09 February 2012

Biarkan Aku Malam Ini Sendiri

Setiap tawa yang kamu bagi adalah gelisah yang tak terjawab. Setiap kata yang kamu ucap adalah obyek yang tak tergambarkan. Aku masih saja terpenjara dalam tak keberdayaan. Aku masih saja tak bisa luput dari cengkeraman pesonamu.

Kucoba untuk melangkah menjauhimu sekali lagi, mencoba menjauh sekali lagi, ternyata tak bisa. Seolah kamu merekatkan lem paling lekat di antara telapak tangan kita yang mengatup. Seolah ada tali penyatu yang tak mungkin putus di antara jemari kelingking kita.

Bolehkan aku sekejap saja melesat pergi dari pandanganmu, agar aku bisa berjalan tanpa mengikuti jejak bayang pesonamu, sayang. Aku lupa bagaimana dunia di luar aku dan kamu. Aku lupa warna pelangi, aku lupa suara bising. Aku hanya ingat kamu, ingat kita. Aku tidak ingat aku.

Di sini, kutancapkan panah yang kunamai cinta. Menusuk langsung ke logika, mempercayai asa. Di sana kau rawat tumbuhnya cinta, menyuburkan dengan pengertian. Memberi hariku perngharapan. Membiarkan aku berjalan dengan selalu menerima uluran tangan perkasamu. Membiarkan lenganmu terus saja menopangku, sebelum aku sempat berdiri lagi, untuk mencoba.

Sayang… Aku merindukan aku, yang pernah sempat bisa egois. Aku merindukan hatiku yang pernah sempat tak perduli apapun. Aku rindu aku, yang pernah begitu mencintaimu bukan yang terbelenggu oleh kekuatanmu. Aku rindu aku, yang bisa berjalan sendiri, bukan terhalang inginmu. Aku mau diriku, yang sangat mencintaimu, bukan yang membayangimu.

Malam ini, biarkan aku terbang sebentar bersama kawanan bintang, menikmati gelap. Biarkan aku sesekali terjatuh dan berdiri sendiri tanpa terus membenamkan dalam kepala ini, bahwa kamu akan selalu ada menemani.

Biarkan aku malam ini sendiri, mencari aku yang terlalu mencintaimu. Seperti dulu.

-Gadis Kecil Bersayap Sebelah-

oleh: @starlian
diambil dari: http://starlian24.wordpress.com

No comments:

Post a Comment