14 February 2012

Every end is a new beginning



Selamat pagi kamu yang selalu menghiasi hampir setiap surat ku,
Bagaimana kabar mu hari ini? sepertinya tampak baik ya, terlebih lagi hasil stalking ku semalam menunjukan kamu tampak bahagia. terutama, bisa berkomunikasi lagi dengan mantan-mantan mu dan wanita lainnya, benar kan?

Oh iya, hari ini hari terakhir menulis surat cinta dan dengan ini juga aku nyatakan bahwa aku selesaikan disini menulis surat untuk mu. Ya, ini surat terakhir ku untuk mu. Setelah hari ini, aku tak mau menodai hari yang seharusnya indah dengan bulir-bulir hujan yang jatuh dari pelupuk mata karena mu. Aku cukupkan semuanya disini. aku tinggalkan asa dan harapan ku bersama surat terakhir ini.

Aku sedari lama tau bahwa kamu bukan sesuatu yang pantas untuk di pertahankan ataupun perjuangkan. Sikap kamu yang kasar, cuek, semena-mena dan tak menunjukkan kepedulian sama sekali memberikan isyarat pada otak ku untuk tidak memperdulikan kamu lagi dan memulai hidup baru. Namun lagi-lagi hati terlalu lugu, ia tau tentang semua nya tetapi ia menutup matanya. Hati terus terjebak dalam khayalannya sendiri, dalam dimensi yang tak akan terbuka lagi, tentang kamu yang dulu. Kali ini, biarkan otak ku menjemput hati dan membebaskan nya dari penjara yang membelenggu. Jiwa ini terlalu lelah melihat otak dan hati bertengkar tiada henti. Jiwa ini butuh kedamaian, ketenangan, bahkan bahagia. Tolong biarkan aku membuka mata hati ini, dan jangan kamu beri jampi-jampi lagi pada matanya. Biarkan ia bangun dari tidur lelap dan kebutaan kronik yang telah kamu buat. biarkan hati ini menjadi sehat kembali.

Setelah ini, tolong ikhlaskan aku untuk bahagia. jangan lagi kamu penjara, siksa, dan dera hati ini. ia terlalu rapuh untuk di jadikan mainan. ia terlalu kering kalo harus di gantung terus-menerus.

Biarkan aku bahagia, sebelum aku ikut mengutuk mu atas perbuatan keji mu. Biarkan aku tentram, sebelum karma yang akan melumat habis mu.

Every end is a new beginning.
ya, ini akhir dari segala keperihan, kesakitan dan kegilaan. Selanjutnya, jari ini ingin menari sepuasnya menorehkan kisah-kisah indah dengan hati yang telah bisa tersenyum merona.

Salam dari aku yang telah gugur,
kini aku tengah menunggu reinkarnasi menjadi daun yang lebih hijau, segar dan mengagumkan untuk pohon yang akan benar-benar menghargai, mencintai, menjaga, serta menaugiku.

***

P.S :
Special thanks to @poscinta. terima kasih telah memediasi peluapan rasa yang sekian lama terpenjara semu. Perhari nya, tawanan rasa itu keluar satu persatu. Sedikit banyak lega rasanya bisa mengeluarkan apa yang terpendam dan tertanggung sendiri. Terima kasih atas project hebat nya :)

tak lupa juga @ekaotto, terima kasih telah bersedia di repotkan untuk mengirimkan surat-surat yang biasanya hanya bersembunyi di gudang yang bernama hati. senang mengenal kakak, meski hanya sebagai pengamat barisan kata mu :)



No comments:

Post a Comment