02 February 2012

Januari!

Hai bulan Januari,

Surat ini kutujukan untuk kamu yang telah memberikan aku cerita dan awal yang baik di tahun 2012 ini. :)

Awal mulanya ada perasaan waswas ketika bulan favoritku, bulan Desember, telah selesai dan pergantian tahun dimulai. Bulan Desember menjadi penutup yang begitu sempurna, kebahagiaan datang tanpa jeda, bahkan tidak ada satupun hari yang kulewatkan dengan berduka.

Lalu, tibalah kamu pada waktunya, Januari. Bulan yang aku benci! Bulan disaat aku mengalami putus cinta hingga dua kali. Bulan kelahiran orang yang pernah membuatku patah hati, bulan ketika aku baru dekat dengan seorang lelaki yang membuatku patah hati (lagi). Namun kemudian menjadi bulan kelahiran orang yang menjadi kekasihku kini. Kamu telah menjadi pusaran waktu ketika aku jatuh dan kemudian mulai bangkit kembali. Sehingga bukan tidak beralasan kekhawatiranku itu datang kembali. Khawatir akan mengalami kegagalan lagi.

Tetapi aku diingatkan bahwa “Badai pasti Berlalu” (seperti judul film ya :D). Maksudnya adalah, selain kehadiran cerita duka tentu saja aku kedatangan juga cerita yang penuh sukacita sebagai penyeimbangnya. Aku ingat tahun lalu, awal dari keikutsertaanku dalam projek di Twitter: #30HariMenulisSuratCinta, salah satu cerita baik yang terjadi di bulan Januari. Projek yang muncul lagi di bulan Januari tahun ini, dimulai tepat pada hari ulang tahun kekasihku. Surat ini juga bagian dari projek tersebut. Gara-gara keisenganku berpartisipasi dalam projek itu, akibatnya aku sekarang banyak mendapatkan banyak teman dan bahkan sahabat baru. Ya, ada hubungan yang berakhir, ada pula hubungan yang baru dimulai. Aku mungkin kehilangan orang yang menyayangiku dan aku sayangi sebagai kekasih atau pujaan hati, tetapi Tuhan kemudian mengirimkanku orang-orang baru yang akan menyayangi dan aku sayangi sebagai teman/sahabat.

Maafkan aku yang telah berburuk sangka terhadapmu ya, Januari.

Terima kasih telah memberiku awal yang baik untuk memulai sesuatu yang lebih baik lagi di bulan-bulan berikutnya. Aku banyak belajar bahwa awal yang baik tidak selalu berisi cerita penuh tawa namun ada juga yang berisi cerita duka. Cerita penuh sukacita dan tawa membuatku belajar untuk bersyukur sementara cerita berisi tangis dan duka membuatku belajar untuk ikhlas, berpikir dan bertindak positif untuk menghadapinya. :)

Thank you for bring me a new lesson and memory, dear January.

Mulai kini aku berjanji tidak akan membencimu lagi. :)

Sampai bertemu tahun depan, Januari. Semoga takdir Tuhan masih merestui.

Dari,

Aku yang tidak lagi membenci Januari.





oleh @naminadini

diambil dari http://berceloteh.tumblr.com/

No comments:

Post a Comment