10 February 2012

Heart-Shaped Tentacles

Seandainya aku ini ubur-ubur, dan kamu adalah seseorang yang sedang asik snorkeling di danau tempatku tinggal, aku akan berusaha keras supaya bisa menyengatmu. Aku akan berenang cepat kearahmu, kemudian menjulurkan tentakel-tentakelku. Menyentuh sedikit saja permukaan kulitmu, kemudian meninggalkan tanda kemerahan, mungkin sedikit perih. Tidak bermaksud untuk menyakitimu, hanya sedikit kenangan supaya kamu bisa selalu ingat denganku.

Tapi aku tidak bisa menyengatmu. Nematositku sudah mengalami evolusi akibat keunikan tempat tinggalku. Rumahku ini adalah danau di tengah pulau. Tidak ada predatorku disini, makanya aku tidak lagi butuh kelenjar penyengat sebagai pertahanan diri.

Aku selalu berenang bersama teman-temanku. Tidak perlu takut dengan kami. Apalagi denganku. Bergeraklah kearahku, aku akan senang sekali. Aku akan membiarkan kamu memegangku, asalkan tidak terlalu keras. Tubuhku sangat lunak, aku mudah terluka. Datanglah kepadaku, aku akan mengelitikmu dengan tentakel-tentakelku.




Lihat tentakel-tentakelku. Gendut dan berwarna orange. Perhatikan dengan seksama, tentakelku berbentuk hati. Iya, aku ini penuh cinta. Dan cinta ini mau kuberikan semuanya untukmu.


Oleh:

No comments:

Post a Comment