30 January 2012

Tak Perlu Malu Jadi Kutu Buku

Hai gadis kutu buku!

Apakah minus kacamatamu bertambah lagi? Tak sulit mencari penyebabnya. Hobi baca buku sambil tiduran di malam hari seperti jadi ritual yang sulit lepas dari tubuh cekingmu. Sudah berapa novel detektif yang kau lahap minggu ini? Serial STOP, Hawkeye & Amy, dan Trio Detektif sepertinya jadi idolamu beberapa bulan terakhir ini. Selalu ada misteri menggoda dari setiap buku yang kita buka.

Masih suka curi-curi baca majalah atau novel orang tuamu? Seperti ada candu di balik halaman-halaman bersinar itu ya? Meskipun ada beberapa kata yang begitu asing di telinga. Asmara? Makanan apa itu? Korupsi? Mungkinkah itu seorang penjahat berkeliaran mencari mangsa?

Aksara dan kata adalah jendela dunia. Begitulah yang kau pegang teguh dalam setiap hari-harimu. Tak heran peringkat satu di kelas seolah abadi dalam genggamanmu. Selalu selangkah lebih maju mengetahui hal-hal baru. Imajinasi berkelana saat waktu luang tersedia. Kosa kata makin kaya tiap waktu, menaklukkan teka-teki silang dan permainan kata tinggal tunggu waktu saja.

Sayang, tak perlu kau malu jadi kutu buku. Hiraukan saja suara sumbang dan cemoohan dari mereka yang iri dengki. Kutu buku bukan pengganggu, apalagi disamakan dengan sosok buruk rupa yang patut dijauhi. Tidak, Sayang. Kutu buku adalah nahkoda masa depan. Dengan sederet wawasan dari si gudang ilmu, dunia mempercayakan nyawanya pada mereka yang mencintai pustaka.

Kau akan berterima kasih pada kawan-kawan berjilidmu kelak. Berkat mereka, kau bisa membuat ceritamu sendiri. Beberapa akan menghadiahimu penghargaan yang terlupa. Tak sedikit juga yang bisa menghibur dan membuat orang lain bahagia.

Tetaplah membaca, gadis kutu buku. Mungkin sekarang kau tak mengerti, namun suatu saat kegemaranmu ini akan membuat seseorang jatuh hati.




aku, dirimu dua dasawarsa mendatang


No comments:

Post a Comment