03 February 2012

Kurang Asem!

Dear kamu yang Asem

Aku kangen berat sama kamu. Menyebut namamu saja liurku sudah menetes bagaikan anjing yang terkena rabies. Membayangkanmu saja aku sudah seperti orang hamil yang ngidam namun tak terpenuhi sehingga kalap sekalap-kalapnya.

Kamu itu selalu menjadi makanan favoritku yang utama, entah karena ibuku yang pintar membuatmu sehingga aku jatuh cinta padamu pertama kali beliau membuatkan Sayur Asem untukku entah ketika aku umur berapa, aku sudah tidak ingat, Ibuku selalu dan seringkali memasakkan aku kesukaanku, ya itu kamu!

Selama aku hidup di perantauan, aku belum sekalipun merasakanmu. Aku rindu sekali seperti rindu untuk bertemu pujaan hati. Aku ingat suatu hari ketika ibuku memanggilku dan bertanya padaku, “coba di rasa’in dulu, apa kurang asemnya?”, kata beliau, dan aku menjawab, “udah cukup, udah pas, ma “.

Beliau selalu menyuguhkanmu dengan sambal terasi yang pedas, ikan teri dan tempe goreng, ah! aku merasa sudah di langit ke tujuh! sayang sekali beberapa bahan untuk membuatmu tak kutemukan disini walaupun ada seseorang dari temanku ingin membuatkan aku namun dia selalu meminta maaf karena tak menemukan buah melinjo, daun salam juga labu siam di toko asia manapun di kota dekat rumahku. Aku pun pernah diberikan beberapa sachet untuk membuatmu instant ketika dia baru pulang mudik ke tanah air, namun tak sama rasanya.



Aku juga teringat kalau kamu itu juga favorit ayahku ketika beliau masih hidup, mungkin karena beliau orang sunda dan kamupun berasal dari sana dan mungkin juga pertama kali aku ingin merasakanmu ketika aku melihat beliau begitu menikmatimu walaupun terlihat bintik-bintik kecil keringat dikeningnya beliau tetap melahapmu dengan begitu mesra.

Aku pun masih ingat ketika berulang tahun di negara Singa, orang tua seorang temanku membuatkan aku Sayur Asem yang lezat sekali! aku begitu terharu makan bersama mereka yang begitu baik memasakkanku kamu. Aku kangen kamu sampai-sampai perutku berteriak saat ini menginginkanmu, menulis surat cinta ini padamu membuatku lapar. Lapar untuk melahapmu.

PS: Kalau aku nanti pulang, bersiap-siaplah untuk menyambutku karena makanan pertama yang ibuku sudah janjikan untuk menyambut kedatanganku adalah kamu.




oleh @NonaHujan_

diambil dari http://strangerinengland.tumblr.com/

No comments:

Post a Comment