03 February 2012

2

Selamat pagi, kamis pagi.
Sangat cerah disini, mentari sudah muncul sejak pagi tadi.
Sudah sekitar 3 hari aku tidak menulis.
Persediaan ideku nyaris bisa disebut kritis.
Sampai akhirnya di hari ke 20 ini seuntai kenangan manis muncul di pikiranku ini.
Kenangan di tanggal dua, dua bulan yang lalu, tepatnya di bulan dua belas.
Dan hari ini tepat di tanggal dua, bulan dua, tahun dua ribu dua belas, aku akan menulis sebuah surat di hari ke dua puluh.
Ah, surat ini penuh angka dua ya?
Baiklah aku mulai saja surat ini.

Teruntuk,
Seseorang yang ada di surat hari ke 4, hari ke 9, dan hari ke 15.
Selamat pagi,
Apa kabarmu hari ini?
Baik kan?
Tentu saja, itu terlihat dari senyum dan wajahmu pagi ini, begitu manis dan segar.
Seperti anggur yang dipetik di pagi hari yang masih terbungkus oleh embun pagi.
Apakah kau masih ingat kejadian dua bulan yang lalu kak??
Tentang seorang gadis yang tidak manis, begitu nyinyis, dan berwajah sadis, yang sedari pagi menanyakan apa kegiatanmu hari itu, dimana kau berada saat itu.
Ingatkah kau pada seorang gadis berambut pendek, berwajah jutek yang beraroma serupa vanilla?
Ingatkah kah tepat tanggal dua, dua bulan yang lalu ada seorang gadis, yang terlihat sangat grogi deg-degan melihat mu dari kejauhan.
Kau tau tidak kak, saat itu, saat dua mata beradu, saat tangan saling berjabat, ada perasaan yang begitu menusuk disini, tepat dijantungku.
Saat kita bertemu, saat itulah semuanya menjadi semakin nyata.
Ah sudahlah, aku sudah terlalu sering menjelaskan tentang perasaanku.
Inti dari surat ini adalah, aku hanya bertanya, masihkah kau mengingat wajahku?
Masihkah kau mengingat setiap detail pertemuan itu?
Masihkah kau mengingatku dengan setiap detail di moment itu?
Kalau kau lupa aku bersedia mengingatkannya, aku bersedia menghabiskan waktu seharian berdua untuk membangkitkan semua kenangan.
Dan kalau kau mau aku bersedia mengulang setiap moment itu.
Aku bersedia menyisipkan kenangan itu, dalam sudut tersempit dalam pikiranmu.
Atau, kau mau aku menyisipkan nya di hatimu?
Ah sepertinya untuk yang terakhir ini agak sulit ya, hatimu sudah penuh dengan satu nama, atau mungkin dua nama, ya aku tak tau, tapi yang pasti akan sulit untuk memasukkan kenangan kecil itu, karena bahkan ruang terpojok dari hatimu pun telah terisi.
Tapi yang pasti kalau butuh kenangan itu katakan saja padaku ya?
Aku akan dengan segera membawakan sebentuk kenangan manis yang kusimpan dalam kotak kecil berwarna merah jambu bernama hati.

Tertanda.
Terserah mau kau sebut apa




oleh @fransiscaoktav

diambil dari http://fransiscaoktavia.tumblr.com/

No comments:

Post a Comment