26 January 2012

Untuk yang memukuliku 2 tahun yang lalu.

Entah kenapa tiba-tiba inget kejadian 2 tahun yang lalu,
dan aku pengen nulis ini buat kamu. Padahal ini proyek surat cinta, tapi aku males menyebutnya surat cinta buatMu.

Apakabar kamu? Masih inget aku? Aneh memang menyapa kamu yang pernah memukuliku. Ya surat ini buat kamu seseorang yang menjabretku didepan rumah 2 tahun yang lalu.
Sudah keluarkah dari rumah pesakitan itu?
Apa rasanya di dalam sana?
Sekarang apa kegiatanMu? Aku berharap kamu bisa lebih baik, punya pekerjaan yang layak dan tidak mengulangi hal macam itu lagi. Semoga kamu bisa mengambil hikmah dan pelajarannya, sama sepertiku dan orang-orang yang mengetahui kejadian ini.

Malam itu sekitar pukul delapan malam, ketika aku berjalan menuju rumah yang memang begitu sepi.
Kamu tau, waktu itu sepulang kerja lembur, aku sedang sakit, badanku sedang lemas, suaraku sedang serak. Kebayangkan capenya gimana? Kadang aku bertanya salah aku apa ya sampai ada orang yang tega memukuliku . Tapi yang namanya musibah ga ada yang tau.
Apa-apaan ini kamu tiba-tiba menyerangku dari belakang, mencoba merampas hp yang ada disaku sweeter abuku, aku kaget dan mencoba berteriak, tapi suaraku sedang serak dan habis. Dan kamu terus memukuli kepalaku,  juga pipiku hingga aku terjatuh ke tanah.
Aku pun ta mau kalah aku membalas pukulan-pukulanmu itu dari arah belakang. Macam adegan-agadegan di Tv yang pernah aku liat hehe.. kenapa kamu datangnya mendadak padahal aku bisa bisa menyiapkan jurus dulu sebelumnya ahahhaa...
Sakitkah kamu ? Kamu harus tau, walaupun begitu lemas,  ini pengalaman pertamaku berantem dan ini pengalaman pertamaku dipukuli dan  memukuli orang!! Kepalaku mulai pusing karna kamu memukul tepat dikepalaku berkali-kali dan tulang pipiku begitu sakit.
Aku memanggil-manggil nama ayah, " ayah...ayahh..." sambil lemas nyaris divolume paling rendah,  bukannya teriak minta tolonggg.... "tolong....tolong.... " Seperti di film-film hehhe.. Dasar anak ayah ya aku. Badanku ta kuat lagi bertahan, aku terjatuh dan tergeletak dijalan dengan posisi tangan menahan hp agar ta dibawa kamu.

Hey Kamu tidak lelah ya memukuliku?
Kamu tau kenapa aku mempertahankannya? hp nya memang ta seberapa, tp " isi dari hp itu terlalu berharga buat ditukar dengan apapun ". Ada sms-sms dari priasipitku bertaun-taun yang sengaja aku simpan , ada sms dari mamanya, ada tulisan-tulisanku yang aku tulis di note.  Ada voice record juga.  Itu yang ga bisa keulang lagi.
Aku ga habis pikir kemana rasa iba mu saat itu? Setega itukah kepadaku, yang seorang perempuan?
Punya adik/kakak perempuankah kamu? Gimana perasaan kamu saat saudara perempuanmu dijambret dan diperlakukan seperti ini?

Kamu bukannya berhenti malah menginjak tanganku dengan sepatumu. Kamu tau, jejak sepatu itu nempel ditanganku. Sakit sekali, dan aku harus ke tukang pijit karna terkilir.
Lama-lama aku muak , mungkin aku harus merelakannya, karna aku sudah terlalu lelah, sudah terlalu cape. Akhirnya aku melepaskan hp ku agar kamu berhenti memukuliku.
Alhamdulillah walaupun suaraku begitu parau, waktu itu masih ada yang mendengar, tetanggaku yang kebetulan sedang kaluar rumah melihat kearahku memastikan bahwa itu aku, "neng...  Neng.. " panggilnya, Aku menyaut, "iya... " dia langsung berteriak "BANGSAATTTT".
Dengan posisiku yang tergeletak ditanah, saat kamu coba kabur, aku sempat menangkis langkahmu dengan sebelah tanganku , melihatmu terjatuh sempoyongan aku begitu puas, hebat kan aku..?? hahaha.. tapi kemudian kamu terus berlari karna  kaluargaku keluar dan tetangga lainnya ikut keluar dan berteriak "bangsat......... bangsatttttt.................. mengejarmu.
Apa rasanya diteriaki bangsat? Apa rasanya dikejar-kejar masa saat itu?

Akhirnya kakaku menemukanmu, kamu habis dikeroyok masa , Bagaimana rasanya? Sakit bukan?
Mendengar kamu tertangkap aku begitu sangat ingin bertemu kamu, pengen liat muka kamu, dan pengen menghajar mu skali lagi. Aku yang masih menggunakan baju kerja, tanpa menggunakan sendal bersama ayah, berjalan kaki ke polsek. Aku ta pedulikan sakitku.  Kamu tau? Aku ditahan warga dan polisi saat mau memasuki ruangan itu. Arggghh.... Bodo amat aku menerobos masuk.
Sekarang giliran aku yang melihatmu yang tergeletak dilantai ta berdaya hanya mengenakan celana pendek tanpa baju, dengan muka bonyok ta jelas bentuknya. "Neng atos neng.. " Terdengar beberapa orang mencegahku. Tujuanku satu ke polsek hanya ingin menghajarmu sekali lagi.

Oke... Aku yang kecil, yang manis, yang lunglai ini mengepalkan jari-jariku mendaratkan satu pukulan terdasyat di rahang pipimu, sekali lagi di pundakmu dan tendangan terdasyat di kakimu. Ini pertamakalinya aku melakukannya entah dapet kekuatan dari mana hehehe..

Dan kamu tau sepanjang kejadian ini aku tidak menangis, sedikitpun tidak!! Aneh bukan'  biasanya aku cengeng, ternyata dalam keadaan seperti ini membuatku lebih kuat . Aku dipolsek sampai jam 12 malam mengurus ini itu yang begitu menjemukan. Sepulang dari situ semalamam badanku meriang tidak tentu rasanya seperti apa. Kamu juga pastinya disana merasakannya bukan?

Tapi sudahlah aku ga mau membenci kamu terlalu lama. Kejadian malam itu sangat memberi pelajaran berhaga buat ku. Aku harus lebih berhati-hati dan tidak pulang larut malam sendirian seperti yang sering aku lakukan selama ini.Tapi aku bersyukur karna kejadiannya tepat didepan rumahku, entah apa yang terjadi kalau dijalanan, siapa yang akan menolongku. Terimakasih ayah, kakak, ibu , nenk dan semua tetanggaku sayang.

Untuk pengalaman ini aku berterimakasih.  Aku ga mau lagi berurusan dengan kepolisian , kejaksaan dan harus menghadiri persidangan yang begitu alot sendirian selama 2 bulan.
Terakhir ketemu kamu saat di sidang putusan pembacaan vonis hukuman. Kamu tau' Ini pengalaman spektrakuler Ku, aku mengurusnya sendiri , dan menghadiri persidangan sampai selesai.

Semoga ini pertama dan terakhir, semoga jadi pelajaran juga buat kamu.
Hey kamu, umurmu masih terlalu muda untuk disiasiakan.




oleh @mpe_eva

diambil dari http://catatankeciltentangdia.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment