kalo suratku hanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang membosankan.

Selamat sore Kamu, Jagalah dirimu baik-baik ya. aku mencintaimu

dariku

perempuan bodoh yang selalu mencintaimu

oleh : yvesjasmine

Aku Ingin Patah Hati

Surat singkat untuk Tuhan. Maaf jika aku lancang.

Tuhan,

Katanya; “untuk menggarap sebuah kalimat bagus, berbobot dan feelnya dapet, sering-seringlah patah hati”, setuju?

Seperti yang sudah kubisikkan padamu semalam, aku ingin patah hati.

Jika patah hati bisa membuat orang bertemu dengan kreatifitasnya, menjadi insan yang lebih mulia, tidak salah jika aku memintanya, bukan?

Membuat kalimat bagus bukan hal yang sepele, Kau tahu itu. Jika banyak orang suka dengan kalimat yang kita buat, bukankah itu berarti kita sudah menyenangkan orang lain, dan tentu saja kita menjadi insan yang lebih mulia, bukan begitu?

Lagi pula, apa yang bisa aku lakukan dengan keadaan hatiku yang sekarang ini? Mati. Tak bisa merasakan apa apa lagi. Sesak. Jengah.

Ijinkan aku tuk patah hati

———————————————————————————————————————

NB : Untuk Pak Pos, tak perlu pusing memikirkan harus dikirim lewat apa surat ini. Cukup bantu aku mengamini :)

inspirated by : @ekaotto

oleh : @valendgranith

To : You (my creator)

No one knows me better than You
I'm all Yours and You know what's best for me
You know what I've been through
And You're the only one where I told all my problems
The one I asked for a solution

God, is falling in love a sin?
I've been in love and had a relationship
But none of them brought me to a happy ending


Is it me who always made mistakes?
Or my future still far from here?

oleh : @usasoraya

Kepada Senja Di Peraduanmu

Kepada Senja,
di peraduanmu

sebenarnya, sudah lama sekali aku ingin kirim surat untukmu, tapi aku malu. aku merasa kita adalah dekat. kau senantiasa menjumpaiku. terlepas aku sadar atau tidak akan kehadiranmu.

Senja, aku rasa kita butuh pertemuan yang lebih lama. seperti ketika aku berjumpa dengan Hujan, Matahari, atau Cinta. mungkin kau juga mengenal mereka. kelak aku harap kita akan jadi teman dekat. tapi satu hal yang perlu ku beritahu padamu. jangan terlalu dekat dengan Cinta. tau kenapa? di balik keanggunannya, ia memiliki duri tersembunyi. dimana letaknya? aku tak tau persis. tak perlulah kau cari dimana duri itu bersemayam. karena semakin kau cari, semakin kau rasakan sendiri.

aku minta, ketika kau dapatkan surat ini, tersenyumlah padaku. agar sekiranya aku tau bahwa sepenggal tulisanku telah sampai di tanganmu. kapanpun kau mau, ku tunggu pertemuan kita yang lebih lama. pun bersama Cinta.


Salam Hangat,
aku yang (tak) selalu melihatmu

oleh : @ulfaground

Awkward love letter

Hay Derp!


Well, le awkward moment when you have to write a love letter to someone you just know. =))


Hmmm, gimana hari pertama kerjanya? Telat bangun? Sukur. Begadang terus sih lo.

Derp, twitternya aktifin lagi dong, biar kalau gue ada gossip seru di twitter bisa gue bahas sama lo di bbm. =)) Dan biar gue gak keliatan aneh juga sih di mata lo, mungkin (tweet) gue akan terlihat sangat bawel dan aneh banget di timeline lo, karena lo gak follow orang-orang yang tukang ngetweet lainnya seperti gue, yah.. palingan sahabat lo yang ngenalin kita itu doang. Nanti gue rekomendasiin beberapa akun yang bisa bikin timeline seru buat dibaca, ya.. kalau mau sih. :|

Derp, karena gue bingung mau nulis apa lagi, gimana kalau surat ini gue jadiin kupon buat nonton bareng gue? #eaaa Well, dengan syarat, lo harus balas surat gue, balasan surat lo seharga satu tiket nonton film pilihan lo, dan yang pasti harus gue yang nemenin? #modus

Iya, gue tau lo gak punya blog, balas di comment surat ini juga udah bersyukur kok gue. How how?

Tenang Derp, Libra sama Gemini biasanya kalau temenan awet kok. Kalau lebih dari temen, bisa dicontoh itu hubungan sahabat lo dan pacarnya yang Gemini juga, kira-kira akan gimana. =))

Oke, kayaknya segini aja surat cinta gue (surat cinta? Well.. close enough lah ya).

Empat kali empat sama dengan enam belas, sempat gak sempat harus dibalas.


Cups,

Derpina




Oleh:

Diambil dari: www.ekaotto.tumblr.com

Dear honey

Dear honey

Apa kabar hari ini? Melelahkankah? Membahagiakankah? Membosankankah? Atau tiada kesankankah?

Yasudah, bernafas yang stabil dulu aja sana! Hirup dalam-dalam, nikmati setiap molekul oksigen yang adekuat disalurkan di tubuh tidak renta wanita menjelang 20 tahun.

eh kenapa honey? capek tentang pembelajaran ini? hahaha… jadi ini tuh mengguncang jiwa raga(?) mengetarkan hati nurani(?) memorak-porandakan lahir bathin(?) HAHA, padahal ini tuh belum apa-apa honey, inget ga pembahasan beberapa hari lalu tentang skripsi, tentang sidang, tentang koas, tentang UKDI, tentang internship, tentang menjadi dokter, inget ga? Masih lama Jan honey, Masih panjang. Masih banyak wujud kebahagiaan yang menanti untuk dijamah.

kemaren itu iseng-iseng buka inbox, nemu sms dari gemgem, itu wanita hayeu-loveable-luarbiasa dari utara bukan? katanya…

Semangat Gem, no inhelen no cry, Jan-dalam keadaan bahagia, tidak inhelen, dan ingin lulus FK

HAHA, gemgem emang paling ngerti harus ngirim kata-kata apa untuk ngebangkitin semangat, iya kan honey.. Jadi kangen gemgem nih, libur ini semoga bisa ngumpul yah kitanya.

Bdw, smsnya gemgem itu, pesan yang pernah kita tulis di jurnal kimia analisinya dia kan? ingat dong gimana perasaan waktu nulis kalimat itu, gimana besar semangat yang mau ditularin biar gem juga ga inhelen, gimana bahagianya karna saat itu ga inhelen, dan gimana menggebu-gebunya untuk bisa jadi anak FK. Ayo honey, ingat-ingat lagi…

Semangat nya dikumpul lagi dong, dan dipelihara lagi ya, dipupuk juga biar ga kalah ijo ama semangat tetangga HAHA. Pokoknya semangat, usaha, doa, dengar-dengar mau ujian tah minggu depan? hoho.. Semoga diberi kemudahan yak!

hmmm, ituh ada secangkir kopi diatas meja.

Semoga menjadi teman hangat malam ini.

selamat belajar

Love u :)



Oleh:

Diambil dari: http://imandahusna.tumblr.com

Untuk Jiwa yang Tak Terpenjara

16 Januari 2012

Namamu Kirana, wanita tuna susila yang ku kenal lewat seorang teman. Kepadamu surat ini kutuliskan.

Semalam pukul delapan, di sebuah restoran ada kita yang berhadapan. Kamu hadir dengan wajah penuh riasan dan gincu yang belepotan. Kita hanyut dalam percakapan ringan mulai dari keseharian, sosial, politik, sampai soal kemanusiaan yang terabaikan. Menyenangkan. Itu yang terlintas dalam benak setiap kali untaian-untaian tutur cerdas keluar dari bibirmu.

Kamu bertanya kapan kita akan memulainya, aku tidak menggubrisnya karena yang kuinginkan hanya obrolan pelepas penat. Aku hanya ingin berbincang bukan melampiaskan nafsu seperti binatang.

Malam itu kamu menyindirku yang seperti babu karena terjebak dalam pemikiran linier. Aku menjawab pasrah perkataanmu yang benar, aku pelacur dalam sistem. Berbeda denganmu, kamu memang menjual dirimu tapi tetap membebaskan jiwamu. Kamu tidak terikat dengan sistem. Kamu adalah jiwa-jiwa yang tidak terpenjara.

Dalam suratku ini aku mengutuk mereka yang mengatakan kamu pelacur, wanita jalang dan umpatan lainnya yang mereka hafal. Mengutuk mereka yang menyebutmu wanita berdosa, makhluk-Nya paling laknat. Karena seperti katamu, merekalah yang sesungguhnya pelacur karena terkurung dalam pemikiran kolot. Merekalah yang bisa jadi berdosa karena mendaulat diri sebagai Tuhan dengan menyebutmu berdosa. Untuk pernyataanku kedua aku mengatakan “bisa jadi” karena aku tak ingin seperti mereka yang memberi label dosa dengan mudah.

Teruntuk Kirana, terimakasih atas obrolan semalam soal kebebasan, sampai jumpa lagi di ujung jalan.

“Kamu, aku dan kita bukan orang suci

Karena kesucian hanya milik-Nya yang abadi”

-JD-



Oleh:

Diambil dari: http://jaydewar.tumblr.com

Cinta Pertama dengan Matahari

Pagi ini, aku menyadari sesuatu. Aku memang tak pernah mencintai kota tempat aku tinggal sekarang. Menyukai pun tidak. Merasa nyaman pun tidak. Aku tak suka panas, macet, dan polusi. Lalu mengapa aku disini? Jangan salahkan aku.

Aku juga tak pernah mencintai jalan yang aku lewati tiap hari ke sekolah. Jauh, dan mahal. Aku menghabiskan 8000 untuk ongkos tol, setiap hari, dan belum untuk bensin. Lalu mengapa aku bersekolah disana? Jangan salahkan aku.

Aku datang dari kota yang sejuk, sepi -namun ramai ketika aku pulang-, dan jarang sekali macet. Kau tahu, kota yang hijau, dipenuhi taman, dan dikelilingi gunung. Kau bisa melihat matahari terbit di gunung ini dan terbenam di gunung satunya. Lalu mengapa aku tidak lagi disana? Jangan salahkan aku.

Setiap pagi, aku terlalu lelah untuk melihat lihat pemandangan ketika berangkat sekolah. Aku masuk ke mobil, lalu melanjutkan tidur yang tertunda, bangun, sudah di depan sekolah. Lelah? Sangat. Belum lagi jika tak bisa tidur nyenyak di mobil aku harus berhadapan dengan guru tata tertib yang menyebalkan. Benar benar awal yang buruk untuk memulai hari.

Aku juga tak pernah melihat matahari tenggelam atau terbenam. Sejujurnya aku tak peduli. Apa yang indah dari melihat matahari terbit di kota yang tidak ada apa apanya kecuali rumah-rumah, jalan layang, dan gedung-gedung pencakar langit?

Sejujurnya pun aku tidak mencintai matahari. matahari itu panas. sungguh, sangat panas. Di kota-rumah-ku dulu, di dataran tinggi, sejuk dan menyenangkan. Aku jauh lebih menyukai hujan, kau tahu, dingin, basah, dan abu-abu.

Tapi pagi ini aku menyadari, cinta pertamaku pada matahari. Aku sudah kesal karena tidak bisa tidur sama sekali. Terkutuklah ujian integral di jam pertama sesudah upacara dan topi yang hilang disaat jadwal upacara. Aku sudah lelah menangisi soal integral. Biarkanlah, integral itu susah, semua juga tahu. Aku memilih melupakan integral dan melihat lihat jalan. Dan saat itulah aku melihatnya -cinta pertamaku- matahari yang menyinari gedung teringgi yang terlihat di jalan yang aku lewati. Sungguh, itu indah sekali.

Kau mungkin bisa melihat matahari terbit mengintip disela-sela gunung, di kota lama-ku. Tapi, sungguh kau takkan pernah bisa melihat pantulan cahaya matahari pertama di gedung pencakar langit disana. Itu, cantik-yang-tak-bisa-dijelaskan-dengan-kata-kata.

Sinar matahari pertama itu tak membuat aku mencintai kota ini, atau mencintai matahari kemudiannya. Aku berharap hujan turun agar upacara dibatalkan, ternyata matahari panasnya keterlaluan. Aku semakin benci matahari karena hujan tak turun hari ini. Aku tak tahu apakah aku akan melihat sinar matahari memantul di dinding gedung pencakar langit lagi. Atau aku tidur lagi. Lihat saja besok.

Aku masih tidak mencintai kota ini, atau suasananya. Aku masih tidak mencintai matahari, yang terik terutama. Aku tidak tahu ini surat benci atau cinta. Tapi sungguh, aku mencintai sinar matahari yang kulihat pagi ini.

Aku tak pernah mencintai matahari sedikit pun sebelum ini, secuil pun. Tapi pada yang satu ini, aku jatuh cinta.



Oleh:

Diambil dari: http://hunnamiraaah.tumblr.com

Untuk Kakakku, di Ranah Orang

Selamat sore para penumpang disini pilot kalian yang berbicara. Sekarang kita berada di ketinggian 3km dari permukaan laut. Jika kita lihat ke sebelah kiri, maka kita dapat melihat indahnya mentari sore. Tetap tersenyum dan tertawa karena itulah bahan bakar utama pesawat kita. Selamat Menikmati

Selamat sore kakakku Erna Meilina Simbolon…

Apa kabarmu hari ini? Kuharap kau baik-baik saja sama seperti kami disini dan juga akan seterusnya begitu.

Hmm, mungkin kau akan sedikit kaget melihat surat ini datang dari adikmu ini. Rasa aneh serta (mungkin) senang bercampur aduk dalam benakmu, ohh juga rasa kaget. Yaa, rasa seperti itu sangatlah masuk akal karena selama kau masih disini mungkin kau tida pernah melihatku berbuat hal seperti ini. Yap, waktu mengubah banyak baik disini juga di ranah orang yang tempati sekarang. Tapi kau tidak usah khawatir, sebab sebelum aku menulis surat ini, aku sudah melakukan tugasku sebagai penghuni rumah ini dan satu lagi tugas-tugas yang setianya kau lakukan saat kau masih disini juga sudah ku kerjakan..

Ehh tunggu sebentat, mungkin saat kau akan membaca ini, kau baru saja pulang dari kantormu. Tidak usah kau paksakan dirimu tuk membaca surat ini. Lebih baik kau beristirahat dahulu baru jika kau punya waktu, kau bisa baca surat ini.

Kak, kami semua rindu berkumpul seperti dulu. Aku hampir lupa kapan terakhir kali kita sekeluarga berkempul hanya untuk sekendar bersendau-gurau. Kau juga mungkin rindu suasana seperti itu, begitu juga kami semua yang disini.

Ada beberapa yang berubah disini loh kak. Seperti raut wajah mama yang boleh kubilang tidak jauh beda saat kau beranjak ke ranah orang. Sama seperti mama, Kak Esther juga tidak terlalu berubah malahan mungkin kau akan kaget saat melihat rupaku dan Nando. Dibanding Nando dan yang lain, mungkin akulah yang mengalami banyak perubahan.

Ohh yaa, anak-anak Tulang Sudung juga sudah tumbuh besar. Mungkin kau akan memeluk ke-4 anak-anak Tulang karena mereka sangatlah lucu dan termasuk pintar dibanding kawan seumurnya.

Kak, kami senantiasa menunggumu tuk kembali kesini. (sebentar Aku mulai menangis untuk melanjutkannya…….. Oke kulanjutkan!) Kak, kau tahu bahwa Mama telah berjanji bahwa jika kau pulang dia akan menyiapkan pesta untuk menyambut kedatanganmu. Mama juga berjanji bahwa dia akan memasakkan makanan terbaiknya jika kau menyempatkan untuk kembali kesini serta Mama juga berkata, selama kau berada disini, Ia mau engkau tuk tidur bersamanya di setiap malamnya. Mungkin dia sangatlah rindu tuk sekadar melihat putrinya yang ke-2 bangun dari tidurnya.

Ohh iya, apakah kau masih suka untuk bangun siang?? Eits, jangan dijawab dulu, simpan saja jawabannya sampai kita semua melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Aku juga rada tertawa saat mengingat kebiasaanmu yang sering bangun siang itu. Ahh, begitu banyak yang kami rindukan dari sosokmu kak. Tapi satu yang kutahu berubah dari dirimu adalah logatmu yang sebagian besar berubah. Mungkin itu pengaruh dari ranah yang kau tinggali sekarang.

Sudah dulu ya kak. Sebentar lagi Mama pulang jadi aku harus menjemputnya di depan pintu. Terima kasih sudah mau menyempatkan membaca suratku ini…

Semoga Tuhan YESUS beserta mu selalu…..

Tertanda, Keluarga Kecilmu…



Oleh:

Diambil dari: http://fernandawahyu.wordpress.com

gimme that ketek please!!

Surat hari ke tiga, untuk wanita yang kucintai 3 kali, sebelum aku mencintai yang lainnya.

Kamu yang menyimpan surga di telapak kaki, apa kabarmu?
Masih tetap hanya makan sekali sehari? Masih susah diajak ke dokter untuk chek kesehatan?
Dasar bandel!
bisanya cuma menasehatiku untuk selalu jaga kesehatan, ga asik!

Oh ya, aku merindukanmu. Tadinya kupikir keberadaanku di tempat asing akan membawa banyak kebahagiaan, ternyata tidak cukup juga jika tanpamu.
Kau tau? tidak ada lagi yang mengelus punggungku sebelum tidur, dan sekarang aku insom. Aku harus tidur sendiri walau terkadang berdua dengan kakak atau temanku.
Semua salah kalian, kau dan mantan pacarmu yang berubah status menjadi suami.
Mempersiapkanku untuk bisa jauh dari kalian ternyata membuatku susah tidur.
Memangnya kalian pikir semudah itu untuk tidur tanpa dielus-elus dulu punggung ini. Hah!

Mah, bisakah kalian pindah saja ke sini? Ke jakarta, temani aku menjejaki masa depan di tempat nista ini. Setidaknya ada ketekmu yang bisa jadi tempatku mengendapkan kepala, dan melupakan segala kepenatan sehari-hari.
Kau tau mah?, aku banyak belajar tersenyum darimu. Tersenyum dalam segala situasi, seburuk dan sesakit apapun.
Karena itu aku tidak pernah mengabarkan kesedihan kepadamu, baik lewat pesan singkat ataupun menelponmu.

Sebenarnya terlalu menjijikan kehidupan tanpa pelukanmu setiap harinya. Tapi apa boleh buat? Aku membuat pilihan dan ah sudahlah.
Oh ya, aku sedikit nakal.
Beberapa kali aku bolos masuk kuliah, terlambat masuk kampus, huaahhh mah jangan jewer aku please ;)

Ah sudahlah, tidak perlu terlalu banyak hal kuceritakan padamu.
Aku hanya butuh ketekmu mah, sungguh ketekmu. Entah apa yang diselipkan Tuhan di sana, semacam obat penenang yang hanya akan membuatku melupakan segala macam tetek bengek dan kebangsatan manusia-manusia konyol yang mengacau kehidupanku.
Gimmeee that “ketek” right now!
I miss you so bad mom, really miss you so much :(

Ah, aku tidak mau melanjutkan surat ini lagi. Ini hanya akan membuatku terlihat tolol didepan teman-teman yang tidak mengerti apa alasan air mata mengalir.
Love you cat woman, ehh great woman maksudnya.
*cipok basah mamah* syalooommmm :*


Oleh:
Diambil dari: http://angsahitam.tumblr.com

kepada anda yang lara hatinya

untuk yang diam - diam kukasihi, @janganingat



hai :)

pasti kamu kaget karna tiba - tiba mendapat surat dariku,
wajar, aku sendiri juga kaget, tiba - tiba saja aku ingin menulis surat untukmu.

aku tidak akan berpanjang lebar di suratku kali ini, aku takut waktu yang kumiliki tidak mencukupi, jadi biarlah kutulis surat ini secara singkat tanpa banyak basa - basi.


aku tau kau sedang bersedih, sayang. maaf, aku sama - sekali tak bermaksud untuk lancang. tapi aku tau kau sedang merasakan sebuah fase yang pernah aku rasakan. fase dimana segala - galanya sedang terasa sakit dan menyesakkan.
aku tau bagaimanana beratnya harus melupakan, aku tau sakitnya terngiang sesuatu yang telah berlalu, yang seharusnya sudah kita tinggalkan.

menangislah sesekali. tak apa. karena menangis menunjukkan bahwa kau manusia.
dan tiap tetes air mata yang jatuh disaat kau menangis adalah sebuah bukti bahwa kau pernah mencintai sepenuh hati. tak apa. cinta adalah sebuah fitrah dari yang Kuasa, hanya saja sepertinya kali ini ia tak jatuh untuk orang yang tepat.

bersyukurlah, sayang. karena kau diberi sebuah kesempatan oleh Tuhan untuk merasakan bagaimana pedihnya luka, hingga berikutnya kau akan lebih menghargai bahagia :)

dan teruslah berharap, di dalam setiap ratap, bahwa suatu saat masa - masa ini akan menguap, digantikan dengan masa - masa dimana kau bisa kembali tertawa lepas kembali dan jatuh cinta lagi :)

aku tahu kau bisa, kau hanya perlu waktu yang menjadi penyembuh segala duka.

jangan merasa sendirian, disini kau punya banyak teman.

sekarang aku ingin kau tersenyum, ya, senyum itu, senyum cantik yang mungkin saja kau sempat lupa caranya. dengan begitu, aku dapat mengakhiri surat ini dengan perasaan lega.


sampai jumpa,
kuharap tak ada kata dariku yang menyinggung dan membersitkan luka.


dan satu lagi, terima kasih.
darimu aku belajar, bahwa lewat dunia maya penuh kata - kata, persahabatan dengan yang asing pun dapat tercipta.


dari aku,
@ismarestii yang diam - diam mengasihi.



Oleh:
Diambil dari: http://ismapratiwii.blogspot.com

A LETTER TO PA, MY LIFETIME HERO

Selamat Siang, Pa. Apa kabar? Papa lagi apa sekarang? Hmmm, kalau tidak lagi mengurusi kebun atau tanaman hias, pasti Papa lagi beredar bekerja dengan alasan mencari kesibukan. Papa kapan istirahatnya sih? Papa lupa yang kata dokter Papa gak boleh capek, baik fisik maupun pikiran. Papa itu benar-benar keras kepala, ya. Sama kayak aku.

Pa, Papa istirahat dong. Papa pasti tahu betapa cemasnya Mama kalau Papa lembur sampai malam atau bahkan minep di tempat kerjaan untuk menuntaskan proyek. Bukannya kami tidak mau Papa punya kesibukan, tapi Papa harus menyadari kondisi Papa. Papa sudah tidak muda lagi, dan kalau penyakit Papa kambuh bagaimana?

Pa, aku tahu Papa masih kerap mencari kesibukan di luar pasti karena tidak ingin merepotkan kami anak-anakmu. Papa memang selalu begitu dari dulu, gak pernah mau merepotkan orang lain. Sebisa mungkin Papa yang menanggung semua beban dan menyimpannya untuk Papa sendiri. Pa, somehow Papa harus mau berbagi apa yang Papa rasa dan pikirkan.

Pa, aku ingat bertahun lalu Papa begitu keras berusaha menyembunyikan penyakit Papa dari kami. Sampai akhirnya Papa tidak kuat lagi dan dokter memvonis waktu Papa di dunia ini tidak lagi bisa bertahan lama. Pada saat itu aku bisa melihat betapa Papa yang biasanya terlihat sangat kuat dan kaku bisa menitikkan air mata, meskipun itu secara diam-diam. Iya Pa, tanpa Papa tahu aku tahu saat malam menjelang Papa memandangi wajah kami yang sedang tertidur sambil menangis. Saat itu aku belum tidur Pa, dan aku sulit untuk bisa tidur tanpa memikirkan aku bisa kehilanganmu sewaktu-waktu. Dan aku pun diam-diam menangis.

Jika sampai saat ini Papa masih bisa mendampingi kami, kami tahu harus berterima kasih pada siapa. Ya, pada Tuhan yang maha dan Papa sendiri yang telah berjuang dengan sangat hebat, selain pada Mama atas doanya yang tak terhingga. Papa yang mengajari kami banyak hal tentang hidup, dengan segala kasih sayang yang berbalut ketegasan, dengan segala kemauan untuk bisa bertahan di atas kaki sendiri, dengan kekuatan yang luar biasa. Papa yang menantang kami untuk berusaha sampai batas agar kami bisa menjadi pribadi yang mandiri dan membanggakan, sama sepertimu.

Terima kasih Pa, untuk memberikan kehidupan yang sangat berharga bagi kami anak-anakmu. Untuk mengenalkan asyiknya Karl Marx, Soekarno, Multatuli, Nody, Bobo, Mimin, Bahasa Inggris, Ensiklopedia, Sejarah, Arsitektur, Tom Jones, Scorpion bahkan Yngwie. Terima kasih untuk selalu menjadi imam dalam shalat kami, dan pemimpin dalam hangatnya kebersamaan di waktu makan malam. Terima kasih untuk selalu mematikan lampu, diam-diam menyelimuti, dan membelai rambut kami saat kami terlelap di malam hari.

Terima kasih untuk menjadi Papa terhebat.

Anakmu yang diam-diam mengagumi dalam diam
@I_am_BOA


Oleh:

Diambil dari: http://auntybety.blogspot.com

..Terima Kasih.. ^_^

Hei Kalian.. (@febrinarulita @maauull @dinirosliani @fiitriimbuull @eni0912 @afennysil @widhi_zegha dan Asoy)

Aneh juga ya, nulis surat untuk kalian.. padahal tiap hari ngobrol di WhatsApp.. pasti surat ini jadi bahan tertawaan deh.. :P

Cuma mau bilang terima kasih.. udah jadi temen aku selama 6 tahun inii…

Terima kasih untuk kalian.. yang selalu jadi fashion critic aku.. karena kalian aku jadi lebih percaya diri.. btw, shopping bareng, yuk.. beli baju samaan… :P :P

Terima kasih untuk kalian.. yang selalu support dan kasih aku semangat untuk semua yang aku lakuin.. semangat untuk kuliah.. semangat untuk kerja.. karena kalian aku bisa lebih yakin sama yang aku lakuin…

Terima kasih untuk kalian.. karena selalu mau dengerin cerita aku.. curhatan-curhatan.. walaupun aku yakin kalian bosen karena ceritaku yang itu-itu aja… :D

Terima kasih untuk semua pesan-pesan.. semua pendapat-pendapat kalian yang bikin aku lebih dewasa.. Terima kasih udah mau berbagi.. berbagi keluarga.. berbagi cerita.. tapi nggak berbagi pacar, yaa… hahaha… :P :P

Terima kasih udah jadi ‘keluarga’ kedua aku.. terima kasih untuk selalu ada buat aku…

Maaf aku belom bisa jadi temen yang baik untuk kalian…

Kalian bener-bener temen terbaik yang pernah aku punya.. Aku sayang kalian… ^_^

..with love.. Me




Oleh:

Diambil dari: http://gheapanda.tumblr.com

Pesan Yang Terabaikan

Untuk pesan yang terabaikan.

Diamlah disana. Dia yang seharusnya dapat mencerna mungkin butuh waktu untuk memahaminya. Tetaplah disana, jangan kemana-mana. Dia akan menyambutmu dengan penuh suka cita. Sabarlah disana. Tetaplah menjadi perpanjangan rasa dari wanita yang selalu jatuh cinta dengan pria yang sama.

Karena pengabaian adalah bentuk kerdil jiwa seseorang. Bukan kamu, bukan. Tapi dia. Kamu tetap sebuah pesan yang menjalankan tugas dengan memuaskan. Sama sekali bukan bentuk permainan.

Wahai pesan yang terabaikan,

Tunggulah sebentar. Dia yang menjemput pesan pasti akan datang. Hatinya sedang dipersiapkan dengan matang. Agar kamu sebagai perantara, dapat memabawa kami ke dalam labirin suka cita.

Pengirimmu.



Oleh:

Diambil dari: http://keyikey.tumblr.com

Mantan Calon Kakak Ipar

Sisters function as safety nets in a chaotic world simply by being there for each other.
~Carol Saline

Kepada Cut (Putry) Novianty Rachmi,

Dear Cucuts,

Ingat perkenalan pertama kita? Sejujurnya, aku kesulitan mengingatnya. Jangankan pertemuan pertama kita, kapan kita terakhir berjumpa saja aku perlu kerja keras untuk mengingatnya. Apakah waktu kita ke kostan Icha? Atau di apartemenmu yang di Setiabudi sana? Atau waktu kita secara tidak sengaja bertemu di Jakarta, di restoran Bakmie Gadjah Mada. Lihat, sudah terlalu lama kita tidak pernah bertatap muka lagi.

Harusnya kita meluangkan sedikit waktu kita untuk bertemu lagi. Makan siang? Nonton? Apa sajalah. Honestly, I missed you. And I miss you a lot.

Aku bahkan melewatkan hari pernikahanmu dengan Kang Erwin. Dan tahu-tahu aku sudah punya keponakan, Billa. Billa mirip sekali denganmu, begitu pendapatku melihat foto-foto yang menjadi display picture Blackberry Messenger-mu.

Dear Cucuts,

Aku tidak pernah punya seorang kakak perempuan. Karenanya aku senang sekali ketika aku mengetahui bahwa kamu akan menjadi bagian dari keluargaku. Kupikir, aku akan punya seseorang yang bisa kuceritakan segala masalah perempuan. Soal pacar, soal kuliah, soal apa sajalah. Kakak perempuan yang bisa diajak pergi makan dan nonton keluar. Saling bertukar baju, sepatu, tas dan sebagainya.

Tapi rupanya, keadaan berubah.

Dan aku tidak punya cara apapun untuk mengubahnya.

Dear Cucuts,

I learned that in life there are things we cannot control. We could built our hopes and imagination about future as wonderful as we want. But sometimes it doesn’t goes as well as we wanted. No matter how perfect we planned everything, some might turn the opposite. And this is just one of the example.

You are not my sister-in-law (now), I realized that. But for me, once a sister, always a sister. And sisters doesn’t always have to be related in blood.

I still can tell you my stories. Ask you some advices. You’re just a phone call away, for God’s sake. Right?

Dear Cucuts,

I haven’t thanked you for the good times we went back then. And this letter’s simply my best way to do it.I’m grateful for the past. For the chance to know you. Even better, for almost havng a sister-in-law like you.

(I better end this letter before I started to burst into tears.)

Sudah dulu ya Cuts, kapan-kapan kita janjian ketemuan ya. :)

Hugs and Kisses,
Mantan Calon Adik Ipar.

———————————-

twitter : @putry_erwin




Oleh:

Diambil dari: http://flanelmerah.tumblr.com