27 January 2012

Jemari, Inspirasi dan Hati

Kepada tiga sahabat dalam setiap tulisanku,

Belum, memang belum tiga puluh hari ya. Tapi kau tau sendiri, setiap aku menulis aku tak pernah mau menahan apa yang aku tulis. Semuanya mengalir begitu saja. Dan hari ini, sepertinya giliran kalian untuk kutulisi surat cinta

Kepada Jemari,

Bagaimana kabarmu? Lelahkah selama tiga belas hari sudah loncat dan lari-lari diatas keyboard ini? Tapi sepertinya banyak jemari yang sudah berhenti menulis sebelum empat belas febuari. Entah karena jemari mereka kelelahan dan ingin berhenti sebentar lalu keterusan. Atau karena jemari mereka kehilangan tarian untuk menulis lagi. Tapi yang pasti aku ingin berterima kasih pada kalian, para jemari. Sepuluh jari yang selalu membantuku setiap hari. Bukan hanya ketika menulis surat cinta ini, melukis atau menulis puisi. Tapi juga untuk memperkenalkanku pada dunia tulis-menulis yang tak bisa kutinggalkan karena sudah terlanjur cinta. Tapi yang pasti tiga puluh hari ini buatku bukan kompetisi, tapi seperti media untuk menulis dengan hati. Seperti perantara yang membuatku menulis lebih rajin lagi. Menulis tiada henti. Menulis menyampaikan isi hati. Menulis dengan menciptakan dunia sendiri. Terima kasih.

Kepada Inspirasi,

Tanpa inspirasi tulisan-tulisanku mungkin tak akan jadi. Inspirasi itu seperti bumbu-bumbu penyedap yang menjadikan tulisanku penuh rasa. Aku kadang merasa kalau inspirasiku hilang seketika. Seperti kau tidak ada. Tapi sebenarnya kau ada disana. Hanya aku yang malas mencari saja. Bukan, mungkin bukan mencari. Tapi memperhatikan sekitar dan meneliti. Kau hanya bersembunyi kan? Ya aku tau. Terima kasih untuk selalu berada disana. Terima kasih karena telah menghadiahkan orang-orang yang sangat menginspirasi. Entah hanya sekedar lewat kata-katanya, pemikirannya, lagunya, atau sekedar karena kehadirannya. Untuk kamu, hey inspirasi dan mereka yang telah menginspirasi, aku ingin berterima kasih sekali lagi.

Dan Kepada Hati,

Dua kali kukirimi surat cinta tahun ini? Ya, tapi memang sudah sepantasnya. Karena tanpa kamu, tak lengkap semua tulisanku. Tanpa kamu tak ada cerita istimewa yang lain dari biasanya. Beda hati beda cerita kan? Hatiku ya aku yang mengalaminya, bukan mereka. Jadi pastilah beda-beda. Dan setiap hati pasti menuliskan cerita istimewa untuk setiap pembacanya. Mungkin para jemari sudah mulai menari, begitu pun inspirasi. Tapi tanpa kau, hati...rasanya tulisan ini tak mungkin sampai kepada setiap hati yang membacanya. Bukankah setiap apapun yang lahir dari hati akan selalu sampai ke hati? Terima kasih ya karena tak pernah berhenti membantuku hingga hari ini.

Terima kasih kepada jemari, inspirasi dan hati. Jangan berhenti menemani ya.



Tertanda sahabatmu.





oleh @lovepathie

diambil dari http://simpleloveable.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment