02 February 2012

Fakir Semangat

Apa kabarmu?
Pantaskah aku bertanya kabar padamu?
Hah sudahlah, tak perlu mempermasalahkan pantas atau tidak pantasnya aku denganmu.
Toh nyatanya, kamu sudah memiliki bidadari yang -sepertinya- pantas berada disisimu.

Ini hari ke hmmm... lebih tepatnya hari ke-7 sejak kamu dan dia saling mengakui untuk memiliki.
Tenang saja, aku tidak sedang menggalaukan diri karena mengingat itu.
Kamu juga tidak seharusnya khawatir tentang diriku yang akan "jatuh",
atau paling parah bunuh diri. Sebab itu, adalah pilihan terbodoh jika kulakukan untuk orang kusayang, kamu.
Hahaha,,, tentu saja, hidup terlalu singkat untuk berhenti mendapat kelayakan dari kamu.

Tapi, mulai khawatirlah pada hidupku yang sedang -sebut saja- fakir semangat.
Aku meragukan hidupku ke depan. Aku meragukan kemampuanku menyelesaikan skripsi.
Aku meragukan ide-ideku menulis cerpen, artikel, puisi atau novel. Aku meragukan segala hal.

Kamu itu alasan ke-tiga, setelah Tuhan dan Orang Tuaku kenapa aku harus sukses dan bahagia.
Bagaimana tidak, sekuat apapun aura kedatangan orang baru dalam hidupku, kamu akan selalu menang. Lihat saja bagaimana Tuhan membingkai perasaan ini selama sepuluh tahun, terhitung kita masih duduk di kelas 5 SD. Dia tak rela aku menghapusmu dalam hidupku.

Tentu saja ini bukan tentangmu, ini tentang diriku. Ya diriku yang mulai dihantui rasa cemas, adakah kamu di masa depanku? Memang takdir-Nya selalu tanpa diduga, tapi setelah aku meraba, kita telah dipisahkan oleh keadaan. Keadaan yang kita tak tahu kapan usainya. Engkau dengan dirinya, dan aku dengan kesendirianku.

Sekarang, harusnya aku dapat melangkah lagi.
Bukan untuk diriku atau untuk siapa-siapa.
Ini untuk dirimu, yang telah membuang kesempatanku untuk bahagia denganmu.
Seperti inilah takdir menjawab kekerabatan kita.
Ia menolak atau menyetujui, tetaplah ada orang tersakiti.

Dan aku,
Aku hanya pandai bersembunyi dibalik doaku dan senyumku.
Karena, betapa bodohnya aku jika menangis untuk orang sepertimu.


Ingin disampingmu,
Marisa.




oleh @marisadwikus

diambil dari http://sepedahitam.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment