09 February 2012

Surat kelima - Kepada Sang Auditor

hai kamu, auditor yang belum ku kenal namanya.


Awalnya aku tak memperhatikan kehadiranmu. Karna kau memang tidak berhubungan dengan unit ku di pekerjaanmu. Kalau bukan karena temanku yang memberi tahu, mungkin aku akan cuek aja sampai sekarang.

Jumat sore itu, kamu lewat depan ruangan ku dan saat itu juga rasanya jantung ku berhenti. Mulai hari itu aku gak bisa diem, suka bolak balik lewat depan ruanganmu, dan mencari-cari waktu agar bisa setidaknya, berpapasan denganmu.

Namun waktu aktivitas kita tidak pernah sama, aku makan siang, kamu masih diruangan, aku balik ke kantor, kamu baru keluar kantor.
Dan aku hanya bisa melihatmu, saat kau lewat depan ruanganku dan kita dibatasi dinding kaca di antara kita.

Kehadiranmu di kantor ku hanya sampai tanggal 29 februari. Namun sampai detik ini aku masih belum tahu siapa namamu.

Meski begitu, jika kamu menyadarinya. Ada beberapa kejadian yang semsta sudah gariskan untuk kita, dan membuatku bersemu merah jambu. Waktu itu di kantor sedang dalam suasana merayakan imlek dan aku berdandan ala chun lie dengan rambut di cepol 2 bagai kue apem.
Dan kamu tiba2 datang, saat aku mau keluar ruangan, hampir saja kita bertabrakan. Oh malunya aku, kalau kamu lihat penampilanku hari itu sangat lucu sekali. :p (geer).
Yang kedua, pada suatu hari di jam makan siang. Saat itu aku sedang menunggu lift di lantai 1 dan ketika lift terbuka, sosok kamu yang muncul dari dalam, dan entah karna reflek apa aku mengucapkan "Subhanallah"
Lagi, aku malu sekali .

Dan hari ini, ya seharian aku meeting di depan ruanganmu. Setengah hari pertama kamu gak ada.
Sehabis makan siang, aku pun belum lihat kamu.
Tapi sekitar jam 2 kamu datang, dan membuatku kehilangan fokus. Karna aku hanya ingin menatapmu saja.
Lalu tadi sore, ketika aku mau buka pintu keluar, kamu sedang buka pintu untuk masuk.
Yah sekali lg kita berpapasan, namun sekali lagi juga tak ada kata yg terucap..

Oia, aku suka liat kamu pake kacamata..
Dan auditor yg belum ku kenal namanya..
Mungkin kehadiranmu hanya untuk mengisi kekosongan ku saja, hanya untuk menyemangati hari - hari ku ke kantor.
Mungkin perasaan ini tidak berarti, mungkin aku selamanya tidak ingin mengetahui namamu.

Mungkin kamu terganggu dengan sikapku.
Tapi semua kemungkinan bisa terjadi. Bahkan kemungkinan yang tidak berani ku harapkan.
Sampai jumpa besok pagi kantor, dengan kejutan-kejutan yang telah disiapkan alam semesta untuk kita.
Semoga, ada jalan untuk kita saling terpaut.

Selamat malam :)

oleh: @_pelita
diambil dari: http://sikucingdapurrr.blogspot.com

No comments:

Post a Comment