27 January 2012

Penenun Sajak Istimewa

Teruntuk @adimasimmanuel

Eksekusi kata dalam kamu, lebih dari sekedar sederhana. Berbingkai tautan mereka, terkemas sungguh apik.Aku selalu suka.

Menaburkan cinta dalam setiap kata-nya, meredam sebentuk luka.
Menyihir setiap pasang mata yang menyaksikannya. Aku pun termangu, entah kapan aku dapat sehebat kamu..

Buliran embun dalam kaca kaca bening, menyerbak menusuk. Memaksa masuk.
Seketika aroma hujan semerbak menerawang, menyergap dari bilik bisikku, berkata:

"Inilah kamu, satu pecinta kata yang meluluhkanku, menarikku dalam linimasamu, dalam setapak jejak goresan abjad demi abjad yang tak ternyana, membius banyak insan mata, aku pun luruh di dalamnya."

Semoga kau tak jemu membaca seuntai kata kata sederhana dariku ini :)

Ngomong-ngomong, aku juga mengenal dunia sastra ini dari sesosok Ayah, sama sepertimu. Ia yang mengajariku merajut kata, menuangkan cinta, dan menjadikannya makna.

Namun hampir dua tahun yang lalu, aku nyaris tak ingat, bagaimana menyatukan kata, memilahnya, serta membingkai mereka dengan cinta sederhana.
Dunia kata yang penuh pesona ini hampir saja terhapus dengan rutinitas mahasiswa baruku kala itu, aku nyaris putus asa. Aku sudah mencoba, tetapi yang kudapati hanyalah hampa. Sungguh tak ada sua yang dapat kusentuh. Tidak ada.

Beberapa masa setelah itu, aku menemukanmu, mendapati linimasa twittermu, dan mulai menjelajahi kawahluka. Lalu akhirnya memberiku secercah pengharapan, membuatku bangkit dari tidur lelapku dalam menulis, untuk mulai kembali bertekad menciptakan keajaiban kata, yang membuatku selalu terhanyut di dalamnya.

et Voila!

Usahaku tak sia belaka. Aku mulai bisa kembali ke dalam diriku yang dulu, kembali belajar meniti asa dengan rangkaian kata, dengan cinta sederhana.

Terima kasih, Terima kasih banyak :)

Salam,

@kii992


diambil dari http://rizkifitriaramadhani.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment