09 February 2012

Tiga Paragraf Pertama

Diantara sunyi aku menyatukan tiap kata yang mungkin tidak akan berani aku utarakan sambil menatap matamu. Ah, mungkin bagimu surat menyurat seperti ini adalah hal konyol dan menggelikan, tapi entah kenapa malam ini, jemariku bersemangat memecah namamu menjadi tiga paragraf pelahir rona di pipiku yang masih terasa perih. Harusnya surat ini aku kirim tiga hari lagi, biar pas diterima 30 hari setelah sapa pertama kita di dunia maya. Aku masih ingat pakaian yang kamu kenakan saat pertama kali berjumpa, kemeja putih dan celana abu-abu yang membuatku kecil hati karena ukuran pahamu ternyata lebih kecil dari milikku. Namun ada satu hal yang tidak akan bisa aku lupa, binar di matamu, aku mengagumi tatapmu. Aku menemukan senyumku di dalam matamu, senyum yang sempat hilang terlumat cerita terakhir yang kutulis.

Entahlah cerita apalagi yang aku baca di lembar kali ini. Satu yang aku yakin, akan ada namamu di cerita kali ini. Halaman baru, kisah baru, dan semoga senyum baru. Akan kutapaki dengan lebih hati-hati, kubaca tanpa perlu membalik halaman sebelumnya, terus baca hingga dia kelelahan menuliskan namamu di ceritaku.

Pada bahumu, aku pernah meletakkan penat yang seketika kamu ganti dengan cerita-cerita menenun senyum. Untuk senyum-senyum yang sekarang menggantung di wajahku tiap kali dinding-dinding imajiku melukis parasmu, aku mengucapkan terima kasih. Terima kasih, kamu! Entah apa yang kamu rasa saat membaca surat ini, yang pasti aku sedang bimbang untuk memberikan surat ini atau tidak ke kamu. Rasanya mau kuhentikan surat ini, malu.. tapi jika kubandingkan dengan hangat yang kurasa ditiap kali aku bersandar di bahumu, tiap kali jemari kita bersatu.. Ah, aku sudah pernah bilangkan, kalau aku suka matamu? tambahkan dua lagi, aku kecanduan bersandar di bahumu, jemariku menemukan nyaman terpeluk jemarimu.

Baiklah, sebaiknya kusudahi surat ini, pipiku makin merona tiap kali kata perkata kuketik. Oiya, aku masih hutang peluk, semoga bisa kubayar di kota yang sedang kamu pertimbangkan untuk datangi akhir minggu ini. Ya, semoga kali ini cerita yang baik, entah akan terjatuh atau tidak, semoga kali ini baik.

lain kali, ajak aku ke kantormu, di sana Senjanya cantik.


E



Oleh:

Diambil dari: http://ekaotto.tumblr.com

No comments:

Post a Comment