14 February 2012

Bapak Dokter? Saya Takis!

Dok,
Sepertinya saya sakit. Saya bisa buat janji untuk bertemu dengan dokter? Hari apa saja tidak jadi masalah bagi saya. Yang penting sesuai dengan jadwal praktek dokter. Tolong saya jangan dilimpahkan ke dokter yang lainnya. Yang mau saya temui ya hanya dokter saja.

Sebenarnya alasan saya memaksa ingin bertemu dengan dokter karena ini konsultasi. Sudah beberapa minggu terakhir ini saya sulit tidur. Selera makan saya juga menurun drastis. Kalau biasanya saya sanggup menghabiskan nasi padang dengan porsi 1 1/2, tapi sekarang untuk makan lebih dari lima sendok saja susah sekali, dok. Saya juga merasa lemas. Jadinya sekarang saya lebih sering menghabiskan waktu di tempat tidur. Saya merasa kurang produktif.

Ketika saya ceritakan masalah saya ini kepada teman-teman, mereka bilang saya ini terserang malarindu tropikangen. Bagaimana ini, dok? Bisa kan dokter bantu sembuhkan saya? Saya ingin sekali segera pulih. Minum obat berapa banyak pun saya sanggup, dok. Yang penting saya bisa berkegiatan seperti biasanya.

Dok,
saya jadi berpikir ulang. Jangan-jangan yang dikatakan oleh teman-teman saya ini benar. Sebetulnya, dikepala saya ini memang sedang dipenuhi oleh satu orang ini. Saya sudah lama sekali tidak bertemu dengan dia.

Orang ini sibuk sekali, dok. Setiap hari berangkat kerja sebelum matahari menampakkan diri dan pulang saat bulan sudah muncul. Padahal dulu saya sering menghabiskan waktu bersama dia. Sekedar pergi untuk minum kopi dan makan pancake, juga sesekali pergi berenang. Kami juga dulu sering menghabiskan waktu untuk saling bercerita tentang orang yang sedang kami taksir.

Saya ini hanya ingin bertemu dia, dok. Menghabiskan malam berdua. Main game sampai salah satu dari kita lelah dan tertidur lebih dulu. Lalu tidur bersebelahan sampai pagi di kasur yang sebenarnya sempit sekali untuk ditempati oleh kami. Saya juga sudah lama sekali tidak memasakkan makanan kesukaannya.

Dokter bisa bantu saya kan? Tolong kabari saya, kapan saya bisa bertemu dengan dokter. Terimakasih banyak, dok.


Tertanda,
Pasienmu yang Paling Setia.





P.S. : Dokter tahu kan saya ini sebenarnya membicarakan dokter sendiri? Pulang dong, dok. Adikmu ini kangen, ingin peluk.




Oleh:

No comments:

Post a Comment