27 January 2012

Patih Gajah Mada

Teruntuk, laki-laki berperut buncit di kerajaan kecilnya…
Selamat pagi,
smsmu semalam menyadarkanku kalau kamu begitu berharga…
smsmu semalam membuatku menangis sambil ketawa lucu…
kamu itu laki-laki keren yang pernah aku kenal…
Masih ingatkah saat kamu memelukku erat 3 tahun lalu, mengecup pipiku dan meninggalkan ku sendiri di Malang?
Rasanya aku nggak mau mengizinkanmu kembali ke Solo, sungguh!
Masih ingatkah kamu saat kamu sakit dan memaksa menerima tamu di kerajaan kecilmu?
Rasanya aku ingin memakimu, menyuruhmu istirahat sebelum akhirnya kamu tidak bisa beranjak dari kamar sore harinya!
Masih ingatkah kamu ketika kamu berbaring di lantai tengah malam cuma karena menungguku pulang?
Rasanya aku malu dan ga tau terima kasih ketika hanya mengucap “ooh” pada waktu itu!
Masih ingatkah saat ibumu meninggal dan kamu menggandengku melihat jenazahnya?
Rasanya aku berdosa malah menangis di depanmu, bukan malah memberimu semangat!
Masih ingatkah saat kita membahas tentang berat badan?
Rasanya kita sama-sama gendut, cuma bedanya kamu sudah punya istri dan aku belum laku, jadi jangan saling ngejek lagi ya!
Beribu ucap terima kasih rasanya tidak cukup untuk membalas kebaikanmu selama ini, pengorbananmu begitu besar buatku, buat anak ingusan yang kau ajari mandiri di kota orang…
Kau tidak terlalu gagah, perutmu buncit, pipimu tembam dan kaca matamu tidak mencerminkan sama sekali seorang patih kerajaan, tapi kamu bangga dengan julukan itu, banyak salam dari kawan-kawanku untuk kamu,
Dia Patih Gajah Mada, dia Hebat, Bijaksana, lucu…
Terima kasih untuk semuanya!
Anakmu paling bawel dan nakal,
Naima K.Nisa

Oleh:

No comments:

Post a Comment