02 February 2012

Indarty & rasa cintanya yang sukar (di)mati(kan)

Dear you, sahabatku –yang terlalu- tegar

5 alasan mengapa kamu harus(nya) meninggalkan pacarmu



1. Lelaki yang sungguh mencintaimu, tidak akan kasar padamu. Apapun alasannya

Bagaimana kamu masih bisa mengatakan ia cinta padamu ketika sumpah serapah lebih sering ia rapal daripada “aku cinta kamu” ? Ia mungkin tak melukaimu secara fisik, sekarang, namun bagaimana kelak? Ketika harapanmu terwujud untuk menghabiskan masa tuamu bersamanya namun ia tak kunjung berubah sikap? Bisa babak belur kamu. Aku hanya tak ingin kamu menyesal.

2. Lelaki yang sungguh mencintaimu, cintanya tak akan terbagi. Dalam bentuk apapun

Sejak awal aku mendengar cerita pertemuan pertama kalimu dengannya, sudah terasa ganjil dan janggal bagiku. Kalau ia meninggalkan kekasihnya untuk mencari yang lebih baik, bagaimana kamu bisa menjamin kamu tak akan ditinggalkannya untuk yang lebih baik kelak?

Bagaimana kamu masih bisa mengatakan ia cinta padamu ketika ia lebih memilih mengkhianatimu hanya karena cemburu buta ? Sungguh tak adil bukan melarangmu berakrab-akrab dengan lawan jenis sementara ia berleha-leha menginjak-injak perasaanmu dengan semudah itu “mesra tak wajar” dengan lawan jenis? Atau sedikit-sedikit dibandingkan dengan mantan. Jujur atau bohong dimatanya sama saja , kamu tetap dimarahi, hatinya tetap mudah berkhianat. Seperti sekarang, seperti kemarin, dan kudoakan semoga tidak seperti hari esok apabila kamu tetap bersikeras ingin mengerti hatinya yang keras.

3. Lelaki yang sungguh mencintaimu, “protektif” bukan “posesif”

Ini hubungan cinta , Bukan sekolah militer. Ia boleh melarangmu pergi ketika di luar hujan, karena ia tak mau kamu sakit, tapi bukan berarti ia akan mendendam padamu setiap kali kamu keluar rumah untuk beristirahat sejenak dari penat, menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabatmu.Kamu kan juga punya hidup sendiri, apa dengan ia melarangmu lantas ia menemanimu setiap saat kamu kesepian? Dia lebih memilih point blank dengan jadwal yang tak wajar,terlalu sering sibuk sendiri dengan alasan handphone ketinggalan atau ketiduran padahal kalau kamu yang begitu ia juga akan marah kan?

4. Lelaki yang sungguh mencintaimu,meminimalisir “aku” dan mementingkan “kamu”

Sungguh, pria yang mengucapkan “kamu gak pernah BIKIN AKU bahagia” kamu gak begini BUAT AKU, kamu harusnya ini dan itu dan bla bla bla UNTUK AKU. Bilang kekasihmu, “pacari saja dirimu sendiri”

5. Lelaki yang sungguh mencintaimu, tidak akan meninggalkanmu kecuali untuk kebahagiaanmu.

Sudah cukup jelas. Mau sampai berapa kali kamu jauh-jauh mendatanginya, memaksa ia yang sebagai lelaki yang mencintaimu harusnya memperjuangkan kamu, bukannya sedikit saja terluka lalu minta sudahan. Mana ada cinta yang tanpa sakit hati. Mau sampai kapan air mata itu, Ndar?

“Biarkan saja kekasihmu pergi, teruskan saja mimpi yang tertunda” Sebaris syair lagu ini seharusnya menjadi pertimbanganmu saat ini, girl. Semoga kamu kelak akan menyanyikan “back then I swore I’m gonna marry him someday but I realized some bigger dream of mine” nya taylor swift sebagai balasan syair lagu Audy ft Nindy diatas, apabila ia yang kamu nanti tak kunjung menghargaimu sebagai kekasihnya. Kamu toh tak perlu membencinya, atau bahkan berhenti mencintainya, cukup keluar dari ikatan yang tampaknya lebih banyak membawa duka berlarut ini.

Postingan ini bisa saja kamu abaikan seperti kebanyakan nasihatku dan teman-temanmu selama ini dan (lagi-lagi) lebih memilih tetap bersama pria yang sukar untuk tidak menyakitimu namun justru sukar kamu lupakan itu. Bagaimanapun, untuk masalah hati siapa yang bisa memadamkan kecuali diri sendiri, ya kan? Kami begini karena kami sayang padamu.

Tetap kuat ya, Indar !

Tertanda
“S”- yang bingung mendoakanmu supaya langgeng,
atau supaya penderitaanmu cepat berakhir?


No comments:

Post a Comment