30 January 2012

Surat Pagi yang Tidak Pernah Terkirim

hai,
selamat pagi, selamat senin,
ini masih belum genap pukul setengah tujuh,
apakah kamu sudah sampai di parkiran sekolah?
ya, kamu satu satunya laki laki terrajin yang pernah aku temui,
lebih rajin daripada aku,
hahaha ya bahkan sebenarnya aku tidak rajin sama sekali.
oh iya, tolong maafkan atas kejadian beberapa hari yang lalu,
saat ada sebuah mobil mengekormu dan menyalipmu kencang dari samping kiri,
yaya aku tau kamu sangat benci disalip,
dan kamu sempat menuliskan kekesalanmu pagi itu karena aku di jejaring sosial.
semenjak sebuah hari aku mengenalmu,
kamu selalu membuatku repot setiap pagi,
terburu buru sarapan dan berangkat sekolah hanya untuk bertemu kamu di parkiran, membuat percakapan kecil yang selalu gagal.
ah, sudahlah, lalu sedang apa kamu sekarang?
sudah mulai menyebrang menuju sekolah?
berjalanlah dulu ke kelasmu,
letakkan tasmu, barulah pergi menuju kantin untuk memesan sarapan favoritmu,
tidak usah terburu buru, toh ini masih terlalu dini untuk mendengar bel masuk kelas.
di kelas nanti, cobalah untuk bersemangat sedikit hingga jam pulang usai.
jangan terlalu lama berdiam di sekolah,
ya sebenarnya kamu tidak pernah berlama lama,
baru saja aku berjalan ke parkiran untuk pulang,
mobilmu sudah lenyap entah kemana.
Pulanglah dahulu ke rumah,
jangan langsung menuju tempat favoritmu di ujung kota,
tempat yang hanya aku ketahui namanya,
dan tidak pernah berhenti membuatku penasaran atas tulisanmu yang berkali kali muncul di linimasamu tentang sebuah tempat yang paling damai dari kebisingan tempat ini.
jangan pulang terlalu larut, dan ketahuilah dan camkan, setiap malam sebelum kamu tertidur: kamu tidak harus selamanya merasa sendiri, banyak orang yang menaruh perhatian untukmu, tanpa harus kamu berjalan sendiri, mendobrak kehidupan yang keras dengan cita citamu yang besar itu.

pujilah dirimu karna membuatku menjadi stalker yang hebat atas dirimu.
lalu apa yang harus ku ketahui lagi tentangmu?
kamu suka lagu 'keras' meskipun kamu sering mellow?
kamu suka menulis meski merasa acak acakan?
kamu masih membutuhkan perhatian dari perempuanmu yang lalu? yang paling mengerti kamu dalam hidupmu yang sepi?

kamu sukses membuatku mengetahui semuanya tentangmu,
bahkan tanpa percakapan yang pernah muncul diantara kita.
dan tidak akan pernah ada percakapan, kecuali pada suatu masa kelak, kita bertemu sebagai orang yang pura pura tidak kenal sebelumnya, memulai semuanya seperti aku tidak tau satupun tentangmu.
kelak.
seperti yang aku selalu yakini,
kita pasti akan bertemu.
dan saat kita bertemu,
aku yakin kamu sudah menjadi orang besar yang hebat.
mulailah perkenalan seperti aku tidak tahu menahu apapun.
mulailah percakapan seperti aku tidak pernah menginginkannya.
lalu ajaklah aku berpurtar putar menyusuri jalanan kota lama,
tidak usah dengan mobil mewahmu,
ajaklah mobil antikmu mengantar kita di bawah lampu lampu jalanan,
lalu berhentikanlah mobilmu diujung kota,
di tempat terdamai yang selalu mengusik rasa penasaranku,
duduklah kita beberapa saat,
dengan kafein di tangan masing masing,
pancinglah aku, untuk menceritakan lebih jauh semua yang aku ketahui tentangmu, lelaki.


*diiringi alun The Stalker - Adhitia Sofyan*


No comments:

Post a Comment